95
B. Materi Ajar
1. Bentuk umum fungsi kuadrat
Definisi : Misalkan R
c b
a ∈
, ,
dan
≠ a
, maka persamaan yang berbentuk
c bx
ax x
f +
+ =
2
dinamakan fungsi kuadrat dalam peubah x.
Contoh:
7 5
2
− +
= x
x x
f 10
2
2
+ −
= x
x x
f
2. Sketsa Grafik Fungsi Kuadrat Secara Umum
Langkah-langkah membuat sketsa grafik fungsi kuadrat :
Langkah 1:
Menentukan titik potong degan sumbu X dan sumbu Y. a.
Titik Potong dengan Sumbu X Titik potong terhadap sumbu X diperoleh jika nilai y = 0, sehingga
2
= +
+ c
bx ax
yang merupakan persamaan kuadrat dalam
x
. Nilai Diskriminan persamaan kuadrat
2
= +
+ c
bx ax
, yaitu
c a
b D
4
2
− =
, menentukan banyak titik potong dengan sumbu X. 1
Jika
c a
b 4
2
−
0, maka grafik fungsi
f
memotong sumbu X di dua titik yang berlainan.
2 Jika
c a
b 4
2
−
= 0, maka grafik fungsi
f
memotong sumbu X di dua titik yang berimpit atau grafik fungsi
f
dikatakan menyinggung sumbu X
. 3
Jika
c a
b 4
2
−
0, maka grafik fungsi
f
tidak memotong maupun menyinggung sumbu X.
b. Titik Potong dengan Sumbu Y
Titik Potong dengan Sumbu Y diproleh jika absis
x
= 0; sehingga
c c
b a
y =
+ +
=
2
.
96 Jadi titik potong dengan sumbu Y adalah 0, c.
1 Jika c 0, maka grafik fungsi memotong sumbu Y di atas titik
asal O 0,0. 2
Jika c = 0, maka grafik fungsi memotong sumbu Y tepat di titik asal O 0,0.
3 Jika c 0, maka grafik fungsi memotong sumbu Y di bawah titik
asal O 0,0.
Langkah 2: Menentukan titik puncak atau titik balik dan Persamaan Sumbu Simetri.
a. Parabola
c bx
ax y
+ +
=
2
, dengan R
c b
a ∈
, ,
dan ≠
a , mempunyai
titik puncak atau titik balik
−
− −
a ac
b a
b 4
4 ,
2
2
. b.
Jika
a
0, titik baliknya adalah titik balik minimum dan parabola terbuka ke atas
. Jika
a
0, titik baliknya adalah titik balik maksimum dan parabola terbuka ke bawah
. c.
Persamaan sumbu simetri parabola
c bx
ax y
+ +
=
2
adalah a
b x
2 −
= .
Langkah 3 :
Menggambarkan koordinat titik-titik hasil langkah 1 dan langkah 2 pada
bidang koordinat.
Kemudian hubungkan titik-titik itu dengan kurva yang mulus, dengan
memperhatikan apakah parabola itu terbuka ke atas atau ke bawah.
3. Kedudukan Grafik Fungsi Kuadrat terhadap sumbu X
a. Jika
a
0 dan D 0, maka parabola terbuka ke atas dan memotong
sumbu X di dua titik yang berlainan.
b. Jika
a
0 dan D = 0, maka parabola terbuka ke atas dan menyinggung
sumbu X .
97 c.
Jika
a
0 dan D 0, maka parabola terbuka ke atas dan tidak memotong sumbu X . Grafik fungsi
f
selalu berada di atas sumbu X untuk setiap
R x
∈ .
Bentuk
c bx
ax +
+
2
untuk setiap
R x
∈ , atau bentuk
c bx
ax +
+
2
disebut definit positif.
d. Jika
a
0 dan D 0, maka parabola terbuka ke bawah dan memotong
sumbu X di dua titik yang berlainan.
e. Jika
a
0 dan D = 0, maka parabola terbuka ke bawah dan memotong
sumbu X di dua titik yang berimpit atau menyinggung sumbu X.
f. Jika
a
0 dan D 0, maka parabola terbuka ke bawah dan tidak memotong maupun menyinggung sumbu X . Dikatakan parabola selalu
berada di bawah sumbu X untuk setiap R
x
∈ .
Bentuk
c bx
ax +
+
2
0 untuk setiap R
x ∈ , atau bentuk
c bx
ax +
+
2
disebut definit negaif.
4. Membentuk Fungsi Kuadrat
Berdasarkan ciri-ciri yang ada pada sketsa grafik fungsi kuadrat:
a. Grafik fungsi kuadrat memotong sumbu
X
di
,
1
x A
dan di
,
2
x B
, serta melalui sebuah titik tertentu.
Persamaan fungsi
kuadratnya dapat
dinyatakan sebagai:
2 1
x x
x x
a x
f y
− −
= =
dengan nilai
a
ditentukan kemudian.
b. Grafik fungsi kuadrat menyinggung sumbu
X
di
,
1
x A
dan melalui
sebuah titik tertentu.
Persamaan fungsi
kuadratnya dapat
dinyatakan sebagai
:
2 1
x x
a x
f y
− =
=
dengan nilai
a
ditentukan kemudian.
c. Grafik fungsi kuadrat melalui titik puncak atau titik balik
,
p p
y x
P
dan melalui sebuah titik tertentu.