Rumusan Masalah Tujuan Penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Stres 1.

Pengertian stres Stres adalah situasi yang menuntut seseorang di luar batas kemampuannya untuk beradaptasi Handoyo, 2001. Pendapat senada disampaikan oleh Robbins 2003 stres adalah kondisi dinamik yang didalamnya individu dikonfrontasikan dengan suatu peluang, kendala constraints atau tuntutan demands yang terkait dengan apa yang sangat diinginkan hasilnya, dan dipersepsikan sebagai tidak pasti dan penting. Halonen dan Santrock 1999 menyatakan stres merupakan respon individu terhadap keadaan atau kejadian yang mengancam stressor dan menganggu kemampuan koping. Sarafino 1997 mendefinisikan stres menurut 3 sudut pandang antara lain sebagai berikut: a. Stres sebagai stimulus Individu melihat dalam referensi orang terhadap sumber atau penyebab kegelisahan dan tekanan sebagai kejadian atau keadaan yang menyebabkan stres. Keadaan atau kejadian yang membuat kita merasa terancam atau terganggu, sehingga menghasilkan perasaan tertekan disebut stressor. b. Stres sebagai respon Sarafino memfokuskan pada reaksi terhadap stressor. Individu secara cepat akan merespon stimulus yang diterimanya. Respon yang dihasilkan dapat berupa fisik, seperti: jantung berdebar, mulut kering, perut mual, berkeringat, maupun psikologi berupa perilaku, kognitif, dan emosional. Cannon dalam teori Fight or flight menyatakan bahwa tubuh melakukan reaksi untuk melawan tekanan yang berbahaya. Tubuh secara cepat terangsang dan termotivasi melalui sistem saraf simpatik dan endorin, sehingga individu selalu merespon setiap stimulus yang diterimanya. Respon dapat berupa menghindar flight atau menghadapi fight Sarafino, 1997. Pendapat senada disampaikan oleh Selye tahun 1936 dalam Sarafino, 1997 menyatakan bahwa oragnisme dihadapkan stressor akan mendorong dirinya sendiri untuk melakukan tindakan. Usaha diatur oleh kelenjar adrenalin yang akan mengaktifkan sistem saraf simpatik. Selye membagi 3 tahap yang disebut General Adaption System GAS, yaitu: 1 Tahap reaksi alarm alarm reaction merupakan upaya mempersiapkan diri untuk melawan stres. 2 Tahap resisten resistance reaction merupakan tahap tubuh melakukan penyesuaian pada keadaan yang menimbulkan stres. 3 Tahap kelelahan exhoustion reaction terjadi ketika tubuh sudah tidak mampu lagi untuk memberi respon dalam melawan keadaan stres Sarafino, 1997.