Virgin Coconut Oil PENELAAHAN PUSTAKA

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Virgin Coconut Oil

Virgin Coconut Oil VCO merupakan salah satu hasil olahan dari daging buah kelapa Cocos nucifera yang masih segar Shilhavy, 2005. VCO hanya dapat diperoleh dari pengolahan daging kelapa segar atau disebut non kopra. Penggunaan bahan – bahan kimia dan panas yang tinggi tidak digunakan pada pemurnian lebih lanjut seperti halnya minyak kelapa biasa Shilhavy, 2005. VCO mempunyai kandungan asam lemak jenuh yang lebih tinggi 92 dari minyak nabati lainnya termasuk minyak kelapa biasa. Kandungan asam lemak jenuh tersebut didominasi oleh asam laurat 43 - 53 yang merupakan Medium Chain Fatty Acid MCFA yang tidak terdapat dalam sebagian besar minyak lain. Di dalam tubuh, asam laurat C 12 akan dipecah menjadi energi dan jarang tersimpan sebagai lemak. Oleh karena itu, asam lemak dalam VCO tidak menghasilkan lemak melainkan energi. Asam laurat juga dapat membunuh berbagai jenis mikroorganisme yang membran selnya mengandung asam lemak Sukartin dan Sitanggang, 2005. Pada dasarnya, pembuatan VCO dilakukan dengan tiga cara seperti berikut: 1. pemanasan Proses pembuatan VCO dengan pemanasan hampir sama dengan cara membuat minyak kelapa secara tradisional. Pertama, kelapa dibuat santan dengan 6 mencampurkan 1 kg parutan kelapa segar dengan 2 liter air. Santan tersebut kemudian didiamkan selama lebih kurang 12 jam. Setelah didiamkan, santan akan terbagi menjadi tiga lapisan. Lapisan pertama disebut krim, lapisan kedua skim yang berupa protein, dan lapisan ketiga berupa air Sukartin dan Sitanggang, 2005. Lapisan paling atas yang berupa krim diambil dengan cara disendok atau disedot menggunkan selang kecil supaya tidak bercampur dengan larutan lapis kedua. Selanjutnya krim tersebut dipanaskan supaya terbentuk minyak Sukartin dan Sitanggang, 2005. 2. fermentasi Pembuatan VCO dengan fermentasi dilakukan dengan mencampurkan mikroba atau ragi dari Saccharomyces cerevisae ke dalam lapisan krim yang dihasilkan dari pendiaman santan. Enzim yanng dihasilkan Saccharomyces cerevisae berfungsi memecah emulsi krim. Campuran tersebut didiamkan selama 1 – 2 hari. Fermentasi dikatakan berhasil jika diperoleh tiga lapisan dalam krim yang difermentasikan yaitu minyak, blondo, dan air. Lapisan minyak dipisahkan secara hati – hati dan dipanaskan dengan suhu sekitar 60º C hingga minyak berwarna jernih dan beraroma khas Sukartin dan Sitanggang, 2005. 3. minyak pancingan Dengan teknik pancingan, molekul minyak dalam santan ditarik oleh minyak pancing sampai akhirnya menjadi minyak semuanya. Tarikan itu akan mengubah air dan protein yang sebelumnya terikat dengan molekul santan menjadi terputus Sukartin dan Sitanggang, 2005. 7 Banyak cara dalam memurnikan minyak kelapa yang dibuat dari kopra. Namun, VCO menggunakan kelapa segar dan tidak perlu pemurnian lebih lanjut seperti minyak kelapa biasa. Kandungan antioksidan alaminya membuat VCO lebih stabil dari minyak kelapa Shilhavy, 2005. T abel I . I nt er im St andar Vir gin Coconut Oil dar i Asian and Pacif ic Coconut Communit y ACC ASAM LEMAK JUMLAH Asam lemak jenuh Asam Kaproat C 6 0,4 - 0 6 Asam Kaprilat C 8 5,0 – 10,00 Asam Kaprat C 10 4,5 – 8,0 Asam Laurat C 12 43,0 – 53,0 Asam Miristat C 14 16,0 – 21,0 Asam Palmitat C 16 7,5 – 10,00 Asam Stearat C 18 2,0 – 4,0 Asam lemak tak jenuh Asam Oleat C 18-1 5,0 – 10,4 Asam Linoleat C 18-2 1,0 – 2,5 Asam Linolenat C 18-3 0,5

B. Lotion

Dokumen yang terkait

Optimasi cetyl alcohol sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel gel lidah buaya (Aloe barbadensis Mill.) dengan aplikasi desain faktorial.

0 8 102

Pengaruh nilai HLB (Hydrophile-Lipophile Balance) campuran surfaktan polysorbate 80 dan cetyl alcohol terhadap stabilitas fisik losion VCO (Virgin Coconut Oil).

0 11 118

Optimasi carbopol sebagai gelling agent dan virgin coconut oil sebagai fase minyak dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya dengan metode desain faktorial.

2 7 89

Optimasi komposisi polysorbate 80 dan sorbitan monooleat 80 sebagai emulsifying agent formula moisturizing lotion Virgin Coconut Oil (VCO) : aplikasi desain faktorial.

0 5 132

Optimasi komposisi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent dalam formula emulgel anti-aging ekstrak teh hijau [Camelia sinensis [L.]O.K]: Aplikasi desain faktorial.

0 2 132

Optimasi komposisi polysorbate 80 dan sorbitan monooleat 80 sebagai emulsifying agent formula moisturizing lotion Virgin Coconut Oil (VCO) aplikasi desain faktorial

0 1 130

Optimasi komposisi polysorbate 80 & cetyl alcohol sebagai emulsifying agent dalam lotion virgin coconut oil dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 95

Optimasi komposisi polysorbate 80 dan gliserin emulsifying agent dalam lotion virgin coconut oil dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 106

Optimasi komposisi emlusfying agent tween 80 dan span 80 dalam virgin coconut oil cream : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 118

Optimasi komposisi cetyl alcohol sebagai emulsifying agent dan gliserin sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak kental apel merah (Pyrus malus L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 118