Rendahnya kualitas pembangunan Belum optimalnya pemerataan mutu dan

Laporan Akhir KLHS RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016 - 2021 III - 68 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN GROBOGAN Tabel III. 4 Keterkaitan Isu Strategis KLHS dengan Isu Strategis RPJMD Isu Strategis KLHS RPJMD Penjelasan Isu Strategis RPJMD Penjelasan 1.Kemiskinan dan Pengangguran; 1. Masih rendahnya kualitas dan produktifitas tenaga kerja; 2. Masih rendahnya peluang kesempatan kerja; 3. Kurangnya akses informasi lowongan bagi pencari kerja; 4. Masih rendahnya akses UMKM terhadap sumber daya produktif; 5. Masih rendahnya jumlah kunjungan wisata dan pendapatan daerah dari objek wisata; 6. Masih rendahnya daya saing destinasi pariwisata; 7. Belum kuatnya jalinan kemitraan antara pemerintah daerah dengan dunia usaha dan masyarakat dalam pengembangan pariwisata; 8. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung perdagangan; 9. Belum optimalnya pelayanan perijinan usaha; 10. Berlakunya AFTA 2010 yang mempengaruhi persaingan produk-produk perdagangan.

1. Rendahnya kualitas pembangunan

manusia 2. Pertumbuhan ekonomi melemah 5. Tingginya angka kemiskinan 11. Rendahnya Investasi. a. Tahun 2014, IPM Kabupaten Grobogan adalah sebesar 67,77 masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kondisi rata-rata IPM Provinsi Jawa Tengah sebesar 68,78 dan juga masih lebih rendah dbandingkan rata-rata nasional sebesar 68,90. b. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Grobogan pada tahun 2014 sebesar 4,03, masih lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 4,52 dan nasional sebesar 5,02. c. Kondisi tingkat kemiskinan pada tahun 2014 yang sebesar 13,86, masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata nasional sebesar 10,96 dan jawa tengah sebesar 13,58. d. Rendahnya investasi diakibatkan oleh kurangnya promosi investasi dan rendahnya daya tarik investasi di Kabupaten Grobogan.. Laporan Akhir KLHS RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016 - 2021 III - 69 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN GROBOGAN Isu Strategis KLHS RPJMD Penjelasan Isu Strategis RPJMD Penjelasan 2.Pelayanan Dasar dan Infrasruktur; 1. Masih rendahnya kualitas dan ketersediaan sarana prasarana PAUD, TK, SD, SMP, dan SMASMK; 2. Belum optimalnya kualitas penyelenggaraan pendidikan PAUD, TK, SD, SMP, dan SMASMK; 3. Masih kurangnya jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus Pegawai Negeri Sipil PNS; 4. Masih rendahnya tingkat kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan yang berstatus pegawai bukan Pegawai Negeri Sipil PNS; 5. Masih kurangnya mutu pelayanan kesehatan baik sarana , prasarana maupun SDM; 6. Kerjasama dan koordinasi pelaksanaan kebijakan administrasi kependudukan dan catatan sipil belum berjalan sesuai harapan; 7. Masih belum memadainya pelayanan jaringan transportasi; 8. Pelayanan catatan sipil belum sesuai harapan dan terlalu jauh;

6. Belum optimalnya pemerataan mutu dan

akses pendidikan 7. Belum optimalnya kualitas pelayanan kesehatan 8. Belum optimalnya kualitas infrastruktur pekerjaan umum a. Permasalahan mutu pendidikan di Kabupaten Grobogan tidak terlepas dari pemerataan kualitas pendidikan antara kota dan desa, dimana desa masih tertinggal, baik dari kualitas sarana, tenaga pendidik dan manajemen pendidikan. b. Permasalahan kesehatan yang masih menjadi permasalahan adalah masih kurangnya mutu pelayanan kesehatan baik sarana, prasarana mauoun sumber daya kesehatan. c. Permasalahan yang ada pada pekerjaan umum adalah belum optimalnya mutu jalan, jembatan dan jaringan pengairan. Laporan Akhir KLHS RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016 - 2021 III - 70 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN GROBOGAN Isu Strategis KLHS RPJMD Penjelasan Isu Strategis RPJMD Penjelasan 3.Kelembagaan dan Tata Kelola; 1. Meningkatnya kerentanan pemuda terhadap budaya narkoba dan pergaulan bebas; 2. Belum optimalnya upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan pemuda; 3. Belum optimalnya prestasi dan permasyarakatan olah raga; 4. Belum optimalnya pelaksanaan pendidikan politik kepada masyarakat; 5. Belum optimalnya pengembangan wawasan kebangsaan dan jati diri bangsa dalam masyarakat; 6. Belum optimalnya fungsi DPRD; 7. Belum optimalnya upaya intensifikasi sumber- sumber pendapatan daerah; 8. Belum optimalnya kerjasama dalam dan antar daerah dalam rangka peningkatan modal, pelayanan publik, dan pengelolaan SDA; 9. Belum adanya sistem penilaian terbuka terhadap PNS dan promosi jabatan berdasarkan fit and proper test; 10. Belum tersedianya sistem informasi data yang cepat dan akurat; 11. Kurang optimalnya peliharaan terhadap dokumenarsip daerah dan sarana prasarana pengolahan dan penyimpanan arsip daerah; 12. Belum optimalnya penyelenggaraan komunikasi, informasi, dan media masa bagi masyarakat; 13. Kurang optimalnya penyebarluasan informasi dan

9. Belum optimalnya kualitas tata kelola