BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini, teknologi berkembang semakin pesat dan mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia.Pertukaran ilmu, budaya, dan kegiatan sosial
lainnya semakin mudah dilakukan. Kemajuan teknologi juga mempengaruhi industri perfiliman yang semakin pesat.Menonton film merupakan salah satu
hiburan yang sangat diminati disetiap negara termasuk Indonesia. Film-film yang beredar pun sangat beragam, baik film lokal maupun film asing. Tidak
dipungkiri bahwa sebagain besar film asing tersebut menggunakan bahasa Inggris dan yang menjadi kendala adalah tidak semua masyarakat Indonesia
mengerti bahasa Inggris.Bagaimana mereka mengerti film yang mereka tonton jika mereka tidak mengerti setiap ucapan yang disampaikan dalam film
tersebut.Sehingga dalam hal ini, kehadiran terjemahan dalam industri perfiliman sangat dibutuhkan.
Dalam penerjemahan teks film, ada dua jenis penerjemahan yaitu subtitling
dan dubbing. Shuttleworth dan Cowie 1997:161 menyatakan bahwa subtitlingis the process of providing synchronized captions for film and
television dialogue and more recently for live opera . Hal ini sejalan dengan
pendapat O’Connel 2007:169 yang menjelaskan bahwa subtitling is defined as
Universitas Sumatera Utara
supplementing the original voice soundtrack by adding written text. Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa subtitling adalahpengalihan pesan dari bahasa sumber bahasa lisan kedalam bahasa sasaran dalam bentuk
tulisteks. Definisi dubbing dikemukakan oleh Shuttleworth dan Cowie 1997:45 sebagai berikut:
Dubbingisthe process in which the foreign dialogue is adjusted to the mouth movement of the actor in the film and which is designed
to give the impression that the actors whom the audiences see are actually the speaking in TL
.
Kutipan diatas menjelaskan bahwa dubbingadalah pengalihan pesan dari bahasa sumber BSu kedalam bahasa sasaran BSa dalam bentuk suara yang
melibatkan dua bahasa untuk menyampaikan pesan yang sepadan dari bahasa sumberBSu kedalam bahasa sasaran BSa. Larson 1984:17 mengatakan
bahwa penerjemahan adalah pengalihan amanat dari teks bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan menggunakan bentuk gramatikal dan leksikal
bahasa sasaran yang wajar.Oleh karena itu, dibutuhkan kompetensi penerjemah sehingga pesan yang disampaikan benar-benar akurat dan wajar di dalam
budaya sasaran. Pembuatan subtitle film pada dasarnya bukan pekerjaan yang mudah
dilakukan karena dibatasi oleh dua faktoryaitu media dan waktu. Faktor media artinya bahwa teks terjemahan akan ditampilkan dilayar dengan ruang yang jauh
lebih sempit daripada buku atau novel. Faktor waktu artinya bahwa subtitle harus ditampilkan tepat pada saat dialog film diucapkan. Dalam membuat subtitle
penerjemah tidak sekedar mengalihbahasakan pesan dari bahasa sumber ke
Universitas Sumatera Utara
dalam bahasa sasaran, melainkan penerjemah harus menjembatani dua budaya yang berbeda sehingga seorang penerjemah harus paham terhadap film dan
konteks yang akan diterjemahkannya Tobing, 2012:18.
Karena subtitle harus dibaca singkat dalam beberapa detik, penerjemah teks film yang baik haruslah mampu menolong penonton untuk menikmati dan
memahami film, bukan membuatnya sibuk membaca subtitle yang terlalu panjang. Oleh karena itu, seorang penerjemah harus dapat memastikan bahwa
suatu subtitle dapat dibaca dan dipahami dengan mudah.Sering ditemukan bahwa satu film diterjemahkan oleh lebih dari satu penerjemah. Suatu film yang
memiliki judul yang sama mempunyai subtitle yang berbeda, contohnya film yang ditayangkan ditelevisi TV memiliki subtitle yang berbeda dengan film yang
ditayangkan di compact disk CD. Hal ini disebabkan karena film yang diterjemahkan oleh penerjemah yang berbeda akan menghasilkan terjemahan yang
berbeda pula. Penerjemah adalah manusia yang memiliki pemikiran yang berbeda. Proses penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah terjadi secara kognitif,
suatu proses yang terjadi di dalam otak penerjemah. Proses kognitif itu disebut juga kotak hitam atau black box penerjemahkarena proses itu tidak dapat diamati
dan dilihat secara langsung oleh mata manusia Nababan,2007:16. Setiap penerjemah mengalami pengalaman yang berbeda ketika menerjemahkan bahasa
sumber BSu kedalam bahasa sasaranBSa, contohnya, hambatan yang ditemui dan teknik yang tepat untuk memecahkan masalah.Perbedaan hasil terjemahan
juga dapat disebabkan oleh kompetensi penerjemah yang berbeda-beda.
Universitas Sumatera Utara
Sebuah film adalah sebuah perwujudan atau refleksi dari kehidupan nyata.Setiap film mengandung ujarantuturan yang disampaikan oleh para
karakter yang bermain didalamnya.Setiap kata, frasa, klausa dan kalimat yang disampaikan oleh para karakter merealisasikan keinginan, maksud, dan emosi
mereka, seperti saat mereka marah, senang, sedih, mengeluh, bertanya, menolak, meminta dan lain-lain. Tuturan-tuturan para karakter tersebut dinamakan tindak
tutur speech act. Pada dasarnya speech act berasal dari dua kata yaitu speech ujaran dan act tindakan. Speech act is the action performed via
utterances Yule, 1996:47. Kata-kata yang disampaikan oleh sipenutur tidak
hanya mengandung makna harafiah tetapi juga mengandung suatu tindakan. Misalnya, dalam kalimat apakah kamu mempunyai uang?.Kalimat ini tidak
hanya sebagai kalimat tanyarequest information yang menanyakan petutur apakah dia mempunyai uang pada saat itu, tetapi si penutur mungkin bermaksud
untuk meminjam uang borrowing something kepada si petutur.Suatu ujaran tuturan penutur dapat mengandung maksud yang berbeda-beda tergantung pada
konteks yang menyertainya.Telah dijelaskan sebelumnya bahwa film merupakan refleksi kehidupan nyata sehingga suatu film mengandung banyak sekali tindak
tutur.Salah satunya adalah tindak tutur keluhanspeech act of complaint. Definisi tindak tutur keluhan speech act of complaintdikemukakan oleh
Trosborg 1995:311 sebagai berikut: Speech act of complaint as an illocutionary act in which the
speaker the complainer express his or her disapproval, negative feeling, etc, toward the state of affairs described in the proportion
the complainable and for which he or she holds the hearer the complainee responsible, either directly or indirectly.
Universitas Sumatera Utara
Kutipan di atas menjelaskan bahwa tindak tutur keluhan didefinisikan sebagai tindak tutur ilokusi, penutur mengekspresikan ketidaksetujuan, perasaan
negatif kepada orang lain petutur atau kepada suatu hal. Penutur menganggap bahwa petutur bertanggung jawab terhadap kejadian yang menyangkut hal yang
dikeluhkannya. Penutur dapat mengeluh secara langsung maupun tidak langsung.Dalam tindak tutur keluhan, ekspresi yang direalisasikan si penutur
adalah ekspresi negatif sehingga sering sekali ditemukan kata-kata kasar dan makian didalamnya.Mengingat banyaknya media yang dapat menampilkan sebuah
film, subtitle yang dihasilkan pun memiliki tingkat kesopanan dan kesusilaan yang berbeda. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa setiap penerjemah
memiliki teknik penerjemahan yang berbeda-beda dalam proses penerjemahan. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam tindak tutur keluhanekspresi
yang direalisasikan si penutur adalah ekspresi negatif yang sering sekali ditemukan kata-kata kasar dan makian didalamnyasehingga peneliti merasa
tertarik untuk meneliti teknikpenerjemahan dan tingkat kewajaransubtitletindak tutur keluhan tayangan televisi dan CD. Hal ini juga disebabkan karena keduanya
dikonsumsi oleh banyak pihak dari berbagai umur, anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua.
Stasiun Global TV dipilih sebagai stasiun yang menayangkan sumber data karena Global TV menayangkan film BigMovies GTV khususnya film yang
berbahasa Inggris. Film-film yang ditayangkan oleh Global TV adalah film-film yang sangat diminati oleh masyarakat. Film A Man Apart dijadikan sebagai
sumber data karenasubtitle film tersebut sudah dibandingkan dengan subtitle film-film lainya seperti film yang berjudul Transformer, The Captain of
Universitas Sumatera Utara
America, Mrs Smith, Taken, Riddick, King Arthur, Harry Potter, Bridge of Dragons, Black Hawk Down
dan Fast and Farious. Film A Man Apart
mengandung banyak sekali tindak tutur keluhan speech act of complaint yang sangat bervariasi berdasarkan tingkat kekerasannya. Film ini banyak
menampilkan orang kulit hitam negro sebagai pemainnya. Seperti yang diketahui bahwa orang kulit hitam negro identik dengan kata-kata kasar. Film
ini juga sangat diminati oleh para pecinta film barat Hollywood. Walaupun film ini diproduksi pada tahun 2003, namun masih ditayangkan bukan hanya di
stasiun Global TV saja tetapi juga di stasiun televisi lainnya.
Film ini berkisah tentang Sean VetterVin Diesel dan rekannya DemetriusHicksLarenz Tate yang merupakan bekas anak jalanan di Los
Angeles. Kini mereka bekerja sebagai agen DEA AS, agen pembasmi narkoba.Mereka harus mengatasi kasus yang telah berlangsung selama tujuh
tahun, yaitu peredaran narkotika di sepanjang perbatasan Amerika dan Meksiko.Mereka terkenal dengan taktik jalanannya yang jitu. Kepiawaian mereka
terbukti ketika harus meringkus Baja Cartel yang terkenal yaitu Memo Lucero Geno, seorang Kolombia yang membangun markas obat bius di Tijuana, bagian
utara Meksiko, yang menjadi produsen dan pengedar obat bius terbesar di dunia. Setelah berhasil memenjarakan Lucero di sebuah penjara dengan tingkat
keamanan yang ketat, Vetter akhirnya dapat pulang ke rumah beristirahat dari dunia pekerjaannya yang keras dan kejam serta bertemu dengan istri yang
dicintainya, Stacy.Namun dalam penangkapan Lucero, seorang tokoh misterius yang kejam yang dijuluki Diablo muncul. Vetter dan Hicks pun mulai melacak
sosok misterius yang baru dan berbahaya ini.Namun, Diablo justru membuat
Universitas Sumatera Utara
masalah menjadi lebih rumit dengan merampas kehidupan Vetter, yakni membunuh Stacy.Vetter menempuh berbagai cara untuk meringkus Diablo. Vetter
terpaksa bekerjasama dengan Lucero yang berada di penjara. Dia tidak berhenti mencari cara untuk melakukan perhitungan dan balas dendam terhadap pembunuh
istrinya. Dia juga mempertaruhkan nyawanya untuk menghadapi bahaya diantara keadilan dan ketidakadilan, serta pertarungan antara idealisme dan dedikasinya
sebagai anggota polisi.
