Hakikat Bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika sebagai Pemersatu Bangsa

disegani oleh bangsa lain. Kita bertanya kepada negara – negara lain bagaimana pengelolaan negaranya sebagai akibat rasa tidak percaya diri bangsa akan kemampuan mengelola negaranya sendiri. Tidakkah kita sadar bahwa keterpurukan bangsa dewasa ini merupakan akibat dari berpalingnya kita dari semangat sesanti Bhinneka Tunggal Ika? Bagaimana jika sesanti leluhur bangsa ini diberi cukup semangat baru sesuai dengan perkembangan jaman? Kiranya pasti cukup mutalhir mengatasiegoisme masyarakat Indonesia kini. Sebabnya, mereka membutuhkan ‘alarm’ yang tetap mampu mengingatkan bangsa ini lahir diatas kebhinekaan. Revitalisasi Etos Bhinneka Tunggal Ika sebagai Perekat Integrasi Bangsa bergerak secara horisontal selaras dengan pluralitas. Bangsa Indonesia, sebagai sesuatu yang “satu” kendati “berbeda – beda” . 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hakikat Bangsa Indonesia

6 9 Wayan Suwira Satria, “Bhinneka Tunggal Ika dan Multikulturalisme di Era Globalisasi 10 Hans Khon, Nationalism, It’s meaning and history, 1995 Thomas Friedman dalam tulisannya “The Lexus and The Olie Tree”, mengatakan bahwa globalisasi akan sangat bergantung dari bagaimana cara pandang kita. Jika kita merasa dipinggirkan oleh globalisasi, maka hancurlah suatu bangsa. 9 Pernyataan ini memang jika kita ingin memutar arus pandang kearah modern global. Budaya regional dan lokal yang menjadi bagian dari kemajemukan bangsa pun tak mau ketinggalan. Apa akibat? Sekali lagi bangsa didera ancaman disintegrasi. Alih – alih ingin mempertahankan rasa kebangsaan nationality, namun terjadi sukuisme yang kebablasan lagi. Hakiki “bangsa” rupanya sedang terkikis. Mengingat rasa kebhinekaan dan we feeling menjadi kosakata asing bagi bangsa Indonesia kini. Tentu tak ada salah jika “bangsa” memiliki hakikat yang relatif stabil agar mampu memberikan etos menuju integrasi bangsa. Ilmu politik politic science telah menimbun analisa yang panjang lebar mengenai apakah bangsa itu. Ahli – ahli ilmu politik melihat konsep bangsa nation merupakan konsep yang lahir sesudah Revolusi Perancis. Kohn membedakan antara dua konsep nasionalisme. Pertama, nasionalisme sebagai konsep politik atau suatu yang secara sukarela volunteer seseorang menjadi anggotanya. Kedua, konsep nasionalisme sebagai organik atau irasional. 10 Dapat diterjemahkan bahwa setiap individu mempunyai kesejarahan hidup, saat dia menjadi seseorang atau sebagai bagian dari kesatuan wilayahnya serta mempunyai kesatuan wilayahnya serta memiliki kemantapan hidup diperoleh dari komunitasnya, yakni sejarah, agama, bahasa, dan adat istiadat. Inilah yang dimaksudkan oleh Bennedict Anderson , Imagined Community 1993, yakni merasa suatu bagian dari komunitas yang digambarkan berupa keanggotaan seseorang terhadap komunitas bangsanya. Bangsa yang adanya suatu imagined communities menemukan kembali sejarahnya yang mengikat berbagai suku bangsa unity dalam satu kesatuan. Inilah yang akan mewujudkan integrasi bangsa ditengah kemajemukan plural. Teori tersebut seakan tampak realitasnya saat diskursus mengenai bangsa lebih diitik beratkan pada hakekat bangsa kini. Suatu tulisan menarik dari Prof. Dr. Harsya W. Bachtiar berjudul “Integrasi Nasional Indonesia” diterbitkan oleh Badan Komunikasi Penghayatan Kesatuan Bangsa BAKOM – PKB Pusat pada tahun 1994. Dalam tulisannya, secara gamblang menguraikan mengenai apakah sebenarnya nasionalisme Indonesia dan bangsa Indonesia, bahwa seorang merupakan bangsa 7 Indonesia jika dirinya menganggap bagian dari nation Indonesia yaitu satu kesatuan solidaritas seseorang terhadap tujuan bersama masyarakat Indonesia. Kesatuan diatas kemajemukan bangsa seperti ini berasal dari nation – nation yang sudah ada di Kepulauan Nusantara seperti ; bangsa Jawa, bangsa Minang, bangsa Minahasa, bangsa – bangsa Papua. Demikian pula suku – suku keturunan Cina, arab, dan bangsa lainnya yang telah menganggap kepulauan Nusantara ini sebagai tanah airnya. Tumbuhnya nation Indonesia kita lihat bermdual dari kebangkitan nasional dnegan lahirnya Budi Utomo pada tahun 1908, dan terbentuk sebuah bangsa nation Indonsia dalam Sumpah Pemuda tahun 1928. Historis ini adalah kebangsaan yang tak boleh kehilanagn kadarnya. Sebabnya, bangsa ini telah lama memiliki sahnya dalam Bhinneka Tunggal Ika berbeda – beda tapi tetap satu dalam Proklamasi kemerdekaan RI dalam