Uji Coba Instumen METODE PENELITIAN

40 3 Membuat kunci jawaban. 4 Melakukan uji coba instrumen penelitian

E. Uji Coba Instumen

Sebelum dilakukan penelitian, diperlukan uji coba terhadap instrumen penelitian di mana uji coba instrumen dilaksanakan di MA. Al-Ula Ambat Tlanakan yang bertujuan untuk mengetahui layak tidaknya tes di berikan dengan menggunakan: a Validitas Tes Validitas Tes adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen Arikunto, 2006: 168. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinngi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk mengetahui validitas tes, peneliti menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar, yaitu: r xy = N ∑ XY − ∑ X ∑ Y √ [ N ∑ X 2 − ∑ X 2 ][ N ∑ Y 2 − ∑ Y 2 ] Arikunto, 2006: 126 Keterangan: r xy : Koefisien korelasi product moment Σ X : Jumlah skor butir Σ Y : Jumlah skor total Σ XY : Jumlah hasil kali skor butir dengan skor total 41 N : Jumlah siswa Setelah diperoleh nilai dari r xy , maka langkah berikutnya adalah mengadakan interpretasi mengenai koefisien korelasi tersebut, yaitu:  0,800≤r xy ≤ 1,00 : Sangat Tinggi  u 0,600≤r xy 0,800 : Tinggi  0, 400≤r xy 0,600 : C kup  0, 200≤r xy 0, 400 : Rendah  0,000≤r xy 0,200 : Sangat Rendah b Reliabilitas Tes Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2006: 178. Rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas soal-soal adalah rumus alpha sebagai berikut: r 11 = k k −1 1− ∑ σ b2 σ t 2 Arikunto, 2006: 196 Keterangan: r 11 : Reliabilitas Instrumen ∑ σ b 2 : Jumlah Varians Butir σ t : Varians Total 42 k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal dengan data yang tertera dalam tabel, dicari varians tiap-tiap soal dahulu kemudian dijumlahkan dengan rumus yang kita kenal yaitu: σ 2 = ∑ X 2 − ∑ X 2 N N Arikunto, 2006: 184 Keterangan: σ 2 : Varians ∑ X 2 : Jumlah Kuadrat Skor Butir ∑ X : Jumlah Skor Butir N : Jumlah Siswa Setelah memperoleh angka reliabilitas, langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan harga tersebut dengan tabel r product moment taraf signifikan 5. Jika r 11 r tabel , maka instrument tersebut reliable. c Tingkat Kesukaran Untuk menghitung tingkat kesukaran tes subjektif menggunakan rumus sebagai berikut: TK = n N x 100 Arikunto, 2003: 147 Keterangan: Tk : Tingkat kesukaran n : Jumlah siswa yang mendapat skor 43 N : Jumlah siswa Tes dapat dianggap baik apabila memiliki tingkat kesukaran 10 hingga 90 dengan syarat tingkat kesukaran yang diperoleh bersifat keterangan. d Daya Beda Sudjana 2005:149 menyatakan bahwa “Analisisi daya pembeda mengkaji apakah suatu soal tersebut punya kemampuan dalam membedakan siswa yang termasuk kedalam katagori yang memiliki kemampuan tinggi dan kemampuan rendah”. Untuk menentukan daya beda jenis soal subjektif menggunakan rumus sebagai berikut: D= NA−NB N T × 100 Keterangan: D : Daya beda NA : total nilai riil yang diperoleh kelompok atas. NB : total nilai riil yang diperoleh kelompok bawah N T :nilai total maksimum yang diperoleh kelompok atasbawah. Klasifikasi besarnya daya pembeda adalah:  D : 0,00 ≤P ≤0,20 soal jelek poor  D : 0,20 P ≤ 0,40 soal cukup satisfactory 44  D : 0,40 P≤0,70 soal baik good  D : 0,70 P ≤1,00 soal baik sekali excellent  D : negatif semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.

F. Teknik Analisis Data