Failure Modes and Effects Analysis

pada gambar 4.6 maka dapat dilihat bahwa sistem kerja Mesin ANDI PTP-3013 merupakan sistem dengan susunan seri. Suatu sistem dapat dimodelkan dengan susunan seri jika komponen-komponen yang ada didalam sistem tersebut harus bekerja atau berfungsi seluruhnya agar sistem tersebut dapat mencapai target produksi yang telah ditentukan. Artinya jika ada salah satu komponen mesin ANDI PTP-3013 yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya maka akan mengakibatkan kegagalan sistem atau sistem tersebut gagal menjalankan fungsinya sehingga akan mempengaruhi kelancaran proses produksi.

4.3.3 Failure Modes and Effects Analysis

Dengan menggunakan Failure Modes and Effects Analysis FMEA maka dapat diketahui kegagalan fungsi yang terjadi pada mesin ANDI PTP-3013 yang kemudian diidentifikasi penyebab terjadinya kegagalan dan selanjutnya dapat diketahui pula efek atau dampak yang ditimbulkan dari kegagalan fungsi tersebut. Risk Priority Number RPN digunakan untuk menentukan prioritas utama komponen yang perlu dilakukan tindakan perawatan pencegahan. Hal ini disebabkan karena komponen yang memiliki nilai RPN tertinggi akan sangat mempengaruhi kelancaran proses produksi. Sehingga bagian maintenance dapat melakukan pengawasan yang ketat dan usaha perawatan yang intensif bagi komponen tersebut. Nilai RPN tertinggi pada Boring unit adalah komponen belt gardan sebesar 90 dan solenoid valve sebesar 90. locking ring sebesar 72 Nilai RPN tertinggi pada Saw unit adalah komponen coupling saw sebesar 180 dan Spindel saw sebesar 150. Nilai RPN tertinggi pada Itromol cutting adalah komponen flexible tromol sebesar 150, piston sebesar 90 dan spindel sebesar 90 Dan nilai RPN tertinggi pada gear unit adalah komponen gear RL sebesar 180 dan bush sebesar 150 Tabel 4.16 Tabel Functional Failure, Failure Mode dan Failure Effect Functional Failure Failure Mode Failure Effect Belt gardan Boring unit lepas Belt gardan lepas dan menimbulkan getaran sehingga proses produksi berhenti. Tidak mampu membawa particle board untuk diproses Solenoid valve aus Putaran belt gardan menjadi tidak stabil dan mengakibatkan solenoid valve aus. Tidak mampu membentuk hole atau lubang Locking ring bergeser Locking ring bergeser dan mengakibatkan gerakan yang tidak stabil pada komponennya. Tidak mampu memotong particle board sehingga panjang dan kerataan ujungnya tidak sama Coupling saw slip Coupling saw slip dan particle board tidak terpotong di saw unit Tidak mampu membawa particle board ke tromol cutting Letak Flexible tromol yang tidak sesuai Flexible tromol antara coupling saw dan tromol unit menjadi tidak sinkron sehingga posisi particle board yang ditransfer menjadi miring kemudian tidak rata. Letak spindel yang tidak sesuai Spindel antara coupling saw dan tromol unit menjadi tidak sinkron sehingga posisi particle board yang ditransfer menjadi miring kemudian tidak rata. Tidak mampu membawa particle board ke gear unit piston tidak sejajar Pergerakan particle board menjadi miring menyilang kemudian p. board defect karena pergerakan piston yang tidak halus. Gear RL tidak bergerak Shaft gear memuai sehingga particle board tidak bisa terpotong dan proses berhenti. Tidak mampu memperbaiki potongan particle board sesuai spesifikasi Bush gear memuai Particle board tidak bisa terpotong dan berhenti berfungsi. Sumber Informasi : Hasil Pengolahan Data 2010, Lampiran D

4.3.4 RCM II Decision Worksheet

Dokumen yang terkait

Perencanaan Perawatan Mesin dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) pada PT. Sumatera Timberindo Industry

7 103 57

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

38 124 188

PERENCANAAN INTERVAL PERAWATAN PADA MESIN FORMING DENGAN PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM II) DI PT.IGLAS GRESIK.

1 7 96

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

0 0 20

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

1 1 1

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

3 7 9

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

0 1 20

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

0 0 1

Perencanaan Perawatan Mesin Electric Motor dengan Menggunakan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) dan FTA (Fault Tree Analysis) di PT. RAPP

0 0 29

PERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE REABILITY MAINTENANCE(RCM II) PADA MESIN ANDI PTP 3013 DI PT. PANGGUNG ELECTRIC CITRABUANA

0 0 15