29
2.5.2. Standar Elemen dan Penilaian Akreditasi Perguruan Tinggi
Setiap standar dideskripsikan dan dirinci menjadi elemen penilaian atau parameter. Adapun elemen dan penilaian sebagai parameter institusi
perguruan tinggi diantaranya sebagai berikut: 1.
Visi dan Misi Standar ini merupakan standar yang mencerminkan mutu pengelolahan
perguruan tinggi yang memiliki kelayakan arah masa depan yang jelas. Visi merupakan gambaran tentang masa depan yang dicita-citakan
perguruan tinggi, yang dirumuskan secara jelas untuk diwujudkan dalam kurun waktu yang tegas, sedangkan misi adalah rumusan tugas pokok dan
fungsi perguruan tinggi yang ditata secara sistematis. Untuk mewujudkan visinya, maka misi perguruan tinggi dinyatakan secara spesifik sebagai apa
yang hendak dilaksanakan dalam penyelenggaraan program dan kegiatan akademik. Visi dan misi perguruan tinggi menjadi acuan utama dalam
menentukan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, dengan rumusan yang jelas, spesifik, dapat diukur ketercapaiannya dalam kurun waktu yang
ditentukan. Adapun elemen penilaiannya adalah: a.
Visi dan misi perguruan tinggi ditetapkan oleh lembaga normative perguruan tinggi.
b. Visi dan misi dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan.
30
2. Kemahasiswaan dan Lulusan
Standar ini merupakan acuan keunggulan mutu mahasiswa dan kelulusan serta bagaimana seharusnya perguruan tinggi memperlakukan dan
memberikan layanan pada mahasiswa dan lulusannya. Kemahasiswaan adalah segala urusan yang berkenaan dengan upaya perguruan tinggi untuk
memperoleh mahasiswa yang berkualitas melalui sistem dan program rekrutmen, seleksi, pemberian layanan akademik, monitoring dan evaluasi
keberhasilan mahasiswa dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi, penelaahan kebutuhan dan kepuasan mahasiswa dan pemangku
kepentingan sehingga mampu menghasilkan kelulusan yang bermutu dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
pemangku kepentingan. Mahasiswa adalah kelompok pemangku kepentingan internal yang harus mendapatkan manfaat, dan sekaligus
sebagai pelaku, proses pembentukan nilai tambah dalam penyelenggaraan kegiatan akademik yang berkualitas di perguruan tinggi. Mahasiswa
merupakan pembelajar yang membutuhkan pengembangan diri secara holistic yang mencakup unsure fisik, mental, dan kepribadian sebagai
sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan. Oleh karena itu, selain layanan akademik, mahasiswa perlu mendapatkan layanan
pengembangan minat dan bakat dalam bidang spiritual, seni budaya, olahraga, kepekaan sosial, pelestarian lingkungan hidup serta bidang
31
kreatifitas lainnya. Mahasiswa perlu memiliki nilai-nilai profesionalisme, kemmpuan adaptatif, kreatif, dan inovatif dalam mempersiapkan diri
memasuki dunia profesi dan atau dunia kerja. Lulusan adalah status yang dicapai menyelesaikan proses pendidikan sesuai dengan persyaratan
kelulusan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi. Sebagai salah satu keluaran langsung dari proses pendidikan yang dilakukan oleh perguruan
tinggi, lulusan yang bermutu memiliki cirri penguasaan kompetensi akademik termasuk hard skill dan soft skill. Sebagaimana dinyatakan
dalam sasaran mutu serta dibuktikan dengan kinerja lulusan dimasyarakat sesuai dengan profesi dan bidang ilmu. Adapun elemen penilaian anatara
lain: a.
Perguruan tinggi memiliki sistem rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru yang menjadi mutu, ekuitas, aksesibilitas, dan menggunakannya secara
konsisten dan efektif. b.
Perguruan tinggi mampu memberikan akses dan layanan kepada mahasiswa yang secara efektif dimanfaatkan untuk membina dan
mengembangkan penalaran, minat dan bakat, bimbingan karier, dan kesejahteraan.
c. Perguruan tinggi memiliki kode etik mahasiswa, melakukan sosialisasi,
dan menerapkan secara konsisten. d.
Layanan kemahasiswaan
32
e. Perguruan tinggi memiliki sistem evaluasi untuk mencapai angka
efisiensi edukasi yang ideal. f.
Perguruan tinggi memiliki mekanisme yang menjamin evaluasi hasil pelacakan lulusan yang digunakan sebagai umpan balik bagi institusi
dalam menentukan kebijakan akademik. g.
Perguruan tinggi memiliki layanan untuk pengembangan karier dalam berbagai bentuk program yang memungkinkan terselenggaranya
pendidikan sepanjang hayat bagi para lulusan. 3.
Sumberdaya Manusia Standar ini merupakan acuan keunggulan mutu sumber daya manusia, serta
bagaimana seharusnya perguruan tinggi memperlakukan dan memberikan layanan kepada sumber daya manusia. Sumber daya manusia perguruan
tinggi adalah dosen dan tenaga pendukung yang mencakup pustakawan, laboran, teknisi, dan tenaga administrasi yang bertanggungjawab atas
pencapaian sasaran mutu keseluruhan program tridharma perguruan tinggi. Dosen adalah komponen sumber daya utam yang merupakan pendidikan
professional dan ilmuwan dengan tugas poko dan fungsi menstransformasikan, mengembangkan, menyebarluaskan dan
menerapakan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat. Dosen menentukan mutu
penyelenggaraan akademik perguruan tinggi. Perguruan tinggi memiliki
33
tenaga pendukung terdiri atas pustakawan, laboran, teknisi, dan staff administrasi dnegan kualifikasi dan kualitas kinerja, serta jumlah yang
sesuai dnegan kebutuhan penyelenggaraan program-program studi yang ada di perguruan tinggi yang bersangkutan. Perguruan tinggi merencanakan
dan melaksanakan program-program peningkatan mutu dosen dan tenaga kependidikan yang selaras dengan kebutuhan, untuk mewujudkan visi dan
penyelenggaraan misinya perguruan tinggi menjalin hubungan kerjasama dengan perguruan tinggi lainnya untuk memperoleh dosen tidak tetap yang
sangat dibutuhkan. Adapun elemen penilaiannya, antara lainnya: a.
Perguruan tinggi memiliki sistem pengelolaan sumber daya manusia yang mencakup sub-sub sistem perencanaan, rekrutmen dan seleksi,
orientasi dan penempatan pegawai, pengembangan karier, penghargaan dan sanksi, remunerasi, pemberhentian pegawai, yang transparan dan
akuntable, berbasis pada meritokrasi, keadilan, dan kesejahteraan. b.
Perguruan tinggi harus memiliki perencanaan yang lengkap tentang kecukupan kualifikasi dan jabatan akademik dosen.
c. Perguruan tinggi melakakukan survey kepuasaan dosen, pustakawan,
laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung terhadap sistem pengelolaan sumber daya manuasia untuk memperoleh umpan
balik bagi perencanaan yang berkelanjutan.
34
d. Perguruan tinggi memilki tenaga kependidikan yang bersertifikat
kompetensi bagi teknisi, laboran, analis, dan pustakawan.
35
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian