Analisis Hasil Penelitian Hubungan antara kepuasan terhadap pelayanan dengan jasa intensi untuk menggunakan kembali jasa rumah sakit yang sama 2000/2001.

TABEL 6 HASIL UJI NORMALITAS Kepuasan terhadap kualitas pelayanan Intensi menggunakan kembali Kolmogorov-Smirnov 0,889 1,149 Asymp Signicant 0,409 0,143 Keterangan Normal Normal Berdasarkan hasil uji normalitas didapatkan bahwa distribusi sebaran variabel bebas dan tergantung bersifat normal karena signifikansi kedua variabel lebih besar daripada 0,05 p0,05. b.Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara skor variabel kepuasan terhadap kualitas pelayanan dan intensi merupakan garis lurus atau tidak. Uji linearitas ini dilakukan dengan menghitung nilai F, yaitu dengan mempergunakan hipotesis nol Ho. Jika nilai F yang diperoleh lebih kecil daripada p0,05 garis data skor yang bersangkutan dinyatakan linear. Demikian juga sebaliknya, jika nilai F lebih besar daripada p0,05 garis itu berarti tidak linier. Uji liniearitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 10.0 hasil pengujian ini menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel yaitu kepuasan terhadap kualitas pelayanan dan intensi adalah linier karena taraf signifikansi untuk linearitas lebih kecil daripada 0,05 p0,05 yaitu F = 13,201, 0,001 atau p 0,05. TABEL 7 HASIL UJI LINEARITAS F SIGN Skor KP Skor IMK between group combined Linearity Deviation from linearity 0, 997 13, 201 0, 743 0, 503 0, 001 0, 848

3. Uji Hipotesis

Data dianalisis menggunakan teknis korelasi Product Moment Person dalam program SPSS 10.0. dari hasil analisis didapatkan skor korelasi untuk variabel kepuasan dan intensi adalah 0,365 dengan taraf signifikan 0,01 uji 1 ekor. Analisis data ini membuktikan bahwa ada hubungan positif antara kepuasan terhadap kualitas pelayanan dan intensi menggunakan kembali. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian ini diterima. Analisis data ini membuktikan bahwa ada hubungan positif antara kepuasan terhadap kualitas pelayanan dengan intensi menggunakan kembali. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian ini diterima. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 8 Ringkasan uji korelasi Product Moment Pearson Hubungan antara kepuasan terhadap kualitas dengan intensi menggunakan kembali Variable N R squared r p Keterangan Kepuasan 100 0,134 0,365 0,000 Hubungan positif signifikan Intensi

