Tindak Pidana Kejahatan Narkoba

60

BAB III ANALISIS YURIDIS TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DAN

KEJAHATAN ASAL TINDAK PIDANA KEJAHATAN NARKOBA PADA PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MEDAN NO. 1243PID.B2012PN.MDN TERTANGGAL 08 OKTOBER 2012

A. Tindak Pidana Kejahatan Narkoba

1. Narkoba Dalam Pengaturan Perundang-Undangan

Dalam sejarah, perundang-undangan yang mengatur tentang narkotika dapat dibagi menjadi beberapa tahap yaitu :

a. Masa berlakunya berbagai Ordonantie Regie

Pada masa ini pengaturan tentang narkotika tidak seragam karena setiap wilayah mempunyai Ordonantie Regie masing-masing seperti Bali Regie Ordonantie, Jawa Regie ordonantie , Riau Regie Ordonantie, Aceh Regie Ordonantie, Borneo Regie Ordonantie , Celebes Regie Ordonantie, Tapanuli Regie ordonantie, Ambon Regie Ordonantie dan Timor Regie Ordonantie. Dari berbagai macam Regie Ordonantie tersebut, Bali Regie Ordonantie merupakan aturan tertua yang dimuat dalam Stbl. 1872 No. 76. Disamping itu narkotika juga diatur dalam 66 1 Morphine Regie Ordonantie Stbl. 1911 No. 373, Stbl. 1911 No. 484 dan No. 485; : 2 Ookust Regie Ordonantie Stbl. 1911 No. 494 dan 644, Stbl. 1912 No. 255; 3 Westkust Regie Ordonantie Stbl. 1914 No.562, Stbl. 1915 No. 245; 4 Bepalingen Opium Premien Stbl. 1916 No. 630. 66 Hari Sasangka, Narkotika dan Psikotropika Dalam Hukum Pidana, Cet. I, Bandung : Mandar Maju, 2003. Universitas Sumatera Utara

b. Berlakunya Verdovende Midellen Ordonantie Stbl. 1927 Nomor 278 Jo.

No. 536 Sesuai dengan ketentuan Pasal 131 I.S peraturan tentang Obat Bius Nederland Indie disesuaikan dengan peraturan obat bius yang berlaku di Belanda asas konkordansi. Gubernur Jenderal dengan persetujuan Raad Van Indie mengeluarkan Stbl. 1927 No. 278 Jo. No. 536 tentang Verdovende Midellen Ordonantie yang diterjemahkan dengan Undang-Undang Obat Bius. Undang-Undang ini bertujuan untuk menyatukan pengaturan mengenai candu dan obat-obat bius lainnya yang tersebar dalam berbagai ordonantie. Di dalam Undang-Undang ini juga dilakukan perubahan serta mempertimbangkan kembali beberpa hal tertentu yang telah diatur dalam peraturan sebelumnya. Verdovende Midellen Ordonantie Stbl. 1927 No. 278 Jo. No. 536 tanggal 12 Mei 1927 dan mulai berlaku pada 1 Januari 1928. Ketentuan Undang-Undang ini kemudian menarik 44 Perundang-undangan sebelumnya guna mewujudkan unifikasi hukum pengaturan narkotika di Hindia Belanda.

c. Berlakunya Undang-Undang No. 9 Tahun 1976 Tentang Narkotika

Undang-Undang ini mengatur secara lebih luas mengenai narkotika dengan memuat ancaman pidana yang lebih berat dari aturan sebelumnya. Undang-Undang No. 9 tahun 1976 ini diberlakukan pada tanggal 26 Juli 1976 dan dimuat dalam Lembaran Negara RI No. 3086. Hal-hal yang diatur dalam Undang-Undang ini adalah sebagai berikut : a. Mengatur jenis-jenis narkotika secara lebih terinci; b. Pidananya sepadan dengan jenis-jenis narkotika yang digunakan; Universitas Sumatera Utara c. Mengatur tentang pelayanan kesehatan untuk pecandu dan rehabilitasinya; d. Mengatur semua kegiatan yang menyangkut narkotika meliputi penanaman, peracikan, produksi, perdagangan, lalu-lintas pengangkutan serta penggunaan narkotika; e. Acara pidananya bersifat khusus; f. Pemberian premi bagi mereka yang berjasa dalam pembongkaran tindak pidana narkotika; g. Mengatur kerja sama internasional dalam penanggulangan narkotika; h. Materi pidananya banyak yang menyimapng dari KUHP dan ancaman pidana yang lebih berat. Latar belakang digantinya Verdovende Midellen Ordonantie Stbl. 1927 No. 278 jo No. 536 dengan Undang-Undang No. 9 Tahun 1976 ini dapat dilihat pada penjelasan UU No. 9 Tahun 1976, diantaranya adalah hal-hal yang menjadi pertimbangan sehubungan dengan perkembangan sarana perhubungan modern baik darat, laut maupun udara yang berdampak pada cepatnya penyebaran perdagangan gelap narkotika di Indonesia.

