20
asap rokok mengandung tobacco-specific nitrosamines dengan konsentrasi yang relatif tinggi. Dari keempat senyawa tersebut, NNK dan NNN
merupakan senyawa mutagenik utama yang dapat menimbulkan kerusakan pada DNA sehingga memicu tumorigenesis danatau karsinogenesis
Stepanov and Stephen, 2005: 885-891.
3. Radikal Bebas
Radikal bebas merupakan suatu logam yang memiliki elektron tidak berpasangan. Dalam kepustakaan kedokteran radikal bebas sering
disamakan dengan oksidan karena memiliki sifat yang mirip dan dapat menyebabkan kerusakan yang sama walaupun prosesnya berbeda. Salah
satu penyebab adanya radikal bebas adalah asap rokok. Rokok merupakan faktor resiko utama dalam menimbulkan berbagai penyakit respirasi. Paru-
paru, trakea dan rongga hidung juga beresiko terkena dampak asap rokok. Penyakit paru-paru yang ditimbulkan oleh asap rokok, antara lain adalah
emfisema, bronkitis kronis dan chronic obstructive pulmonary disease COPD Rahman, 2003: 95-109. Macam-macam penyakit pada saluran
pernafasan antara lain gangguan nasal dan sinus, emphisema, bronkitis, chronic obstructive pulmonary disease COPD, stroke dan kanker Martey
2005: 289. Hal tersebut disebabkan oleh adanya berbagai macam senyawa
kimiawi yang bersifat toksik, mutagenik dan karsinogenik dalam asap rokok. Senyawa kimiawi dalam jumlah yang tinggi yang terkandung
21
dalam asap rokok adalah senyawa radikal bebas atau reactive oxygen species ROS Kukner, 2001: 103-109.
Senyawa ROS dapat merusak protein, lipid dan rangkaian DNA yang merupakan unsur utama dalam sel Yu, et al., 2012: 3791-3806. Hal
tersebut dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan resiko kanker pada saluran pernapasan, antara lain kanker pada alveoli, bronkiolus, bronkus
dan trakea. Paparan asap rokok dapat menyebabkan lesi pre-neoplastik pada sel-sel epitelia trakea, yang disertai adanya hiperplasia sel basal, sel
mukosa dan kelenjar submukosa Kukner, 2001: 103-109 Oksidan adalah bahan kimia elektrofil yang sangat reaktif dan
dapat memindahkan elektron dari molekul lain dan menghasilkan oksidasi pada molekul tersebut. Oksidan yang dapat masuk berasal dari berbagai
sumber, antara lain Halliwell, 1999: 35: 1
Berasal dari tubuh sendiri, berupa senyawa yang sebenarnya berasal dari proses biologi normal oleh suatu sebab terdapat jumlah yang
berlebihan Halliwell, 1999: 35-36. 2
Berasal dari luar tubuh yang berperan menimbulkan dampak negatif adalah asap rokok, NO, NO
2
dan ozon. Efek radikal bebas bebas dalam tubuh akan dinetralisir oleh antioksidan yang dibentuk oleh
tubuh sendiri dan suplemen dari luar melalui makanan, minuman atau obat-obatan, seperti karotenoid, citamin C, E dan lain-lain.
22
4. Antioksidan