Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

37

2.3. Kerangka Pikir

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu dapat disusun beberapa premis dalam kaitannya dengan kerangka pikir dan hipotesis sebagai berikut : Premis 1 : Pemeriksaan intern berhubungan secara signifikan dengan sistem akuntansi Laupe,1997 Premis 2 : Pemeriksaan intern berhubungan secara signifikan dengan kualitas pegawai Laupe,1997 Premis 3 : Secara real piutang dagang timbul karena adanya transaksi penjualan kredit, oleh karena itu besar kecilnya penjualan kredit akan berpengaruh langsung terhadap jumlah piutang dagang. Mawitjere, 2006: 23 Premis 4 : Piutang dagang menunjukkan piutang yang timbul dari penjualan barang-barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dimana dalam keadaan normal perusahaan, biasanya piutang dagang akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Mawitjere, 2006: 23 Premis 5 : penjualan secara kredit akan menguntungkan perusahaan, karena lebih menarik calon pembeli, sehingga volume penjualan meningkat yang berarti, menaikkan pendapatan perusahaan. Di lain pihak penjualan secara kredit seringkali mendatangkan kerugian, yaitu apabila si debitur tidak mau atau tidak mampu melaksanakan kewajibannya. Bila suatu barang atau jasa dijual secara kredit, 38 biasanya sebagian piutang langganan tidak dapat ditagih. Hal ini sudah merupakan gejala umum dan resiko yang harus ditanggung oleh perusahaan yang menjalankan kebijaksanaan penjualan kredit. Mawitjere, 2006: 24 Berdasarkan premis diatas, maka dapat diambil kesimpulan dalam bentuk diagram kerangka pikir sebagai berikut : Gambar 2.1. Diagram Kerangka Berpikir 2.4.Hipotesis Berdasarkan permasalahan dan premis-premis yang telah diuraikan diatas maka hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah: H1 : Diduga sistem wewenang dan prosedur pencatatan dan karyawan yang kompeten berpengaruh terhadap efektivitas penagihan piutang. H2 : Diduga karyawan yang kompeten berpengaruh dominan terhadap efektivitas penagihan piutang.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Operasional

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Efektivitas Penagihan Piutang Y. Sedangkan variabel bebasnya adalah Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan X 1 , dan Karyawan Yang Kompeten X 2 . Konsep dan definisi operasional setiap variabel dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas: 1. Variabel sistem wewenang dan Prosedur Pencatatan X 1 Setiap transaksi yang terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang berwenang dan dicatat melalui prosedur pencatatan yang baik. 2. Variabel Karyawan yang Kompeten X 2 Karyawan Yang Kompeten adalah karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. 3. Variabel Efektivitas Penagihan Piutang Y Efektivitas adalah hubungan antara keluaran pusat pertanggung jawaban dengan tujuannya. Efektivitas penagihan piutang adalah hasil penagihan piutang yang sesuai dengan target penagihan piutang yang ditetapkan oleh perusahaan. 39