Mengurutkan Customer dalam Rute Baru

4.2.4.3 Mengurutkan Customer dalam Rute Baru

Dalam mengurutkan kunjungan dalam pendistribusian karung plastik dari pabrik sampai pada customer terakhir hingga kembali ke pabrik menggunakan metode mengurutkan kunjungan Nearest Neighbour , dengan urutan kunjungan sebagai berikut : 1. Rute A C1, C3, C7, C8, C6, C9, C5, C2 a. Iterasi 1 Perjalanan dari pabrik G ke customer C, ada 8 kemungkinan terjadi untuk kunjungan pertama yang akan dilalui dalam rute A, yaitu : 1 Menuju customer 1 C1 dengan jarak 143,55 km 2 Menuju customer 3 C3 dengan jarak 141,2 km 3 Menuju customer 7 C7 dengan jarak 145 km 4 Menuju customer 8 C8 dengan jarak 148,18 km 5 Menuju customer 6 C6 dengan jarak 109,9 km 6 Menuju customer 9 C9 dengan jarak 135,67 km 7 Menuju customer 5 C5 dengan jarak 75,48 km 8 Menuju customer 2 C2 dengan jarak 163,8 km Dari 8 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan pertama dari pabrik adalah C5, karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik, sehingga dari pabrik langsung menuju ke customer 5 dengan jarak 75,48 km dan urutan kunjungan ke customer, sementara untuk rute A dimulai dari C5 C1 C3 C7 C8 C6 C9 C2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Iterasi 2 Perjalanan dari customer 5 C5 selanjutnya, ada 7 kemungkinan terjadi yaitu kunjungan kedua yang akan dilalui dalam rute A, yatu : 1 Menuju customer 1 C1 dengan jarak 143,55 km 2 Menuju customer 3 C3 dengan jarak 141,2 km 3 Menuju customer 7 C7 dengan jarak 145 km 4 Menuju customer 8 C8 dengan jarak 148,18 km 5 Menuju customer 6 C6 dengan jarak 109,9 km 6 Menuju customer 9 C9 dengan jarak 135,67 km 7 Menuju customer 2 C2 dengan jarak 163, 8 km Dari 7 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan kedua dari pabrik adalah C6, karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik, sehingga dari pabrik langsung menuju ke customer6 dengan jarak 109,9 km dan urutan kunjungan ke customer, sementara untuk rute A dimulai dari C5 C6 C1 C3 C7 C8 C9 C2 c. Iterasi 3 Perjalanan dari customer5 ke customer6 selanjutnya, ada 6 kemungkinan terjadi yaitu kunjungan ketiga yang akan dilalui dalam rute A, yatu : 1 Menuju customer 1 C1 dengan jarak 143,55 km 2 Menuju customer 3 C3 dengan jarak 141,2 km 3 Menuju customer 7 C7 dengan jarak 145 km 4 Menuju customer 8 C8 dengan jarak 148,18 km 5 Menuju customer 9 C9 dengan jarak 135,67 km Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 6 Menuju customer 2 C2 dengan jarak 163, 8 km Dari 6 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan ketiga dari pabrik adalah C9, karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik, sehingga dari pabrik langsung menuju ke customer9 dengan jarak 135,67 km dan urutan kunjungan ke customer, sementara untuk rute A dimulai dari C5 C6 C9 C1 C3 C7 C8 C2. d. Iterasi 4 Perjalanan dari customer5 ke customer6 ke customer9 selanjutnya, ada 5 kemungkinan terjadi yaitu kunjungan keempat yang akan dilalui dalam rute A, yatu : 1 Menuju customer 1 C1 dengan jarak 143,55 km 2 Menuju customer 3 C3 dengan jarak 141,2 km 3 Menuju customer 7 C7 dengan jarak 145 km 4 Menuju customer 8 C8 dengan jarak 148,18 km 5 Menuju customer 2 C2 dengan jarak 163, 8 km Dari 5 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan keempat dari pabrik adalah C3, karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik, sehingga dari pabrik langsung menuju ke customer3 dengan jarak 141,2 km dan urutan kunjungan ke customer, sementara untuk rute A dimulai dari C5 C6 C9 C3 C1 C7 C8 C2 e. Iterasi 5 Perjalanan dari customer5 ke customer6 ke customer9 ke customer3 selanjutnya, ada 4 kemungkinan terjadi yaitu kunjungan keempat yang akan dilalui dalam rute A, yatu : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1 Menuju customer 1 C1 dengan jarak 143,55 km 2 Menuju customer 7 C7 dengan jarak 145 km 3 Menuju customer 8 C8 dengan jarak 148,18 km 4 Menuju customer 2 C2 dengan jarak 163, 8 km Dari 4 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan kelima dari pabrik adalah C1, karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik, sehingga dari pabrik langsung menuju ke customer1 dengan jarak 143,55 km dan urutan kunjungan ke customer, sementara untuk rute A dimulai dari C5 C6 C9 C3 C1 C7 C8 C2 f. Iterasi 6 Perjalanan dari customer5 ke customer6 ke customer9 ke customer3 ke customer1 selanjutnya, ada 3 kemungkinan terjadi yaitu kunjungan ketigat yang akan dilalui dalam rute A, yatu : 1 Menuju customer 7 C7 dengan jarak 145 km 2 Menuju customer 8 C8 dengan jarak 148,18 km 3 Menuju customer 2 C2 dengan jarak 163, 8 km Dari 3 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan keenam dari pabrik adalah C7, karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik, sehingga dari pabrik langsung menuju ke customer7 dengan jarak 145 km dan urutan kunjungan ke customer, sementara untuk rute A dimulai dari C5 C6 C9 C3 C1 C7 C8 C2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. g. Iterasi 7 Perjalanan dari customer5 , customer6 , customer9, customer3, customer1 ke customer7 selanjutnya, ada 2 kemungkinan terjadi yaitu kunjungan kedua yang akan dilalui dalam rute A, yatu : 1 Menuju customer 8 C8 dengan jarak 148,18 km 2 Menuju customer 2 C2 dengan jarak 163, 8 km Dari 2 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan ketujuh dari pabrik adalah C8, karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik, sehingga dari pabrik langsung menuju ke customer8 dengan jarak 145 km dan urutan kunjungan ke customer, sementara untuk rute A dimulai dari C5 C6 C9 C3 C1 C7 C8 C2 h. Iterasi 8 Perjalanan dari customer5 , customer6 , customer9, customer3, customer1, customer7 ke customer8 ada 1 kemungkinan terjadi yaitu kunjungan ke customer2 C2 dengan jarak 163,8 km, sehingga urutan kunjungan pendistribusian karung plastik dari pabrik G ke customer C yaitu : G C5 C6 C9 C3 C1 C7 C8 C2 G Dengan total jarak perjalanan = 75,48 + 42 + 68,24 + 141,2 + 143,55 +260,55 + 60,74 + 163,8 + 163,8 = 1119,36 Km 2. Rute B C4, C10 a. Iterasi 1 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Perjalanan dari pabrik G ke customer C, ada 2 kemungkinan terjadi untuk kunjungan pertama yang akan dilalui dalam rute A, yaitu : 1. Menuju customer 4 C4 dengan jarak 48,19 km 2. Menuju customer 10 C10 dengan jarak 43,41 km Dari 2 kemungkinan yang terjadi untuk kunjungan pertama dari pabrik adalah C10, karena memiliki jarak paling dekat dengan pabrik, sehingga dari pabrik langsung menuju ke customer 10 dengan jarak 43,41 km dan urutan kunjungan ke customer, sementara untuk rute A dimulai dari C10 C4 b. Iterasi 2 Perjalanan dari customer 10C10 selanjutnya, ada 1 kemungkinan terjadi yaitu kunjungan ke customer 4 C4 dengan jarak 48,19 km, sehingga urutan kunjungan pendistribusian karung plastik dari pabrik G ke customer C yaitu G C10 C4 G. Dengan total jarak perjalanan = 143,41+ 25,86 + 48,19 = 217,46 km

4.2.5 Biaya Transportasi Sesudah Penerapan Metode Savings Matrix Berdasarkan Permintaan Tahun 2009

Dokumen yang terkait

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. SENTRATEK ADIPRESTASI SURABAYA.

1 2 106

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA.

0 0 79

PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN DAN TINGKAT MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK KARUNG “ROSELLA BARU” SURABAYA.

4 34 112

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP KEKUATAN TARIK BENANG KARUNG PLASTIK PADA MESIN EXTRUDER DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PK. “ ROSELLA BARU “ SURABAYA.

10 49 116

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. CAHAYA SEJAHTERA SENTOSA BLITAR.

0 8 201

PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN DAN TINGKAT MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK KARUNG “ROSELLA BARU” SURABAYA

0 0 17

PENJADWALAN DISTRIBUSI KARUNG DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PK. ROSELLA BARU SURABAYA

0 0 8

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PABRIK KARUNG ROSELLA BARU SURABAYA

0 1 19

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP KEKUATAN TARIK BENANG KARUNG PLASTIK PADA MESIN EXTRUDER DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XI (PERSERO) PK. “ ROSELLA BARU “ SURABAYA

0 1 16

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX DI PT. SENTRATEK ADIPRESTASI SURABAYA

0 0 17