Pelayanan Dasar dan Infrasruktur

Laporan Akhir KLHS RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016 - 2021 III - 57 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN GROBOGAN

2. Pelayanan Dasar dan Infrasruktur

Permasalahan mutu pendidikan di Kabupaten Grobogan tidak terlepas dari pemerataan kualitas pendidikan antara kota dan desa, dimana desa masih tertinggal, baik dari kualitas sarana, tenaga pendidik dan manajemen pendidikan. Oleh karena itu peningkatan mutu dan akses pendidikan perlu dilakukan dengan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kualitas mutu guru serta meningkatkan manajemen pendidikan terutama di pelosok pedesaan. Permasalahan kesehatan yang masih menjadi permasalahan adalah masih kurangnya mutu pelayanan kesehatan baik sarana, prasarana mauoun sumber daya kesehatan. Upaya untuk meningkatkan layanan kesehatan dilakukan melalui peningkatan atau pembangunan sarana kesehatan serta peningkatan sumber daya kesehatan lainnya. Permasalahan yang ada pada pekerjaan umum adalah belum optimalnya mutu jalan, jembatan dan jaringan pengairan. Peningkatan efektifitas urusan pekerjaan umum ini dilakukan dengan upaya pemeliharaan dan perencanaan pembangunan yang lebih baik jalan, jembatan, dan pengairan. Masih terbatasnya sarana laboratorium sekolah yang ditunjukkan dengan kepemiikan memiliki laboratorium IPA dan komputer pada tingkat SD 17 dan SMP 42. Masih terbatasnya ketersediaan perpustakaan yang memenuhi standar, yang ditunjukkan dengan perpustakaan sesuai standar pada tingkat SD 53 dan SMP 60. Masih tingginya kondisi jalan rusak di Kabupaten Grobogan. Kondisi ini ditunjukan dengan data persentase jalan kondisi baik sampai dengan tahun 2015 baru mencapai 40,73. Masih adanya bangunan penampung air yang mengalami kerusakan. Kondisi ini ditunjukan dengan data waduk kondisi rusak sebesar 33,36, dan kondisi irigasi rusak sebesar 18.Masih kurangnya fasilitas perlengkapan jalan berupa marka, rambu dan guardrill. Sampai dengan tahun 2015 masih tersedia sebanyak 55 saja dari seluruh ruas jalan kabupaten yang ada. Rasio keterseidaan angkutan kota masih rendah, yaitu 4 per 1.000 orang penduduk. Masih kurangnya sarana dan prasarana perhubungan dalam kondisi baik, hal ini ditunjuk dengan indikator persentase sarana dan prasarana perhubungan dalam kondisi baik yaitu baru mencapai 78 pada tahun 2015. Ketersediaan halte yang dilayani angkutan umum masih relatif konstan pada posisi cukup yaitu sebesar 50. Laporan Akhir KLHS RPJMD Kabupaten Grobogan Tahun 2016 - 2021 III - 58 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN GROBOGAN

3. Kelembagaan dan Tata Kelola