14
reaksi,  menilai,  organisasi  dan  karakterisasi  dengan  suatu  nilai  atau kompleks nilai.
3. Ranah  Psikomotor.  Meliputi  keterampilan  motorik,  manipulasi
benda-benda, koordinasi
neuromuscular menghubungkan,
mengamati. Howard  Kingsley  Indra,  2009  dalam
http:indramunawar.blogspot .com200906hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html
diakses  tanggal  19 Februari 2012 membagi 3 macam hasil belajar yaitu:
1. Keterampilan dan kebiasaan.
2. Pengetahuan dan pengertian
3. Sikap dan cita-cita.
Pembagian  kategori  hasil  belajar  menurut  Howard  menunjukkan  hasil perubahan dari semua proses belajar dan hasil belajar ini akan  melekat terus
pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa.
D. Tujuan dan Materi Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran selesai, siswa mampu : a.
Menentukan syarat dan aturan fungsi yang dapat dikomposisikan. b.
Menentukan fungsi komposisi  dari beberapa fungsi. c.
Menentukan sifat-sifat komposisi fungsi. d.
Menentukan  komponen  pembentuk  fungsi  komposisi  apabila  fungsi komposisi dan komponen lainnya diketahui.
15
e. Menentukan syarat agar suatu fungsi mempunyai invers.
f. Menentukan fungsi invers dari suatu fungsi.
g. Menggambarkan grafik fungsi invers dari grafik fungsi  asalnya.
h. Menentukan mengidentifikasi sifat-sifat fungsi invers.
2. Relasi
Relasi  dari  himpunan  A  ke  himpunan  B  adalah  aturan  yang
menghubungkan  anggota-anggota  himpunan  A  dengan  anggota-anggota himpunan B. Kurniawan: 2008
Cara menyatakan relasi : Misalkan
Agus,  Budi,  Wati,  dan  Putri  diminta  untuk  menyebutkan pelajaran yang mereka sukai. Hasilnya sebagai berikut :
• Agus menyukai pelajaran Matematika dan Fisika
• Budi menyukai pelajaran Matematika
• Wati menyukai pelajaran Kimia
• Putri menyukai pelajaran Biologi dan Kimia
Misalkan  himpunan  A  =  {Agus,  Budi,  Wati,  Putri},  himpunan  B  = {Matematika,  Fisika,  Kimia,  Biologi},  dan  “pelajaran  yang  disukai”
adalah  relasi  yang  menghubungkan  himpunan  A  ke  himpunan  B. maka hubungan itu dapat dinyatakan dengan :
a. Diagram Panah
Diagram  panah  adalah  diagram  yang  menggambarkan hubungan  antara  dua  himpunan  dengan  disertai  tanda  panah.
16
Arah  panah  menunjukkan  anggota-anggota  himpunan  A  yang berelasi dengan anggota-anggota tertentu pada himpunan B.
Gambar 2.1  Diagram panah relasi himpunan A ke himpunan B
b. Diagram Kartesius
Relasi  antara  himpunan  A  dan  himpunan  B  dapat dinyatakan  dengan  diagram  Cartesius.  Anggota-anggota
himpunan  A  berada  pada  sumbu  mendatar  dan  anggota- anggota  himpunan  B  berada  pada  sumbu  tegak.  Setiap
pasangan  anggota  himpunan  A  yang  berelasi  dengan  anggota himpunan B dinyatakan dengan titik atau noktah.
Gambar 2.2 Diagram kartesius relasi himpunan A ke himpunan B
Agus Budi
Wati Putri
A B
Matematika Fisika
Kimia Biologi
pelajaran yang disukai
Agus Budi
Wati Putri
Matematika Fisika
Kimia Biologi
A B
17
c. Himpunan Pasangan Berurutan
Pasangan  berurutan  dilambangkan dengan ,  dengan
menyatakan anggota himpunan A dan   menyatakan anggota himpunan  B.  Himpunan  pasangan  berurutan  dari  data  di  atas
adalah {Agus,
Matematika, Agus,
Fisika, Budi,
Matematika, Wati, Kimia, Putri, Kimia, Putri, Biologi}
3. Fungsi
Fungsi merupakan sebuah relasi yang khusus. Sebuah fungsi adalah suatu  aturan  yang  memasangkan  antara  dua  himpunan  tak  kosong  yang
memadankan tiap elemen pada daerah asal dengan tepat satu elemen pada daerah hasil. Rawuh., Bana Kartasasmita., dan I Nyoman Susilo:1984
Misalkan   dan   dua himpunan tidak kosong. Suatu  fungsi  dari    ke    adalah  suatu  aturan  yang  memasangkan  setiap
anggota  di    tepat  satu  anggota  di    dan  ditulis : →     dibaca  “
sebuah fungsi dari   ke  ” atau “  memetakan   ke  ” Contoh :
Persamaan =
+ 1,  ∈ ,  mendefinisikan  sebuah  fungsi  yang daerah asalnya   hinpunan bilangan real dan daerah hasilnya adalah
| ≥ 1, ∈ .  Tiap  bilangan  real    sepadan  dengan  tepat  satu bilangan  . Misalnya
= 2 sepadan dengan  = 2 + 1 = 5, untuk = −1  sepadan  dengan  = −1 + 1 = 2,  untuk  = 0  sepadan
dengan = 0 + 1 = 1.
