Hal-hal yang Mempengaruhi Pengguna Jalan Melakukan Pelanggaran Peraturan Lalu-Lintas
dan macet pada jam-jam tertentu akan lebih memahami keadaan tersebut dan akan lebih hati-hati dalam mengemudikan kendaraannya apabila
melewati jalan tersebut. 4 Emosi adalah keadaan mental atau psikis pengguna jalan dalam bereaksi
terhadap lingkungan jalan raya yang mengandung aktivitas dan derajat yang tinggi dan adanya perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan
perasaan yang kuat. Tingkat perasaan pengguna jalan yang kuat emosi terutama pada saat pengguna jalan sedang mengemudikan kendaraannya di
jalan raya dapat mempengaruhi perilakunya di jalan raya. Misalnya pengguna jalan yang sedang dalam keadaan emosi yang sangat kuat
gembiramarahsedih akan cenderung lebih mudah bereaksi kebut- kebutan ataupun mengendarai kendaraan lebih pelan terhadap situasi dan
keadaan di jalan raya yang ramai, padat, macet,lenggang. b. Karakteristik fisik :
1 Penglihatan. Hal-hal seperti ketajaman penglihatan, kemampuan menanggapi
obyek, bidang penglihatan pemakai jalan, pengenalan terhadap warna ikut mempengaruhi bagaimana perilaku pengemudi di jalan raya. Selain itu
juga kemampuan antisipasi yang merupakan suatu kemampuan perkiraan seseorang terhadap benda objek yang bergerak dengan kecepatan tertentu
yang datang dari arah berlawanan maupun dari arah silang kanan atau kiri seberapa lama sampai dihadapannya juga dapat mempengaruhi perilaku
pengendara di jalan raya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Pendengaran. Suara atau bunyi yang di dengar secara langsung atau tidak langsung
oleh pengguna jalan dengan kendaraan bermotor dapat memberikan informasi tentang kendaraan, lalu lintas lain, keadaan permukaan jalan dan
fungsi daripada kecepatan yang diinginkan. Selain itu tingkat kebisingan suatu kendaraan di jalan raya juga dapat mempengaruhi perilaku pengguna
jalan lain yang ada di jalan raya. Hal ini dikarenakan ada beberapa suara atau bunyi dari kendaraan lain yang dapat mengganggu kosentrasi
pengemudi kendaraan di jalan raya. 3 Waktu reaksi.
Para pengemudi bereaksi karena adanya rangsangan. Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh karakteristik fisik dan mental, yang prosesnya
berupa: a Persepsi : adalah berupa daya reaksi atau kemampuan respon mata,
telinga, tangan dan kaki seseorang terhadap aksi yang dihadapinya yang mempengaruhi perilaku pengemudi kendaraan di jalan raya.
Selain itu daya konsentrasi atau kemampuan konsentrasi penglihatan dan pikiran pengguna jalan terhadap suatu obyekbenda
yang bergerak ataupun sebaliknya, serta terhadap situasi atau keadaan jalan raya pada suatu waktu juga mempengaruhi perilaku pengguna
jalan raya. Dengan kata lain kemampuan pengguna jalan dalam melihat dan berkosentrasi serta memahami situasi atau aktivitas yang
terjadi di jalan raya mempengaruhi cepat-tidaknya ia bereaksi terhadap situasi atau aktivitas tersebut.
b Identifikasi : adalah kemampuan pengguna jalan dalam mengenal, menyadari, dan mempelajari situasi dan aktivitas yang terjadi di jalan
raya yang di lakukan oleh orang lain pengguna jalan yang lain. Pengguna jalan mempelajari bagaimana kecepatan bereaksi pengguna
jalan lainnya saat terjadinya suatu peristiwa yang sekiranya dapat mengancam keselamatan jiwa ataupun kelancaran lalu-lintas. Perilaku
tersebut diolah dalam diri pengguna jalan yang mempelajari reaksi pengguna jalan lainnya yang kemudian akan juga dilakukannya
apabila terjadi peristiwa yang serupa. c Evaluasi : adalah kemampuan pengguna jalan dalam menilai ataupun
mentaksir memperkirakan cepat-tidaknya ia bereaksi terhadap suatu aktivitas, peristiwa ataupun situasi yang terjadi di jalan raya dan juga
cepat-tidaknya pengguna jalan lainnya bereaksi terhadap suatu aktivitas, peristiwa ataupun situasi di jalan raya yang kiranya dapat
mengurangi atau menambah kelancaran lalu-lintas di jalan raya. Penilaian atau perkiraan pengguna jalan tersebut mencakup juga baik-
tidak baik, tepat-tidak tepat ia bereaksi ataupun pengguna jalan lainnya bereaksi terhadap suatu kejadian di jalan raya. Pengguna jalan akan
memilih untuk tidak melakukan ataupun melakukan lagi respon yang diberikannya pada saat menghadapi situasi serupa yang sekiranya
dapat menghambat atau mendukung kelalncaran lalu-lintas di jalan raya mengancam keselamatan para pengguna jalan raya.
