pada dosis pemberian. Contoh senyawa yang termasuk jenis ini adalah isoniazid dan clorpromazine Forrest, 2006.
E. ALT dan AST
ALT alanin aminotransferase dan AST aspartat aminotransferase serum sering digunakan dalam uji fungsi hati yang terletak normal di dalam
hepatosit. Maka jika kedua enzim tersebut ditemukan di dalam serum, hal ini mengindikasikan adanya kerusakan fungsi hati McPhee dan Ganong, 2007.
Kadar aminotransferase dalam level yang tinggi menunjukkan adanya infeksi virus, ischemic, atau keracunan pada hepar Dipiro, 2008.
ALT merupakan enzim yang konsentrasi terbesarnya terdapat pada hepar yang merupakan petunjuk spesifik adanya nekrosis hepar dibandingkan AST yang
terdapat pada hampir semua jaringan, hepar, dan otot rangka Zimmerman, 1999.
F. Karbon Tertaklorida
Gambar 3. Struktur molekul karbon tetraklorida Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1995
Karbon tetraklorida Gambar 3. merupakan senyawa model yang dapat mengakibatkan perlemakan dan nekrosis pada hepar Timbrell, 2009. Senyawa
ini dapat terdistribusi di dalam tubuh karena senyawa tersebut bersifat sangat larut
lemak Wahyuni, 2005. Karbon tetraklorida CCl
4
merupakan senyawa kimia yang bersifat lebih ekstensif dalam merusak hepar jika dibandingkan dengan
senyawa kimia lainnya. CCl
4
dikonversi menjadi radikal triklormetil CCl
3
• dan kemudian diubah menjadi radikal trikorometilperoksi CC
3
O
2
• yang bersifat lebih reaktif Gambar. 4. Nekrosis yang terjadi karena CCl
4
paling parah terjadi pada centrilobular
sel hati yang banyak mengandung isozim CYP dalam konsentrasi tinggi yang bertanggung jawab mengaktifkan CCl
4
Hodgson, 2010, dan pemejanan senyawa ini dalam jangka panjang akan mengakibatkan terjadinya
sirosis dan tumor hati, juga kerusakan ginjal Timbrell, 2009.
Gambar 4. Mekanisme oksidasi dan biotransformasi karbon tetraklorida Timbrell, 2008
G. Persea americana Mill.
1. Taksonomi
Kerajaan : Plantae Tumbuhan
Sub kerajaan : Tracheobionta Tumbuhan berpembuluh
Super divisi : Spermatophyta Menghasilkan biji
Divisi : Magnoliophyta Tumbuhan berbunga
Kelas : Magnoliopsida berkeping dua atau dikotil
Sub kelas : Magnoliidae
Bangsa : Laurales
Keluarga : Lauraceae
Marga : Persea
Varietas : Persea americana Mill.
Proseanet, 2012
2. Nama lain
Avocado Amerika, Butter fruit, Avocado-pear, Alligator pear Inggris, Alligatorbine, Avocadobirne Jerman, Avokad, Adpukat Indonesia, Awokado
Thailand, Apukado, Avokado Malaysia World Agroforestry Centre, 2002.
3. Morfologi
Persea americana memiliki pohon berukuran sedang hingga besar dengan
tinggi 9-20 m. Daun berbentuk elips, lanset, dan oval, berukuran panjang 7-41 cm, berwarna merah ketika muda, dan menjadi lembut dan kasar serta berwarna hijau
tua saat matang World Agroforestry Centre, 2002 dan bagian permukaannya berlapis lilin Porseanet, 2012. Bunga berwarna hijau kekuningan dengan
diameter 1-1,3 cm World Agroforestry Centre, 2002. Bunga banci tersusun atas 3 daun mahkota. Perhiasan bunga tersusun atas dua lingkaran, 9 benang sari di
dalam 3 lingkaran, kumpulan benang sari di bagian dalam menghasilkan 2 nektar di bagian dasarnya. Putik terdiri atas satu ruang bakal buah, tangkai kepala putik
ramping dengan kepala putik tunggal simple papillate stigma. Buah berdaging dan berair, besar dan bulat, berbiji tunggal, permukaan buah halus, dengan
panjang 7-20 cm Proseanet, 2012.
4. Kandungan kimia
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Arukwe, et al. 2012, biji Persea americana
memiliki kandungan saponin, tanin, flavonoid, sianogenik glikosida, alkaloid, fenol, dan steroid. Di antara senyawa kimia ini, kandungan saponin
memiliki prosentase terbesar dari berbagai kandungan kimia yang terdapat pada biji Persea americana.
5. Khasiat dan kegunaan
Ekstrak air biji Persea americana memiliki efek hipoglikemi pada tikus yang terinduksi aloksan. Hal ini menunjang pendapat banyak orang terkait
kegunaan Persea americana bagi orang yang mengalami diabetes Alhassan, et al.
, 2012. Ekstrak air biji P. americana juga mampu mengontrol hipertensi dan penyakit kardiovaskular Nwaoguikpe, et al., 2011, juga sebagai antimikroba
Idris, et al., 2009. Selain itu, ekstrak etanol biji P. americana memiliki kandungan antioksidan Malangngi, dkk., 2012. Di Nigeria, Ekstrak kulit
kayunya digunakan untuk mengobati penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit Owolabi, Jaja, dan Coker, 2005. Daun Persea americana Mill memiliki
kemampuan mengontrol penyakit diabetes melitus, sedangkan bijinya sebagai anti radang dan analgesik Haryanto, 2009.
H. Landasan Teori
Hepar merupakan organ yang berperan sebagai organ metabolisme. Hepar memperoleh darah dari vena portae hepatis 70 dan arteria hepatica 30.
Kedua pembuluh darah ini bercabang mengikuti ductus biliaris sampai akhirnya bermuara ke dalam sinusoid. Dari sini, darah akan dialirkan menuju vena hepatica
dan bermuara pada vena cava inferior. Sel-sel yang membawa darah menuju hepar ini sering bersifat toksik dan tidak membawa oksigen yang memperbesar
kemungkinan terjadinya kerusakan hepar Wibowo dan Paryana, 2009. Aktivitas ALT dan AST dapat digunakan sebagai uji fungsi hati untuk mengetahui adanya
kerusakan hepar jika kadar kedua serum tersebut tinggi dalam darah Dipiro, 2008.
Karbon tetraklorida CCl
4
merupakan senyawa kimia yang dapat merusak hepar. CCl
4
di dalam hepar akan dikonversi menjadi radikal triklormetil
CCl
3
• dan kemudian diubah menjadi radikal trikorometilperoksi CC
3
O
2
• yang bersifat lebih reaktif. Nekrosis yang terjadi karena CCl
4
paling parah terjadi pada centrilobular
sel hati Hodgson, 2010. Persea americana
diketahui memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas Malangngi, dkk., 2012. P.
americana juga memiliki kandungan flavonoid yang larut air dan dapat
menangkap radikal bebas Arukwe, et al., 2012. Hal ini memungkinkan bahwa P. americana
mampu berperan sebagai hepatoprotektor dengan pembuatan ekstrak air dekok. Melalui penelitian ini akan diketahui apakah dengan pemberian dekok
biji P. americana, aktivitas ALT dan AST serum pada tikus yang terinduksi karbon tetraklorida dapat diturunkan, berikut dengan waktu pemberian efektifnya.
I. Hipotesis
Pemberian dekok biji P. americana secara jangka pendek memiliki efek
hepatoprotektif pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.
17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah.
B. Variabel dan Definisi Operasional
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel utama
a. Variabel bebas Variasi waktu pemberian dekok biji P. americana jangka pendek
dengan dosis 360,71 mgkgBB pada tikus jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.
b. Variabel tergantung Penurunan kadar ALT-AST tikus jantan galur Wistar yang
terinduksi karbon tetraklorida setelah pemberian P. americana jangka pendek.
2. Variabel pengacau
a. Variabel pengacau terkendali Dalam penelitian ini yang termasuk variabel pengacau terkendali
adalah hewan uji yang digunakan, yaitu tikus jantan galur Wistar yang berumur 2-3 bulan, dengan berat badan 150-250 g; cara pemberian