Berikut beberapa perbedaan subtitle tindak tutur keluhan dalam film A Man Apart
tayangan televisi dan CD:
Bahasa Inggris BSu My lawyeris gonnahave a field daywith youpsychofuck
Subtitle TV
Pengacarakuakanberurusandenganmupsikopat -
Teknik Penerjemahan TV
Harafiah,Kesepadanan lazim, Peminjaman alamiah,Reduksi
Bahasa Inggris BSu My lawyeris gonnahave a field daywith youpsychofuck
Subtitle CD
Pengacarakuada pengalaman menanganimaniakmacam kalian
Teknik Penerjemahan CD
Harafiah, Kreasi diskursif, Penambahan
Dari tabel di atas, dapat dilihat adanya perbedaan subtitle tayangan TV dan CD. Teknik harafiah digunakan oleh penerjemah TV dalam menerjemahkan
klausa my lawyer is gonna menjadi pengacaraku akan dan frasa with you menjadi denganmu. Kemudian, teknik padanan lazim digunakan dalam menerjemahkan
suatu ungkapan have a field day menjadi berurusan. Penerjemah TV menggunakan teknik peminjaman alamiah peminjaman yang dinaturalisasi
Universitas Sumatera Utara
dalam menerjemahkan kata psychomenjadi psikopat.Oxford Advanced Learners Dictionary 2000:1064 mendefinisikan kata psycho sebagai informal a person
who is mentally ill and who behaves in a very strange violent way. Kamus Besar
Bahasa Indonesia 2008:1109 mendefinisikan psikopatsebagai orang yang karena kelainan jiwa menunjukkan perilaku yangmenyimpang sehingga mengalami
kesulitan dalam pergaulan. Kata psycho ditujukan kepada Sean yang dianggap Hollywood Jack sebagai orang gila karena Sean telah membuat keributan hanya
karena masalah kecil. Kata fuck
Sama seperti penerjemah TV, penerjemah CD menggunakan teknik harafiah dalam menerjemahkan frasa
yang terdapat di dalam bahasa sumber direduksi karena hanya merupakan penekanan emosi si penutur.
my lawyer menjadi pengacaraku.Namun,
Kata is gonna yang terdapat dalam BSu direduksi. Teknik kreasi diskursif digunakan penerjemah CD dalam menerjemahkan ungkapan have a field day
menjadi ada pengalaman menanganidan kata psycho menjadi maniak. Pada dasarnya, kata maniak tidak sepadan dengan kata psycho. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia 2008:874, “maniak adalah orang yg tergila-gila akan sesuatu atau orang yg sangat menyukai sesuatu.” Orang yang tergila-gila dengan sesuatu
sangat berbeda dengan orang yang mengalami gangguan kejiwaan atau gangguan mental. Sama seperti penerjemah TV, teknik reduksi digunakan dalam mereduksi
kata fuck yang terdapat di dalam BSu. Teknik penambahan digunakan penerjemah CD dalam menambahkan frasa macam kalian
Dari contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap penerjemah akan menghasilkan terjemahan yang berbeda. Hal ini disebabkan karena penerjemah
adalah manusia yang memiliki pemikiran yang berbeda dan juga disebabkan oleh ke dalam BSa.
Universitas Sumatera Utara
kompetensi penerjemah yang berbeda satu dengan yang lain. Setiap penerjemah memiliki teknikpenerjemahan TP yang berbedadan berpengaruh terhadap hasil
terjemahan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang tingkat kewajaran terjemahan antara kedua subtitletersebut. Apakah subtitle disampaikan dengan
wajar, alamiah dan mencerminkan tindak tutur bahasa sasaran karena masalah kewajaran inilah yang akan ditangkap oleh penonton sebagai subtitle yang alami
dan dapat dimengerti. Jika subtitle yang dihasilkan berlangsung dengan baik penonton akan merasa puas dan tidak terganggu, sebaliknya jika hal ini tidak
berlangsung dengan baik dapat mengganggu keasyikan penonton, bahkan penonton tidak mengerti dengan subtitleyang ditampilkan karena tidak sesuai
dengan bahasa mereka. Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini akan mendeskripsikan
teknikpenerjemahan yang digunakan oleh penerjemah televisi dan penerjemah CD dalam menerjemahkan tindak tutur keluhandalam film A Man Apartdan
tingkat kewajaransubtitle tindaktutur keluhan dalam film A Man Apart tayangan televisi dan CD dengan menggunakan teori teknik penerjemahan oleh Molina
dan Albir 2002:509 serta parameter penilaian tingkat kewajaran terjemahan oleh Larson 1984:497. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul Teknik
Penerjemahan dan Tingkat Kewajaran Tindak Tutur Keluhan dalam Film A Man Apart Tayangan Televisi dan CD.
1.2 Batasan Masalah