Analisa Multivariat METODE PENELITIAN

4.4 Analisa Multivariat

Untuk mengetahui pengaruh karakteristik kader posyandu terhadap penimbangan balita di Kecamatan Kembang Tanjung Kabupaten Pidie, dilakukan uji regresi berganda untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap penimbangan balita, dengan hasil uji sebagai berikut. Tabel 4.20 Hasil Uji Regresi Logistik Karakteristik Kader Posyandu terhadap Pelaksanaan Penimbangan Balita di Kecamatan Kembang Tanjung Kabupaten Pidie Variabel P-value Exp B Karakteristik Kader : Umur 0,181 2,399 Status Perkawinan 0,117 2,523 Pekerjaan 0,086 2,627 Pendidikan 0,047 0,316 Penghasilan 0,107 0,414 Reward 0,158 2,256 Lama menjadi Kader 0,000 13,103 Konstanta 0,002 0,001 Overall Percentage = 83,3 Setelah dilakukan uji regresi logistik diperoleh hasil yang menunjukkan variabel pendidikan p=0,047 dan lama menjadi kader p=0,000 mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pelaksanaan penimbangan balita. Variabel pendidikan Exp B sebesar 0,316, artinya kader posyandu yang memiliki pendidikan SMA 0,4 kali lebih besar untuk mencapai pelaksanaan penimbangan balita yang baik dibandingkan kader posyandu yang memiliki pendidikan SD. Variabel lama menjadi kader dengan nilai Exp B sebesar 13,103, artinya kader posyandu yang telah lama bekerja selama ≥ 5 tahun lebih baik 13 kali Universitas Sumatera Utara lebih besar untuk mencapai pelaksanaan penimbangan balita yang baik dibandingkan kader posyandu yang masa kerjanya 5 tahun. Secara keseluruhan uji secara serentak dapat dijelaskan dari nilai overall percentage yang ditunjukkan pada uji regresi logistik, dimana nilai overall percentage sebesar 83,3, artinya variabel pendidikan dan lama menjadi kader posyandu keduanya mampu menjelaskan pelaksanaan penimbangan balita sebesar 83,3, selebihnya dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Umur Kader terhadap Penimbangan Balita di Posyandu

Karakteristik kader berkaitan dengan ciri-ciri individu seperti umur, jenis kelamin, dan karakteristik sosial seperti pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, kedudukan atau jabatan dalam suatu organisasi. Salah satu karakteristik kader adalah umur, bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada bertambahnya pengetahuan yang diperoleh, tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan penerimaan atau pengingatan suatu pengetahuan akan berkurang Notoatmodjo, 2006. Seperti halnya hasil penelitian bahwa kader usia 20-40 tahun lebih cenderung melakukan kegiatan program penimbangan balita di posyandu dengan baik. Kader posyandu telah banyak memberikan kontribusi berupa semangat, motivasi, inovasi untuk mendukung pelaksanaan program penimbangan balita. Mengacu pada hasil penelitian ini, bahwa kader posyandu pada usia 20-40 tahun dianggap memiliki motivasi, bertanggung jawab serta mampu melaksanakan perannya sebagai kader posyandu dibandingkan dengan kader yang umurnya 20 atau 50 tahun. Pada kelompok umur ini tingkat kematangan dan daya ingatberpikir kader berada pada tahapan yang lebih baik. Sesuai dengan penelitian Nilawati 2008 yang menyatakan bahwa responden kader posyandu di Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan yang berusia 21-30 yang termasuk usia produkti lebih aktif 61 Universitas Sumatera Utara