d. Berlakunya Undang-Undang No. 22 Tahun 1997 Tentang Narkotika

Undang-Undang ini berlaku pada tanggal 1 September 1997 dan dimuat dalam Lembaran Negara RI Tahun 1997 No. 3698. Adapun yang menjadi latar belakang diundangkannya Undang-Undang No. 22 Tahun 1997 ini yaitu peningkatan Universitas Sumatera Utara pengendalian dan pengawasan sebagai upaya mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Tindak pidana narkotika pada umumnya tidak dilakukan secara perorangan dan berdiri sendiri melainkan dilakukan secara bersama-sama bahkan dilakukan oleh sindikat yang terorganisir secara mantap, rapi dan rahasia. Disamping itu tindak pidana narkoba yang bersifat transnasional dilakukan dengan menggunakan modus operandi dan teknologi canggih, termasuk pengamanan hasil-hasil tindak pidana narkoba. Perkembangan kualitas tindak pidana narkoba tersebut sudah menjadi ancaman yang sangat serius bagi kehidupan umat manusia. Selain itu mengingat bahwa Indonesia telah meratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa tentang Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika Tahun 1988 dan Konvensi Psikotropika Tahun 1971 dengan mengeluarkan Undang-Undang No. 7 Tahun 1997 tentang Pengesahan Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa Tentang Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika dan Undang-Undang No. 8 Tahun 1996 tentang Pengesahan Konvensi Psikotropika.

e. Berlakunya Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 disahkan di Jakarta pada tanggal 12 Oktober 2009 merupakan revisi dari Undang-Undang No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika melalui Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No. 143, dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No. 5062. Pemerintah menilai Undang-Undang No. 22 Tahun 1997 tidak dapat mencegah tindak pidana Universitas Sumatera Utara narkotika yang semakin meningkat secara kuantitatif maupun kualitatif serta bentuk kejahatannya yang terorganisir. Namun secara substansial, Undang-Undang Narkotika yang baru tidak mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan dengan Undang-Undang terdahulu, kecuali penekanan pada ketentuan kewajiban rehabilitasi, penggunaan pidana yang berlebihan dan kewenangan BNN yang sangat besar. 1 Adanya Pembatasan Penyimpanan Narkotika Masyarakat tidak diperbolehkan menyimpan narkotika untuk jenis dan golongan apapun. Pihak yang diperbolehkan melakukan penyimpanan hanya terbatas pada industri farmasi, pedagang besar farmasi, apotek, rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, balai pengobatan, dokter dan lembaga ilmu pengetahuaan. Hal ini sangat menyulitkan pengguna narkotika yang sedang melakukan pemulihan, dimana para pengguna harus mengunjungi tempat-tempat tertentu. Pembatasan ini memungkinkan para pengguna narkotika untuk mendapatkan narktotika secara ilegal. 2 Pengobatan dan Rehabilitasi Pasien dapat memiliki, menyimpan, danatau membawa narkotika yang digunakan untuk dirinya sendiri yang diperoleh dari dokter dan dilengkapi dengan bukti yang sah . Universitas Sumatera Utara Melalui UU No. 352009, para pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika tidak lagi diberikan kebebasan dan atas kehendak sendiri untuk sembuh. Rehabilitasi medis dan rehabilitasi social menjadi kewajiban bagi para pecandu. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 juga mewajibkan pecandu narkotika untuk melaporkan diri mereka kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, danatau lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. Kewajiban tersebut juga menjadi tanggung jawab orang tua dan keluarga. Rehabiltasi medis dan sosial selain dapat diselenggarakan oleh instansi pemerintah ataupun masyarakat yang akan diatur dalam peraturan menteri . Pertanyaannya, apakah lembaga-lembaga yang memberikan pendampingan terhadap pecandu dapat dikategorikan sebagai tempat pihak yang melakukan rehabiltasi medis dan sosial? 3 Kewenangan BNN dan Penyelidikan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 memberikan porsi besar bagi BNN. Salah satu kewenangan BNN adalah mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran nakotika dan prusukor narkotika. Selain itu BNN dapat mempergunakan masyarakat dengan cara memantau, mengarahkan dan meningkatkan kapasitas mereka untuk melakukan pencegahan terhadap penyalahgunaan narkotika dengan cara memberdayakan anggota masyarakat. Dalam hal melakukan pemberantasan narkotika, BNN diberi kewenangan untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap penyalahgunaan, peredaran narkotika, dan prekusor narkotika beserta dengan kewenangan yang dimilki Universitas Sumatera Utara penyelidik dan penyidik seperti penangkapan selama 3 x 24 jam dan dapat diperpanjang 3 × 24 jam ditambah penyadapan. Pemberiaan kewenagan yang besar terhadap BNN, khususnya menjadikan BNN sebagai penyidik menimbulkan pertanyaan, apakah karena pihak kepolisiaan dinilai tidak bisa melakukan pengusutan terhadap tindak pidana narkotika dengan baik, kemudian kewenangan untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan diberikan kepada BNN? Porsi kewenangan BNN yang terlalu besar seperti dalam penahanan dan penggeledahan yang tidak dimiliki oleh penyidik kepolisiaan akan menimbulkan permasalahan secara kelembagaan, dan rasa persamaan hukum bagi tersangka yang diperiksa di BNN dan kepolisian. 4 Putusan Rehabilitasi Bagi Para Pecandu Narkotika Walaupun prinsip dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 adalah melakukan rehabilitasi bagi para pecandu narkotika, tetapi dalam Undang-Undang ini masih menggunakan kata “dapat” untuk menempatkan para pengguna narkotika baik yang bersalah maupun yang tidak bersalah untuk menjalani pengobatan danatau perawatan melalui rehabiltasi. Hakim juga diberikan wewenang kepada pecandu yang tidak bermasalah melakukan tidak pidana narkotika untuk ditetapkan menjalani pengobatan dan rehabiltasi. Ketentuan tersebut menimbulkan pertanyaan : Apakah penggunaan kata “dapat” menjadi suatu acuan mutlak agar hakim untuk memutus atau menetapkan pecandu narkotika menjalani proses rehabilitasi?; Universitas Sumatera Utara dan Apakah penerapan penjalanan pengobatan dan rehabiltasi juga diterapkan di tingkatan penyidikan dan penuntutan?. 