Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel R Alpha
alpha cronbach’s Hasil
kebudayaan X
1
0,865 0,6 Realiable
Sosial X
2
0,634 0,6 Realiable
Pribadi X
3
0,732 0,6 Realiable
Psikologis X
4
0,795 0,6 Realiable
Keputusan Membeli Y
0,631 0,6 Realiable
Sumber : Lampiran 3
Hasil penilaian terhadap reliabilitas dari semua variabel bebas menunjukan nilai yang lebih besar dari 0,6, sehingga dapat disimpulkan seluruh
variabel bebas dalam penelitian ini reliable. Sehingga kuisioner digunakan untuk analisis selanjutnya.
4.4 Analisis dan Pembahasan 4.4.1 Uji Asumsi Klasik
Beberapa uji asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah multikolinieritas, heteroskedastisitas dan normalitas :
a. Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas independent variabel dan variabel terikat dependent
variabel mempunyai distribusi noemal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas dapat dilihat dari grafik normal P-P plot, dimana bila
titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, maka data tersebut dikatakan normal. Berikut
ini grafik normal P – Plot normalitas data atas penelitian :
Gambar 4.1
Normal P-P Plot of Regression S Dependent Variable: Y
Observed Cum Prob
1,0 ,8
,5 ,3
0,0
Ex p
e c
te d
C u
m Pr
o b
1,0 ,8
,5 ,3
0,0
. Sumber : lampiran 4
Pada uji normalitas gambar grafik 4.1, P-P plot menunjukkan bahwa tiitk-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal,
maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh dalam penelitian ini berdistribusi normal
.
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-
1
sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pengujian autokorelasi dapat dilihat
melalui angka Durbin-Watson pada tabel 4.10 berikut ini :
Tabel 4.10 Hasil Durbin-Watson
Std. Error of the Estimate
Change Statistics Durbin-
Watson R Square
Change F Change
df1 df2
Sig. F Change ,90175
,450 9,195
4 45
,000 2,089
sumber : lampiran 4 Berdasarkan tabel 4.10 diatas, dapat dilihat bahwa angka Durbin-Watson
sebesar +2.089 atau berada diantara -4 sampai dengan +4. Hal ini berarti model regresi tersebut tidak terdapat masalah autokorelasi.
c. Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas pada penelitian ini digunakan untuk mendeteksi adanya gejala Multikolinieritas dalam pengujian keeratan hubungan antar
variabel bebas, tercermin dari Coefficient. Hal ini tampak pada nilai tolerance
dan Variance Inflation Factor VIF untuk setiap variabel bebas. Jila nilai
tolerance lebih dari 0,10 dan nilai kurang dari 10, artinya menunjukan tidak
terdapat korelasi antar satu variabel bebas .
Tabel 4.11 Nilai VIF
Variance Inflation Factor
Model Correlations
Collinearity Statistics Zero-order
Partial Part
Tolerance VIF
1 Constant
X1 ,428
,445 ,368
,945 1,058
X2 ,137
,243 ,186
,978 1,022
X3 ,197
,336 ,265
,975 1,026
X4 ,494
,487 ,414
,958 1,044
Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai Variance
Inflation factor VIF dari semua variabel bebas yang meliputi : Kebudayaan
X
1
, Sosial X
2
, Pribadi X
3
dan Psikologis X
4
memperlihatkan nilai yang kurang dari 10. Ini berarti persoalan Multikolinieritas di antara semua variabel
bebas dapat ditolerir atau tidak terdapat adanya gejala Multikolinieritas.
d. Heterokedastisitas