Mengidentifikasi Matriks Penghematan Penghematan Jarak Pengalokasian customer pada Kendaraan dan Rute Baru Tahun 2009

= Rp. 9.637.202,- Perjalanan bulan

4.2.4 Mengalokasikan Permintaan customer Tahun 2009 Pada Rute Baru Penerapan Metode Savings Matrix

4.2.4.1 Mengidentifikasi Matriks Penghematan Penghematan Jarak

Dalam menghitung penghematan jarak dari pabrik ke tiap-tiap customer dan dari satu customer ke customer lainnya, menggunakan rumus sebagai berikut :         y x J y G J x G J y x S , , , ,    Berdasarkan data pada Tabel 4.9 Matrik Jarak, dapat dihitung penghematan jarak sebagai berikut : Contoh perhitungan penghematan jarak dari lokasi C1 PG. Poerwodadi ke C2 PG Soedhono :         2 , 1 2 , 1 , 2 , 1 C C J C G J C G J C C S      35 , 149 158 8 , 163 55 , 143 2 ,     C CI S km Untuk perhitungan penghematan jarak selanjutnya, dapat dilihat pada Lampiran F. Tabel 4.10 Savings Matriks C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C1 C2 149,35 C3 259,65 12,5 C4 28,5 35,99 31,85 0 C5 21,51 30,08 29,7 89,04 0 C6 43,8 58,33 56,52 96,08 143,38 0 C7 27,67 40,6 39,18 90,42 150,58 201,32 0 C8 7,87 14,94 14,75 75,27 135,56 158,58 232,44 0 C9 16,02 25,64 25,02 83,52 145,42 177,33 108,38 159,42 0 C10 79,7 83,18 83,76 65,74 26,87 3,47 29,11 14,77 21,43 0 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.4.2 Pengalokasian customer pada Kendaraan dan Rute Baru Tahun 2009

