BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Posyandu 2.1.1 Pengertian Posyandu
Posyandu dilihat dari segi proses maka pengertiannya adalah salah satu wujud masyarakat bersama dengan kader dalam pembangunan kesehatan dengan
menciptakan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal Depkes RI, 1996.
Pengertian lain dari Posyandu bila dipandang dari segi hirarki sistem upaya pelayanan kesehatan adalah forum yang menjembatani ahli teknologi dan ahli kelola
untuk upaya-upaya kesehatan yang profesional kepada masyarakat sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat hidup sehat Suyono, 1987.
Posyandu merupakan upaya untuk mengatasi kesenjangan-kesenjangan yang umumnya terjadi di pedesaan, misalnya Anonim, 2001 :
a Kesenjangan geografis dalam memperoleh pelayanan Kesehatan Ibu Anak b Kesenjangan informasi mengenai kesehatan ibu dan anak serta pengetahuan hidup
bersih dan sehat; c Kesenjangan sosio budaya antara petugas kesehatan dan masyarakat yang
dilayaninya; d Kesenjangan ekonomi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar dan tarif
yang murah dan bahkan gratis yang semulanya untuk menunjang kelangsungan hidup anak.
7
Universitas Sumatera Utara
Tujuan penyelenggaraan Posyandu adalah : 1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran.
2. Mempercepat penerimaan NKKBS. 3. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan
kesehatan yang lainnya yang menunjang, sesuai kebutuhan. 2.1.2
Pembentukan Posyandu
Dalam pembentukan Pos Pelayanan Terpadu sebaiknya melayani 100 orang Balita atau sesuai dengan kemampuan petugas dan keadaan setempat. Sedangkan
lokasi tempat penyelenggaraan Posyandu sebaiknya pada tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat itu sendiri. Posyandu juga dapat dibentuk bila pada suatu
wilayah terdapat 120 Kepala Keluarga atau dengan jumlah penduduk sebanyak 700 jiwa Depkes, 1984.
Pada tahun 1983, berdasarkan Insrtuksi bersama Menteri Kesehatan dan Kepala BKKBN No. 06MenkesInst1981-22HK.0101981 dan No. 264Menkes
InstVI1983-26HK.011E.31983, kegiatan keterpaduan Keluarga Berencana – Kesehatan mulai dioperasikan. Di tingkat desa, kegiatan keterpaduan KB – Kesehatan
diwujudkan dalam bentuk pos pelayanan terpadu atau lebih dikenal dengan Posyandu. 2.1.3
Penyelenggaraan Posyandu
Penyelenggaraan Posyandu dilaksanakan dalam 1 bulan 1 kali kegiatan. Hari buka Posyandu disesuaikan dengan hasil kesepakatan. Tempat penyelenggaraan
kegiatan Posyandu sebaiknya berada pada lokasi yang mudah dijangkau masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Baik disalah satu rumah warga, halaman rumah, balai desa kelurahan, balai RWRTdusun, salah satu kios di pasar, salah satu ruangan perkantoran, atau tempat
khusus yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat yang dapat disebut dengan nama ”Wisma Posyandu” atau sebutan lainnya Depkes RI, 2000.
Kegiatan rutin Posyandu diselenggarakan dan dimotori oleh Kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari Puskesmas dan sektor terkait. Jumlah minimal kader
untuk setiap Posyandu adalah 5 lima orang Depkes RI, 2000. Penyelenggaraan Posyandu tingkat kecamatan adalah pelaksana program
terpadu yang terdiri dari : 1. Camat dan Staf
Sebagai Koordinator perencanaan, penggerakan, pengawasan, pengendalian dan penilaian.
2. Petugas Puskesmas Membantu Camat dalam mengkoordinir dan berperan sebagai pimpinan dalam
melakukan penggerakan, pengawasan, pengendalian dan penilaian. 3. Petugas KB
Membantu Camat dalam melakukan perencanaan, penggerakan, pengawasan, pengendalian dan penilaian.
