Hak-hak anak dalam hukum positif

38  Setiap anak berhak mendapat jaminan identitas dan kewarganegaraan. Diatur dalam pasal 5: “Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status kewarganegaraan.”  Setiap anak berhak beribadah sesuai agama yang dianutnya dan berfikir, berkreasi. Diatur dalam pasal 6: “Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berfikir dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam bimbingan orang tua.”  Setiap anak berhak diasuh oleh orang tuanya serta dibesarkan dan anak berhak mendapat asuhan dari orang lain apabila anak tersebut terlantar. Diatur dalam pasal 7 ayat 1 dan 2 : “Setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan dan diasuh oleh kedua orang tuanya sendiri” dan dalam ayat 2 “Dalam hal suatu sebab orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh kembang anak, atau anak dalam keadaan terlantar maka anak tersebut berhak diasuh atau diangkat oleh orang lainsesuai dengan ketentuan perturan perundang-undangan yang berlaku. ”  Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan, jaminan sosial, mental, spiritual. Diatur dalam pasal 8: “Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai kebutuhan fisik, mental, spiritual , dan sosial.” 39  Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan. Diatur dalam pasal 9: “Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai minat dan bakatnya”  Setiap anak berhak menyatakan pendapat dan didengar pendapatnya lalu mendapat informasi, mencari dan menerima. Diatur dalam pasal 10: “Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan seusianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan.”  Setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan sebayanya, bermain, berkreasi. Diatur dalam pasal 11: “Setiap anak berhak untuk beristirhat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi perkembangan diri.”  Setiap anak yang menyandang cacat berhak mendapat rehabiltasi, bantuan sosial, dan kesejahteraan sosial. Diatur dalam pasal 12 : “Setiap anak yang menyandang cacat berhak memperoleh rehabilitasi, bantuan sosail, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial.” 40  Setiap anak yang diasuh oleh orang tua, wali, atau pihak lainnya berhak mendapat tanggung jawab dari perlakuan tidak baik. Diatur dalam pasal 13: “Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain mana pun yang bertanggung jawab atas pengasuhan berhak mendapat perlindungan dari perlakuan: a. Diskrimanasi b. Eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual c. Penelantaran d. Kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan e. Ketidakadilan f. Perlakuan salah lainya  Setiap anak berhak diasuh oleh orang tuanya sendiri kecuali ada alasan hukum tertentu yang menyebabkan pemisahan anak dan orang tua secara sah demi kepentingan anak. Diatur dalam pasa 14: “Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada alasan danatau aturan hukum yang sah menunjukan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir.”  Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari perlakuan tidak baik seperti penyalahgunaan politik, kerusuhan sosail, kekerasan, peperangan. Diatur dalam pasal 15: “Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari: 41 a. penyalahan dalam kegiatan politik b. Perlibatan dalam sengketa bersenjata c. Perlibatan dalam kerusuhan soisal d. Perlibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan e. Perlibatan dalam peperangan  Setiap anak berhak mendapat perlindungan, dari penganiayaan serta kekerasaan lainnya dan setiap anak berhak memperoleh kebebasan hukum dan penangkapan bagi anak yang terkena hukuman pidana hanya bisa dipidanakan abila ada hukum yang berlaku. Diatur dalam pasal 16 ayat 1,2 dan 3: “1. Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran penganiaayaan, penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi. 2. Setiap anak berhak memperoleh kebebasan sesuai dengan hukum. 3. Penangkapan, penahanaan, atau tindak pidana penjara anak hanya dilakukan apabila sesuai dengan hukuman yang berlaku dan hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir.” Hak anak merupakan bagian dari hak asasi manusia yang wajib di lindungi, di majukan, di penuhi, dan di jamin oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan oleh negara. Hak anak dapat di bangun dari pengertian secara umum kedalam pengertian hak anak adalah sesuatu kehendak yang dimiliki oleh anak yang dilengkapi dengan kekuatan dan yang diberikan oleh hukum kepada anak yang bersangkutan. Setiap anak berhak untuk mendapat hidup, tumbuh, berekembang, dan berpartisipasi secara wajar 42 sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. 33

