Prosedur Kerja Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana) terhadap Gambaran Histologik Trakea dan Paru-Paru Mencit (Mus musculus) yang Terpapar Asap Rokok.

44 2 Kandang perlakuan : toples besar yang diberi lubang pada beberapa bagian tepi agar dapat memasukkan rokok dengan tutup toples terpasang, spuit ukuran 5 ml sebagai pompa rokok, selang bening untuk membuat pompa lebih panjang, wadah spidol untuk penjepit rokok. 2. Bahan Bahan yang digunakan untuk penelitian antara lain mencit, pakan mencit, air minum, kulit buah manggis sebagai bahan utama pembuatan ekstrak kulit buah manggis, rokok kretek merk “D”, kapas, sekam, formalin, cloroform untuk membius mencit yang akan dibedah, dan kertas label untuk memberi labeltanda pada botol flakon.

F. Prosedur Kerja

1. Pembuatan Ekstrak Kulit Buah Manggis. a. Menyiapkan buah manggis sebanyak 10 kilogram b. Memisahkan buah, tangkai dan lapisan kulit terluar dari buah manggis. c. Memotong kulit manggis tipis-tipis agar proses pengeringan semakin cepat. d. Menggiling kulit manggis yang telah kering hingga berbentuk serbuk. e. Serbuk ditimbang sebanyak 1 kg. lalu ditempatkan dalam maserator, selanjutnya dimasukkan pelarut ethanol 96 hingga semua terbasahi, maserasi dilakukan selama 48 jam. 45 f. Diambil ekstraknya, ampas dimaserasi kembali hingga 2 kali agar ekstrak yang didapatkan maksimal. 1 kg bubuk kulit buah manggis membutuhkan 8 liter ethanol 96. g. Hasil maserasi dipekatkan dengan rotary evaporator hingga didapatkan ekstrak kulit buah manggis berbentuk pasta berwarna cokelat. h. Menimbang ektrak kulit buah manggis sebanyak dosis yang diperlukan, melarutkan kedalam aquadesh dengan suspensor Tween dan PGA sebanyak 1-2 dari berat ekstrak. i. Diperoleh ektrak kulit buah manggis dalam bentuk cair sehingga memudahkan dalam proses pemberian ke hewan coba. 2. Penentuan Dosis Ekstrak Kulit Buah Manggis dan Asap Rokok Pemberian dosis ekstrak kulit buah manggis untuk mencit adalah 280 mgKgBB, 560mgKgBB dan 860 mgKgBB. Pemberian dosis rokok yaitu sebanyak 2 batang rokok selama 15 menit untuk kelompok yang diberi perlakuan yaitu kelompok KII, KIII, KIVdan KV. Rokok yang digunakan adalah rokok nonfilter rokok kretek merk “D” secara inhalasi. 3. Perlakuan pada Mencit Pembagian kelompok perlakuan mencit adalah sebagai berikut : 46 a. KI : kelompok kontrol negatif yang terdiri dari 5 ekor mencit dengan dipelihara tanpa diberi perlakuan tanpa paparan asap rokok dan tanpa ekstrak kulit buah manggis. b. K II : kelompok kontrol positif yang terdiri dari 5 ekor mencit dengan dipelihara + paparan asap rokok dari 2 batang rokokhari selama 15 menit. c. KIII : kelompok perlakuan yang terdiri dari 5 mencit yang dipelihara + paparan asap rokok dari 2 batang rokokhari selama 15 menit + ekstrak kulit buah manggis dengan dosis 280 mgKgBB perhari. d. K IV : kelompok perlakuan yang terdiri dari 5 mencit yang dipelihara + paparan asap rokokhari selama 15 menit + ekstrak kulit buah manggis dengan dosis 560 mgKgBB. e. KV : kelompok perlakuan yang terdiri dari 5 mencit yang dipelihara + paparan asap rokokhari selama 15 menit + ekstrak kulit buah manggis dengan dosis 840 mgKgBB. 4. Pembuatan Preparat Histologik Pembuatan preparat histologik trakea dan paru-paru mencit dilakukan di Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta. Proses pembuatan preparat histologik dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain Suntoro, 1983: 48-72: 47 a. Fiksasi Sampel organ trakea dan paru-paru yang diambil difiksasi dengan larutan formalin 10. b. Trimming pemotongan Jaringan dipotong tipis ± 10x10x3 mm dengan menggunakan pisau skalpel No. 22-24. c. Dehydration dehidrasi Tahap ini dilakukan dengan menggunakan automatic histotechnician tisuue processor . Dehidrasi dimaksudkan untuk mengeluarkan air yang terkandung dalam jaringan dan diganti dengan ethanol alkohol. Caranya, memasukkan jaringan ke dalam alkohol 80 2 jam, alkohol 95 I 2 jam, 95 II 1 jam dan alkohol absolut 3 kali masing-masing 1 jam. d. Clearing Clearing penjernihan: larutan dehidran dibuang dan diganti dengan xylol sebanyak 3 kali masing-masing 1 jam, agar xylol mudah diusir oleh parafin. e. Infiltration penyusupan Dilakukan di dalam oven dengan suhu 55-60ºC, menggunakan parafin dengan titik cair 56-58 ºC. Potongan organ dimasukkan dalam botol jam yang berisi : 1 parafin 1 selama 2 jam; 2 parafin 2 selama 2 jam; 3 parafin 3 selama 2 jam. 48 f. Embedding penyelubungan Kertas kalender dibuat kotak-kotak dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm3 atau base mold untuk menanam jaringan. Parafin yang sudah dicairkan dituang dalam kotak-kotak tadi, lalu potongan jaringan ditanam dalam parafin tersebut dan jaringan diletakkan di dasar parafinkemudian didinginkan. g. Section pengirisan Blok-blok parafin dikeluarkan dari cetakannya,dibentuk dan diiris dengan skalpel berbentuk trapesium. Potongan inikemudian dipasang pada holder yang kemudian dipasang pada mikrotom, kemudian dilakukan pengirisan preparat sampai terbentuk pita coupes. h. Affixing penempelan Coupes ditempelkan di atas gelas benda yang sebelumnya telah diolesi dengan albumin meyer, lalu ditetesi aquades secukupnya. i. Deparafinisasi dan staining Gelas benda yang ditempeli coupes direndam dalam xylol I selama 5 menit, xylol II 5 menit dan xylol III 5 menit. Proses pewarnaan dimulai dengan pencelupan dalam alkohol absolut I 5 menit, absolut II 5 menit, akuades 1 menit, lalu dimasukkan dalam Hematoxyline-Eosin kemudian dicelupkan dan dibersihkan dalam akuades 1 menit. Lalu dimasukkan 49 dalam alkohol asam 2-3 celupan. Bahan lalu dimasukkan dalam akuades I 1 menit, akuades II 15 menit, Eosin 2 menit, alkohol 96 I 3 menit, alkohol 96 II 3 menit, alkohol absolut III 3 menit, alkohol absolut IV 3 menit, kemudian dimasukkan xylol IV 5 menit dan xylol V selama 5 menit. j. Mounting penutupan Coupes diambil dari larutan xylol kemudian dibersihkan dengan kertas penghisap, lalu ditetesi dengan permount dan ditutup dengan gelas penutup.Selanjutnya preparat dikeringkan di atas termostat.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Pengaruh Pemberian Ekstrak Segar Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Gambaran Histologis Ginjal Mencit Jantan (Mus musculus L.)

3 91 49

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Pengaruh Pemberian Ekstrak N-Heksan Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Gambaran Histologis Limpa Mencit (Mus musculus L.) Strain DDW

1 107 58

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana) terhadap Jumlah Eritrosit, Leukosit, Hemoglobin (Hb) dan Gambaran Histologik Jantung Mencit (Mus musculus) yang Terpapar Asap Rokok.

0 0 3

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana) TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIK HATI DAN GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG TERPAPAR ASAP ROKOK.

0 0 3

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana Linn) TERHADAP NEKROSIS GLOMERULUS DAN TUBULUS GINJAL MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DI PAPAR ASAP ROKOK

0 1 73