kompetensi penerjemah yang berbeda satu dengan yang lain. Setiap penerjemah memiliki teknikpenerjemahan TP yang berbedadan berpengaruh terhadap hasil
terjemahan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang tingkat kewajaran terjemahan antara kedua subtitletersebut. Apakah subtitle disampaikan dengan
wajar, alamiah dan mencerminkan tindak tutur bahasa sasaran karena masalah kewajaran inilah yang akan ditangkap oleh penonton sebagai subtitle yang alami
dan dapat dimengerti. Jika subtitle yang dihasilkan berlangsung dengan baik penonton akan merasa puas dan tidak terganggu, sebaliknya jika hal ini tidak
berlangsung dengan baik dapat mengganggu keasyikan penonton, bahkan penonton tidak mengerti dengan subtitleyang ditampilkan karena tidak sesuai
dengan bahasa mereka. Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini akan mendeskripsikan
teknikpenerjemahan yang digunakan oleh penerjemah televisi dan penerjemah CD dalam menerjemahkan tindak tutur keluhandalam film A Man Apartdan
tingkat kewajaransubtitle tindaktutur keluhan dalam film A Man Apart tayangan televisi dan CD dengan menggunakan teori teknik penerjemahan oleh Molina
dan Albir 2002:509 serta parameter penilaian tingkat kewajaran terjemahan oleh Larson 1984:497. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul Teknik
Penerjemahan dan Tingkat Kewajaran Tindak Tutur Keluhan dalam Film A Man Apart Tayangan Televisi dan CD.
1.2 Batasan Masalah
Pembatasan masalah perlu dilakukan agar penelitian ini tidak terlalu luas. Penelitian ini difokuskan pada subtitle yang mengandung tindak tutur keluhan
Universitas Sumatera Utara
dalam film A Man Apart tayangan TV dan CD. Maksudnya adalah bahwa subtitle
yang mengandung tindak tutur keluhan yang dijadikan data dalam penelitian ini. Data dalam penelitian ini adalah ujaran yang mengandung tindak
tutur keluhan berbahasa Inggris dan subtitle bahasa Indonesia dalam film A Man Apart
tayangan Global TVdan film yang sama dalam tayangan CD untuk dianalisis dengan tujuan untuk mengidentifikasi teknik penerjemahan yang
digunakan penerjemah TV dan CD dalam menerjemahkansubtitletindak tutur keluhan dalam film A Man Apartdan untuk mendeskripsikan tingkat kewajaran
subtile tindak tutur keluhan tayangan televisi dan CD sehingga dapat menjawab
rumusan masalah.
1.3 Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut:
1. Teknikpenerjemahanapakah yang digunakan oleh penerjemah televisi dan penerjemah CD dalam menerjemahkantindak tutur keluhan dalam film A Man
Apart ?
2. Bagaimanakah tingkat kewajaransubtitletindak tutur keluhandalam film A Man Apart
tayangan televisi dan CD?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: 1. Teknikpenerjemahanyang digunakan oleh penerjemah televisi dan penerjemah
CD dalammenerjemahkan tindak tutur keluhandalam film A Man Apart.
Universitas Sumatera Utara
2. Tingkat kewajaransubtitletindak tutur keluhan dalam film A Man Apart tayangan televisi dan CD.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pemahaman teknik penerjemahan teks film khususnya dalam menerjemahkan bahasa Inggris ke
dalam bahasa Indonesia. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dan menjadi pedoman dalam mendeskripsikan tingkat kewajaran
subtitle film. Penelitian ini juga diharapkan mampu menjadi referensi dan bahan
rujukan dalam mendapatkan terjemahan tindak tutur keluhan yang wajar dan sesuai dengan bahasa sasaran dan menyumbang kepada ilmu pengetahuan.
