Kemahasiswaan dan Kelulusan. STUDI ANALISIS PERBAIKAN MUTU SECARA BERKESINAMBUNGAN PADA MAGISTER AKUNTANSI PASCASARJANA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

57 pendekatan secara personal kepada masing-masing dosen dan memerintahkan kepada dosen untuk senantiasa menyampaikan visi misi Progdi Maksi pada awal perkuliahan. Selanjutnya menempatkan tulisan visi misi Progdi Maksi yang dipigora untuk ditempatkan pada dinding ruangan kelas, diruang TU dan di lobby depan, sehingga tulisan tersebut mudah dibaca oleh seluruh civitas akademika dan harapan selanjutnya dipahami serta dilaksanakan dengan baik.

5.2. Kemahasiswaan dan Kelulusan.

Standar ini merupakan acuan keunggulan mutu mahasiswa dan kelulusan serta bagaimana seharusnya perguruan tinggi memperlakukan dan memberikan layanan pada mahasiswa dan lulusannya. Sumber BAN- PT Kemahasiswaan adalah segala urusan yang berkenaan dengan upaya perguruan tinggi untuk memperoleh mahasiswa yang berkualitas melalui sistem dan program rekrutmen, seleksi, pemberian layanan akademik, monitoring dan evaluasi keberhasilan mahasiswa dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi, penelaahan kebutuhan dan kepuasan mahasiswa dan pemangku kepentingan sehingga mampu menghasilkan kelulusan yang bermutu dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pemangku kepentingan. Sumber BAN-PT 58 Berdasarkan lingkup penelitian dalam hal ini adalah kemahasiswaan, maka peneliti mendatangi kunci informan yaitu Ka.Progdi Maksi untuk menanyakan tentang sistem rekrutmen mahasiswa baru yang diterapkan pada program studi ini. Berikut pemaparanya: “...mengadakan promosi lewat koran, waktu pelepasan sarjana, waktu wisuda memberikan brosur kepada orang tua wisudawan, mengadakan job fair, lewat radio JJFM, sonora, dan yang paling efektif dari mulut ke mulut....” Informan Bu I Dari hasil pemaparan diatas yang telah dilakukan oleh kunci informan untuk meningkatkan animo calon mahasiswa adalah memaksimalkan promosi dengan menumbuhkan brand awareness melalui publikasi koran, brosur, spanduk, job fair dan juga melalui on air di radio, beliau menuturkan bahwasannya yang paling ampuh adalah dengan cara dari mulut ke mulut sehingga dapat memberikan informasi sampai keluar kota. Informasi yang telah di dapatkan oleh peneliti di atas sangat mendukung sekali ketika pada saat peneliti mendatangi ruang TU Pasca dan mewawancarai kepala TU. Berikut pemaparannya : “…..kalau tentang mahasiswa baru kita biasanya membuat brosur2, pasang spanduk, pasang di internet terus di koran2, klo kita ada acara di 59 radio2 biasanya di JJ FM, Suara Surabaya, biasanya kita tu dapat undangan dari ISEI Ikatan Sarjana Ekonomi, yah kadang dosen kita diundang sebagai moderator sekalian kita bisa melakukan promosi lewat situ…” Informan Bu L Informan diatas memaparkan tentang bagaimana cara yang telah dilakukan untuk meningkatkan animo calon mahasiswa, menumbuhkan brand awareness melalui publikasi brosur,spanduk,seminar dan juga melalui on air di radio. Informasi yang telah di dapatkan oleh peneliti di atas sangat terbukti sekali ketika pada saat peneliti mewawancarai mahasiswa pascasarjana angkatan 2008. Berikut penuturannya: “...dulu sebelum saya masuk disini, ya saya mencari informasi dulu mas lewat web dan brosur-brosur ternyata setelah di pikir-pikir memang disini lebih murah dibandingkan dengan yang lain, makanya saya masuk disini mas....” Informan Mas B Dari hasil pemaparan di atas informan memutuskan untuk mendaftar menjadi mahasiswa Pascasarjana Magister Akuntansi setelah membaca brosur-brosur dan website yang telah di buat oleh program studi yang bersangkutan. 60 Berdasarkan paparan diatas bisa disimpulkan bahwa Progdi Maksi telah berupaya menjaring mahasiswa baru, baik melalui brosur, website, dan dari mulut ke mulut. Namun berdasarkan dokumen yang ada jumlah mahasiswa menunjukkan angka yang berfluktuasi, artinya pada semester tertentu jumlah mahasiswa hanya 3, 7, 9 orang namun pada semester tertentu jumlah mahasiswa bisa sampai 20 orang sedangkan dari dokumen Pedoman Pendidikan Program Pascasarjana UPNV Jatim telah mensyaratkan dalam penerimaan mahasiswa pada point jumlah peserta bahwa setiap kelas regulerkhusus jumlah peserta setiap angkatan sedikitnya 15-20 mahasiswa Pedoman Pendidikan. Bisa disimpulkan bahwa usaha Progdi Maksi dalam usaha menjaring mahasiswa baru sudah cukup baik, namun hasilnya belum maksimal. Pertanyaan selanjutnya yakni usaha yang telah dilakukan Progdi Maksi Pascasarjana dalam meningkatkan kompetensi dan kualifikasi mahasiswa dan lulusannya. Informasi didapatkan peneliti dari kunci informan. Berikut pemaparannya: “...mewajibkan mahasiswa mengikuti praktek kerja lapangan PKL, sering diadakan seminar, dan sering diadakan diskusi atau presentasi dikelas agar mahasiswa dapat lebih memahami konsep...” Informan Bu I Dari pemaparan diatas dan bukti yang telah ditemukan oleh peneliti berupa dokumen yang berkaitan dengan kemahasiswaan dan 61 lulusan alumni bahwasannya upaya yang telah dilakukan oleh Pasca Sarjana selama ini adalah memberikan sebanyak-banyaknya kegiatan yang dapat mengembangkan soft skill dan hard skill lulusan serta mahasiswa guna dapat bersaing dengan organisasi eksternal dan dengan berjalannya waktu dan berproses maka peningatan mutu dan akreditasi dapat meningkat. Informasi yang telah di dapatkan oleh peneliti di atas terbukti ketika pada saat peneliti mewawancarai mahasiswa pascasarjana angkatan 2008. Berikut penuturannya: “...iya betul, saya dulu juga mengadakan magang atau praktek kerja lapangan dan mengikuti berbagai macam seminar karena memang sudah di wajibkan oleh program studi...” Informan Mas B Dari hasil pemaparan di atas informan mengikuti magang atau praktek kerja lapangan dan seminar-seminar yang diadakan langsung oleh program studi yang bersangkutan agar dapat mengembangkan soft skill dan hard skill mahasiswa tersebut. Hal ini membuktikan bahwa Progdi Maksi sudah berupaya meningkatkan kualitas mahasiswa dan lulusannya agar mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang keilmuannya dan sesuai dengan bidang pekerjaannya. 62 Pokok bahasan kedua yakni lulusan. Lulusan adalah status yang dicapai menyelesaikan proses pendidikan sesuai dengan persyaratan kelulusan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi. Sebagai salah satu keluaran langsung dari proses pendidikan yang dilakukan oleh perguruan tinggi, lulusan yang bermutu memiliki ciri penguasaan kompetensi akademik termasuk hard skill dan soft skill. Sumber BAN-PT Untuk mengetahui kompetensi lulusan Progdi Maksi, maka perlu adanya studi pelacakan tracing study, yang bertujuan untuk mengetahui lulusan Maksi bekerja pada instansi apa dan menempati posisi apa. Berikut adalah wawancara dengan kunci informan untuk menanyakan apakah Progdi Maksi telah memiliki Tim untuk melakukan tracing study. Berikut pemaparannya: “....untuk melakukan penelusuran lulusan saya bentuk team work yang di koordinatori oleh Bu D dan beberapa orang untuk membantu...” Informan Bu I Berdasarkan pemaparan diatas kunci informan menceritakan bahwa telah membentuk team work untuk menelusuri lulusan Progdi Maksi yang sebelumnya belum pernah ada. Untuk membuktikan informasi yang telah didapatkan, maka peneliti melakukan wawancara dengan Bu D selaku koordinator panitia pelacakan Tracer Study. Pemaparan tentang hambatan dan kendala yang terjadi dalam proses penghimpunan, serta penjelasan tentang mekanisme 63 teknis pengumpulan alumni Magister Akuntansi yang tersebar di berbagai daerah yang bekerja di pemerintahan maupun perusahaan. Berikut pemaparannya : ”.....Betul...saya ditunjuk oleh ketua progdi untuk menjadi panitia penelusuran alumni Maksi UPN yang sebelumnya belum ada. Banyak kendala yang saya hadapi dalam melakukan pelacakan alumni, dikarenakan kesibukan alumni itu sendiri, namun sudah ada beberapa alumni yang terdeteksi dengan baik......sedangkan mekanisme penelusurannya dengan menyebarkan kuisioner yang dikirim baik lewat e- mail, fak, telp atau ketemu langsung.” Informan Bu D Berdasar pemaparan diatas, informan menceritakan bahwa kunci informan telah membentuk Tim Studi pelacakan alumni yang sebelumnya belum ada. Berdasarkan informasi yang diceritakan oleh koordinator pelacakan lulusan menunjukkan mekanisme penelusurannya dengan menyebarkan kuisioner melalui e-mail, fax, telp atau dikirim secara langsung. Dari beberapa kuisioner yang dikirim ada yang kembali ada pula yang tidak kembali. Hal ini salah satunya diakibatkan oleh kesibukan alumni itu sendiri. Informan selanjutnya yang terpilih sebagai anggota tim Studi Pelacakan Tracer Study untuk mengkonfirmasi mekanisme pelacakan alumni. 