Langkah - langkah Penelitian
Berikut ini adalah rangkuman pembelajaran Grafik Fungsi Kuadrat : a.
Relasi dan Fungsi Relasi atau hubungan adalah suatu himpunan yang anggota- anggotanya
terdiri dari pasangan – pasangan terurut. Sebuah fungsi �: � → � = ��
adalah suatu aturan yang memasangkan setiap � pada suatu himpunan
bilangan real daerah asal atau domain dengan tepat sebuah nilai � dari
himpunan bilangan real lain daerah kawan atau kodomain. Himpunan nilai yang diperoleh disebut daerah hasil range dari fungsi tersebut.
Karena � fungsi dari � atau nilai � tergantung �, maka � disebut variabel
bebas dan � disebut variabel terikat.
b. Fungsi Kuadrat
Beberapa contoh fungsi adalah sebagai berikut : • �� = �
2
− 1 • �� = 2�
2
− 6� • �� = �
2
− 4� + 3 • �� = −3�
2
+ 4 � − 3
Fungsi di atas mempunyai pangkat tertinggi dari varabel � pada tiap fungsi
di atas sama dengan dua. Fungsi yang mempunyai ciri seperti itu disebut fungsi kuadrat dalam variabel
�. Bentuk umum dari fungsi kuadrat dapat didefinisikan sebagai berikut :
Misalkan �, � dan � bilangan real dan � ≠ 0, maka fungsi yang
dirumuskan oleh �� = ��
2
+ �� + � dinamakan fungsi kuadrat dalam
variabel �.
c. Grafik Fungsi Kuadrat
Grafik fungsi kuadrat ditulis dengan notasi � = �
2
+ �� + � dan grafik
fungsi kuadrat disebut sebagai parabola. Langkah – langkah menggambar sketsa grafik fungsi kuadrat sederhana :
1 Tentukan beberapa anggota fungsi f, yaitu koordinat titik – titik yang
terletak pada grafik fungsi f. Titik – titik ini dapat ditentukan dengan memilih bilangan bulat yang terletak dalam daerah asalnya, kemudian
dihitung nilai fungsi f. Titik – titik pada fungsi f itu biasanya lebih mudah disajikan dengan menggunakan daftar atau tabel.
2 Gambarkan koordinat titik – titik yang telah diperoleh pada Langkah 1
pada sebuah bidang koordinat atau bidang Cartesius. 3
Hubungkan titik – titik yang telah digambarkan pada bidang koordinat pada Langkah 2 dengan menggunakan kurva yang mulus.
Sketsa grafik fungsi kuadrat secara umum dapat digambar dengan cara : 1
Tentukan titik – titik potong fungsi dengan sumbu X dan sumbu Y a
Titik potong dengan sumbu X Titik potong fungsi f dengan sumbu X diperoleh jika ordinat
� = 0, sehingga fungsi f menjadi
��
2
+ �� + � = 0, yang merupakan
persamaan kuadrat dalam x. Akar – akar persamaan kuadrat itu merupakan absis titik – titik potongnya dengan sumbu X.
Nilai diskriminan persamaan kuadrat ��
2
+ �� + � = 0, yaitu
� = �
2
− 4��, menentukan banyak titik potong dengan sumbu X.
i Jika �
2
− 4�� 0 maka grafik fungsi f memotong sumbu X di dua titik yang berlainan.
ii Jika �
2
− 4�� = 0 maka grafik fungsi f memotong sumbu X di dua titik yang berimpit. Dengan demikian , grafik fungsi f
dikatakan menyinggung sumbu X. iii
Jika �
2
− 4�� 0 maka grafik fungsi f tidak memotong maupun menyinggung sumbu X.
Gambar 2.1 Pengaruh Nilai D terhadap Titik Potong dengan Sumbu x
b Titik potong dengan sumbu Y
Titik potong fungsi f dengan sumbu Y diperoleh jika absis x = 0, sehingga
� = �0
2
+ �0 + � = �
Jadi, titik potong fungsi f dengan sumbu Y adalah 0,c. X
X X
X X
X