Bahasa Jurnalistik Indonesia Landasan Teori
3. Kritik Sumber Verifikasi
Kritik sumber sejarah adalah upaya untuk mendapatkan otentisitas dan kredibilitas sumber. Yang dimaksud dengan kritik adalah kerja intelektual dan
rasional yang mengikuti metodologi sejarah untuk mendapatkan objektivitas suatu kejadian.
57
Umumnya kritik sumber dilakukan terhadap sumber-sumber pertama. Kritik ini meliputi verifikasi sumber, yaitu pengujian mengenai kebenaran atau
ketepatan akurasi dari sumber itu. Dalam metode sejarah ada dua jenis kritik sumber, yaitu kritik eksternal otentisitas dan integritas dan kritik internal.
Kritik eksternal adalah kritik yang dilakukan untuk mengetahui keaslian sumber, kritik eksternal bertujuan untuk mengetahui ontetik tidaknya sumber yang
kita miliki, serta harus menggunakan analisa sumber untuk mengetahui apakah suatu sumber itu asli ataukah turunan. Sumber asli sudah barang tentu lebih tinggi
mutunya dari pada sumber turunan. Kritik ekstern digunakan untuk mengetahui utuh tidaknya sumber-sumber, harus diatasi dengan kritik isi sumber. Kecuali
untuk mengetahui perubahan-perubahan apa yang dibuat di dalam teks dalam usahanya menyalinnya, kritik teks juga bertugas mengetahui bagaimana
sesungguhnya isi sumber asli. Asli dalam arti kata yang sesungguhnya dari tangan pengarang dokumen.
58
Kritik Internal mulai bekerja setelah kritik ekstern selesai menentukan, bahwa dokumen yang kita hadapi memang dokumen yang kita cari.
Kritik intern harus membuktikan, bahwa kesaksian yang diberikan oleh suatu sumber itu memang dapat dipercaya. Pertama, buktinya diperoleh dengan
penilaian intrinsik, dimulai dengan menentukan sifat dari sumber-sumber itu.
57
Ibid, hlm. 35.
58
Nugroho Notosusanto, 1978, Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer, Jakarta, Yayasan Indayu, hlm. 38.
Kedua, menilai sesuatu sumber secara intrinsik, adalah dengan jalan menyoroti pengarang dari sumber itu. Ketiga, membanding-bandingkan kesaksian berbagai
sumber dan dilakukan dengan menjejerkan kesaksian, dari saksi-saksi yang tidak berhubungan satu sama lain.
59
4. Interpretasi
Interpretasi data juga sering disebut penafsiran data. Data yang telah diperoleh dari sumber kemudian diinterpretasi. Interpretasi data harus berdasarkan
argumen yang memiliki landasan data yang relevan. Terdapat dua macam interpretasi yaitu analisis menguraikan dan sintesis menyatukan. Fakta-fakta
yang telah diperoleh melalui sumber kemudian diinterpretasi menjadi rangkaian peristiwa yang dapat diuji kebenarannya. Dengan demikian interpretasi data
tersebut menjadi kuat karena berdasarkan data yang relevan. Pendekatan politik, ekonomi dan sosial dipakai dalam memahami
Pembredelan Pers di Masa Orde Baru. Pendekatan politik dipilih karena tujuan pemerintah mengendalikan pers adalah untuk menjaga kestabilan politik,
pengendalian terhadap pers dengan tindakan pembredelan memberikan dampak kerugian ekonomi dalam industri pers, serta dampak dalam kehidupan sosial
masyarakat jika pemberitaan pers tidak lagi sebagai peyambung lidah rakyat lalu bagaimana cara masyarakat menyampaikan aspirasinya terhadap penguasa.
5. Penulisan sejarah Historiografi
Penulisan sejarah memiliki tiga bagian penting yang harus diperhatikan yaitu pengantar, hasil penelitian dan kesimpulan. Dalam pengantar menjelaskan
59
Ibid, hlm. 39.
latar belakang topik yang diteliti, kemudian dalam hasil penelitian akan di jelaskan hasil penelitian yang diperoleh penulis dan kesimpulan yaitu melakukan
generalisasi dari bab-bab sebelumnya.