2.5 Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merujuk pada sikap umum seorang individu terhadap pekerjaanya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukan sikap
positif terhadap kerja.
2.5.1 Pengertian kepuasan kerja
Wether dan davis 1986 dalam brahmasari dan suprayetno 2008:127 mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah kondisi kesukaan atau
ketidaksukaan menurut pandangan karyawan terhadap pekerjaannya. Dole dan Schoroeder 2001 dalam brahmasari dan Suprayetno 2008:127
mengemukakan bahwa kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai peranan dan reaksi individu terhadap lingkungan pekerjaanya.
Gibson, ivancevich, dan Donnely 1996 dalam sylvana 2002:4 mengemukakan bahwa kepuasan kerja merupakan bagian dari proses motivasi.
Kepuasan anggota organsasi dapat dihubungkan dengan kinerja dan hasil kerja mereka serta imbalan dan hukuman yang mereka terima. Oleh karena itu tingkat
kepuasan kerja dalam organisasi dapat ditunjukan dengan hasil sikap anggota organisasi, pergantian pekerjaananggota organisasi, kemangkiran atau absensi,
keterlambatan dan keluhan yang biasa terjadi dalam suatu organisasi. Robbins 2001:148 mengemukakan bahwa kepuasan kerja adalah
sebagai suatu sikap umum seseorang individu terhadap pekerjaannya. Pekerjaan menuntut interaksi dengn rekan kerja dan atasan, mengikuti aturan dan
kebijakan organisasi, memenuhi standart kerja, hidup pada kondisi kerja yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sering kurang dari ideal. Ini berarti penilaian seseorang karyawan terhadap puas atau tidak puasnya dia terhadap pekerjaan merupakan penjumlahan yang rumit
dari sejumah unsur pekerjaan yang diskrit terbedakan dan terpisah satu sama lain.
2.5.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Faktor–faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Blum dalam As’ad, 2001, adalah :
1. Faktor individual, meliputi umur, kesehatan, watak, dan harapan.
2. Faktor sosial, meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan pekerja,
kebebasan berpolitik, dan hubungan kemasyarakatan. 3.
Faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah, pengawasan, ketentraman, kondisi kerja dan kesempatan untuk maju. Selain itu
penghargaan untuk kecakapan, hubungan sosial didalam pekerjaan, ketepatan dalam menyelesaikan konflik antar manusia, perasaan
diperlukan adil baik yang menyangkut pribadi maupun tugas. Menurut Gilmmer 1996, faktor-faktor yang mempengaruhi kepusan
kerja adalah : 1.
Kesempatan untuk maju Dalam hal ini, ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh
pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja keras.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Keamanan kerja
Faktor ini disebut sebagai penunjang kepuasan kerja, baik bagi karyawan. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi perasaan
karyawan selama kerja. 3.
Gaji Gaji lebih banyak memnyebabkan ketidakpuasan, dan jarang orang
mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang telah diperolehnya.
4. Kondisi kerja
Termasuk disini kondisi tempat, ventilasi, penyiaran, kantin dan tempat parkir.
5. Aspek sosial dalam pekerjaan
Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang sebagai faktor yang menunjang puas atau tidak puas dalam bekerja.
6. Komunikasi
Komnikasi yang lancar antara karyawan dengan pihak manajemen banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatanya. Dalam hal ini
adanya kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar, memahami atau menggakui pendapat ataupun prestasi karyawannya sangat
berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7. Fasilitas
Fasilitas rumah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan merupakan standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan
rasa puas. Sedangkan faktor–faktor yang menyebabkan ketidakpuasan kerja adalah
sebagai berikut : 1.
Kebijakan perusahaan 2.
Supervisor 3.
Kondisi kerja 4.
Gaji. Robin 2001, ketidakpuasan kerja pada tenaga kerja atau karyawan
dapat diungkapkan kedalam berbagai macam cara. Misalnya, selain meninggalkan pekerjaan, karyawan selalu mengeluh, membangkang,
menghindari sebagian tanggung jawab pekerjaan mereka. Variable kepuasan kerja karyawan ini diukur dengan menggunakan 3
tiga indikator yang diadopsi dari teori Herzberg dalam Brahmasari dan Suprayetno 2008:130, yaitu :
1. Sistem administrasi dan kebijakan perusahaan yaitu sistem yang dimiliki perusahaan berupa prosedur dan tata cara didalam
melaksanakan pekerjaanya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Kondisi kerja yaitu rekan kerja yang saling mendukung satu sama lain didalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan perusahaan
kepada karyawan. 3. Kesempatan untuk berkembang yaitu kesempatan yang diberikan
perusahaan kepada karyawan untuk mengembangkan karir.
2.6 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja