Rancangan dan Jenis Penelitian Definisi operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan rancangan eksperimental murni menggunakan desain faktorial dan bersifat eksploratif, yaitu mencari formula lotion Virgin Coconut Oil yang optimal yang dapat berfungsi sebagai moisturizer, stabil dalam penyimpanan dan dapat diterima masyarakat.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : komposisi emulsifying agent polysorbate 80 dan cetyl

alcohol level tinggi dan level rendah.

2. Variabel tergantung : daya sebar, viskositas, pergeseran viskositas, dan

pemisahan fase lotion.

3. Variabel pengacau terkendali : lama dan kecepatan pencampuran, lama

penyimpanan lotion, kemasan lotion, posisi viscotester.

4. Variabel pengacau tidak terkendali : suhu ruangan, kelembapan udara

C. Definisi operasional

1. Virgin Coconut Oil adalah minyak kelapa murni yang mengandung asam laurat dalam kadar 43-53. 28 2. Lotion adalah suatu sediaan topikal yang nonviscous yang dapat diaplikasikan pada kulit yang berambut dan mempunyai daya sebar yang luas dengan membentuk lapisan tipis pada kulit. 3. Emulsifying agent merupakan suatu senyawa yang dapat menurunkan tegangan permukaan yang berada di antara dua cairan yang tidak saling campur sehingga salah satu cairan dapat terdispersi di dalam cairan yang lainnya. 4. Komposisi emulsifying agent adalah banyaknya polysorbate 80 dan cetyl alcohol yang digunakan dalam formula lotion Virgin Coconut Oil yaitu 4 dan 8 gram polysorbate 80 dan 2 dan 4 gram cetyl alcohol. 5. Desain faktorial merupakan suatu desain penelitian yang mengevaluasi efek dari berbagai faktor dan interaksinya dalam waktu yang bersamaan. 6. Respon adalah hasil percobaan yang perubahannya diamati secara kuantitatif dalam penelitian, dalam hal ini sifat fisik daya sebar dan viskositas dan stabilitas lotion pergeseran viskositas dan persentase pemisahan fase. 7. Faktor adalah tiap besaran yang memberikan pengaruh terhadap respon kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian ini digunakan dua faktor yaitu polysorbate 80 dan cetyl alcohol. 8. Level adalah banyaknya faktor yang dinyatakan secara numerik. Penelitian ini menggunakan dua level yaitu level rendah untuk polysorbate 80 4 gram, cetyl alcohol 2 gram serta level tinggi untuk polysorbate 80 8 gram, cetyl alcohol 4 gram. 9. Efek adalah pengaruh perubahan faktor terhadap respon karena adanya variasi level, dapat dihitung secara matematis berdasarkan rumus desain faktorial dengan menghitung selisih rata-rata respon level tinggi dikurangi respon level rendah. 10. Sifat fisik lotion adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas fisik lotion, dalam penelitian ini meliputi daya sebar dan viskositas. 11. Daya sebar adalah diameter penyebaran lotion pada alat uji daya sebar yang selama 5 menit diberi kaca pemberat dan 1 menit kemudian diberikan beban seberat 200 gram. Kriteria daya sebar optimum lotion adalah 7 – 16 cm. 12. Viskositas adalah hambatan lotion untuk mengalir setelah adanya pemberian gaya. Semakin besar viskositas lotion, maka lotion semakin tidak mudah mengalir atau kental. Kriteria viskositas optimum lotion adalah 20 – 60 d Pa.s. 13. Pergeseran viskositas adalah persentase dari selisih viskositas lotion dalam waktu penyimpanan 30 hari dengan viskositas lotion sesaat setelah dibuat. Kriteria pergeseran viskositas optimum adalah 30 . 14. Pemisahan fase lotion adalah persentase volume lotion yang stabil dibandingkan dengan volume total lotion dalam tabung berskala pada hari ke- 0, 1, 3, 5, 7, 14, 21, 28, dan 30 setelah pembuatan lotion. 15. Sensory assessment adalah penilaian kriteria lotion oleh 29 sukarelawan berusia antara 20 - 50 tahun, jenis kelamin laki – laki dan perempuan, dengan cara mengoleskan lotion secara langsung pada tangan sukarelawan. 16. Area optimum adalah area pertemuan arsiran dari contour plot daya sebar, viskositas, pergeseran viskositas, dan pemisahan fase lotion yang 30 menunjukkan komposisi polysorbate 80 dan cetyl alcohol yang menghasilkan lotion yang memenuhi sifat fisik dan stabilitas lotion.

D. Alat dan Bahan Penelitian 1. Bahan penelitian

Dokumen yang terkait

Optimasi cetyl alcohol sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel gel lidah buaya (Aloe barbadensis Mill.) dengan aplikasi desain faktorial.

0 8 102

Pengaruh nilai HLB (Hydrophile-Lipophile Balance) campuran surfaktan polysorbate 80 dan cetyl alcohol terhadap stabilitas fisik losion VCO (Virgin Coconut Oil).

0 11 118

Optimasi carbopol sebagai gelling agent dan virgin coconut oil sebagai fase minyak dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya dengan metode desain faktorial.

2 7 89

Optimasi komposisi polysorbate 80 dan sorbitan monooleat 80 sebagai emulsifying agent formula moisturizing lotion Virgin Coconut Oil (VCO) : aplikasi desain faktorial.

0 5 132

Optimasi komposisi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent dalam formula emulgel anti-aging ekstrak teh hijau [Camelia sinensis [L.]O.K]: Aplikasi desain faktorial.

0 2 132

Optimasi komposisi polysorbate 80 dan sorbitan monooleat 80 sebagai emulsifying agent formula moisturizing lotion Virgin Coconut Oil (VCO) aplikasi desain faktorial

0 1 130

Optimasi komposisi polysorbate 80 & cetyl alcohol sebagai emulsifying agent dalam lotion virgin coconut oil dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 95

Optimasi komposisi polysorbate 80 dan gliserin emulsifying agent dalam lotion virgin coconut oil dengan aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 106

Optimasi komposisi emlusfying agent tween 80 dan span 80 dalam virgin coconut oil cream : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 118

Optimasi komposisi cetyl alcohol sebagai emulsifying agent dan gliserin sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak kental apel merah (Pyrus malus L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 118