Kerangka Pemikiran LANDASAN TEORI

C. Kerangka Pemikiran

Kepatuhan pendaftaran merupakan salah satu unsur penting dalam upaya peningkatan penerimaan perpajakan. Dengan terdaftarnya subjek pajak menjadi Wajib Pajak membantu DJP dalam mendata dan melakukan penagihan atas tunggakan-tunggakan pajak sehingga Wajib Pajak membayar pajaknya dan dapat meningkatkan penerimaan Negara. Kebijakan penghapusan sanksi pajak menjadi salah satu sarana untuk mendorong seluruh lapisan masyarakat yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif untuk mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak. Salah satu tujuan dikeluarkannya kebijakan ini adalah untuk meningkatkan penerimaan negara pada tahun 2015 dengan mendorong Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan, membayar atau menyetorkan kekurangan pembayaran pajak dalam Surat Pemberitahuan, serta melaksanakan pembetulan Surat Pemberitahuan di tahun 2015. Untuk itu, Wajib Pajak yang ingin mendapatkan penghapusan sanksi harus melakukan pembetulan atas SPT Tahunan PPh, menyetorkan pajaknya yang kurang dibayar, dan mengajukan surat permohonan penghapusan sanksi pajak atas keterlambatan penyampaian SPT dan penyetoran pajak. Kebijakan ini dapat mendorong Wajib Pajak lama untuk melakukan pembetulan atas SPT tahun pajak 2014 dan sebelumnya dan menyetorkan kekurangan pajaknya sehingga kepatuhan penyetoran semakin meningkat. Untuk menganalisis kepatuhan pendaftaran sebelum dan sesudah dilaksanakan kebijakan penghapusan sanksi pajak digunakan analisis deskriptif. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kepatuhan penyetoran antara periode sebelum dan sesudah pelaksanaan kebijakan sanksi pajak akan dilakukan pengujian statistik menggunakan Uji Beda Sampel Berpasangan. Cut-off antara periode sebelum dan sesudah pelaksanaan kebijakan penghapusan sanksi pajak adalah tahun mulai berlakunya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91PMK.032015 yaitu pada tahun 2015. Penjelasan di atas dapat dituangkan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut: Gambar II. Kerangka Pemikiran Kebijakan Penghapusan Sanksi Pajak pada TPWP 2015 Meningkatkan Kepatuhan PendaftaranWajib Pajak Sebelum pelaksanaan Tahun 2014 Setelah pelaksanaan Tahun 2015 Meningkatkan Kepatuhan Penyetoran Wajib Pajak ANALISIS DESKRIPTIF Sebelum pelaksanaan Tahun 2014 Setelah pelaksanaan Tahun 2015 ANALISIS DESKRIPTIF 35

BAB III METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Atas Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Bandung Cibeunying

4 45 141

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KPP PRATAMA MEDAN PETISAH.

4 32 36

Pengaruh Sanksi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Di KPP Pratama Cianjur).

0 11 26

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus KPP Pratama di Cirebon).

6 18 19

Pengaruh Kepemilikan NPWP, Pengetahuan Wajib Pajak, dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus pada KPP Pratama Bandung Bojonagara).

1 1 26

Pengaruh Pelayanan Fiskus dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandung Tegallega.

0 1 25

PENGARUH PENGETAHUAN TENTANG PAJAK, SANKSI PAJAK, DAN PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAKDI KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2016.

0 0 202

PENGARUH MOTIVASI MEMBAYAR PAJAK DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015.

5 10 141

PENGARUH PENGETAHUAN TAX AMNESTY, KESADARAN WAJIB PAJAK, DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Kasus pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Wilayah KPP Pratama Surabaya Genteng)

0 0 18

PENGARUH PELAYANAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI Studi Kasus di KPP PRATAMA YOGYAKARTA SKRIPSI

0 0 100