18
4. Sifat-sifat Fungsi
a. Fungsi Surjektif
Suatu fungsi : →  disebut  fungsi surjektif  apabila setiap anggota
di mempunyai  pasangan  atau  kawan  anggota  di  .  Marpaung:
2003:48 b.
Fungsi Injektif Suatu  fungsi
: →  disebut fungsi injektif  apabila setiap anggota yang  berbeda  di
mempunyai  pasangan  atau  kawan  yang berbeda  di
.  Sulistiyono,.  Sri  Kurnianingsih,.  dan  Kuntarti: 2007
c. Fungsi Bijektif
Suatu fungsi : →  disebut fungsi bijektif  apabila setiap anggota di
berpasangan  dengan  satu  anggota  di dan  demikian  juga
sebaliknya  sehingga  fungsi  tersebut  merupakan  fungsi  surjektif  dan sekaligus fungsi injektif. Suprijanto,Sigit, dkk: 2009
5. Fungsi-Fungsi Khusus
a. Fungsi Konstan
Suatu  fungsi : →   disebut  fungsi  konstan  apabila  setiap
anggota    dipasangkan  dengan  satu  anggota .  Formula  fungsi
konstan  ditentukan  oleh =   dengan  ∈   dan    adalah
sebuah  konstanta.    Rawuh.,  Bana  Kartasasmita.,  dan  I  Nyoman Susilo:1984
19
b. Fungsi Identitas
Suatu  fungsi  disebut  fungsi  identitas  apabila  fungsi : →
dengan      sembarang  himpunan  tak  kosong  yang  ditentukan  oleh formula
= , yaitu setiap anggota   dipetakan kepada dirinya sendiri.  Fungsi  identitas  dinotasikan  sebagai
atau .  Sukino.
2007 c.
Fungsi Linear Suatu  fungsi
: →   yang  didefinisikan  dengan    =  + dengan
dan  konstanta dan  ≠ 0 disebut fungsi linear. Rawuh., Bana Kartasasmita., dan I Nyoman Susilo:1984
d. Fungsi Kuadrat
Suatu  fungsi : →   yang  didefinisikan  dengan    =  +
+  dengan ,  dan  konstanta dan  ≠ 0  untuk semua nilai dalam  daerah  asalnya  disebut  fungsi  kuadrat.    Rawuh.,  Bana
Kartasasmita., dan I Nyoman Susilo:1984 e.
Fungsi Modulus atau Fungsi Nilai Mutlak Modulus  atau  nilai  mutlak  suatu  bilangan  real  dinyatakan  dengan
| | dan , jika  ≥ 0
| | = , jika   0
Suatu  fungsi  yang  didefinisikan  dengan = | |  yang
memasangkan bilangan real dengan nilai mutlaknya disebut fungsi modulus. Sukino. 2007
20
f. Fungsi Genap
Suatu fungsi =   disebut fungsi genap apabila  −  =
untuk semua bilangan real ∈ . Sukino. 2007
g. Fungsi Ganjil
Suatu  fungsi =    disebut  fungsi  ganjil  apabila  −  =
−   untuk semua bilangan real  ∈ . Sukino. 2007
6. Komposisi Fungsi
Penggabungan  operasi  dua  fungsi  secara  berurutan  akan menghasilkan  sebuah  fungsi  baru.  Penggabungan  tersebut  disebut
komposisi fungsi dan hasilnya disebut fungsi komposisi.
Contoh : diberikan dua fungsi = + 8 dan    = 4
Pilih sembarang bilangan di dalam domain fungsi  , misalkan = −3
maka  dapat  dihitung −3 = 4−3 = −12.  Hasil  −12  dari
diproses  lagi  menjadi  masukan  untuk  fungsi  ,  diperoleh −12 =
−12 + 8 = −4. Proses ini ditulis −3 = −4.
Proses di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: a
Mulai dengan memasukkan nilai   dan hitung .
