Analisis Data Keabsahan Data

41 usaha apa saja yang telah dilakukan Pasca Sarjana Magister Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dalam upaya perbaikan mutu secara berkesinambungan. c. Dokumentasi. Teknik dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan bukti-bukti penelitian yang dilakukan pada Pasca Sarjana Magister Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Dokumentasi yang dilaporkan peneliti dalam bentuk file dokumen publik sumber Tata Usaha, kumpulan hasil rekaman wawancara dan foto kegiatan keseharian dalam Pasca Sarjana. Semuanya tersaji dalam lampiran.

3.6. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang di wawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Dikutip dari Sugiyono 2005: 91-99, Miles and Humberman 1984, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara terus-menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam analisis data: 42 1. Data Reduction Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. 2. Data Dispay Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam hal ini Miles dan Humberman 1984 menyatakan yang paling sering digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. 3. Conclusion Drawing Verification Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Humberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

3.7. Keabsahan Data

Dalam setiap penelitian memerlukan standar untuk melihat derajat kepercayaan atas kebenaran dari hasil penelitian. Dalam penelitian kualitatif standar tersebut dengan keabsahan data: 1. Derajat Kepercayaan Kredibility Uji kredibility atau kepercayaan terhadap data penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, dan triangulasi. a. Perpanjangan pengamatan Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan wawancara lagi dengan sumber data yang 43 pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dan nara sumber akan semakin terbentuk repport, semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Bila telah terbentuk repport, maka telah terjadi kewajaran dalam penelitian. Dalam perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian ini, sebaiknya difokuskan pada pengujian terhadap data yang diperoleh, apakah data yang diperoleh itu setelah dicek kembali di lapangan benar atau tidak, berubah atau tidak. Bila setelah dicek kembali ke lapangan data sudah benar berarti kredibel, maka waktu perpanjangan pengamatan dapat diakhiri. b. Meningkatkan ketekunan. Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direka secara pasti dan sistematis. Dalam peningkatan ketekunan penelitian dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Demikian juga dengan ketekunan maka, peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sitematis tentang apa yang diamati. 44 c. Triangulasi Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi teknik pengumpulan data, dokumen dan waktu. 2. Pengujian Transferrability Seperti yang telah dikemukakan bahwa, transferability ini merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketetapan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil. Nilai transfer ini berkenaan dengan pernyataan, hingga mana hasil penelitian dapat digunakan dalam situasi lain. Bagi peneliti naturalistic, nilai transfer bergantung pada pemakai, hingga manakala hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi lain. Peneliti sendiri tidak menjamin “validitas eksternal” ini. Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapakan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporan harus memberikan uraian yang rinci, jelas dan sistematis dan dapat dipercaya. Maka pembaca menjadi jelas atas haasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain. Bila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang sedemikian jelasnya, “semacam apa” 45 suatu hasil penelitian dapat diberlakukan, maka laporan tersebut memenuhi standar transferabilitas. 3. Pengujian Dependability Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data. Peneliti seperti ini perlu di uji dependabilitynya. Kalau proses penelitian tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka peneliti tersebut tidak realiable atau dependable. Untuk itu pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. 4. Pengujian Konfirmability Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujian dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfimability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfimability. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada. 46 BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

4.1. Gambaran Objek Penelitian.