reduksi ditandai oleh penghilangan secara parsial sedangkan teknik penghilangan ditandai oleh adanya penghilangan informasi secara menyeluruh
yang mengakibatkan pesan yang ingin disampaikan tidak akurat. Contoh:
Bahasa Inggris BSu Subtitle
CD BSa Teknik Penerjemahan CD
You talk about the hospital, the nightmares
, what would you do if
she died? Apa yang akan kau
lakukan jika dia meninggal?
Penghilagan
sumber : subtitle film A Man Apart tayangan CD Penerjemah menghilangkan secara menyeluruh kalimat You talk about the
hospital, the nightmares ke dalam bahasa sasaran. Penghilangan tersebut
mengakibatkan pesan yang disampaikan ke dalam BSa tidak akurat.
2.2. 3 Kewajaran Naturalness
Larson 1989:6 menyatakan bahwa dalam memperoleh terjemahan yang baik adalah terjemahan yang 1 memakai bentuk-bentuk bahasa sasaran yang
wajar, 2menyampaikan makna atau pesan yang sama kepada penutur bahasa sasaran seperti yang dimengerti oleh penutur bahasa sumber, dan 3
mempertahankan dinamika teks bahasa sumber, artinya menyajikan terjemahan yang sedemikian rupa sehingga kesan dan respon yang diperoleh penutur asli
bahasa sumber sama dengan kesan dan respon penutur bahasa sasaran ketika membaca atau mendengar teks terjemahan.Larson 1984:10 menyatakan bahwa
tujuan penerjemahan adalah menghasilkan terjemahan idiomatik, yaitu terjemahan yang maknanya sama dengan bahasa sumber yang dinyatakan dalam bentuk yang
wajar dalam BSa.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya Larson 1984:497 mengemukakan bahwa terjemahan itu dinilai wajar jika:
1. Makna dalam BSu dikomunikasikan dengan akurat. 2. Makna yang dikomunikasikan ke dalam BSa menggunakan bentuk gramatika
dan kosa kata yang alami atau wajar. 3. Terjemahan itu mencerminkan tindakan komunikasi yang lazim ditemui dalam
konteks dan antar komunikan dalam BSa. Berdasarkan pendapat Larson tersebut disimpulkan bahwa kewajaran
terjemahan berhubungan dengan ketepatan accuracy. Larson 1984:485 menyatakan bahwa accurate is reproducing as exactly as possible meaning of the
source text.” Pernyataan yang sama dinyatakan oleh Syihabuddin 2002:207,
“ketepatan berkaitan dengan kesesuaian antara pesan yang terdapat dalam bahasa sumber dengan pesan yang terdapat di dalam terjemahannya.” Di dalam
ketepatan, penerjemah mempertahankan dinamika BSu berarti terjemahan yang disajikan mengundang respon pembaca BSa sama dengan respon pembaca BSu
Larson: 1984:6. Penerjemah harus setia pada BSu. Untuk melakukan hal ini, penerjemah harus mengkomunikasikan bukan hanya informasi yang sama, tetapi
juga respon emosional yang sama dengan naskah asli.Untuk menghasilkan terjemahan yang memiliki dinamika yang sama dengan naskah aslinya,
terjemahan itu haruslah wajar dan mudah dimengerti, sehingga pembaca mudah menangkap pesannya, termasuk informasi dan pengaruh emosional yang
dimaksudkan oleh penulis naskah BSu Larson, 1984:33.Kewajaran dapat diraih jika bahasa yang digunakan itu sesuai dengan kaidah yang berlaku. Terjemahan
yang ditulis dalam bahasa Indonesia dikatakan wajar jika selaras dengan kaidah
Universitas Sumatera Utara
yang berlaku dan disepakati oleh penutur bahasa Indonesia. Bahasa yang digunakan wajar, alamiah, mengalir dengan lancar sehingga tidak terasa sebagai
sebuah terjemahan Syihabuddin 2002:207.Penelitian ini menggunakan format penilaian yang berkaitan dengan aspek kewajaran naturalnesterjemahan yang
merujuk pada teorikewajaran menurut Larson1984:497.
Tabel 2.1: Aspek Penilaian Tingkat Kewajaran Terjemahan
Aspek Yang Dinilai
Penjelasan Kesimpulan
Skala Penilaian
Kewajaran Terjemahan
• Makna dalam bahasa sumber dikomunikasikan dengan
akurat. • Makna yang dikomunikasikan ke
dalam BSa menggunakan bentuk gramatika dan kosakata
yang alami, wajar, dan tidak kaku.
• Terjemahan itu mencerminkan tindakan komunikasi yang
lazim ditemui dalam konteks dan antar komunikan BSa.
• Tidak terikat pada struktur BSu.
Wajar
3
• Makna dalam bahasa sumber kurang dikomunikasikan
dengan akurat. • Makna yang dikomunikasikan ke
dalam BSa kurang menggunakan bentuk gramatika
dan kosakata yang alami, kurang wajar dan terasa kaku.
• Terjemahan itu kurang mencerminkan tindakan
komunikasi yang lazim ditemui dalam konteks dan antar
komunikan BSa.
• Terikat pada strukur BSu.
Kurang wajar
2
• Makna dalam bahasa sumber tidak dikomunikasikan dengan
akurat. • Makna yang dikomunikasikan ke
Tidak wajar
1
Universitas Sumatera Utara
dalam BSa tidak menggunakan bentuk gramatika dan kosakata
yang alami atau tidak wajar. • Terjemahan itu tidak
mencerminkan tindakan komunikasi yang lazim ditemui
dalam konteks dan antar komunikan BSa.
• Terikat pada strukur BSu.
2.3Penelitian yang Terdahulu
Adapun beberapa penelitian yang terdahulu dan dijadikan sebagai sumber acuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ardiannna Nuraeni 2008 dalam penelitian yang berjudul Perbandingan Terjemahan “Tindak Tutur Mengeluh”Dalam Film Bad Boys II yang
ditayangkan di Stasiun Televisi dan di VCD . Penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan terjemahan tindak tutur keluhan dalam filmBad Boys II yang ditayangkan di televisi dan di VCD. Penelitian tersebut difokuskan pada
perbandingan strategi penerjemahan yang digunakan oleh kedua penerjemah, tingkat kesepadanan makna dan tingkat keberterimaan tindak tutur keluhan.
Adanya keterkaitan penelitian Nuraeni dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu bahwa keduanya menggabungkan kajian penerjemahan dengan kajian
pragmatik.Tetapi penelitian Nuraeni dengan penelitian yang penulis lakukan tetap memiliki perbedaan. Perbedaannya terletak pada kajian terdahulu ini
menggunakan semua teori terjemahan dalam menganalisa strategi penerjemahan, sedangkan penelitian yang peneliti lakukan menggunakan teori Molina dan Albir
untuk menganalisa teknik penerjemahan.Penelitian yang peneliti lakukan
Universitas Sumatera Utara
memfokuskan pada teknik penerjemahan dan tingkat kewajaran subtitle tindak tutur keluhan, berbeda dengan penelitian terdahulu yang juga membahas tentang
tingkat kesepadanan makna tindak tutur keluhan.Perbedaan lainnya terletak pada sumber data yang digunakan. Sumber data dalam penelitian Nuraeni adalah
FilmBad Boys IIsedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah film A Man Apart.
Roswita Silalahi 2012 dalam penelitian yang berjudul Dampak Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemah Pada Kualitas Terjemahan Teks Medical –
Surgical Nursing dalam Bahasa Indonesia . Penelitian ini mengkaji tentang
teknik, metode dan Ideologi perjemahan dalam kaitannya dengan kualitas terjemahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan
disain studi kasus terpancang dan berorientasi pada produk, yang mengkaji aspek objektif dan efektif. Keterkaitan penelitian Silalahi dengan penelitian yang
peneliti lakukan adalah keduanya menggunakan teori Molina dan Albir dalam menganalisa teknik penerjemahan. Perbedaanya terletak pada kajian yang
diteliti. Penelitian Silalahi menggunakan teori terjemahan murni sedangkan penelitian ini menggunakan teori terjemahan dan teori pragmatik. Perbedaan
lainnya terlekat pada data dan sumber data. Data yang digunakan dalam penelitian Silalahi berupa kata, frasa, klausa, dalan kalimat teks Medical-
Surgical Nursing dan terjemahannya, sumber datanya adalah bab I teks Medical-
Surgical Nursing. Data dalam penelitian ini adalah ujaran yang mengandung
tindak tutur keluhan berbahasa Inggris dan subtitle bahasa Indonesia dalam film A Man Apart
tayangan Global TV dan film yang sama dalam tayangan CD.
Universitas Sumatera Utara
Ujaran tersebut berupa kata, frasa, klausa dan kalimat. Sumber data dalam penelitian ini adalah filmA Man Apart.