b Hasil
digunakan  sebagai  suatu  masukan  untuk  formula dan hitung
. Hasil
dinotasikan  sebagai   ∘    dibaca  “   bundaran ”.  Dari  uraian  di  atas  dapat  digambarkan  proses  berkelanjutan  di
bawah ini :
21
Gambar 2. 3  Proses Penggabungan dan
Berdasarkan  uraian  di  atas,  dapat  disimpulkan  definisi  untuk  komposisi fungsi
dan   . Diberikan dua fungsi   dan  , fungsi komposit
∘  dibaca “  bundaran ”  didefinisikan  sebagai  :
∘   = .  Domain  dari  ∘
terdiri atas masukan ∈ domain   dan    ∈ domain  .  Rawuh.,
Bana Kartasasmita., dan I Nyoman Susilo:1984 Contoh :
Jika =  4   +  15  dan     =  3   +  12,  maka  tentukan
∘     dan    ∘   2 Jawab :
∘     = = 3   +  12
= 43   +  12 + 15 = 12 + 48 + 15 ∘     = 12 + 63
∘   2 = 2
= 32 +  12 = 18
∘   2 = 418 +  15 = 87 atau,  dengan  menggunakan  formula
∘     = 12 + 63 maka
∘   2 = 122 + 63 = 87
Formula g Formula f
Masukan
x
Hasil Masukan
Hasil ∘
22
Jika   suatu fungsi dari A ke B, dan   suatu fungsi dari B ke C, maka ℎ
fungsi dari A ke C disebut komposisi fungsi dan dinyatakan ∘ .
Choundhary. B. 1983
Gambar 2.4 Diagam panah Komposisi Fungsi Formula dari diagram panah ditentukan oleh :
ℎ  =  ∘   = 7  8
7. Menentukan Fungsi yang Dikomposisikan
Dalam  pembelajaran  di  kelas,  terkadang  fungsi  komposisi ∘
atau ∘      dan  formula     diketahui,  kita  diharuskan  mencari
formula atau  fungsi  komposisi     ∘      atau     ∘      dan
formula diketahui,  kita diharuskan  mencari formula   . Berikut
ini diberikan beberapa contoh untuk hal tersebut. a.
Jika ∘   =
+ 2 dan    = 3 + 3, maka tentukan Jawab :
∘   = + 2 dan    = 3 + 3
7  8 =  ∘ 3   + 3 =
+ 2
∘
ℎ A
B C
23
3   = − 1
= − 1
3 b.
Jika ∘   =
− 1 dan    = + 3, maka tentukan Jawab:
∘   = − 1 dan    = + 3
7  8 =  ∘ + 3 =
− 1 Misal
+ 3 =  → =  − 3 =  − 3 − 1
=  − 6 + 9 − 1 =  − 6 + 8
= − 6 + 8
8. Komposisi dari Tiga Fungsi
Misalkan  fungsi : → , fungsi  : → ;, dan fungsi ℎ: ; → , maka
terdapat komposisi dari tiga fungsi yaitu ℎ ∘ ∘  : → .  : →
atau : →  atau  =
: → ; atau  : →  atau  =   = ℎ: ; →  atau ℎ:  → = atau = = ℎ = ℎ     Sukino. 2007
Contoh : Diketahui
=  3  –  4,    =  2   +  1  dan  ℎ  =    . Tentukan
∘ 7 ∘ ℎ8
24
Jawab : 7   ∘  ℎ8   =   7ℎ 8
=    2 =  2  +  1 ∘ 7   ∘ ℎ8  =   2  +  1
=  32  +  1 –  4 =  6  +  3 –  4
=  6 –  1
9. Invers Fungsi
Fungsi : →   menyatakan  pemetaan  setiap   ∈   ke   =
dengan ∈ .  Jika  ada  fungsi  : →   sedemikian  sehingga
=   maka  fungsi    disebut  invers  dari    dan  fungsi    adalah invers dari  . Sulistiyono,. Sri Kurnianingsih,. dan Kuntarti: 2007
a. Menentukan Formula Invers Fungsi
Prosedur untuk menentukan
?
dari fungsi 1.
Bentuk persamaan menjadi
=  .
2. Selesaikan persamaan itu untuk variabel  .
Contoh : Diketahui
=  3  –  1. Tentukan
?
Jawab : =  3  –  1
⟺      =  3  –  1 ⟺      +  1  =  3
25
⟺      = +  1
3
?
= +  1
3 ⟺
?
= +  1
3
b. Invers Fungsi Komposisi
Fungsi : →  dan  : → ; maka fungsi yang memetakan A ke C
adalah fungsi komposisi ∘
Sukino. 2007 : →  ditulis  =
: → ; ditulis  = = 7  8 ⇒  ∘   =
∘
?
7 ∘  8 =  ∘
?
=  ∘
?
⇔  ∘
?
=  ……………………………1
?
: ; →  ditulis  =
? ?
: →  ditulis  =
?
=
?
=
?
7
?
8 =
?
∘
?
………………………………………………2 Dari persamaan 1 dan 2 diperoleh hubungan
∘
?
=
?
∘
?
Terdapat 2 cara untuk menentukan invers fungsi komposisi : 1.
Mula-mula menentukan fungsi komposisi, kemudian inverskan.
26
2. Mula-mula menentukan invers masing-masing fungsi, kemudian
dikomposisikan. Contoh :
Diketahui = 3 − 6  dan    = − 4.  Tentukan
∘
?
Jawab : ∘   =
=  − 4 = 3 − 4 − 6
∘   = 3 − 18 ∘   =
3 − 18 =
3 = + 18 =
1 3 + 6
∘
?
= 1
3 + 6 ∘
?
= 1
3 + 6
E. Media Power Point