64 Berikut pemaparannya : “….Mengenai alumni sech sejauh ini data sudah punya semua beres lha tapi kalo hasil sech masih dalam proses sech, saya sendiri juga terbentur dengan banyak masalah, salah satu nya ya proses penyampaiaanya itu gimana, bisa lewat telpon juga bisa dengan e-mail tetapi kadang juga orangnya gak sempat buka karena sibuk kerjaan kali ya…” Informan Mas F Menurut informan yang juga sebagai anggota Tim Studi Pelacakan Tracer Study menyatakan bahwa pelacakan alumni masih banyak mengalami hambatan dikarenakan kesibukan dari panitia sendiri dan juga para alumni Magister Akuntansi. Berbagai cara telah dilakukan dari menelpon sampai mengirim e-mail kepada para alumni namun tak mendapatkan feedback. Salah satu alasan terbesar yaitu dikarenakan kesibukan pekerjaan, sehingga tak ada waktu untuk mengakses e-mail. Informasi yang telah di dapatkan oleh peneliti di atas sangat mendukung sekali ketika pada saat peneliti mewawancarai Bu A seorang lulusan yang bekerja di BPKP. Berukut pemaparanya : “….Iya dek sebetulnya saya bukannya tidak mao membantu mengisi kuisioner tetapi memang saya gak sempat karena kesibukan yang harus sering keluar kota ditambah lagi saya juga kesulitan apabila harus bertemu dengan atasan saya karena beliau jarang sekali di kantor….” Informan Bu A 65 Peneliti mencari informan lain dikarenakan jawaban dari Bu A tersebut diatas kurang memuaskan dan dianggap tidak cukup sehingga peneliti mengarahkan pencarian informasi kepada Pak Z seorang lulusan yang dalam bidang wirausaha. Berikut pemaparannya : “….Saya bukannya keberatan mas untuk mengisi kuisioner tersebut cuman ya getu lha, saya gak sempet karena pagi-pagi saya sudah harus ke kantor apalagi kantor saya di sidoarjo, belum lagi klo tiba-tiba saya harus keluar kota untuk bertemu klien, jadi tolong dipahami ya mas….” Informan Pak Z Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang di hadapi sangatlah kompleks dalam penelusuran alumni salah satunya dari faktor kesibukan yang mengakibatkan tidak sempat untuk mengisi kuisioner tersebut. Informan dari panitia Tracer Study memberikan pembuktian terkait hasil pelacakan lulusan. Apakah para lulusan Progdi Maksi sudah sesuai dengan kompetensi keilmuannya sudah sesuai dengan bidang pekerjaannya. Berikut penuturannya : “…Kompetensi keilmuannya sudah sesuai dengan bidang pekerjaannya, contohnya Pak W bagian keuangan PT. Varia Usaha, Bu U Ka,Biro Anggaran PT.Petrokimia…terus Ibu A RSUD Dr.Sutomo ini juga di 66 keuangan. Sekarang kan konsentrasi di magister itu selain konsentrasi akuntansi manajemen juga ada konsentrasi keuangan dan perpajakan…” Informan Bu D Bila dilakukan pengecekan pada dokumen data alumni dan pengamatan di lapangan ketika menghimpun alumni lulusan magister akuntansi, maka bidang pekerjaannya sudah sesuai dengan kompetensi keilmuannya. Seorang lulusan dari magister akuntansi banyak yang sukses dalam bidang yang sesuai dengan kemampuannya yakni pada posisi bagian keuangan di pemerintahan maupun dalam sebuah perusahaan besar BUMN sekalipun. Dari hasil semua pemaparan dan pembuktian diatas peneliti menyimpulkan bahwa Program Studi Magister Akuntansi telah berusaha keras untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dan lulusan dengan mewajibkan mahasiswa mengikuti praktek kerja lapangan PKL, diadakan seminar, dan sering diadakan diskusi atau presentasi dikelas agar untuk memperbaiki kualitas mahasiswa dan lulusannya. Demikian juga Progdi Maksi telah membentuk kepanitiaan studi pelacakan tracing sudy yang sebelumnya belum pernah ada. Kepanitiaan ini bertujuan untuk melacak alumninya guna mengetahui profile alumni yang salah satu informasinya adalah untuk mengetahui alumni tersebut bekerja dimana dan menempati bagian apa. Hal ini membuktikan bahwa Progdi Maksi sudah berusaha keras untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dan lulusannya agar mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang keilmuannya dan sesuai 67 dengan bidang pekerjaannya, dan berdasarkan dokumen dari tracing study menunjukkan lulusan Progdi Maksi sudah bekerja sesuai dengan kompetensi keilmuannya. Namun berdasarkan dokumen yang ada jumlah penerimaan mahasiswa baru belum maksimal. Berdasarkan temuan tersebut, maka saran dari peneliti agar penerimaan mahasiswa baru meningkat dan sesuai dengan jumlah mahasiswa yang disyaratkan sesuai dengan buku pedoman pendidikan, maka Progdi Maksi senantiasa meningkatkan kualitas dosen, kualitas tenaga kependidikannya, sarana prasarana, meningkatkan kualitas proses pembelajarannya, sehingga hal ini bisa meningkatkan animo mahasiswa.

5.3. Sumberdaya Manusia.