sikap karyawan yang saling mendukung satu sama lain dalam melaksanakan tugas
3. Indikator kedua dari kepuasan kerja, yaitu kesempatan untuk berkembang, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden
sebanyak 34 responden atau 34, artinya, responden menjawab cukup baik peluang yang diberikan perusahaan kepada karyawan.
4.3.2 Uji Outlier Multivariate
Outlier adalah observasi atau data yabg memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainya dan muncul
dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi [Hair, 1998]. Multivariate outlier di uji dengan criteria jarak
mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square [ χ²] pada df
sebesar jumlah varibel bebasnya df = 2. Ketentuan : bila mahalanobis χ²
adalah Multivariate Outlier. Psds penelitian ini terdapat outlier apabila nilai mahalanobis distancenya 34,528.
Untuk lebih memperjelas uraian mengenai evaluasi outlier multivariate
berikut ini akan disajikan tabel uji outlier multivariate :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.8. Hasil Uji Outlier Multivariate
Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation N
Predicted Value -15.953
105.483 50.500 26.103
100 Std. Predicted Value
-2.546 2.106 0.000
1.000 100
Standard eror of Predicted Value
1.890 6.589 4.322 0.970
100 Adjusted Predicted
Value -21.487 107.056
50.202 26.094 100
Residual -25.205 33.062
0.000 12.661 100
Std. Residual -1.888 2.476
0.000 0.948 100
Stud. Residual -1.972 2.709
0.010 1.020 100
Deleted Residual -28.026 40.501
0.298 14.686 100
Stud. Deleted Residual
-2.005 2.218 0.013 1.032
100 Mahalanobis distance
[MD] 0.993
23.116 9.900 4.791
100 Cook’s Distance
0.000 0.169 0.015 0.028
100 Centered Leverage
Value 0.010 0.233
0.100 0.048 100
Sumber : lampiran 3
Berdasarkan tabel diatas, setelah dilakukan pengujian ditemukan tidak terdapat outlier multivariate [antar variabel], karena MD Maksimum 23,116
29,588. Oleh karena itu diputuskan dalam penelitian tidak terdapat Outlier Multivariate
antar variabel.
4.3.3. Uji Realiabilitas Koefisien cronbach’s alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap
skala. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi item-item yang kehadiranya memperkecil
koefisien cronbach’s alpha yang dihasilkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.9. Reliabilitas Data
Konstrak Indikator Item to Total Correlation
Koefisien Cronbachs Alpha
X11 0.601 X12 0.636
X13 0.593 Leadership
X14 0.650 0.462
X21 0.660 X22 0.698
Compensation X23 0.684
0.416 Y1 0.642
Y2 0.611 Job Satisfaction
Y4 0.715 0.341
Sumber : Lampiran 3
Koefisien Cronbach’s Alpha
dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala [variabel atau indikator observasian]. Sementara itu item to total
correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi
item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan.
Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada
indikator yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Tidak terjadi eliminasi karena nilai item to total correlation indikator seluruhnya
≥ 0,5. Indikator yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan
cronbachs dilakukan setelah proses eliminasi. Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di
atas menunjukkan cukup kurang baik dimana koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu
≥ 0,7 [Hair et.al.,1998].
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.3.4. Uji Validitas