Karakteristik Video Media pembelajaran
11
pembelajaran” 2007: 94-95 mengatakan bahwa salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan
naskah yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan dan penelitian.
Naskah menjadi bahan narasi disaring dari isi pelajaran yang kemudian disintesis kedalam apa yang ingin ditunjukan dan dikatakan. Narasi ini
merupakan penuntun bagi tim produksi untuk memikirkan bagaimana video menggambarkan atau visualisasi materi pelajaran. Pada awal
pelajaran media harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat menarik perhatian semua siswa. Hal ini diikuti dengan jalinan logis keseluruhan
program yang dapat membangun rasa berkelanjutan sambung- menyambung dan kemudian menuntun kepada kesimpulan dan
rangkuman. Kontinuitas
program dapat
dikembangkan melalui
penggunaan cerita atau permasalahan yang memerlukan pemecahan. Berikut adalah beberapa petunjuk praktis untuk menulis naskah narasi.
a. Tulis singkat, padat dan sederhana
b. Tulis seperti menulis judul berita, pendek dan tepat, berirama, dan
mudah diingat. c.
Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap. Pikirkan frase yang dapat melengkapi visual atau tuntun siswa kepada hal-hal yang
penting.
12
d. Hindari istilah teknis, kecuali jika istilah itu diberi batasan atau
digambarkan. e.
Tulislah dalam kalimat aktif. f.
Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15 kata. Diperkirakan setiap kalimat memakan waktu satu tayangan visual kurang lebih satu 10
detik. g.
Setelah menulis narasi, baca narasi itu dengan suara keras. h.
Edit dan revisi naskah narasi itu sebagaimana perlunya. B.
Hasil Belajar
Untuk mengetahui keberhasilan dari pemanfaatan media video terhadap siswa, maka kita harus mengukur dengan menggunakan variabel terukur. Salah satu nya
adalah hasil belajar siswa. Menurut Kamus besar bahasa Indonesia 2011:1101 hasil belajar adalah penguasaaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Oemar Hamalik 2002:45 berpendapat bahwa hasil belajar itu dapat terlihat dari terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan
perilaku. Hasil belajar mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.Aspek kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam berpikir,
mengetahui dan memecahkan masalah. Dengan kata lain, aspek kognitif berhubungan dengan kerja mental otak. Aspek inilah yang dapat diukur dengan nilai dari hasil
13
belajar siswa.Aspek afektif adalah aspek yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Aspek afektif mencakup waktak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan
nilai.Beberapa pakar berpendapat bahwa sikap seseorang dapat berubah sesuai dengan kemampuan kognitifnya yang tinggi.Aspek afektif tidak dapat diukur seperti
aspek kognitif karena dalam aspek afektif yang diukur adalah sikap siswa seperti menghargai, memperhatikan dan lain sebagainya.Aspek psikomotorik berhubungan
dengan keterampilan atau kemampuan siswasetelah menerima pengalaman belajar tertentu.
C.
Keterampilan
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia 2011 keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas.Keterampilan adalah kemampuan untuk
menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehngga menghasilkan sebuah
nilai dari hasil pekerjaan tersebut. Keterampilan tersebut dapat dilatih sehingga mampu melakukan sesuatu,
tanpa adanya latihan dan proses pengasahan akal, fikiran tersebut tidak akan bisa menghasilkan sebuah keterampilan yang khusus atau terampil karena keterampilan
bukanlah bakat yang bisa saja didapat tanpa melalui proses belajar yang intensif dan merupakan kelebihan yang sudah diberikan semenjak lahir.Dari definisi itu didapat
kesimpulan bahwa keterampilan adalah kesanggupan pemakai media untuk menanggapi secara betul stimulus video, melakukan percobaan secara benar dan baik.
14