26
mengenai budaya informasi. Pembahasan mengenai pengumpulan data akan dijelaskan dalam teknik pengumpulan data.
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan : 1. Wawancara terstruktur, wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka dengan
maksud tertentu. dan dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaan pertanyaan itu Rahayu,
2004: 63. Maka dapat diketahui bahwa untuk memperoleh data utama adalah melalui wawancara kepada informan guna memperoleh data yang akurat dan relevan. Cara yang
dilakukan dalam teknik wawancara ini adalah dengan mengajukan pertanyaan kepada informan untuk mendapat data mengenai permasalahan yang sedang diteliti. Wawancara
di lakukan secara langsung dengan karyawan sebagai informan kunci pada PT. Telkom Divisi UNER 1 Sumatera.
2. Observasi, Arikunto 2002: 146 mendefinisikan bahwa observasi adalah “kegiatan yang meliputi pemusatan terhadap objek yang menggunakan seluruh aspek indera”. Dari
pengertian ini dapat diambil suatu pengertian bahwa, observasi merupakan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas di lapangan. Adapun caranya adalah peneliti terjun
langsung untuk mengambil data yang ada dilapangan. Observasi dilakukan sebelum dan selama penelitian ini berlangsung yang meliputi gambaran umum, suasana kehidupan
sosial, kondisi fisik dan kondisi sosial yang terjadi.
3. Studi dokumentasi, merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memeriksa atau melihat secara langsung dokumen, catatancatatan dan bukubuku yang digunakan
perusahaan PT. PT. Telkom Divisi UNER 1 Sumatera.
3.5.Analisis data
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus
yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan kepada orang lain. Adapun untuk meningkatkan pemahaman itu ada beberapa tahapan–tahapan yang perlu dilakukan
diantarannya :
1. Pengelompokan Berdasarkan Kategori, Tema dan Pola Jawaban
Universitas Sumatera Utara
27
Pada tahap ini dibutuhkan pengertian yang mendalam terhadap data, perhatian yang penuh dan keterbukaan terhadap hal – hal yang muncul di luar dengan apa yang ingin
digali. Berdasarkan kerangka teori dan pedoman wawancara, peneliti menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam melakukan coding.
Pengkodean atau coding merupakan proses penguraian data, pengonsepan, dan penyusunan kembali dengan cara baru. Dengan pedoman ini, penulis kemudian kembali
membaca transkrip wawancara dan melakukan coding, melakukan pemilihan data yang relevan dengan pokok pembicaraan. Data yang relevan diberi kode dan penjelasan
singkat, kemudian dikelompokkan atau dikategorikan berdasarkan kerangka analisis yang telah dibuat.
Pada penelitian ini, analisis dilakukan terhadap sebuah kasus yang diteliti. Peneliti menganalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman terhadap hal – hal diungkapkan
oleh informan. Data yang telah dikelompokan tersebut oleh peneliti dicoba untuk dipahami secara utuh dan ditemukan tema – tema penting serta kata kuncinya, sehingga
peneliti dapat menangkap pengalaman, permasalahan, dan dinamika yang terjadi pada subjek.
2. Menguji Permasalahan yang ada terhadap data Setelah kategori dan pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data tersebut
terhadap permasalahan yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini kategori yang didapat melalui analisa ditinjau kembali berdasarkan landasan teori yang telah
dijabarkan dalam Bab II, sehingga dapat dicocokkan apakah data kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai. Walaupun penelitian ini tidak memiliki
hipotesis tertentu, namun dari landasan teori dapat dibuat asumsiasumsi mengenai hubungan antara konsep – konsep dan faktorfaktor yang ada.
3. Mencari Alternatif Penjelasan bagi Data Setelah antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud, peneliti masuk ke dalam
tahapan penjelasan. Berdasarkan kesimpulan yang telah didapat dari kaitannya tersebut, penulis merasa perlu mencari suatu alternatif atau penjelasan lain tentang kesimpulan
yang telah didapat. Sebab, dalam penelitian kualitatif memang selalu ada alternatif penjelasan yang lain. Dari hasil analisis, ada kemungkinan terdapat halhal yang
menyimpang dari asumsi atau tidak terfikir sebelumnya. Pada tahap ini akan dijelaskan dengan alternatif lain melalui referensi atau teoriteori lain. Alternatif ini akan sangat
Universitas Sumatera Utara
28
berguna pada bagian pembahasan, kesimpulan dan saran Marshall dan Rossman, 2007: 209
3.6. Keabsahan Data