Media Berbasis Audiovisual Media pembelajaran

10 f. Video dapat ditunjukan kepada kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok yang heterogen maupun perorangan. g. Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar frame demi frame, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu mingu dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit. Misalnya, bagaimana kejadian mekarnya kembang mulai dari lahirnya kuncup bunga hingga kuncup itu mekar. Menurut Amir Hamzah 1981 dalam bukunya mengatakan ada beberapa kekurangan media audio-visual yaitu; a. Jalan film terlalu cepat; tidak semua orang dapat mengikutinya dengan baik. Lebih-lebih kalau film dipertunjukkan kepada orang yang kurang pendidikannya. Mereka tidak dapat mencerna apa yang berlalu di hadapan mata mereka dalam tempo yang begitu cepat. b. Membutuhkan pasokan listrik. c. Apa yang sudah lewat tidak dapat diulang kalau ada bagian film yang harus mendapat perhatian kembali. Atau seluruh film harus diputar lagi.

3. Merancang video

Dalam proses pembuatan media video diperlukan rancangan agar tepat sesuai tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, media video adalah media yang menggabungkan suara dan gambar bergerak, tentu akan memerlukan pekerjaan tambahan yang lebih. Arsyad dalam bukuny a berjudul “media 11 pembelajaran” 2007: 94-95 mengatakan bahwa salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan dan penelitian. Naskah menjadi bahan narasi disaring dari isi pelajaran yang kemudian disintesis kedalam apa yang ingin ditunjukan dan dikatakan. Narasi ini merupakan penuntun bagi tim produksi untuk memikirkan bagaimana video menggambarkan atau visualisasi materi pelajaran. Pada awal pelajaran media harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat menarik perhatian semua siswa. Hal ini diikuti dengan jalinan logis keseluruhan program yang dapat membangun rasa berkelanjutan sambung- menyambung dan kemudian menuntun kepada kesimpulan dan rangkuman. Kontinuitas program dapat dikembangkan melalui penggunaan cerita atau permasalahan yang memerlukan pemecahan. Berikut adalah beberapa petunjuk praktis untuk menulis naskah narasi. a. Tulis singkat, padat dan sederhana b. Tulis seperti menulis judul berita, pendek dan tepat, berirama, dan mudah diingat. c. Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap. Pikirkan frase yang dapat melengkapi visual atau tuntun siswa kepada hal-hal yang penting.