D. Hak- hak anak terlantar

Undang-undang dasar 1945 sebagai basic law atau norma hukum tertinggi di Indonesia telah memuat pasal-pasal yang berkaitan dengan perindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan dari setiap hak manusia yang melekat pada tiap-tiap diri. Didalam Undang-undang Dasar 1945 Pasal 34 ayat 1 yang berbunyi “Fakir Miskin dan Anak Terlantar dipelihara oleh Negara” karena mereka berhak untuk hiduplayak. Bentuk hak asasi manusia tersebut penting untuk menjamin perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak, karena anak terlantar juga sama dengan kebanyakan manusia yang lebih beruntung dari padanya dalam permasalahan hak-haknya sebagai anak, tidak ada beda dan diskriminasi. Dengan dijaminnya perlindungan anak terlantar oleh negara, maka seharusnya sudah sepatutnya anak yang kurang mampupun tetap diperhatikan. Sebetulnya hak yang melekat pada anak terlantar itu sama saja seperti anak yang lebih beruntung darinya. Undang-undang Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002 yang jelas menegaskan pada pasal 4 “setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh dan berekmbang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan 33 Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang No.35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Undang-Undang No. 23 Tahun 2002, Pasal 6 43 dari kekerasan dan diskriminasi” didalam pasal tersebut jelas bahwasannya kesamaan dalam melakukan perlindungan kepada anak dan tidak ada yang dibeda-bedakan. Berikut adalah persamaan hak anak terlantar dan anak yang lebih beruntung berdasarkan Undang-undang Perlindungan Anak : 34 Anak beruntung Anak terlantar Hak untuk Hidup Hak untuk hidup Hak untuk bermain Hak untuk bermain Hak untuk beristirahat Hak untuk beristirahat Hak untuk memanfaatkan waktu luang Hak untuk memanfaatkan waktu luang Hak untuk berpartisipasi Hak untuk berpartisipasi Hak untuk bergaul dengan anak sebaya Hak untuk bergaul dengan anak sebaya Hak untuk menyatakan dan didengar pendapatanya Hak untuk menyatakan dan didengar pendapatanya Hak untuk dibesarkan dan diasuh oleh orang tuanya sendiri Hak untuk dibesarkan dan diasuh oleh orang tuanya sendiri Hak berhubungan dengan orang tuanya bila terpisahkan Hak berhubungan dengan orang tuanya bila terpisahkan 34 Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Pedoman Perlindungan Anak Indonesia, h.77. 44 Hak untuk beribdah menurut dengan agamanya Hak untuk beribdah menurut dengan agamanya Hak anak atas nama, identitas, kewarganegaraan Hak anak atas nama, identitas, kewarganegaraan Hak untuk pendidikan dan pengajaran Hak untuk pendidikan dan pengajaran Hak untuk mendapat informasi sesuai dengan usianya Hak untuk mendapat informasi sesuai dengan usianya Hak atas pelayanan kesehatan, jaminan sosial, Hak atas pelayanan kesehatan, jaminan sosial, Hak kebebasan sesuai dengan hukum Hak kebebasan sesuai dengan hukum Hak untuk mendapat bantuan hukum dan bantuan lainnya apabila anak menjadi korban atau pelaku tindak pidana Hak untuk mendapat bantuan hukum dan bantuan lainnya apabila anak menjadi korban atau pelaku tindak pidana Hak untuk mendapat perlindungan diskriminasi Hak untuk mendapat perlindungan diskriminasi Hak untuk mendapat perlindungan eksploitasi, ekonomi, seksual dan Hak untuk mendapat perlindungan eksploitasi, ekonomi, seksual dan 45 penelantaran penelantaran Hak untuk mendapatkan perlindungan dari kekejaman, kekerasan dan penganiayaan Hak untuk mendapatkan perlindungan dari kekejaman, kekerasan dan penganiayaan Hak untuk mendapatkan perlindungan dari ketidak adilan Hak untuk mendapatkan perlindungan dari ketidak adilan Hak untuk mendapat perlindungan dari penyalahgunaan dan kegiatan politik Hak untuk mendapat perlindungan dari penyalahgunaan dan kegiatan politik Hak untuk mendapatkan perlindungan dari perlibatan dalam sengketa bersenjata Hak untuk mendapatkan perlindungan dari perlibatan dalam sengketa bersenjata