5 Peran Serta Masyarakat Selain memberikan kewengan yang besar terhadap penegak hukum, khususnya BNN, Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 juga mewajibkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkotika. Masyarakat dijadikan seperti penyelidik dengan cara mencari, memperoleh, dan memberikan informasi dan mendapatkan pelayanan dalam hal-hal tersebut. Dalam UU ini masyarakat tidak diberikan hak untuk melakukan penyuluhan, pendampingan dan penguatan terhadap pecandu narkotika. Peran serta masyarakat yang dikumpulkan dalam suatu wadah oleh BNN dapat menjadi suatu ketakutan tersendiri karena masyarakat mempunyai legitimasi untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan narkotika tanpa adanya hak yang ditentukan oleh Undang-Undang. 6 Ketentuan Pidana Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 memiliki kencederungan mengkriminalisasi orang, baik produsen, distributor, konsumen dan masyarakat dengan mencantumkan ketentuan pidana sebanyak 39 pasal dari 150 pasal yang diatur dalam UU tersebut. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 menggunakan pendekatan pidana untuk melakukan pengawasan dan pencegahan terhadap penyalahgunaan narkotika. Universitas Sumatera Utara Penggunaan pidana masih dianggap sebagai suatu upaya untuk menakut-nakuti agar tidak terjadinya penggunaan narkotika. Hal tersebut didukung dengan diberikannya suatu keweangan yang besar bagi BNN yang bermetafora menjadi institusi yang berwenang untuk melakukan penyadaran kepda masyarakat, melakukan penyelidikan, penyidikan, serta penuntutan dalam tindak pidana narkotika. Lebih jauh, menilai ketentuan pidana yang diatur di dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 sebagai berikut: a. Tidak mementingkan unsur kesengajaan dalam tindak pidana narkotika; Penggunaan kata “Setiap orang tanpa hak dan melawan hukum” dalam beberapa pasal Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 dengan tidak memperdulikan unsur kesengajaan, dapat menjerat orang-orang yang memang sebenarnya tidak mempunyai niatan melakukan tindak pidana narkotika, baik karena adanya paksaan, desakan, ataupun ketidaktahuaan. b. Penggunaan sistem pidana minimal; Penggunaan sistem pidana minimal dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 memperkuat asumsi bahwa undang-undang tersebut memang diberlakukan untuk memidanakan masyarakat yang berhubungan dengan narkotika. Penggunaan pidana minimal juga akan menutup hakim dalam menjatuhkan putusan walaupun di dalam prakteknya, hakim dapat menjatuhkan putusan kurang dari pidana minimal dan hal tersebut diperbolehkan oleh Ketua Mahkamah Agung. c. Kriminalisasi bagi orang tua dan masyarakat; Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 memberikan ancaman hukuman pidana 6 bulan kurungan bagi orang tua yang sengaja tidak melaporkan anaknya yang Universitas Sumatera Utara menggunakan narkotika untuk mendapatkan rehabilitasi. Meskipun unsur ’kesengajaan tidak melapor’ tersebut harus dibuktikan terlebih dahulu, unsur tersebut tidak mengecualikan orang tua yang tidak mengetahui bahwa zat yang dikonsumsi anaknya adalah narkotika. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 juga menuntut agar setiap orang melaporkan tindak pidana narkotika. UU ini memberikan ancaman pidana maksimal 1 tahun bagi orang yang tidak melaporkan adanya tindak pidana narkotika. Penerapan pasal ini akan sangat sulit diterapkan karena biasanya pasal ini digunakan bagi pihak- pihak yang ditangkap ketika berkumpul dengan para pengguna narkotika. Orang tersebut juga dapat dipergunakan sebagai saksi mahkota untuk memberatkan suatu tindak pidana narkotika. Pasal ini juga mengancam para pihak yang mendampingi komunitas pecandu narkotika. Pada ketentuaan peran serta masyarakat dalam BAB XIII masyarakat tidak diwajibkan untuk melaporkan jika mengetahui adanya penyalahgunaan narkotika atau peredaran gelap narkotika. Ketentuan ini menunjukan ketidak singkronan antara delik formal dengan delik materiil. d. Persamaan hukuman bagi percobaan dan tindak pidana selesai; Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 menyamakan hukuman pidana bagi pelaku tidak pidana selesai dengan pelaku tidak pidana percobaan. Tindak Pidana Narkotika adalah suatu kejahatan karena perbuatan tersebut memiliki efek yang buruk. Delik percobaan mensyaratkan suatu tindak pidana tersebjut terjadi, sehingga akibat tindak pidana tersebut tidak selesai, sehingga seharusnya pemidanaan antara pelaku tidak pidana percobaan dan pelaku tidak pidana selesai harus dibedakan. Universitas Sumatera Utara

