dengan konsentrasi 1-15 sebagai solubilizer. Polysorbate 80 digunakan secara luas pada kosmetik sebagai emulsifying agent Smolinske, 1953.
Polysorbate 80 merupakan ester oleat dari sorbitol di mana tiap molekul anhidrida sorbitolnyanya berkopolimerisasi dengan 20 molekul etilenoksida
anhidrida sorbitol : etilenoksida = 1:20. Polysorbate 80 berupa cairan kental berwarna kuning muda sampai kuning sawo Anonim, 1993, berbau karamel
yang dapat menyebabkan pusing Greenberg, 1954, panas dan kadang-kadang pahit Anonim, 1993.
Polysorbate 80 sangat larut dalam air, larut dalam etanol 95 P dan etilasetat P, tidak larut dalam parafin cair P Anonim, 1993, tidak larut dalam
alkohol polihidrik Greenberg, 1954. Polysorbate 80 mempunyai titik lebur yang berada pada suhu 5°-6°C, nilai pH 6.0-8.0, dan stabil dalam larutan dengan pH 2-
12. Polysorbate 80 digunakan sebagai emulsifier pada krim dan lotion, pelarut minyak esensial dalam air Greenberg, 1954.
J. Cetyl Alcohol
HO
Gambar 3. St r ukt ur cet yl alcohol
Cetyl alcohol CH
3
CH
2 15
OH merupakan surfaktan nonionik dari golongan alkohol yang digunakan pada produk perawatan rambut dan digunakan
sebagai emollient, emulsifying agent dan thickening agent dalam krim dan lotion. Sinonim: 1-hexadecanol, hexadecyl alcohol, ethal, cetanol, palmityl alcohol
Anonim, 2006a. Cetyl alcohol umumnya hanya digunakan sebagai stabilisator 20
Voigt, 1994. Cetyl alcohol bila dikombinasikan dengan emulsifying agent yang larut air dapat meningkatkan stabilitas emulsi MA. Campuran emulsifying agent
tersebut membentuk susunan yang rapat menjadi barrier monomolekular di sekeliling permukaan tetesan minyak yang mampu mencegah koalesensi. Pada
sediaan semisolid, cetyl alcohol dikombinasikan dengan emulsifying agent yang larut air untuk membentuk fase luar yang kental Boyland, 1986.
Cetyl alcohol berupa kristal putih, tidak larut air, bercampur dengan alkohol, glikol, minyak kosmetik, minyak aromatik Windholz,1976.
K. Asam Stearat
Gambar 4. St r ukt ur asam st ear at
Asam stearat adalah salah satu contoh asam lemak. Asam lemak adalah molekul panjang yang tersusun dari rantai hidrokarbon dengan gugus asam
karboksilat di ujungnya. Rantai lurus pada asam stearat, yang tersusun dari karbon dan hidrogen, tidak berinteraksi dengan air dan disebut hidrofobik. Bagian kepala
pada struktur asam stearat, yaitu asam karboksilat, dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air, dan disebut hidrofilik Anonim, 2007b.
Asam stearat dapat mengentalkan lotion. Penggunaan asam stearat berkisar antara 3 – 5 Serbuk asam stearat bersifat iritatif, namun sifat tersebut
akan hilang bila terjadi netralisasi Boyland, 1986.
L. Trietanolamin
N HO
OH
HO
Gambar 5. St r ukt ur t r iet anolamin
Trietanolamin adalah cairan kental jernih, berwarna kekuningan, dan berbau seprti amonia. Trietanolamin bersifat higroskopis. Trietanolamin dapat
bereaksi dengan asam membentuk garam dan ester. Reaksi yang terjadi antara trieetanolamin dan asam lemak bebas membentuk sabun yang dapat berfungsi
sebagai detergen ataupun emulsifying agent. Garam yang dihasilkan dari reaksi trietanolamin dengan asam lemak bebas mempunyai pH netral dan tidak
mengiritasi kulit Boyland, 1986. Secara umum, trietanolamin merupakan senyawa basa yang aman bila digunakan dalam kosmetik Jellinek, 1970.
M. Gliserin