Pengujian Hipotesis .1 Pengujian Secara Simultan Uji F

67 Gambar 4.5 Scatterplot Berdasarkan ketiga pengujian asumsi klasik di atas menunjukkan bahwa model regresi berganda yang diperoleh tidak mengalami penyimpangan asumsi klasik sehinnga efisien untuk menggambarkan bentuk hubungan antar variabel penelitian 4.1.4 Pengujian Hipotesis 4.1.4.1 Pengujian Secara Simultan Uji F Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan perhitungan analisis regresi ganda menggunakan program komputasi SPSS for Windows release 12 diperoleh hasil seperti pada tabel berikut : 68 Tabel 4.10. Hasil Analisis Varian ANOVA Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1044.311 2 522.156 101.631 .000 a Residual 405.884 79 5.138 Total 1450.195 81 Sumber : Data Penelitian,diolah Lampiran 5, Hal : 108 Hasil analisis pada tabel di atas diperoleh F hitung : 101,631dengan harga signifikansi sebesar 0,000. Harga signifikansi kurang dari 0,05 hal ini menunjukkan bahwa nilai F hitung yang diperoleh tersebut signifikan. Maka dengan demikian dapat dikatan bahwa secara bersama-sama atau simultan ada pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru akuntansi SMK di Kota Semarang.

4.1.4.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji t

Pengujian hipotesis secara parsial ini dimaksudkan untuk menguji keberartian pengaruh dari masing-masing variabel beas yaitu motivasi kerja X 1 dan kepemimpinan kepala sekolah X 2 terhadap kinerja guru akuntansi Y. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program komputasi SPSS for windows release 12 diperoleh hasil seperti pada tabel berikut : 69 Tabel 4.11 Hasil Uji t Model 1 Constan X1 X2 T Sig Correlations Zero-order Partial Part 4,187 0,000 6,209 0,000 0,762 0,573 0,370 6,280 0,000 0,764 0,577 0,374 Sumber : Data Penelitian, diolah Lampiran 5, Hal: 108 1 Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran dan terangkum pada tabel 4.11 diatas menunjukkan bahwa untuk variabel motivasi kerja diperoleh t hitung = 6,209 dengan harga signifikan 0,000 karena harga signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,050 0,0000,050 maka menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut signifikan, hal ini berarti bahwa variabel motivasi kerja X 1 berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru Y maka Ha diterima dan menolak Ho. 2 Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran dan terangkum pada tabel 4.11 didepan menunjukkan bahwa untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah diperoleh t hitung = 6,280 dengan signifikansi 0,000. Karena harga signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05 0,0000,050 hal ini menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut signifikan, hal ini berarti bahwa variabel kepemimpinan kepala sekolah X 2 juga berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru Y maka Ha diterima dan menolak Ho 70

4.1.4.3 Koefisien Determinasi Simultan R

2 Derajat hubungan antara motivasi kerja dan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru akuntansi secara bersama-sama atau secara simultan dapat diketahui dari harga korelasi secara simultan atau R. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program komputasi SPSS for Windows release 12 diperoleh hasil seperti pada tabel berikut : Tabel 4.12. Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .849 a .720 .713 2.26667 Sumber : Data Penelitian, diolah Lampiran 5, Hal : 107 Berdasarkan tabel 4.22 menunjukkan bahwa harga koefisien korelasi secara simultan R sebesar 0,849. Besarnya pengaruh motivasi kerja dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru akuntansi SMK dapat diketahui dari harga koefisien determinasi simultan R 2 sebesar 0,713. Dengan demikian menunjukkan bahwa motivasi kerja dan kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama mempengaruhi kinerja guru akuntansi sebesar 72 dan sisanya yaitu 28 dari kinerja guru akuntansi dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.

4.1.4.3 Koefisien Determinasi Parsial r

2 Derajat hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dalam penelitian ini dapat diketahui dari harga koefisien korelasi secara 71 parsial. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program komputasi SPSS for windows release 12 seperti terangkum pada tabel berikut ini : Tabel 4.13 Tabel Koefisien Determinasi Parsial Model Correlations Zero-order Partial Part Constant Motivasi Kerja Kepemimpinan Kepala Sekolah .762 .764 .573 .577 .370 .374 Sumber : Data Penelitian, diolah Lampiran 5, Hal : 108 Berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan bahwa harga koefisien korelasi secara parsial r 2 antara motivasi kerja dengan kinerja guru sebesar 0,573 dan koefisien korelasi parsial antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru sebesar 0,577. Besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi secara parsial r 2 dari masing-masing variabel tersebut. Dengan demikian besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru r 2 0,573 atau 32,83 dan besarnya kepemimpinan kepala sekolah 0,577 atau 33,29. Hal ini berarti bahwa variabel motivasi kerja memberikan pengaruh yang lebih kecil terhadap kinerja guru. Dari hasil tersebut diketahui pula bahwa selain motivasi kerja dan kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru juga dipengaruhi faktor lain

4.2. Pembahasan