Rohmita Khoirunisaa’ 2011 dalam penelitian yang berjudul Analisis Teknik Penerjemahan Subtitle Film Beckham Unwrapped dan Dampaknya pada
Kualitas Terjemahan . Pada dasarnya, penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif dengan pendekatan teori penerjemahan dan bentuk studi kasus terpancangembedded research. Adapun, tujuan penelitian tersebut adalah
untuk mengidentifikasi dan menganalisis teknik, metode, dan ideologi penerjemahan yang diterapkan penerjemah dalam menerjemahkan teks film
Beckham Unwrapped. Penelitian tersebut juga bertujuan untuk mengetahui
dampak dan penerapan teknik, metode dan ideologi penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahkan teks film Beckham
Unwrapped terhadap kualiatas terjemahan yang dihasilkan. Keterkaitan
penelitian Khoirunisaa’dengan penelitian ini adalah keduanya menggunakan teknik Molina dan Albir dalam membahas teknik penerjemahan. Perbedaannya
terletak pada kajian yang diteliti. Penelitian Khoirunisaa’menggunakan teori terjemahan murni, sedangkan peneliti menggunakan teori terjemahan dan
pragmatik. Perbedaan lainnya terletak pada sumber data, sumber data dalam penelitian Khoirunisa adalah film BeckhamUnwrappedyang merupakan film
jenis dokumenter, sedangkan sumber data penulis adalah filmAMan Apartyang merupakan film bergenre action.
Febrina Tobing 2012 dalam penelitian yang berjudul Analisis Pelibat pada Subtitle Alice In Wonderland.
Tujuan penelitian tersebut adalah untuk
Universitas Sumatera Utara
memaparkan peran dan status diantara para pelibat yang terealisasi dalam TSu, jenis pergeseran yang terjadi dalam TSa, jenis fungsi ujar yang digunakan baik
dalam TSu maupun TSa, dan kesepadanan fungsi ujar yang direalisasikan dalam modus pada TSa dalam sumber data. Keterkaitan penelitian terdahulu dengan
penelitian yang peneliti lakukan adalah keduanya membahas tentang subtitle film. Perbedaanya terletak pada perbedaan kajian, peneliti terdahulu
menggunakan kajian terjemahan dan kajian wacana, sedangkan peneliti menggunakan kajian terjemahan dan pragmatik. Objek penelitian terdahulu
adalah adalah seputar konteks situasi yang merujuk kepada hubungan antar pelibat dalam teks film bahasa Inggris dan subtitlenyadalam bahasa Indonesia,
sedangkan objek penelitian ini adalah teknik penerjemahan dan kewajaran subtitle
tindak tutur keluhan dalam film A Man Aparttayangan TV dan CD.
Rikka Kurki 2012 dalam jurnal yang berjudul The Finnish Subtitling of Neologisms in the Science Fiction Television Series Strargate SG-1.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti teknik penerjemahan apakah yang digunakan
penerjemah dalam menerjemahkan istilah neologis yang terdapat dalam film Stargate SG-1
. Sumber data dalam penelitian ini adalah 22 episode film Stargate SG-1
. Film ini bergenre science-fiction sehingga menghasilkan kosa kata yang fiksi dan autentik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 394 data, teknik
yang paling banyak digunakan penerjemah adalah kalke 122 yang diikuti oleh peminjaman murni 78, kreasi diskursif 45, reduksi 34, Sinonim 22,
generalisasi 22, transposisi 14, amplifikasi 10, penghapusan 8 dan kombinasi peminjaman dan kalke 39. Keterkaitan penelitian Rikka Kurki
dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah keduanya menganalisis subtitle
Universitas Sumatera Utara
film dan keduanya menggunakan teori teknik penerjemahan oleh Molina dan Albir. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan. Perbedaannya terletak pada
sumber data. Sumber data dalam penelitian terdahulu adalah 22 episode film Stargate SG-1
, sedangkan sumber data dalam penelitian yang peneliti lakukan adalah film A Man Apart.
Singgih Daru Kuncara, M.R. Nababan dan Sri Samiati 2013 dalam jurnal yang berjudul Analisis Terjemahan Tindak Tutur Direktif Pada Novel The
Godfather dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Penelitian ini memberi
perhatian khusus terhadap tuturan-tuturan. Hal tersebut disebabkan karena setiap tuturan mengandung maksud tertentu sesuai dengan konteks situasi yang
menyertainya. Maksud lain penutur inilah yang harus diungkapkan oleh seorang penerjemah. Konteks situasi yang menaungi suatu tuturan, isi topik tuturan,
kedudukan sosial penutur dan mitra tutur merupakan hal yang harus diperhatikan dalam menganalisa suatu ujaran. Penelitan ini bertujuan untuk mengevaluasi
penerapan fungsi ilokusi tindak tutur direktif, penggunaan teknik penerjemahannya ke dalam bahasa Indonesia, dan dampaknya terhadap kualitas
hasil penerjemahannya. Tindak tutur yang mengandung ilokusi direktif dalam novel the Godfather karya Mario Puzo adalah objek kajian dalam penelitin ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 153 data ditemukan sebanyak delapan fungsi ilokusi direkif. Fungsi tersebut adalah memerintah, menyarankan,
meminta, memohon, melarang, menasihati, membujuk, dan menyilakan. Kemudian ditemukan sebanyak 12 teknik penerjemahan dengan frekuensi total
penggunaan sebanyak dua kali. Teknik tersebut meliputi teknik harafiah, peminjaman murni, transposisi, reduksi, penambahan, modulasi, partikularisasi,
Universitas Sumatera Utara
adaptasi, amplifikasi linguistik, penghilangan, padanan lazim, deskripsi dan generalisasi. Teknik yang digunakan cenderung menghasilkan terjemahan yang
akurat, berterima dan mudah dipahami. Adanya keterkaitan penelitian terdahulu dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah bahwa keduanya menggunakan
teori terjemahan dan pragmatik dan teori Molina dan Albir dalam menganalisis teknik penerjemahan. Perbedaan keduanya terletak pada kajian yang dikaji.