4 Terdapat beragam faktor lain yang juga dapat mempengaruhi tingkah laku pengemudi, terutama hal-hal yang mempengaruhi kecepatan reaksi, dan
juga proses-proses yang mempengaruhi mental. Faktor-faktor tersebut antara lain :
a Umur. Makin menuanya seseorang, maka lebih lambat reaksinya dan penglihatannya akan berkurang.
b Kelelahan. Pengemudi yang lelah akan bereaksi lebih lambat. c Alkohol. Alkohol mempunyai pengaruh terhadap anestetikbius mati
rasa. d Penyakit dan cacat tubuh. Hal itu dapat membatasi kemampuan mental
atau fisik pengemudi. Tetapi pengemudi biasanya mampu mengatasi. e Cuaca, ketinggian daerah dan ventilasi. Cuaca yang buruk dan
ketinggian daerah dapat meningkatkan ketegangan dan kelelahan dalam mengemudi.
f Latihan pendidikan dan penindakan yang dapat dilaksanakan dengan cara:
1 Melatih pengemudi sebelum mendapat SIM. 2 Pengujian SIM yang ketat dan teliti.
3 Pendidikan mengenai keselamatan jalan pada masyarakat. 4 Penindakan terhadap pelanggar lalu lintas.
g Orang-orang yang cenderung mendapat kecelakaan. Suatu penelitian telah menunjukkan bahwa pengemudi yang cenderung mendapat
kecelakaan biasanya merupakan orang-orang yang tidak dapat menyesuaikan diri terhadap kehidupan sosial, agresif dan
menentang terhadap peraturan. h Pejalan kaki. Pejalan kaki menggunakan juga sistim jalan yang ada.
Fisik dan mental mereka tentu saja sama dengan karakteristik pengemudi, yaitu:
1 Mereka kurang latihan mengenai peraturan-peraturan tentang jalan. 2 Mereka mungkin cacat phisik, buta atau pincang.
3 Mereka mungkin tidak dapat membaca, dan juga tidak mengerti rambu-rambu petunjuk.Selain itu juga fasilitas pejalan kaki ikut
mempengaruhi aktivitas pengguna jalan lainnya, termasuk diantaranya:
a Trotoar, tempat penyeberangan, jembatan, rambu-rambu lalin, daerah aman dan pulau jalan, jalan bawah tanah bagi pejalan
kaki dan lampu. b Kecepatan berjalan biasanya 1 sd 1,5mdetik.
c Waktu reaksi lebih sedikit dari pada pengemudi, yang
rata-rata 4 sd 5 detik, karena tingkat latihan dari pejalan kaki dalam menggunakan sistim jalan tidak setinggi
pengemudi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i Kapasitas jalan. Kapasitas jalan adalah kemampuan maksimum suatu jalan untuk
menampung sejumlah kendaraan. Kendaraan yang berjalan sendirian dapat berjalan dengan cepat atau lambat sesuai dengan kehendak
pengemudinya. Sebagian besar pengemudi ingin mencapai tujuannya dengan secepat mungkin sesuai dengan kemampuan dari kendaraannya
dan sesuai dengan keadaan jalan yang ditempuhnya. Bilamana dijalan tersebut terdapat beberapa kendaraan lain, maka kendaraan itu kadang-
kadang akan menghambatnya dan memaksa untuk mengurangi kecepatannya sampai pada suatu waktu dia dapat melewati kendaraan
itu. Kadang-kadang dia pula yang akan menghalangi dan memperlambat jalannya kendaraan lain yang lebih cepat dari dia. Bila
lebih banyak lagi kendaraan yang memakai jalan itu, maka hambatan- hambatan seperti itu akan terjadi lebih serius.
j Kontruksi jalan. Keadaan atau kondisi jalan raya yang memiliki banyak
persimpangan, tikungan,
berlubang, berkelok-kelok,
licin, bergelombang dapat mempengaruhi bagaimana perilaku pengguna
jalan raya. Pengerasan haluslicintidak rata pada jalan mempengaruhi pada pergerakan kendaraan, tenaga diperlukan dari
pengguna jalan saat melewati jalan tersebut dengan kendaraannya. Hal ini sudah memberikan informasi tentang kondisi jalan dan keadaan
jalan yang diperkeras, setelah itu tidak hanya keadaan jalan, tetapi juga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengenai menentukan kecepatannya.Cekungan atau lengkungan pada jalan juga dapat mempengaruhi kecepatan daripada kendaraan
bermotor dan perkembangan lalu lintas. k Perlengkapan Kelengkapan.
Alat-alat pengendali
lalu lintas
dibutuhkan untuk
mengendalikan para pemakai jalan, khususnya untuk pergerakan yang aman pada sistem jalan tersebut. Alat tersebut merupakan obyek fisik
yang menyampaikan informasi : perintah, kondisi, petunjuk pada pemakai jalan yang dapat mempengaruhinya terhadap pengguna jalan.
Jenis-jenis informasi adalah : 1 Yang bersifat peraturanperintah yang harus dipatuhi yakni
larangan atau pembatasan; dan perintah termasuk perintah berhenti dan memberikan jalan pada persimpangan.
2 Peringatan terhadap bahaya . 3 Informasipetunjuk berupa arah, identifikasi tempat, fasilitas-
fasilitas. Cara untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut adalah
dengan menggunakan alat-alat pengatur atau pengendali lalu-lintas yang terbagi menjadi 3tiga jenis fisik yaitu: rambu jalan; marka
jalan dan kanalisasi; alat pemberi isyarat lalu lintas TL. Ketiganya diatur di dalam Kep.Men. Perhubungan tentang Pedoman dan Tata
Tertib Disiplin Lalu Lintas Tahun 1993 No. 60, 61 dan 62. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI