Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

43

3.3.2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah karena pada umumnya data yang dikumpulkan harus valid untuk digunakan dalam penelitian ini digunakan beberapa metode dalam membantu pengumpulan data yang lengkap sehingga dapat mendukung landasan teori, memudahkan analisa dalam rangka pemecahan masalah. Adapun teknik yang digunakan adalah : a. Wawancara Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab langsung kepada responden b. Kuesioner Teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi dengan batas yang ditetapkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini yang mengisi kuesioner adalah seluruh karyawan yang berhubungan dengan efektifitas penagihan piutang.

3.4. Teknik Analisis Data

3.4.1. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.4.1.1.Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada 44 kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengukuran validitas dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom df = n – k dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah konstruk. Jika r hitung untuk r tiap butir dapat pada kolom Corrected Item – Total Correlation lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid. Ghozali, 2001: 136 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah pengujian yang dimaksudkan untuk menunjukkan sifat suatu alat ukur dalam pengertian apakah alat ukur yang digunakan cukup akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur. Pengukuran reliabilitas menggunakan nilai cronbach Alpha, suatu kuesioner dikatakan reliabel bila memiliki nilai cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Ghozali, 2001: 133 3. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal atau tidak dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya metode Kolmogrov Smirnov atau metode Shapiro Wilk Sumarsono, 2002: 40. Nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka distribusi adalah tidak normal simetris. Dan nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka distribusi adalah normal simetris. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah 45 dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. 3.4.1.2.Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1.2.1. Uji Asumsi Klasik Menurut Gujarati 1999: 153, persamaan regresi harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan pengambilan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier berganda yaitu: a. Tidak ada multikolinearitas b. Tidak ada autokorelasi c. Tidak boleh ada heteroskedastisitas Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias. 1. Multikolinearitas Uji asumsi multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi. Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas yaitu dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor VIF. VIF ini dapat dihitung dengan rumus : 46 Tolerance 1 VIF  Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. dengan nilai VIF dibawah 10, maka tidak terjadi multikolinieritas Ghozali, 2001: 57. 2. Heteroskedasitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas Santoso, 2002: 208. Hal ini bisa diidentifikasi dengan menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas dimana nilai probabilitas yang diperoleh harus lebih besar dari 0,05. 3. Autokorelasi Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi diantara anggota- anggota sample dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu time series data. Suatu jenis pengujian yang umum digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi telah dikembangkan oleh J. Durbin dan G.Watson. pengujian ini sebagai statistik dw Durbin–Watson yang dihitung berdasarkan jumlah selisih kuadrat nilai-nilai taksiran faktor-faktor gangguan yang berurut. 47 Identifikasi gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan kurva di bawah ini. Gambar 3.1. Kurva Autokorelasi Tidak ada autokorelasi positif dan tidak ada autokorelasi negatif dL dU 4 - dU 4 - dL 4 ada auto korelasi positif daerah keragu raguan ada auto korelasi negatif daerah keragu raguan Sumber: Gujarati,1999, Ekonometrika Dasar, cetakan keenam, Penerbit Airlangga, hal 216, Jakarta.

3.4.1.2.2. Regresi Linier Berganda

Formulasi model yang digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Santoso, 2001: 167 Dimana : Y = Efektivitas Penagihan Piutang a = Konstanta b 1..2 = Koefisien Regresi X 1 dan X 2 X 1 = Sistem Wewenang Dan Prosedur Pencatatan X 1 X 2 = Karyawan Yang Kompeten X 2 e = Faktor kesalahan 48

3.4.1.2.3. Uji Hipotesis

Penelitian yang digunakan adalah sensus karena itu seluruh sampel anggota populasi dijadikan sampel. Pada penelitian sensus, hipotesis tidak diterjemahkan ke dalam hipotesis statistik karena itu pengujian signifikan seperti halnya uji F dan uji t tidak diperlukan. Dalam penelitian untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilakukan dengan cara melihat nilai R² atau R square koefisien determinasi yang diperoleh Ghozali, 2001: 45.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN