Laporan Akhir KLHS RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016 - 2021
III - 65
BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN GROBOGAN
7. Alih Fungsi Lahan
Terdapat 17,239 Ha area pertambangan selama tahun 2015 naik dari Tahun 2014 seluas 5,372 Ha. Ruang Terbuka Hijau kawasan perkotaan baru mencapai 12,34 dari luas
perkotaan. Jumlah industri besar naik dari 10 buah pada Tahun 2014 menjadi 17 buah pada Tahun 2015 dan industri kecil naik dari 600 buah pada Tahun 2014 menjadi 850 buah pada
tahun 2015. Dalam kegiatan pembangunan, salah satu sumber daya alam yang penting adalah
sumberdaya lahan. Kegiatan pembangunan yang terus berlangsung serta diiringi dengan laju pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan kebutuhan akan lahan semakin
besar sehingga menimbulkan tekanan terhadap ketersediaan lahan sesuai dengan fungsinya. Menurut Luntungan 1998 : 1, ketersediaan lahan dalam menunjang kegiatan
pembangunan dapat dilihat dari dua aspek yaitu : l lahan tersedia dari segi fisik dan 2 lahan tersedia dari segi hukum. Lahan tersedia dari segi fisik dapat diartikan bahwa lahan
tersebut dapat menampung kegiatan pembangunan dengan, memperhatikan tingkat kesesuaian maupun daya dukung lahan sehingga akan tercapai pola penggunaan lahan
secara optimal, seimbang dan lestari. Lahan tersedia dari segi hukum dapat diartikan bahwa lahan tersebut dapat menampung kegiatan pembangunan.
Dewasa ini dinamika pemanfaatan lahan cenderung mengabaikan dampak menurunnya kualitas lingkungan dan pada akhirnya akan mengakibatkan menurunnya daya
dukung lahan. Oleh karena itu, pemanfaatan lahan perlu diratakan menurut fungsinya untuk menghindarkan dampak negatif dari pembangunan yang terus berjalan. Aturan fungsi
pemanfaatan lahan merupakan salah satu bagian dari Pola Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah yang biasanya menggunakan Daerah Aliran Sungai DAS sebagai unit
perencanaan sekaligus sebagai unit wilayah kerja kegiatan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah. Berikut ini merupakan perincian tutupan lahan sesuai dengan fungsinya:
Laporan Akhir KLHS RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016 - 2021
III - 66
BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN GROBOGAN
Tabel SD-1A. Analisis Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama
Kabupaten Grobogan No.
Kecamatan Luas Lahan Ha
Non Pertanian
Sawah Lahan
Kering Perkebunan
Hutan Badan
Air Total
1 Kedungjati 2,291.5
432 2897
13 11482.8 289.2
17,405.5 2 Karangrayung
1,977.2 2355
3330 12 6324.57
332.5 14,331.3
3 Penawangan 342.4
4705 1263
4 673.34
126.3 7,114.0
4 Toroh 1,046.0
4518 2983
2 3010.06 451.8
12,010.8 5 Geyer
2,403.9 2602
6836 2 13569.7
683.6 26,097.2
6 Pulokulon 1,138.5
5675 2868
2 3358.98 286.8
13,329.3 7 Kradenan
953.4 5336
1400 3 2963.13
141 10,796.6
8 Gabus 2,396.5
3901 2486
3 8128.85 248.6
17,164.0 9 Ngaringan
1,141.4 4987
1851 4 3269.08
18.51 11,271.0
10 Wirosari 1,626.8
4112 4428
4 5190.06 44.28
15,405.2 11 Tawangharjo
674.3 2502
3002 8 3719.99
30 9,936.3
12 Grobogan 1,375.1
2871 1761
7 3479.84 17.61
9,511.6 13 Purwodadi
596.9 5022
215 21
5,854.9 14 Brati
416.7 2513
1212 8 1334.47
12.12 5,496.3
15 Klambu 313.8
2361 966
3 1229.15 96.6
4,969.5 16 Godong
357.9 6521
642 2
64.2 7,587.1
17 Gubug 609.6
3696 833
863.77 83.3
6,085.7 18 Tegowanu
196.9 2721
1612 3
16 4,548.9
19 Tanggungharjo 2,291.5
775 2897
7 1555.04 240.28
7,765.8 Total
22,150.4 67605
34387 87 70152.9
3203.7 197586
Maksimum 2,403.9
6521 6836
13 11482.8 683.6 26,097.2
Minimum 196.9
432 215
12.12 4,548.9
Rata-rata 1,165.8
2,939.3 1,809.8
4.4 3,507.6
160.2 9,879.3
Nilai Tahun Lalu
22,150.4 67605
34387 87 70152.9
3203.7 197586
Untuk kategori lahan sawah luas maksimum adalah Kecamatan Godong 6521 Ha dan minimum adalah Kecamatan Kedungjati 432 Ha dengan nilai rata-rata 2939,3 Ha. Untuk
kategori lahan kering luas maksimum adalah Kecamatan Geyer 6836 Ha dan minimum Kecamatan Purwodadi 215 Ha dengan nilai rata-rata 1809,8 Ha.Untuk kategori perkebunan
luas maksimum adalah Kecamtan Kedungjati 13 Ha dan luas minimum Kecamatan Purwodadi dan Gubug 0 Ha dengan nilai rata-rata 4,4 Ha. Untuk kategori hutan luas
maksimum Kecamatan Kedungjati 11.482,8 Ha dan luas minimum Kecamatan Purwodadi dan Gubug 0 Ha dengan nilai rata-rata 3507,6 Ha.Untuk kategori badan air luas maksimum
adalah Kecamatan Geyer 683,6 Ha dan luas minimum Kecamatan Brati 12,12 Ha dengan nilai rata-rata 160,2 Ha. Luas lahan untuk setiap kategori pada tahun 2015 sama dengan
nilai tahun 2014.
Laporan Akhir KLHS RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016 - 2021
III - 67
BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN GROBOGAN
3.5. Tahap Pengkajian
Selanjutnya Pokja Pengendalian Lingkungan bersama dengan para pemangku kepentingan melakukan pengkajian berdasarkan dari proses pelingkupan dan hasil analisis
baseline data. Pengkajian yang dilakukan terdiri dari A Pengkajian konsistensi prinsip pembangunan berkelajutan RPJMD yang meliputi Kajian keterkaitan, keseimbangan dan
keadilan; B Kajian pengaruh. Hasil proses ini diklarifikasikan kembali kepada pemangku kepentingan dalam kegiatan workshop hasil pengkajian dengan melakukan penapisan
program-program utama prioritas yang memiliki dampak negatif terhadap isu strategis KLHS. Kajian pengaruh mengundang para pakar untuk memberikan masukan terhadap hasil
kerja Pokja Pengendalian Lingkungan. Tahap Kajian ini dilaksanakan di Bappeda Kabupaten Grobogan, pada tanggal 25 Juni 2016 di Ruang Rapat Lantai 1 Sekertariat
Daerah Kabupaten Grobogan.
3.5.1. Pengkajian Visi Misi
Tahapan ini mengkaji isu-isu strategis KLHS terhadap visi dan misi Kabupaten Grobogan, kajian keterkaitan, kajian prinsip keseimbangan, dan kajian prinsip keadilan.
A. Kajian isu strategis terhadap visi misi Kabupaten Grobogan Kajian ini akan mengaitkan isu strategis dengan visi misi Kabupaten Grobogan
serta mengkaji pengaruh visi misi tersebut terhadap isu-isu strategis KLHS. B. Kajian Prinsip Keterkaitan
Pada kajian prinsip keterkaitan ini akan dikaji mengenai keterkaitan visi misi RPJMD Kabupaten Grobogan terhadap visi misi RPJMD Provinsi Jawa Tengah.
Kajian prinsip keterkaitan dilakukan dengan analisis substansi content analysis
secara vertikal dengan RPJMD Provinsi Jawa Tengah.
C. Kajian Prinsip Keseimbangan Kajian prinsi keseimbangan dimaksudkan untuk mencapai keseimbangan antara
kepentingan ekonomi, sosial-budaya, dan lingkungan hidup terhadap visi dan
misi RPJMD Kabupaten Grobogan.
D. Kajian Prinsip Keadilan Kajian prinsi keadilan dimaksudkan untuk mencapai keadilan antar kelompok
masyarakat generasi. Menitikberatkan pada pencapaian kesejahteraan yang
lebih baik bagi seluruh pemangku kepentingan.