1 Iterasi 1 Tiap customer dialokasikan seperti pada rute awal Tabel 4.5 yang memiliki 7 rute pendistribusian produk, sehingga pada iterasi 1 diperoleh 7 rute dalam pendistribusian produk ke customer. Alokasi armada yang digunakan untuk pengiriman karung plastik ke lokasi customer adalah pick up dan truck Tronton. Armada Pick up digunakan pada C2, C3, C7 dan C8. Armada truck Tronton di gunakan pada C1, C4, C5, C6, C9, C10. Dimana hal ini telah digunakan untuk pendistribusian produk pada rute awal. Hasil iterasi 1 ini dapat dilihat pada Tabel 4.11 iterasi 1 pada lampiran G. 2 Iterasi 2 Dari tabel 4.10 Savings Matrix, didapat penghematan jarak terbesar yaitu 259,65 = SC1,C3 dengan mengkombinasikan rute untuk C1 dan C3 dalam 1 rute, yaitu Rute A. Kemudian dilakukan pengecekkan apakah pengkombinasian tersebut layak dilakukan atau tidak dengan berdasarkan nilai total order size customer tersebut dan kapasitas armada yang ada Truck tronton dan Pick up. Untuk perhitungan beban dari tiap dilihat berdasarkan Tabel 4.2 Rata-rata Besarnya Order Size per bulan tiap customer untuk Tahun 2009, dengan perhitungan beban rute sebagai berikut : Beban Rute A = Order size C1 + C3 = 875+ 299 = 1.174 Lembar 18.180 Lembar dari kapasitas Truck Tronton, sehingga dikatakan layak. C1 dan C3 dikatakan layak untuk dialokasikan pada rute B Hasil iterasi 2 ini dapat dilihat pada Tabel 4.12 iterasi 2 pada lampiran G. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 3 Iterasi 3 Pada iterasi 3 didapat penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 232,44 = SC7,C8 dengan mengkombinasikan rute untuk C7 dan C8 dalam 1 rute, yaitu Rute B. Kemudian dilakukan pengecekkan apakah pengkombinasian tersebut layak dilakukan atau tidak dengan berdasarkan nilai total order size customer tersebut dan kapasitas armada yang ada Truck tronton dan Pick up. Beban rute B = order size C7 + C8 = 954 + 175 = 1.129 18.180 Lembar dari kapasitas truck Tronton. Karena beban rute B masi layak bila di masukkan ke rute A Beban Rute A + Beban C7 dan C8 = 1.174 + 1.129 = 2.303 18.180 , maka C7 dan C8 dapat dikatakan layak untuk dialokasikan pada rute A. Hasil iterasi 3 ini dilihat pada Tabel 4.15 iterasi 5 pada lampiran G. 4 Iterasi 4 Pada iterasi 4 didapat penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 177,33 = SC6,C9 karena C6 dan C9. Kemudian dihitung beban pada rute B dengan menambahkan order size C6 dan C9 pada beban rute B. Beban Rute B = Order size C6 + C9 = 5.781 + 2.533 = 8.314 18.180 Lembar dari kapasitas truck Tronton . Karena beban rute B masi layak bila di masukkan ke rute A Beban Rute A + Beban C6 dan C9 = 2.303 + 8.314 = 10.617 18.180 , maka C6 dan C9 dapat dikatakan layak untuk dialokasikan pada rute A. Hasil iterasi 4 ini dapat dilihat pada Tabel 4.14 iterasi 4 pada lampiran G. 5 Iterasi 5 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pada iterasi 5 didapat penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 159,42 = SC8,C9, 159,42 = SC8,C9 karena C8 dan C9 sudah dialokasikan pada Rute A, maka di cari penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 158,58 = SC6,C8 karena C6 dan C8 sudah dialokasikan pada rute A, maka dicari penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 150,58 = S C5,C7 Karena C7 sudah dialokasikan ke rute A, maka C5 dialokasikan pada rute A kemudian dihitung beban pada rute D : Beban Rute B = Order size C5 = 2.504 18.180 Lembar dari kapasitas truk tronton . Karena beban rute B masi layak bila di masukkan ke rute A Beban Rute A + Beban C5 = 10.617 + 2.504 = 13.121 18.180 , maka C5 dapat dikatakan layak untuk dialokasikan pada rute A Hasil iterasi 5 ini dilihat pada Tabel 4.15 iterasi 5 pada lampiran G. 6 Iterasi 6 Pada iterasi 6 didapat penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 149,35 = SC1,C2, karena C1 sudah dialokasikan pada rute sebelumnya dan lokasi C2 berada pada arah koordinat yang sama dengan rute A maka C2 dialokasikan pada rute B, kemudian dihitung beban pada rute B : Beban Rute B = Order size C2 = 235 18.180 Lembar dari Truck Tronton. Karena beban rute B masi layak bila di masukkan ke rute A Beban Rute A + Beban C2 = 13.121 + 235 = 13.356 18.180 , maka C2 dapat dikatakan layak untuk dialokasikan pada rute A Hasil iterasi 6 ini dapat dilihat pada Tabel 4.16 iterasi 6 pada lampiran G. 7 Iterasi 7 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pada iterasi 7 didapat penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 145,42 = SC5,C9 karena C5 dan C9 sudah dialokasikan pada Rute A, maka dicari penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 143,38 = SC5,C6 karena C5 dan C6 sudah dialokasikan pada Rute A, maka dicari penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 135,56 = SC5,C8 karena C5 dan C8 sudah dialokasikan pada Rute A, maka dicari penghematan jarak terbesar selanjutnya yaitu 65,74 = S C4,C10 Beban Rute B = Order size C4 + C10 = 4.350 + 2.575 = 6.925 18.181 Lembar dari kapasitas truck tronton. maka C4 dan C10 dapat dikatakan layak untuk dialokasikan pada rute B. C4 dan C10 dikatakan layak untuk dialokasikan pada rute B Hasil iterasi 7 ini dapat dilihat pada Tabel 4.17 iterasi 7 pada lampiran G. 8 Iterasi 8 Berdasarkan iterasi 1 sampai 8, sehingga pada iterasi 8 diperoleh 2 rute baru yaitu : a. Rute A = C1,C2,C3,C5,C6,C7,C8, dan C9 Beban rute A = 13.356 Armada : truk tronton milik sendiri b. Rute B = C4, C10 Beban rute B = 6.925 Armada truk Tronton milik sendiri Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.4.3 Mengurutkan Customer dalam Rute Baru

Dokumen yang terkait

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. SENTRATEK ADIPRESTASI SURABAYA.

1 2 106

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA.

0 0 79

PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN DAN TINGKAT MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK KARUNG “ROSELLA BARU” SURABAYA.

4 34 112

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP KEKUATAN TARIK BENANG KARUNG PLASTIK PADA MESIN EXTRUDER DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PK. “ ROSELLA BARU “ SURABAYA.

10 49 116

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. CAHAYA SEJAHTERA SENTOSA BLITAR.

0 8 201

PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN DAN TINGKAT MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK KARUNG “ROSELLA BARU” SURABAYA

0 0 17

PENJADWALAN DISTRIBUSI KARUNG DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PK. ROSELLA BARU SURABAYA

0 0 8

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA

0 1 19

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP KEKUATAN TARIK BENANG KARUNG PLASTIK PADA MESIN EXTRUDER DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PK. “ ROSELLA BARU “ SURABAYA

0 1 16

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. SENTRATEK ADIPRESTASI SURABAYA

0 0 17