Gerakan, Homoseksual dan Gerakan Homoseksual

8

1.2. Tinjauan Pustaka

1.2.1. Gerakan, Homoseksual dan Gerakan Homoseksual

Dalam kamus besar bahasa Indonesia yang disusun oleh Purwadarminta 1976 gerakan adalah suatu bentuk pegerakan, usaha atau kegiatan dilapangan baik sosial, politik, budaya. Sri Murtono 18 menjelaskan bahwa gerakan adanya suatu perpindahan posisi atau perubahan kedudukan. Jika kedua defenisi ini dileburkan maka, kita dapat mengambil defenisi gerakan adalah sebagai bentuk usaha atau kegiatan yang dilakukan untuk memindahkan sebuah keadaan atau posisi baik posisi atau keadaan fisik, sosial, budaya, politik dll. Homoseksual adalah salah satu dari enam 6 komponen seksualitas 19 yaitu pada komponen identitas seksual. Identitas seksual adalah bagaimana seseorang mengidentifikasikan dirinya sehubungan dengan orientasiperilaku seksualnya. Orientasi seksual sendiri adalah kepada jenis kelamingender yang mana seseorang tertarik. Identitas seksual menurut American Psychological Association 20 ada tiga 3 yaitu heteroseksual, biseksual dan homoseksual. Orientasi seksual dijelaskan sebagai sebuah objek impuls seksual seseorang: heteroseksual jenis kelamin berlawanan, homoseksual jenis kelamin sama atau biseksual kedua jenis kelamin Kaplan,1997. Menurut PPDGJI 21 homoseskual adalah rasa tertarik secara perasaan kasih sayang, hubungan emosional danatau secara erotic, baik secara predominan lebih menonjol maupun eksklusif semata-mata dengan atau tanpa hubungan fisik kepada sesama jenis. Secara singkat homoseksual dapat didefenisikan sebagai salah satu identitas seksual yang mengacu pada orang-orang yang memiliki dorongan 18 www.caripedia.compengertian_defenisi_gerakan_info1292.html diakses Sabtu, 19 Oktober 2013 19 Buku saku “All About Lesbian”Ardhanary Insitute Hal.12 20 www.wikipedia.orgorientasiseksual diakses Senin, 11 November 2013 21 Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia .Ed.II 1989 revisi Jakarta.Direktorat Kesehatan Jiwa, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan RI,1985 Hal.241 Universitas Sumatera Utara 9 impuls,preferensi,perilaku seksual dan ketertarikan fisik,emosi dan seksual yang memiliki jenis kelamin sama serta orang-orang yang mengidentifikasikan dirinya sebagai homoseksual Teori homoseksual yang sering digunakan saat ini ada dua2 golongan yang saling bertentangan. Carroll 2005 menyebutkan dua2 golongan tersebut adalah golongan esensialis dan golongan kontruksionis. Golongan esensialis mengilhami bahwa homoseksual berbeda dengan heteroseksual sejak lahir. Menurut golongan ini, homoseksual adalah abnormalitas perkembangan. Hal ini membawa pada tataran bahwa homoseksual adalah penyakit. Sebaliknya, golongan kontruksionis percaya bahwa homoseksual adalah sebuah peran sosial yang telah berkembang secara berbeda dalm budaya dan waktu yang berbeda, sehingga tidak ada perbedaan antara homoseksual dengan heteroseksual secara lahiriah. Menurut Ika Buletin Mahardhika 2011;23 gerakan homoseksual adalah sebuah gerakan perjuangan pengakuan identitas homoseksual yang merupakan bagian dari gerakan perjuangan hak asasi manusia. Selanjutnya ika mengatakan bahwa tujuan dari gerakan homoseksual ada dua2 tujuan menengah dan tujuan utama. Tujuan menengah gerakan homoseksual adalah pengakuan identitas seksual. Sedangkan tujuan utama adalah perubahan masyarakat yang akan membebaskan manusia dari segala bentuk penindasan, termasuk penindasan homoseksual. Dalam Encyclopedia Britannica 2002 22 Gay Liberation Movement yang dapat dikatakan sebagai gerakan homoseksual menjelaskan bahwa gerakan homoseksual adalah suatu gerakan atas nama hak asasi manusia yang berusaha menghapuskan hukum-hukum sodomi atas perbuatan homoseksual antara orang yang dewasa yang suka sama suka, dan berusaha menghentikan diskriminasi atas orang-orang homoseskual dalam pekerjaan, memperoleh jaminan sosial, penghidupan yang layak, sarana umum dan segi kehidupan yang layak. Tujuan utamanya adalah menganjurkan toleransi dan penerimaan masyarakat terhadap homoseksual. 22 Diterjemahkan oleh mqzf dalam www.oocities.org diakses Senin, 11 November 2013 Universitas Sumatera Utara 10 Gerakan homoseksual terjadi karena kesadaran kelompok homoseksual bahwa hak kontrol atas dirinya dijalankan serta dipegang oleh salah satu kelompok saja dalam masyarakat yaitu kelompok heteroseksual. Penguasaan atas hak kontrol diri ini dapat kita lihat berbagai aturan hukum yang melarang homoseksual tetapi mengharuskan serta memberikan ruang bagi heteroseksual dimasyarakat. Colemen dalam Haryanto 2012;204 mengatakan bahwa awalnya individu memegang haknya masing-masing, tetapi sering terjadi pemindahan hak kontrol secara sepihak dengan tujuan untuk menghasilkan keseimbangan dalam masyarakat, tetapi faktanya pemindahan secara sepihak tersebut tidak selalu menghasilkan keseimbangan sistem malah, menimbulkan ketimpangan kewenangan, penindasan, kesewenang-wenangan yang akhirnya merugikan individu atau kelompok tertentu. Secara singkat, gerakan homoseksual muncul karena berbagai bentuk diskriminasi yang dialami oleh kelompok homoseksual baik secara hukum, sosial, budaya dan politik. Hal ini, diperkuat dengan pemaparan Vivi Widyawati Buletin Maharddika 2011;13 dengan menunjukan fakta-fakta sejarah kejahatan dunia terkait kaum homoseksual. Antara lain, Oscar Lewis seorang penulis terkenal dari Irlandia yang dihukum dua2 tahun bekerja keras karena melakukan sodomi tahun 1859. Dijerman pada masa pemerintahan Nazi 1933-1945 100.000 laki-laki ditangkap karena homoseksual dan 50.000 dimasukan kedalam penjara. Berbagai tindakan kekerasan dan diskriminasi tersebut sampai sekarang juga masih dapat kita lihat. Seperti kasus-kasus yang sudah dipaparkan dilatar belakang masalah. Mulai dari pembubaran paksa kegiatan homoseksual, hingga pelarangan seorang homoseksual untuk menjadi anggota komioner komnas HAM. Universitas Sumatera Utara 11

1.2.2. Sejarah Gerakan Homoseksual