4. Tim Pembina LKMD Merumuskan dukungan sumber daya dan sektor yang terkait dalam hubungan
desa dan koordinator yang terkait dalam desa dan koordinator bimbingan terhadap LKMD.
Universitas Sumatera Utara
5. Tim Penggerak PKK Berusaha untuk memberikan motivasi, penyuluhan dan menggerakkan
pengetahuan masyarakat. Tim Penggerak Posyandu pada tingkat desa antara lain :
1. Kepala desa Sebagai koordinator penyelenggaraan Posyandu di desa
2. Kader Kesehatan Tenaga pelaksana Posyandu di desa
3. Pos KB desa Wahana pelaksana Posyandu
4. LKMD Wahana dan pusat pergerakan partisipasi masyarakat
5. Anggota PKK Memberikan bantuan kepada pelaksana program Posyandu.
Pelaksanaan kegiatan Posyandu dilakukan dengan pola lima meja yaitu : Meja 1 : Pendaftaran
Meja 2 : Penimbangan bayi dan anak Balita Meja 3 : Pencatatan Pengisian KMS
Meja 4 : Penyuluhan perorangan a. Mengenai Balita berdasarkan hasil penimbangan, berat badannya
naiktidak naik, dapat diikuti dengan pemberian makanan tambahan, oralit dan vitamin A dosis tinggi.
Universitas Sumatera Utara
b. Terhadap ibu hamil dengan resiko tinggi, diikuti dengan pemberian tablet tambah darah.
c. Terhadap Pasangan Usia Subur PUS agar menjadi peserta KB lestari, dengan mengikuti pemberian kondom, pil ulang.
Meja 5 : Pelayanan oleh tenaga profesional meliputi pelayanan KIA, KB, imunisasi serta pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan setempat.
Dengan sistem Pelayanan 5 meja di Posyandu, maka masing-masing Posyandu harus mempunyai kader sebanyak 5 orang, sehingga semua kegiatan
Posyandu dapat berjalan dengan baik. Meja 5 sebagai meja pelayanan gizi kader pun sangat besar pengaruhnya, karena dapat memberikan paket pertolongan gizi berapa
vitamin A, tablet Fe, oralit, kapsul iodium dan alat kontrasepsi seperti pil, kondom pada akseptor KB. Kader yang masih dikatakan melaksanakan kegiatan Posyandu
dalam 3 bulan terakhir dapat dikatakan masih aktif, sedangkan kalau sudah 4 bulan lebih tidak ikut dalam kegiataan Posyandu, maka tidak dikatakan aktif lagi.
Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga UPGK di Posyandu bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak dan kebutaan karena kekurangan
vitamin A pada anak Balita, serta anemia gizi pada ibu hamil. Tujuan ini dapat dicapai secara lebih efektif dan efisien dengan jalan memadukan kegiatan pelayanan
gizi, pelayanan kesehatan dasar dan KB di Posyandu. Dengan demikian sasaran pelayanan gizi di Posyandu adalah bayi, anak balita, ibu hamil dan menyusui
Depkes RI, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Adapun kegiatan pelayanan gizi yang dipadukan di Posyandu dengan prosedur pelaksanaan mencakup Depkes RI, 1991 :
a. Melakukan pendaftaran peserta b. Menimbang balita
c. Mencatat hasil penimbangan dalam buku register dan memasukkan kedalam KMS d. Menilai hasil penimbangan
e. Melakukan penyuluhan sesuai hasil penimbangan f. Membagikan tablet tambah darah kepada ibu hamil
g. Membagikan kapsul vitamin A kepada anak balita umur 1-5 tahun setiap bulan Februari dan Agustus.
h. Melakukan penyuluhan bagi ibu hamil i. Mengkoordinir pemberian PMT Program Makanan Tambahan
j. Merujuk Balita ke Puskesmas bagi yang membutuhkan dan k. Mengerjakan pencatatan kegiatan dan sarana UPGK
2.2 Pelaksanaan Posyandu