BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengumpulan Data
Sebelum melakukan pengolahan data, maka langkah awal yang harus dilaksanakan adalah mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan obyek
penelitian yaitu mesin ANDI PTP-3013 serta data yang dapat digunakan dalam penyelesaian masalah. Data yang dibutuhkan meliputi :
1. Data mesin dan komponennya.
2. Data downtime, waktu antar kerusakan dan waktu lama perbaikan.
3. Data penyebab kegagalan beserta efek yang ditimbulkan akibat adanya
kegagalan. 4.
Biaya Kegagalan yang terdiri dari : a.
Biaya penggantian kerusakan komponen yaitu harga komponen, biaya tenaga kerja meliputi operator dan mekanik serta biaya kerugian mesin
akibat kerusakan. b.
Biaya penggantian karena program perawatan yaitu harga komponen, biaya tenaga kerja operator dan mekanik.
Data ada pada lampiran B
4.2 Pengolahan Data
4.2.1 Penentuan Komponen Kritis
Penentuan komponen kritis ini dilakukan dengan menggunakan diagram pareto berdasarkan kriteria total frekuensi downtime terbesar yang timbul akibat
adanya kerusakan pada fungsi dan sistem kerja mesin ANDI PTP-3013 Langkah awal adalah menentukan mesin kritis yang merupakan bagian dari mesin ANDI
PTP-3013 dengan menghitung persentase downtime untuk masing-masing sub mesin terlebih dahulu. Contoh perhitungan persentase downtime pada Boring
unit: Persentase downtime Saw unit =
100 6106
1814 =
29.7084
Untuk perhitungan yang selanjutnya dapat dilihat pada lampiran C. Maka dengan cara yang sama diperoleh persentase downtime Mesin ANDI PTP-
3013 pada tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Persentase downtime pada Andi PTP-3013
No Sub Mesin
Total downtime
menit Persentase
downtime Total
Downtime Kumulatif
Persentase Downtime
Kumulatif
1 Boring Unit
1814 29,70848
1814 29,70848 2 Saw
Unit 1052
17,22896 2866 46.93744
3 Tromol Cutting
1044 17,09794
3910 64.03538 4 Gear
unit 730
11,95545 4640 75.99083
5 Vertical Drill
580 9,498854
5220 85.489684 6 Horizontal
Drill 300
4,9132 5520 90.402884
7 Coupling 156
2,554864 5676 92.957748
8 Grease Nipple
100 1,637733
5776 94.595481 9 Spacer
90 1,47396
5866 96.069441 10 Screw
90 1,47396
5659 97.543401 11 Still
Ball 75
1,2283 6031 98.771701
12 Bracket 40
0,655093 6071 99.426794
13 Piston 25
0,409433 6096 99.836227
14 Slide bar
10 0,163773
6106 100 Jumlah
6106 100
Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran C
Gambar 4.1 Diagram Pareto pada Mesin Andi PTP-3013 Berdasarkan pada table dan grafik diagram pareto diatas maka dipilih 4 unit yang
memiliki persentase downtime kumulatif dibawah 80 , yaitu : 1.
Boring Unit sebesar
29.708
2. Saw Unit sebesar
46.937
3. Tromol Cutting sebesar
64.035
4. Gear unit sebesar
76.990
Selanjutnya untuk menentukan komponen kritis pada masing-masing mesin tersebut maka dilakukan pengolahan diagram pareto kembali dengan kriteria
pemilihan persentase kerusakan kumulatif dibawah 80 . Contoh perhitungan persentase kerusakan pada komponen gardan drive, yaitu :
Persentase kerusakan Belt gardan = 100
1770 687
= 38.813559 Untuk perhitungan yang selanjutnya dapat dilihat pada lampiran C.
Maka dengan cara yang sama diperoleh hasil komponen kritis yang dipilih, yaitu :
Tabel 4.2 Persentase kerusakan pada Boring unit
No Komponen
Total downtime
menit Persentase
downtime Total
Downtime Kumulatif
Persentase Downtime
Kumulatif
1 Belt Gardan
687 38,813559
687 38.81356
2 Selenoid valve
422 23,841808
1109 62,65537
3 Locking Ring
300 16,949153
1409 79,60452
4 Bearing 205
11,581921
1614
91,18644
5 Shaft 130
7,344632
1744
98,53107
6 Mata Boring
16
0,903954
1760
99,43503
7 Stoper 10
0,564971
1770 100 Jumlah
1770 100
Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran C
Gambar 4.2 Diagram Pareto pada Boring unit
Tabel 4.3 Persentase kerusakan pada Saw Unit
No Komponen
Total downtime
menit Persentase
downtime Total
Downtime Kumulatif
Persentase Downtime
Kumulatif
1 Cuopling Saw
495 49,5
495 49.50 2 Spindle
Saw 230
23,0 725 72.50
3 Slide Bar
185 18,5
910 91.00
4 O-Ring 55
5,5 965 96.50
5 Bearing 35
3,5 1000 100
Jumlah 1000
100 Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran C
Gambar 4.3 Diagram Pareto pada Saw Unit
Table 4.4 Persentase kerusakan pada Tromol Cutting
No Komponen
Total downtime
menit Persentase
downtime Total
Downtime Kumulatif
Persentase Downtime
Kumulatif
1 Flexibel
Tromol
280
26,923077
280
26,92307
2 Piston 240
23,076923
520 50,0000
3 Spindel 190
18,269231
710
68,26923
4 Oil Seal
130
12,500000
840
80,76923
5 Bearing 120
11,538462
960
92,30769
6 O-Ring 80
7,6923077
1040 100 Jumlah
1040 100
Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran C
C o
u n
t P
e r
c e
n t
komponen Count
23. 1 18. 3
12. 5 11. 5
7. 7 Cum
26. 9 50. 0
68. 3 80. 8
280 92. 3
100. 0 240
190 130
120 80
Percent 26. 9
O-Ring Bearing
Oil Seal Spindel
Pist on Flexibel Tromol
1000 800
600 400
200 100
80 60
40 20
Pareto chart of komponen Tromol Cutting
Gambar 4.4 Diagram Pareto pada Tromol Cutting
Table 4.5 Persentase kerusakan pada Gear Unit
No Komponen
Total downtime
menit Persentase
downtime Total
Downtime Kumulatif
Persentase Downtime
Kumulatif
1 Gear RL
330
47,82609
330 47.82609 2 Bush
138
20
468 67.82609
3 Shaft 85
12,31884
553 80.14493 4 Bearing
70
10,14493
623 90.28986 5 O-Ring
47
6,811594
670 97.10145 6 Oil
Seal 20
2,898551
690 100 Jumlah
690 100
Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran C
Gambar 4.5 Diagram Pareto pada Gear Unit
4.2.2 Functional Block Diagram