Aplikasi Pupuk Organik Terhadap Tanaman Caisin Brasica rapa cv. caisin

Berdasarkan hasil analisis kualitas pupuk organik memiliki kandungan unsur hara K berkisar antara 1,01-0,78 . Berdasarkan nilai tersebut maka semua pupuk organik yang dihasilkan sudah memenuhi kandungan K menurut SNI pupuk organik 19-7030-2004 yaitu 0,20 .

4.4 Aplikasi Pupuk Organik Terhadap Tanaman Caisin Brasica rapa cv. caisin

Pemupukan pada tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin, dilakukan pada awal penanaman. Pemupukan dilakukan pada pagi hari dengan cara mencampurkan seluruh pupuk dengan tanah sebelum dilakukan penanaman. Sementara penyiraman tanaman dilakukan setiap hari. Pengujian pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin dilakukan setelah panen, yaitu tanaman berumur 4 minggu 4MST. Pengamatan terhadap tinggi dan jumlah daun dilakukan setiap minggu. 4.4.1 Laju pertumbuhan tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan dari jumlah dan dimensi pohon, baik diameter maupun tinggi yang terdapat pada suatu tegakan Wasis dan Sandrasari 2011. Laju pertumbuhan tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin dapat dilihat pada Gambar 9. Hasil uji lanjut Duncan pada Lampiran 7, menunjukkan bahwa semua perlakuan pemupukan dengan pupuk organik dari limbah ikan tidak memiliki pengaruh yang berbeda nyata satu sama lain terhadap laju pertumbuhan tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin. Hal ini dapat disebabkan oleh nilai rasio CN setiap perlakuan cenderung tidak berbeda jauh. Menurut Graves et al. 2000, menyatakan bahwa nilai rasio CN dapat mempengaruhi aktivitas penyerapan unsur hara pada tanaman. Hasil uji lanjut Duncan yang dapat dilihat pada Lampiran 7, menunjukkan bahwa perlakuan KN kontrol negatif memiliki pengaruh yang berbeda nyata dengan semua perlakuan lain, kecuali dengan KP kontrol positif, A2, C2, dan C3. Hal ini dapat disebabkan karena perlakuan KN kontrol negatif tidak mampu memberikan suplai unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan tanaman, sehingga laju pertumbuhan tanaman lebih kecil dibandingkan dengan perlakuan A0, A1, 2,54 a 2,96 ab 3,80 b 3,56 b 3,74 b 3,74 b 3,78 b 3,52 b 3,14 ab 3,50 b 3,24 ab 3,72 b 3,70 b 3,24 ab 3,64 b 3,66 b 3,64 b 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 4,50 5,00 Kontrol Negatif Kontrol Positif Pupuk A Pupuk B Pupuk C L a ju pert um bu ha n ta na m a n cm KN KP 1 2 3 4 A3, A4, B0, B1, B2, B3, B4, C0, C1, dan C4. Asupan unsur hara yang cukup akan menopang pertumbuhan tanaman secara optimal, namun apabila asupan unsur hara tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman, maka pertumbuhan akan terhambat bahkan mati karena kekurangan makanan Ruhnayat 2007. Keterangan: KN : Tanpa pupuk B2 : 70 Limbah ikan + 3 Gliocladium sp. KP : Urea 2,8 gr + SP 4,7 gr + KCl 1,7 gr B3 : 70 Limbah ikan + 4 Gliocladium sp. A0 : 80 Limbah ikan + 0 Gliocladium sp. B4 : 70 Limbah ikan + 5 Gliocladium sp. A1 : 80 Limbah ikan + 2 Gliocladium sp. C0 : 60 Limbah ikan + 0 Gliocladium sp. A2 : 80 Limbah ikan + 3 Gliocladium sp. C1 : 60 Limbah ikan + 2 Gliocladium sp. A3 : 80 Limbah ikan + 4 Gliocladium sp. C2 : 60 Limbah ikan + 3 Gliocladium sp. A4 : 80 Limbah ikan + 5 Gliocladium sp. C3 : 60 Limbah ikan + 4 Gliocladium sp. B 0: 70 Limbah ikan + 0 Gliocladium sp. C4 : 60 Limbah ikan + 5 Gliocladium sp. B1 : 70 Limbah ikan + 2 Gliocladium sp. Gambar 9 Laju pertumbuhan tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin 4.4.2 Tinggi tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin Tinggi tanaman merupakan salah satu aspek dalam perkembangan tanaman. Tinggi merupakan pertumbuhan dari tanaman secara vertikal dan setiap harinya mengalami perubahan Wasis dan Sandrasari 2011. Tinggi tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin dapat dilihat pada Gambar 10. Hasil uji lanjut Duncan pada Lampiran 7, menunjukkan bahwa perlakuan pemupukan A1 memiliki pengaruh yang berbeda nyata terhadap perlakuan pemupukan B1 dan B2, hal ini dapat disebabkan karena perlakuan A1 belum mampu memberikan unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan tinggi tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin sehingga pertumbuhan tinggi tanaman pada 27,20 a 44,20 b 46,20 bc 47,40 bc 46,60 bc 44,20 b 50,00 c 46,00 bc 47,60 bc 50,20 c 47,80 bc 47,20 bc 48,00 bc 48,20 bc 47,40 bc 48,80 bc 47,20 bc 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 40,00 45,00 50,00 55,00 Kontrol Negatif Kontrol Positif Pupuk A Pupuk B Pupuk C T ing g i T a na m a n cm KN KP 1 2 3 4 perlakuan pemupukan A1 jauh lebih lambat dibandingkan dengan B1 dan B2 sedangkan pada perlakuan lainnya tidak memiliki pengaruh yang berbeda nyata satu sama lain. Keterangan: KN : Tanpa pupuk B2 : 70 Limbah ikan + 3 Gliocladium sp. KP : Urea 2,8 gr + SP 4,7 gr + KCl 1,7 gr B3 : 70 Limbah ikan + 4 Gliocladium sp. A0 : 80 Limbah ikan + 0 Gliocladium sp. B4 : 70 Limbah ikan + 5 Gliocladium sp. A1 : 80 Limbah ikan + 2 Gliocladium sp. C0 : 60 Limbah ikan + 0 Gliocladium sp. A2 : 80 Limbah ikan + 3 Gliocladium sp. C1 : 60 Limbah ikan + 2 Gliocladium sp. A3 : 80 Limbah ikan + 4 Gliocladium sp. C2 : 60 Limbah ikan + 3 Gliocladium sp. A4 : 80 Limbah ikan + 5 Gliocladium sp. C3 : 60 Limbah ikan + 4 Gliocladium sp. B 0: 70 Limbah ikan + 0 Gliocladium sp. C4 : 60 Limbah ikan + 5 Gliocladium sp. B1 : 70 Limbah ikan + 2 Gliocladium sp. Gambar 10 Tinggi tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin Hasil uji lanjut Duncan pada Lampiran 7, menunjukkan bahwa semua perlakuan pemupukan memiliki pengaruh yang berbeda nyata dengan KN kontrol negatif. Hal ini disebabkan karena perlakuan pemupukan dapat meningkatkan kandungan hara dalam tanah, sehingga unsur hara yang terkandung dalam pupuk dapat memenuhi kebutuhan tanaman secara keseluruhan, sedangkan KN kontrol negatif belum mampu memberikan suplai unsur hara yang cukup terhadap pertumbuhan tinggi tanaman. Unsur hara pada pupuk sangat membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga pertumbuhan tanaman lebih baik dan cepat Talkah 2009. 6,20 a 6,40 a 7,00 a 7,60 a 6,20 a 7,20 b 8,20 b 9,00 b 6,24 a 7,60 b 8,24 b 10,04 bc 6,48 a 7,64 b 8,56 b 10,76 c 6,56 a 7,40 b 8,44 b 10,68 c 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 1 MST 2 MST 3 MST 4 MST Ra ta a n J um la h Da un KN KP Pupuk A Pupuk B Pupuk C 4.4.3 Rataan jumlah daun tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin Jumlah daun mengindikasikan pertumbuhan tanaman, semakin banyak jumlah daun yang dihasilkan maka pertumbuhan tanaman tersebut semakin baik. Oleh karena itu jumlah daun yang optimum memungkinkan distribusi pembagian cahaya antar daun lebih merata. Distribusi cahaya yang lebih merata antar daun mengurangi kejadian saling menaungi antar daun. Jumlah daun mengindikasikan pertumbuhan tanaman, semakin banyak jumlah daun yang dihasilkan oleh tanaman maka pertumbuhan tanaman tersebut semakin baik Subowo et al. 2010. Jumlah daun tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin dapat dilihat pada Gambar 11. Keterangan: KN : Tanpa pupuk B 0: 70 Limbah ikan + 0 Gliocladium sp. KP : Urea 2,8 gr + SP 4,7 gr + KCl 1,7 gr B1 : 70 Limbah ikan + 2 Gliocladium sp. A : Rataan jumlah daun A0,A1, A2, A3, A4 B2 : 70 Limbah ikan + 3 Gliocladium sp. B : Rataan jumlah daun B0, B1, B2, B3, B4 B3 : 70 Limbah ikan + 4 Gliocladium sp. C : Rataan jumlah daun C0, C1, C2, C3, C4 B4 : 70 Limbah ikan + 5 Gliocladium sp. A0 : 80 Limbah ikan + 0 Gliocladium sp. C0 : 60 Limbah ikan + 0 Gliocladium sp. A1 : 80 Limbah ikan + 2 Gliocladium