1.5.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi praktisi penerjemah dalam menerjemahkan tindak tutur keluhan dari bahasa Inggris BSu ke dalam bahasa
Indonesia BSa. Penelitian ini berguna memberikan masukan dan wawasan bagi peneliti selanjutnya dalam memahami kewajaran subtitle yang sesuai dengan
bahasa sasaran. Selanjutnya, penelitian ini juga sebagai bahan bacaan bagi pembaca, akedemisi dan praktisi bahwa kewajaran suatu terjemahan merupakan
suatu unsur yang sangat penting dalam menghasilkan suatu terjemahan yang baik dan mudah dipahami oleh pembaca bahasa sasaran. Penelitian ini juga
memberikan informasi dan rujukan bagi penelitian lanjutan dan sebagai bahan perbandingan untuk melakukan kajian lanjut sehingga dapat memperkaya
khazanah ilmu pengetahuan.
Universitas Sumatera Utara
1.6 Klarifikasi Makna Istilah
Klarifikasi makna istilah dibuat untuk menghindari kesalahpahaman akan makna istilah-istilah penting yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Bahasa sumber BSu adalah bahasa yang diterjemahkan. Dalam
penelitian ini bahasa sumbernya adalah bahasa Inggris. 2.
Bahasa sasaran BSa adalah bahasa terjemahan. Dalam penelitian ini bahasa sasarannya adalah bahasa Indonesia.
3. Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media
komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan
video danatau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronika, atau
proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan danatau ditayangkan dengan sistem mekanik, elektronik danatau lainnya
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1992 pasal 1 ayat 1.
4. Subtitle adalah pengalihan pesan dari bahasa sumber bahasa lisan
kedalam bahasa sasaran yang ditampilkan dalam bentuk teks tulis Shuttleworth dan Cowie, 19997:161
5. Pragmatik adalah kajian tentang makna yang disampaikan oleh penutur
dan ditafsirkan oleh pendengar atau mitra tutur Yule 1996:3. 6.
Tindak tuturSpeech act adalah ujaran yang mengandung tindakan Yule 1996:47.
Universitas Sumatera Utara
7. Tindak tutur keluhanSpeech act of complaint adalahtindak tutur ilokusi,
penutur mengekspresikan ketidaksetujuan, perasaan negatif kepada orang lain petutur atau kepada suatu hal. Penutur menganggap bahwa petutur
bertanggung jawab terhadap kejadian yang menyangkut hal yang dikeluhkannya. Penutur dapat mengeluh secara langsung maupun tidak
langsung Trosborg 1995:312. 8.
Teknik penerjemahansebagai prosedur untuk menganalisis dan mengklasifikasikan bagaimana kesepadanan terjemahan berlangsung dan
dapat diterapkan pada berbagai satuan lingual Molina dan Albir, 2002:509.
9. Kewajaran naturalness adalah makna dalam BSu dikomunikasikan
dengan akurat,makna yang dikomunikasikan ke dalam BSa menggunakan bentuk gramatika dan kosa kata yang alami atau wajarLarson,1984:497.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab sebelumnya telah dipaparkan latar belakang mengapa penelitian ini dilakukan, rumusan masalah, tujuan serta manfaat penelitian ini. Selanjutnya,
pada bab ini ada empat bagian yang akan dijelaskan. Pertama, konsep dasar yang meliputi teori penerjemahan, subtitle, dan pragmatik. Kedua, landasan teori yang
berhubungan dengan teori-teori yang digunakan untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini yang meliputi teori teknik penerjemahan oleh
Molina dan Albir 2002:509dan teori kewajaranoleh Larson 1984:497. Ketiga adalah mengenai penelitian yang terdahulu. Yang terakhir adalah kerangka teori.
2.1 Konsep dasar
Ada beberapa konsep dasar yang berkaitan dengan pembahasan dalam tesis ini yang perlu diuraikan. Konsep-konsep dasar ini kemudian dijadikan
definisi operasional yang mempresentasikan cakupan pembahasan dan akan dijadikan penegasan atas beberapa ide yang berkaitan dalam tesis ini. Konsep-
konsep dasar tersebut adalah teori penerjemahan, subtitle, dan pragmatik.
Universitas Sumatera Utara