Objek kajian terdahulu adalah tindak tutur yang mengandung ilokusi direktif dalam novel the Godfather karya Mario Puzo, sedangkan objek kajian dalam
penelitian yang peneliti lakukan adalah tindak tutur keluhan dalam film A Man Apart.
Jian li 2008 dalam jurnal yang berjudul The Translation Contingent onCultural Filtering in Subtitling from English to Chinese.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik penerjemahan apakah yang paling banyak
digunakan dalam menerjemahkan kata-kata khusus dan istilah budaya dalam film berbahasa Inggris ke dalam bahasa China. Penelitian ini menggunakan teori
Molina dan Albir dalam mengidentifikasi teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah. Teknik deskripsikualitatif digunakan untuk menganalisis data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar terjemahan disebut overt terjemahan yang artinya bahwa istilah budaya dan kata-kata khusus dalam
bahasa sumber BSu dapat diterjemahkan dengan mudah ke dalam bahasa sasaran BSa. Penelitian terdahulu memiliki persamaan dan perbedaan dengan
penelitian yang peneliti lakukan. Persamaannya adalah keduanya menggunakan teori Molina dan Albir dalam menganalisis teknik penerjemahan dan
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dalam menganalisis data.
Universitas Sumatera Utara
Perbedaanya terletak pada sumber data. Sumber data dalam penelitian terdahulu adalah film berbahasa Inggris yang memiliki subtitle bahasa China, sedangkan
sumber data dalam penelitian ini adalah film A Man Apart yaitu film yang berbahasa Inggris dan memiliki subtitle bahasa Indonesia.
Salar Manafi Anari 2009 dalam jurnal yang berjudul Naturalness and Accuracy in English Translation of Hafiz
. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tingkat kewajaran naturalness dan keakuratan terjemahan Hafiz
dalam bahasa Inggris oleh orang Inggris asli native dan orang Persianon- native.
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1 Apakah ada perbedaan kewajarannaturalness dan keakuratan antara terjemahan Hafiz ke bahasa
Inggris oleh orang Inggris aslinative dengan orang Persianon-native? 2 Apakah mungkin suatu terjemahan mencapai kewajaran naturalness dan
keakuratan dalam terjemahan puisi?. Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, beberapa sampel Hafiz dipilih dan dibandingkan antara kedua
terjemahan yang berbeda. Terjemahan pertama dilakukan oleh Pazargi, penerjemah Persia, dan kedua dilakukan oleh Clarke, penerjemah Inggris.
Penelitian ini menggunakan metode comperative descriptive. Setelah membandingkan antara kedua terjemahan tersebut, peneliti menarik kesimpulan
bahwa terjemahan yang dilakukan oleh penerjemah Persia lebih akurat, namun terjemahan yang dilakukan oleh penerjemah Inggris lebih wajar natural. Jika
penerjemah native dan non native bekerjasama dalam menerjemahkan suatu karya sastra, khususnya puisi, akan menghasilkan suatu terjemahan yang lebih
baik dalam segi kewajaran naturalness dan keakuratan. Keterkaitan penelitian terdahulu dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah bahwa keduanya
Universitas Sumatera Utara
membahas tentang subtitle film dan menggunakan teori Larson dalam menganalisis tingkat kewajaran. Namun, penelitian terdahulu dengan penelitian
yang peneliti lakukan tetap memiliki perbedaan. Perbedaannya terletak pada sumber data. Sumber data dalam penelitian ini adalah Hafiz yang diterjemahkan
oleh orang Inggris asli native dan orang Persianon-native, sedangkan sumber data dalam penelitian yang peneliti lakukan adalah film A Man Apart. Perbedaan
lainnya terletak pada tujuan penelitian. Tujuan penelitian terdahulu adalah menjelaskan tingkat kewajaran naturalness dan keakuratan terjemahan Hafiz
dalam bahasa Inggris oleh orang Inggris asli native dan orang Persianon- native
sedangkan, tujuan penelitian yang peneliti lakukan adalah untuk mendeskripsikan tingkat kewajaran subtitle tindak tutur keluhan dalam film A
Man Apart.
2.4 Kerangka Teori