sp. C1 : 60 Limbah ikan + 2 Gliocladium sp. A2 : 80 Limbah ikan + 3 Gliocladium sp. C2 : 60 Limbah ikan + 3 Gliocladium sp. A3 : 80 Limbah ikan + 4 Gliocladium sp. C3 : 60 Limbah ikan + 4 Gliocladium sp. A4 : 80 Limbah ikan + 5 Gliocladium sp. C4 : 60 Limbah ikan + 5 Gliocladium sp. Gambar 11 Jumlah daun tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin Berdasarkan hasil analisis statistik, semua perlakuan pemupukan dengan pupuk organik dari limbah ikan dapat meningkatkan jumlah daun tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin pada 1, 2, 3, dan 4 MST. Jumlah daun terbanyak terdapat pada perlakuan pupuk organik saat panen 4 MST. Hasil uji lanjut Duncan padad Lampiran 7, menunjukkan bahwa pada 1 MST semua perlakuan pemupukan dengan pupuk organik dari limbah ikan termasuk KN kontrol negatif dan KP kontrol positif tidak memiliki pengaruh yang berbeda nyata satu sama lain terhadap jumlah daun tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin. Pada 2 MST semua perlakuan pemupukan dengan pupuk organik dari limbah ikan pupuk A, B, dan C memiliki pengaruh yang berbeda nyata dengan KN kontrol negatif, namun tidak memiliki pengaruh yang berbeda nyata dengan KP kontrol positif, begitu pula pada 3 MST. Hal ini karena pada 1 MST unsur hara pada perlakuan KN kontrol negatif diduga masih mampu menopang pertumbuhan daun, sedangkan pada 2 MST dan 3 MST unsur hara terutama kandungan kalium pada perlakuan KN kontrol negatif diduga tidak mampu menopang pertumbuhan daun, sehingga jumlah daun yang tumbuh menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan perlakuan lain karena hanya bergantung pada unsur hara dari tanah. Kalium berperan dalam proses fotosintesis dan pembukaan stomata pada tanaman Santoso et al 2012. Hasil uji lanjut Duncan pada Lampiran 7 menunjukkan bahwa pada 4 MST, semua perlakuan pemupukan dengan pupuk organik dari limbah ikan memiliki pengaruh yang berbeda nyata dengan KN kontrol negatif dan perlakuan B dan C tidak memiliki pengaruh yang berbeda nyata dengan KP kontrol positif. Hal ini disebabkan perlakuan pemupukan dengan pupuk organik dari limbah ikan mampu memberikan suplai unsur hara terutama kalium yang cukup untuk pertumbuhan daun. Kandungan kalium pada perlakuan KN kontrol negatif diduga tidak mampu mencukupi kebutuhan unsur hara pada akhir masa tanam sehingga jumlah daun yang yang tumbuh menjadi sedikit. Menurut Salisbury dan Ross 1995, kandungan kalium dalam pupuk sangat berperan dalam pertumbuhan jumlah daun tanaman. Kalium juga berperan penting dalam transpor fotosintat proses phloem loading ke bagian sink. Salah satu bagian sink yang kompetitif pada masa pertumbuhan vegetatif adalah daun muda atau tunas yang sedang tumbuh. Semakin banyak tunas yang memperoleh hara maka jumlah tunas yang tumbuh dan berkembang menjadi daun semakin tinggi. a bc bc bc bc b bc bc bc bc bc bc bc bc bc bc c 5000 10000 15000 20000 25000 30000 Kontrol Negatif Kontrol Positif Pupuk A Pupuk B Pupuk C L ua s da un m m 2 KN KP 1 2 3 4 4.4.4 Luas daun tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin Daun merupakan organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis. Luas daun merupakan efek dari pertumbuhan suatu tanaman Subowo et al. 2010. Luas daun tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin dapat dilihat pada Gambar 12. Keterangan: KN : Tanpa pupuk B2 : 70 Limbah ikan + 3 Gliocladium sp. KP : Urea 2,8 gr + SP 4,7 gr + KCl 1,7 gr B3 : 70 Limbah ikan + 4 Gliocladium sp. A0 : 80 Limbah ikan + 0 Gliocladium sp. B4 : 70 Limbah ikan + 5 Gliocladium sp. A1 : 80 Limbah ikan + 2 Gliocladium sp. C0 : 60 Limbah ikan + 0 Gliocladium sp. A2 : 80 Limbah ikan + 3 Gliocladium sp. C1 : 60 Limbah ikan + 2 Gliocladium sp. A3 : 80 Limbah ikan + 4 Gliocladium sp. C2 : 60 