4.2.5 Penentuan Distribusi Waktu Antar Kerusakan dan Distribusi Waktu
Antar Perbaikan
Untuk menentukan distribusi waktu antar kerusakan dan distribusi waktu antar perbaikan dilakukan dengan pengujian distribusi terhadap data waktu antar
kerusakan Tf dan data waktu lama perbaikan Tr. Data waktu antar kerusakan diperoleh berdasarkan pada selisih antara waktu kerusakan pertama dengan waktu
kerusakan berikutnya. Dapat dilihat dilampiran D Sedangkan data waktu lama perbaikan diperoleh berdasarkan lamanya waktu perbaikan saat kerusakan
terjadi.dapat lampiran B Selanjutnya pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Software
Minitab 14. Kriteria pemilihan distribusi data ini adalah memilih nilai statistik Anderson-Darling
yang paling kecil yang selanjutnya dapat dilihat pada lampiran G dan H. Berikut ini adalah tabel 4.8 Hasil pengujian distribusi, yaitu :
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Distribusi
Setelah diperoleh distribusi serta parameter masing-masing distribusi, maka selanjutnya dapat dilakukan perhitungan Mean Time To Failure MTTF
dan Mean Time To Repair MTTR dengan menggunakan persamaan . Untuk komponen yang berdistribusi Weibull dan memiliki
fungsi keandalan
dt
t R
MTTF
e
t
t R
dapat menggunakan persamaan
rumus 1
1
MTTF
dengan 2 parameter yaitu shape parameter dan
scale parameter . Dengan menggunakan software Minitab 14, nilai MTTF
dan MTTR dapat diperoleh dengan melihat nilai Mean yang ada pada pengujian distribusi tersebut dan dapat dilihat pada lampiran G dan H.
Tabel 4.9 Tabel Nilai MTTF dan MTTR Sub Mesin
Komponen MTTF
MTTR Belt Gardan
8917,74 23,5156
Solenoid valve 21608,5
10,3634 Boring unit
Locking Ring 18602,7
8,20535 Coupling Saw
14714,1 13,0683
Saw Unit Spindle Saw
25096,7 11,0217
Flexible Tromol 18051,4
155139 Piston
28786,7 13,4556
Tromol Cutting Spindle
13566,5 15,5383
Gear RL 15733,0
12,0207 Gear Unit
Bush 13871,3
5,75720 Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran G dan H
4.2.6 Penentuan Interval Perawatan
Dalam menentukan interval perawatan yang optimal pada tiap komponen, maka diperlukan parameter distribusi selang waktu kerusakan yang sesuai, biaya
penggantian karena kerusakan dan biaya penggantian karena perawatan pada komponen mesin Andi PTP-3013. Sebelum menentukan interval perawatan, maka
dilakukan perhitungan biaya sebagai berikut : 1.
Biaya Penggantian komponen karena perawatan CM Biaya ini meliputi biaya tenaga kerja operator, biaya tenaga kerja
maintenance atau mekanik dan harga komponen atau suku cadang. Preventive maintenance
untuk mesin Andi ini dilakukan setiap 3 minggu sekali dengan memperhatikan jadwal produksi. Waktu pelaksanaannya adalah
4 jam dari
stop sampai jalan. Rumus yang digunakan untuk menghitung biaya penggantian karena perawatan adalah :
komponen Harga
mekanik Biaya
operator Biaya
MTTR CM
Contoh perhitungan biaya penggantian karena perawatan pada komponen belt gardan
:
komponen Harga
mekanik Biaya
operator Biaya
MTTR CM
= [Rp. 16.700,00 +Rp. 22.200,00 23.5153] + Rp. 387.100,00
= Rp.
918.616,17
Untuk perhitungan yang selanjutnya dapat dilihat pada lampiran I. Maka dengan cara yang sama diperoleh hasil perhitungan dari biaya
penggantian komponen karena perawatan yang dapat dilihat pada tabel 4.11, sebagai berikut :
Tabel 4.10 Biaya penggantian karena perawatan CM
Sub Mesin Komponen
Harga Rp Biaya
operator Rpjam
Biaya mekanik
Rpjam MTTR
CM Rpjam Belt Gardan
387.100 16.700
22.200 23.5153
918.616,17 Solenoid valve
376.300 16.700
22.200 10.3634 4.031.366.63
Boring unit Locking Ring
1.290.300 16.700
22.200 8.20535 1.609.488,11
Coupling Saw 430.100
16.700 22.200
13.0683 512.657,87 Saw Unit
Spindle Saw 6.451.600
16.700 22.200
11.0217 6.880.344,13 Flexible
Tromol 40.000.000
16.700 22.200
15.5139 4.060.349,07 Piston
430.100 16.700
22.200 13.4556 527.723,84
Tromol cutter Spindle
430.100 16.700
22.200
15.5383
608.740,87
Gear RL 1.279.000
16.700 22.200
12.0207
1746.605,23
Gear Unit Bush 311.300
16.700 22.200
5.75720 227.068,08
Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran I
2. Biaya penggantian komponen karena kerusakan CF Biaya penggantian ini meliputi biaya operator, biaya mekanik, biaya
downtime dan harga komponen dimana keseluruhan biaya tersebut merupakan biaya kerugian yang diakibatkan karena kerusakan komponen. Rumus yang
digunakan untuk menghitung biaya penggantian karena kerusakan adalah :
komponen Harga
downtime Biaya
mekanik Biaya
operator Biaya
MTTR
CF
Contoh perhitungan biaya penggantian karena perawatan pad komponen belt
gardan :
komponen Harga
downtime Biaya
mekanik Biaya
operator Biaya
MTTR
CF
= [Rp. 16.700,00 +Rp. 22.200,00 + Rp. 2.000.000,00
23.5153
] + Rp. 387.100,00
= Rp. 4.794.921,61 Untuk perhitungan yang selanjutnya dapat dilihat pada lampiran I.
Maka dengan cara yang sama diperoleh hasil perhitungan biaya penggantian komponen karena kerusakan CF yang dapat dilihat pada tabel 4.12
Tabel 4.11 Biaya penggantian komponen karena kerusakan CF
Sub Mesin Komponen
Harga Rp Biaya
operator Rpjam
Biaya mekanik
Rpjam Biaya
downtime Rpjam
MTTR CF Rpjam
Belt Gardan 387.100
16.700 22.200
2.000.000 23.5153
4.794.921,61
Solenoid valve
376.300 16.700
22.200 2.000.000
10.3634
2.129.936.11
Boring unit Locking Ring
1.290.300 16.700
22.200 2.000.000
8.20535
18.020.188.12
Coupling Saw
430.100 16.700
22.200 2.000.000
13.0683
26.649.257.87
Saw Unit Spindle Saw
6.451.600 16.700
22.200 2.000.000
11.0217
28.923.744.13
Flexible Tromol
40.000.000 16.700
22.200 2.000.000
15.5139
7.631.290.71
Piston 430.100
16.700 22.200
2.000.000 13.4556
2.438.923.84
Tromol Cutting
Spindle 430.100
16.700 22.200
2.000.000
15.5383 3.685.340.87
Gear RL
1.279.600 16.700
22.200 2.000.000
12.0207 2.578.800,52
Gear Unit
Bush
311.300 16.700
22.200 2.000.000
5.75720 1.174.146.80 Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran I
Setelah diperoleh biaya penggantian komponen karena kerusakan CF, biaya penggantian karena perawatan CM serta parameter-parameter yang sesuai
dengan pengujian distribusi, maka langkah selanjutnya adalah menghitung interval perawatan yang optimal sebagai berikut :
TM R
TM R
TM
maka diperoleh
CM CF
CF TM
R dt
TM R
TM
TM
Untuk distribusi Weibull diketahui bahwa :
m
t
e t
R
dan
1
m
t m
t
Dimana
dan
m
, maka didapatkan
1 1
CM CF
CF TM
m
m
sehingga
1 1
1 .
CM CF
CM TM
Dengan TM adalah interval perawatan yang optimal. Contoh perhitungan interval perawatan pada belt gardan :
1 1
1 .
CM CF
CM TM
68092 ,
1 1
1
68092 ,
1 1
. 17
, 918616
17 ,
47949216 17
, 918616
1 ,
9986
= 514,88 jam Untuk perhitungan yang selanjutnya dapat dilihat pada lampiran J.
Maka dengan cara yang sama diperoleh hasil perhitungan interval perawatan pada masing-masing komponen kritis seperti pada tabel 4.13
Tabel 4.12 Interval Perawatan
Sub Mesin Komponen
Shape
Scale CM Rpjam
CF Rpjam
TM jam
Belt Gardan 1,68092
9986,1 918.616,17
4.794.921,61
514,88 Solenoid valve
1,78593 18826,4
4.031.366.63
2.129.936.11
220,00 Boring unit
Locking Ring 1,83636
16934,3 1.609.488,11
18.020.188.12
851,58 Coupling Saw
1,36891 14991,8
512.657,87
26.649.257.87
1067,06 Saw Unit
Spindle Saw 1,05995
21390.3 6.880.344,13
28.923.744.13
7533,62 Flexible
Tromol 1,72540 20251,2 4.060.349,07
7.631.290.71
3246,74 Piston
3,96535 31775,0
527.723,84
2.438.923.84
1668,58 Tromol
Cutting Spindle
2,08103 15316,3
608.740,87
3.685.340.87
3291,15 Gear RL
2,20031 17764,8
1746.605,23
2.578.800,52
5395,26 Gear Unit
Bush 1,13144
14500,8
227.068,08 1.174.146.80
517,36
Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran J
4.2.7 Penentuan Biaya Perawatan