Susunan Pengurus Komisi Perlindungan Anak Indonesia

53

C. Tujuan Berdirinya Komisi Perlindungan Anak Indonesia

Salah satu tujuan dari berdiri nya Komisi Perlindungan Anak Indonesia, karena Negara ingin menjamin Perlindungan Anak dari hal-hal yang tidak baik bagi anak, dikarenakan Anak adalah aset bangsa yang paling berharga. Dan menjadikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI sebagai pusat pelopor untuk menyuarakan kepada masyarakat untuk membela kepentingan bagi anak, agar selalu memberikan perlindungan kepada anak baik fisik, mental, ekonomi yang rentan terhadap kekerasan eksploitasi. Dan ini tertuang dalam pasal 76, huruf a,b,c,d,e,f,g dari UU No.23 Tahun 2002 Yang di Amandemenkan kepada UU No. 35 Tahun 2014 menyatakan bahwa tujuan dari berdirinya Komisi Perlindungan Anak Indonesia adalah : 7 a. Melakukan pengawasaan terhadap pelakasaan perlindungan dan pemenuhan Hak Anak. b. Memberikan dan usulan dalam perumusan kebijakan tentang penyenggalaraan perlindungan anak. c. Mengumpulkan data dan informasi mengenai perlindungan anak. d. Menerima dan melakukan penelaahan atas pengaduan masyarakat mengenai pelanggaran hak anak. e. Melakukan mediasi atas sengketa pelanggaran hak anak. f. Melakukan kerja sama dengan lembaga yang dibentuk masyarakat di bidang perlindungan anak. 7 7 Rika Saraswati, Hukum Perlindungan Anak di Indonesia , Bandung: Citra Aditya Bakti, 2009, h. 240. 54 g. Memberikan laporan kepada pihak berwajib tantang adanya dugaan pelanggaran terhadap undang-undang perlindungan anak. 8 Berdsarkan tujuaan yang dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI serta tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan kondisi ideal anak Indonesia yang berakhlak mulia, sehat, cerdas, ceria dan terlindungi. Disamping terdapat juga visi Komisi perlindungan Anak Indonesia yaitu terjamin terpenuh dan terlindunginya hak-hak Indonesia , visi tersebut meliputi dua sapek: a. Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI mengutamkan promosi dan upaya pencegahan terhadap pelanggaran hak-hak anak tanpa meninggalakan upaya refresif dan kuratif. b. Komisi perlindungan Anak Indonesia berupaya mengayomi, melindungi, memenuhi Hak-hak Anak termasuk upaya rehabilitasi dan reintegrasi anak dengan keluarga dan lingkungan, untuk dapat mewujudkan visi tersebut KPAI harus mampu menjadi lembaga Negara yang independen, terpercaya, dan melindungi Hak-hak Anak baik di dalam maupun luar lingkungan rumah tangga. Adapun untuk mewujudkan visi diatas maka Komisi Perlindungan Anak Indonesia memiliki sejumlah misi. 9 Adalah sebagai berikut: a. Menyadarkann semua pihak terutama orang tua, keluarga, masyarakat dan Negara akan pentingnya perlindungan Hak-hak Anak. 8 Rika Saraswati, Hukum Perlindungan Anak di Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2009, h. 240. 9 Komisi Perlindungan Anak Indonesia , Lembaga Negara Independen unruk Perlindungan Anak. Jakarta:KPAI 2015,hal 24. 55 b. Menyadarkan Anak sendiri akan Hak-hak nya. c. Melakukan pengkajian, penalaahan, dan penelitian terharhadap berbagai peraturan perundang-undangan, kebijakan pemerintah dan pelaksanaan program penyelenggaraan, perlindungan anak ditingkat pusat dan daerah. d. Menerima pengaduan masyarakat dan memfasilitasi terhadap kasus- kasus pelanggaran hak-hak anak. e. Membangun kerja sama dan kemitraan dengan berbagai pihak dalam rangka perlindungan hak-hak anak. f. Mengumpulkan data informasi yang berkaitan dengan pelaksanaa perlindungan anak. g. Melakukan pengawasaan terhadap penyelenggaraan perlindungan anak yang dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. h. Melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga donor tingkat nasional dan internal dalam pelaksanaan perlindungan anak. i. Memberikan saran serta masukan kepada pemerintah presiden dan berbagai pihak dalam meningkatkan perlindungan hak-hak anak. Fungai dan wewenang KPAI adalah diluar wilayah penyelenggaraan negara dalam artian eksekutif. KPAI adalah lemabaga yang bersifat independen. KPAI bisa memberikan teguran, publikasi, rekomendasi, dan hal-hal lain yang dianggap perlu kepada seluruh Penyelenggara negara, namun KPAI tidak bisa menjatuhkan sanksi internal atau admnistratif. KPAI tidak menajalanakan pelaksana teknis kegiatan perlindungan anak seperti penyediaan pendidikan bagi anak, dann KPAI juga tidak seharunya menggantikan fungsi advokasi individual manyarakat yang pada prakteknya 56 dijalankan oleh organisasi kemsyarakatan dan non pemerintah, namun sebagai sebuah lembaga pengawas, penyeimbang dan penyelenggara perlindungan anak. KPAI mempunyai wewenang untuk memberikan wewenang untuk memberikan penanganan sementara dan untuk selanjutnya melimpahkan kepada instansi terkait untuk menjalankan fungsinya terkait dengan masalah anak.

D. Hambatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia dalam menanggulangi

masalah anak Sebagai komisi Negara, Komisi Perlindungan Anak Indonesia bertugas untuk memberikan perlindungan terhadap anak yang bersifat independen agar terbebas dari pengaruh atau intervensi dari kepentingan-kepentingan lain diluar kepentingan terbaik bagi anak. Sejak didirikannya KPAI melalui Undang-undang No.23 Tahun 2002 hingga saat ini, KPAI mengalami beberapa permasalahan serta hambatan yang cukup rumit. Dalam melakukan pengkampanyean kepada pihak terkait seperti pemerintah, aparat penegak hukum, pemangku kebijakan, serta umum nya kepada masyarakat luas dalam rangka mensosialisasikan bahwa kepentingan untuk tumbuh kembang seorang anak tetap harus dijaga. Hal yang dihadapi oleh KPAI tidak semudah membalikan telapak tangan, karena usaha semaksimal mungkin tetap harus dilakukan demi terwujudnya anak Indonesia yang sehat, berkarakter serta pintar. Sebagai lembaga yang bergerak dibidang anak, KPAI sering kali menemukan hambatan dalam hal penegakan hukum terhadap kasus yang menerpa anak.