Limbah ikan + 3 Gliocladium sp. A4 : 80 Limbah ikan + 5 Gliocladium sp. C3 : 60 Limbah ikan + 4 Gliocladium sp. B 0: 70 Limbah ikan + 0 Gliocladium sp. C4 : 60 Limbah ikan + 5 Gliocladium sp. B1 : 70 Limbah ikan + 2 Gliocladium sp. Gambar 12 Luas daun tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin Hasil uji lanjut Duncan pada Lampiran 7 menunjukkan bahwa semua perlakuan pupuk organik dari limbah ikan tidak memiliki pengaruh yang berbeda nyata satu sama lain. Hal ini dapat diduga pada semua perlakuan pupuk organik dari limbah ikan memiliki kandungan C organik yang tidak berbeda jauh. Menurut Satya et al. 2010, menyatakan bahwa senyawa karbon organik pada tumbuhan berperan dalam pembentukan selulosa dan jaringan-jaringan serat. Hasil uji lanjut Duncan pada lampiran 7 menunjukkan bahwa semua perlakuan pupuk organik dari limbah ikan memiliki pengaruh yang berbeda nyata dengan KN kontrol negatif terhadap luas daun tanaman. Hal ini dapat diduga karena perlakuan pemupukan mampu memberikan suplai unsur hara yang cukup 30,34 a 78,56 b 107,96 bc 112,34 bc 102,04 bc 86,5 b 115,86 bc 88,22 b 92,72 bc 104,88 bc 89,44 bc 107,62 bc 105,20 bc 103,68 bc 91,3 bc 126,52 c 110,24 bc 20 40 60 80 100 120 140 160 Kontrol Negatif Kontrol Positif Pupuk A Pupuk B Pupuk C B o bo t T a na m a n g r KN KP 1 2 3 4 untuk pertumbuhan daun terutama kandungan nitrogen. Nitrogen lebih optimum dalam menunjang pertumbuhan bagian vegetatif dibandingkan bagian generatif dan penting bagi tanaman sayuran yang dikonsumsi bagian tajuknya. Pemberian nitrogen dalam jumlah yang cukup, dapat menghasilkan ukuran daun yang besar Plaster 2003. 4.4.5 Bobot tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin Bobot tanaman segar mengindikasikan tingkat pertumbuhan tanaman. Semakin besar bobot tanaman berarti semakin banyak biomassa yang dihasilkan, dalam hal ini tentunya berkaitan dengan jumlah unsur hara yang tersedia di tanah Subowo et al. 2008. Bobot tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin dapat dilihat pada Gambar 13. Keterangan: KN : Tanpa pupuk B2 : 70 Limbah ikan + 3 Gliocladium sp. KP : Urea 2,8 gr + SP 4,7 gr + KCl 1,7 gr B3 : 70 Limbah ikan + 4 Gliocladium sp. A0 : 80 Limbah ikan + 0 Gliocladium sp. B4 : 70 Limbah ikan + 5 Gliocladium sp. A1 : 80 Limbah ikan + 2 Gliocladium sp. C0 : 60 Limbah ikan + 0 Gliocladium sp. A2 : 80 Limbah ikan + 3 Gliocladium sp. C1 : 60 Limbah ikan + 2 Gliocladium sp. A3 : 80 Limbah ikan + 4 Gliocladium sp. C2 : 60 Limbah ikan + 3 Gliocladium sp. A4 : 80 Limbah ikan + 5 Gliocladium sp. C3 : 60 Limbah ikan + 4 Gliocladium sp. B 0: 70 Limbah ikan + 0 Gliocladium sp. C4 : 60 Limbah ikan + 5 Gliocladium sp. B1 : 70 Limbah ikan + 2 Gliocladium sp. Gambar 13 Bobot tanaman caisin Brasica rapa cv. caisin Hasil uji lanjut Duncan pada Lampiran 7 menunjukkan bahwa semua perlakuan pemupukan dengan pupuk organik dari limbah ikan tidak memiliki pengaruh yang berbeda nyata satu sama lain. Hal ini dapat diduga karena nilai rasio CN yang cenderung tidak berbeda jauh. Penyerapan unsur hara yang baik pada tanaman akan berpengaruh pada pertumbuhan dan bobot tanaman. Nilai rasio CN dapat mempengaruhi aktivitas penyerapan unsur hara pada tanaman Graves et al. 2000. Hasil uji Duncan pada Lampiran 7 menunjukkan bahwa semua perlakuan pemupukan memiliki pengaruh yang berbeda nyata dengan KN kontrol negatif. Hal ini diduga karena akumulasi biomassa baik pada batang ataupun daun pada tanaman dengan perlakuan pemupukan lebih tinggi dibandingkan dengan KN kontrol negatif. Menurut Santoso et al. 2012 menyatakan bahwa pemberian pupuk dengan kandungan NPK yang cukup dapat meningkatkan bobot tanaman dan dapan memberikan serapan P dan K yang maksimum bagi tanaman. 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan