23
Guru yang produktif tidak akan terjebak pada sesuatu yang rutinitas. Selain itu, juga harus berani mempertahankan pendapatnya kalau memang yakin dan
rasional. Bahkan peka dan responsive terhadap berbagai masalah umum dan berfikir bagaimana cara pemecahannya.
Kesimpulan yang dapat diambil dari motivasi kerja guru adalah dorongan bagi seorang guru untuk melakukan pekerjaan dalam kegiatan belajar mengajar
tercapai agar tercapai tujuan sesuai rencana. Indikator yang digunakan untuk mengukur motivasi kerja guru adalah:
1. Ketekunan
2. Keuletan
3. Kemandirian
4. Keyakinan
5. Kreatif
2.3. Kepemimpinan Kepala Sekolah
2.3.1. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan adalah suatu kepribadian personality seseorang yang mendatangkan keinginan pada kelompok orang- orang yang mencontohnya atau
mengikutinya, atau yang memancarkan suatu pengaruh yang tertentu, suatu kekutan atau wibawa, yang demikian rupa sehingga membuat sekelompok orang-
orang mau melakukan apa yang dikehendakinya Purwanto; 2005 : 26. Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para
anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan Sule; 2005: 255.
24
Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian dari kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai
sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang diebankan kepadanya dengan rela, penuh
semangat, ada kegembiraan batin, serta tidak terpaksa. Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan
sangat besarndalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah Lazarut;2000:60. Sedangkan menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No.0296 tahun 1996 dalam Sutomo; 2005:79 kepala sekolah adalah guru yang memperoleh tambahan tugas untuk memimpin penyelenggaraan
pendidikan dan upaya peningkatan mutu pendidikan sekolah. Menurut Wahjosumidjo 2005:83 kepemimpinan kepala sekolah
merupakan kemampuan kepala sekolah untuk menggerakan, mengarahkan, membimbing, melindungi, memberi teladan, memberi dorongan, dan memberi
bantuan terhadap sumberdaya manusia yang ada disuatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.3.2. Tipe atau Gaya Kepemimpinan
Tipe atau gaya kepemimpinan adalah cara atau teknik seseorang dalam menjalankan suatu kepemimpinan Purwanto; 2005 : 48 .
Menurut Purwanto 2005:48 gaya kepemimpinan di bagi menjadi tiga yaitu:
25
1. Kepemimpinan yang otokritas
Dalam kepemimpinan yang otokritas, pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota-anggota kelompoknya. Baginya, memimpin adalah
menggerakkan dan memaksa kelompok. Kekuasaan memimpin yang otokritas hanya dibatasi oleh Undang-undang. Dalam tindakan dan perbuatannya ia tidak
mau di ganggu gugat. Supervisi bagi pemimpin yang otokritas hanyalah berarti mengontrol, apakah segala perintah yang telah diberikan itu ditaati atau dijalankan
dengan baik oleh anggota-anggotanya. 2.
Kepemipinan yang Laissez Faire Pada kepemimpinan ini membiarkan orang-orang berbuat sekehendaknya.
Pemimpin yang termasuk tipe ini sama sekali tidak memberikan kontrol dan koreksi terhadap pekerjaan anggota-anggotanya. Pembagian tugas dan kerja sama
diserahkan kepada anggota-anggota kelompok, tanpa petunjuk atau saran-saran dari pimpinan. Kekuasaan dan tanggung jawab bersimpang siur, berserakan di
antara anggota-anggota kelompok tidak merata. 3.
Kepemimpinan yang Demokratis Pemimpin yang bertipe demokratis menafsirkan kepemimpinannya bukan
sebagai diktator, melainkan sebagai pemimpin di tengah-tengah anggota kelompoknya. Pemimpin yang demokratis selalu berusaha menstimulasi anggota-
anggotanya agar bekerja secara kooperatif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan dan usaha-usahanya, ia selalu berpangkal pada kepentingan dan
kebutuhan kelompoknya, dan mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya.
26
Sedangkan menurut Sule 2005: 260 terdapat dua macam gaya kepemimpinan yaitu :
1. Kepemimpinan yang berorientasi pada pekerjaan task-oriented or job style
Gaya kepemimpinan yang berorientasi pekerjaan cenderung untuk memberikan fokus pada pekerjaan dan prosedur yang harus dilakukan dalam
pekerjaan. 2.
Kepemimpinan yang berorientasi kepada pegawai atau orang-orang employee oriented style
Gaya kepemimpinan yang berorientasi kepadaorang-orang cenderung untuk memberikan perhatian pada pemeliharaan tim dan memastikan bahwa seluruh
orang-orang mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya.
2.3.3. Sifat-sifat Kepemimpinan