C. ANALISIS TAMBAHAN

1. Kategorisasi Proses selanjutnya untuk mengetahui tinggi rendahnya kepuasan terhadap kualitas pelayanan rumah sakit dan intensi menggunakan kembali dari subyek penelitian, maka dilakukan penggolongan atau kategorisasi ke dalam 5 kategori, dengan menggunakan norma sebagai berikut : Tabel 9 Norma Kategorisasi µt + 1,5 σ X Sangat Tinggi µt + 0,5 σ X ≤ µt + 1,5σ Tinggi µt - 0,5 σ X ≤ µt + 0,5σ Sedang µt - 1,5 σ X ≤ µt - 0,5σ Rendah X ≤ µt - 1,5σ Sangat Rendah Untuk skor kepuasan terhadap kualitas pelayanan rumah sakit, item berjumlah 47 dengan skor 1 sampai 4, dengan rentang minimum 47 x 1 = 47 dan nilai maksimum 47 x 4 = 188. Maka satuan standard populasinya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI σ adalah 146 : 6 = 24,3, sedangkan mean teoritiknya µt adalah 188+47 : 2 = 117,5. Tabel 10 Norma Kategorisasi Kepuasan Terhadap Kualitas Pelayanan 153,9 X Sangat Tinggi 129,7 X ≤ 153,9 Tinggi 105,3 X ≤ 129,7 Sedang 81,1 X ≤ 105,3 Rendah X ≤ 81,1 Sangat Rendah Tabel 11 Jumlah Frekuensi dan Prosentase Kategori Kepuasan terhadap Kualitas Pelayanan Rumah Sakit KATEGORI FREKUENSI PROSENTASE Sangat Tinggi 8 8 Kepuasan Terhadap Tinggi 60 60 Kualitas pelayanan Sedang 27 27 Rumah Sakit Rendah 5 5 Sangat Rendah 0 0 100 100 Untuk skor intensi menggunakan kembali, item berjumlah 2 dengan skor 1 sampai 7 dengan rentang minimum 2 x 1 = 2 dan nilai maksimum 2 x 7 = 14. Maka satuan standard populasinya σ adalah 12 : 6 = 2, sedangkan mean teoritiknya µt adalah 14+2 : 2 = 8. Tabel 12 Norma Kategorisasi Intensi Menggunakan Kembali Jasa Rumah Sakit Yang Sama 11 X Sangat Tinggi 9 X ≤ 11 Tinggi 7 X ≤ 9 Sedang 5 X ≤ 7 Rendah X ≤ 5 Sangat Rendah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 13 Jumlah Frekuensi dan Prosentase Kategori Intensi menggunakan Kembali Jasa Rumah Sakit Yang Sama KATEGORI FREKUENSI PROSENTASE Sangat Tinggi 25 25 Kepuasan Terhadap Tinggi 37 37 Kualitas pelayanan Sedang 33 33 Rumah Sakit Rendah 4 4 Sangat Rendah 1 1 100 100

D. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengolahan statistik dengan menggunakan analisis korelasi Product Moment, diperoleh koefisien korelasi r xy sebesar 0,365 dengan p 0,01, yang menunjukkan bahwa kepuasan terhadap kualitas pelayanan berhubungan positif dengan intensi menggunakan kembali. Hal tersebut berarti bahwa semakin puas konsumen terhadap kualitas pelayanan di RSU. Bethesda Lempuyangwangi maka akan semakin tinggi juga intensi menggunakan kembali jasa Rumah sakit yang sama. Demikian juga sebaliknya, semakin tidak puas konsumen terhadap kualitas pelayanan di RSU. Bethesda Lempuyangwangi, maka semakin rendah intensi menggunakan kembali jasa Rumah sakit yang sama. Berdasarkan analisis diatas, dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian ini diterima. Jadi, dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan terhadap kualitas pelayanan di RSU. Bethesda Lempuyangwangi yang meliputi kepuasan terhadap kinerja produk dan kehandalan produk, citra merek, hubungan harga-nilai, kinerja karyawan dan fasilitas umum, maka semakin tinggi pula intensi untuk menggunakan kembali yang terdiri dari 4 elemen yaitu, tingkah laku, target, waktu dan situasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Peter dan Olson 1990 yang mengemukakan bahwa jika konsumen merasa puas terhadap suatu poduk atau jasa tertentu, mereka cenderung akan membeli lagi dan menceritakan kepada orang lain tentang pengalamannya yang memuaskan. Menurut Loudon dan Bitta 1993 konsumen yang puas terhadap produk dan pelayanan yang dibeli akan menyebabkan konsumen memberikan sikap yang positif pada hasil pembelian, intensi membeli lebih tinggi dan loyal terhadap produk atau jasa. Begitu pula dengan pendapat Simamora 2003 yang menyatakan bahwa kepuasan konsumen perlu diperhatikan karena berdampak pada respon konsumen selanjutnya. Konsumen yang puas kemungkinan akan membeli kembali atau menggunakan kembali serta memberikan suara-suara yang positif tentang produk atau jasa tertentu. Terciptanya kepuasan dan usaha menarik konsumen untuk kembali datang ke industri jasa yang sama memerlukan suatu bentuk pelayanan yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Carr 1990 yang menyatakan bahwa pelayanan yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam upaya menciptakan rasa puas pada konsumen. Dimana kepuasan terhadap kualitas