Pengujian Hipotesis dan hubungan kausal Pengujian dengan one step – approach Pengujian dengan Two – step approach

3.5.1. Pengujian Hipotesis dan hubungan kausal

Pengaruh langsung koefisien jalur diamati dari bobot regresi terstandar, dengan pengujian signifikasi pembanding nilai CR Critical Ratio atau p probabilitas yang sama dengan nilai t hitung. Apabila t hitung lebih besar dari t-tabel berarti signifikan.

3.5.2. Pengujian dengan one step – approach

Dalam SEM, model pengukuran dan model sructural parameter- parameternya diestimasi bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one step approach to SEM. One step approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik Hair et.al 1998 .

3.5.3. Pengujian dengan Two – step approach

Two - step Approach to Sructural Equation Modelling [SEM] digunakan untuk menguji model yang diajukan pada gambar. Two - step Approach digunakan untuk mengatasi masalah sampel data yang kecil jika dibandingkan dengan jumlah butir instrumentasi yang digunakan Hartline Ferrel, 1996 , dan keakuratan reliabilitas indikator-indikator terbaik dapat dicapai dalam Two - step Approach ini. Two - step Approach bertujuan untuk menghindari interaksi antara model pengukuran dan model sruktural pada One – Step Approach Hair et.al, 1998 . Yang dilakukan dalam Two - step Approach to SEM adalah estimasi terhadap Measurement model dan estimasi terhadap structural model Anderson dan Gerbing , 1998 . Cara yang dilakukan dalam menganlisis SEM dengan Two - step Approach adalah sebagai berikut : a. Menjumlahkan skala butir-butir setiap konstruk menjadi sebuah indikator summed - scale bagi setiap konstruk. Jika terdapat skala yang berbeda setiap indikator tersebut distandarisasi [ Z-score ] dengan mean = 0, deviasi standar = 1, yang tujuannya adalah untuk mengeliminasi pengaruh-pengaruh skala yang berbeda-beda tersebut. b. Menetapkan error ε dan lambda λ terms. Error terms dapat dihitung dengan rumus 0,1 dikali ² dan lambda terms dengan rumus 0,95 dikali Anderson dan Gerbing, 1998. Perhitungan construct reliability α telah dijelaskan pada bagian sebelumnya dan deviasi standar dapat dihitung dengan bantuan program aplikasi statistik SPSS. Setelah error ε dan lambda λ terms diketahui, skor-skor tersebut dimasukan sebagai parameter fix pada analisis model pengukuran SEM.

3.5.4. Evaluasi Model