2. Jenis Narkoba Yang Sering Disalahgunakan

Adapun jenis-jenis narkoba yang sering disalahgunakan adalah sebagai berikut : a. Opioida morfin, heroin, putauw dan lain-lain; Merupakan segolongan zat yang mempunyai daya kerja serupa, ada yang alami, sintetik dan semi sintetik. Potensi menghilangkan nyeri dan menyebabkan ketergantungan heroin adalah sepuluh kali lipat dibandingkan morfin.Cara pemakaiannya adalah dengan disuntikkan ke dalam pembuluh darah atau dihisap melalui hidung setelah dibakar. Pengaruh jangka pendek : hilangnya rasa nyeri, menimbulkan rasa mengantuk, akibatnya pemakai dapat meninggal dunia karena over dosis. Pengaruh jangka panjang : Kecanduan, ancaman HIVAIDS dan penyakit lain yang tidak dapat sembuh. b. Ganja marijuana, cimeng, gelek, hasis; Ganja mengandung THC Tetrahydro-Cannabinol yang bersifat psikoaktif dan biasanya berbentuk rajangan daun kering, dilinting dan disulut seperti rokok. Ganja termasuk narkotika Golongan I. 67 Pengaruh jangka pendek : rasa gembira, peningkatan denyut jantung. Pengaruh jangka panjang : perubahan permanen pada selsel otak. 68 c. Kokain kokain, crack, daun koka, pasta koka; Berasal dari tanaman koka golongan stimulansia, digunakan dengan cara disedot melalui hidung, dirokok atau disuntikkan. 69 67 Joewana S., Gangguan Penggunaan Zat Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif Lain, Jakarta : Gramedia, 1989. 68 T.H. Rahardja K. Tjah, Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan, dan Efek Sampingnya, Edisi V, Jakarta : Elex Media Komputindo, 2002. 69 Joewana S., Loc.cit. Pengaruh jangka pendek: rasa Universitas Sumatera Utara percaya diri dan minat seksual meningkat. Pengaruh jangka panjang : sekat hidung rusak dan gangguan kejiwaan. 70 d. Alkohol; Menurut catatan arkeologik, minuman beralkohol telah dikenal manusia sejak ± 5000 tahun yang lalu. Alkohol merupakan penekan susunan saraf pusat tertua dan paling banyak digunakan manusia bersama-sama dengan kafein dan nikotin. Alkohol bersifat bakterisid, fungisid, dan virusid yang banyak digunakn untuk disinfeksi kulit dan sebagai zat pembantu dalam farmasi. Pada penggunaan oral, alkohol mempengaruhi SPP yaitu meransang dan kemudian menekan fungsi otak serta meyebabkan vasodilatasi. Bila diminum saat perut kosong, alkohol menstimulasi produksi getah lambung. Minum sedikit alkohol meransang semangat, semua hambatan lepas, dan berbicara banyak, sedangkan bila diminum terlampau cepat dan banyak, hati tidak dapat mengolahnya sehingga menyebabkan mabuk dan pingsan. Overdosis dapat menyebabkan langsung mematikan dan pada pemakainan secara teratur dan banyak akan mengakibatkan terganggunya fungsi hati dan akhirnya sel-selnya mengeras. 71 Mengonsumsi minuman beralkohol seperti bir, anggur, sherry, dan whisky sudah termasuk pada pola hidup dan pergaulan sosial sehingga sudah diterima umum dan ketagihan biasanya terjadi tanpa disadari. Seseorang yang meminum alkohol untuk bersantai, dapat berhenti minum tanpa kesulitan, namun apabila mulai tergantung pada alkohol maka tidak dapat lagi berhenti tanpa merasakan akibat buruk 70 Hari Sasangka, Op.cit. 71 Ibid. Universitas Sumatera Utara secara fisik dan psikis. 72 e. Golongan Amfetamin amfetamin, ekstasi dan sabu; Gejala putus alkohol dapat berupa gemetaran, mual, muntah, lelah, jantung berdebar lebih cepat, tekanan darah tinggi, depresi, halusinasi, dan hipotensi ortostatik. Alkohol banyak terdapat pada minuman keras. Minuman keras golongan A dengan kadar etanol 1-5 seperti Bir, golongan B dengan kadar etanol 5-20 seperti berbagai jenis minuman anggur, golongan C kadar etanol mencapai 20-45 seperti vodka, rum, gin, manson house. Alkohol bersifat menekan kerja otak sehingga dapat menyebabkan penggunanya lepas kendali. Pengaruh jangka pendek : mengakibatkan mabuk. Pengaruh jangka panjang : menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak dan meningkatkan resiko terkena kanker. Cara pemakaian dengan diminum, dihisap melalui hidung dan disuntikkan ke pembuluh darah. Pengaruh jangka pendek : 1. Perasaan menjadi riang dan nyaman akan tetapi tak lama setelah itu 2. Akan muncul perasaan tidak enak seperti murung dan gemetar. 3. Pengaruh jangka panjang : penyakit janjtung dan gangguan psikotik. f. Golongan Hallusinogen lysergic acid LSD; Biasanya berbentuk pil atau kapsul dan penggunaannya dengan cara diletakkan pada lidah. Pengaruh jangka pendek : mengalami halusinasi. Pengaruh jangka panjang : dapat merusak sel-sel otak, kejang-kejang dan gagal jantung dan pernafasan. g. Sedativa dan Hipnotika obat penenang dan obat tidur; 72 Joewana, S., Op.cit. Universitas Sumatera Utara Tidak boleh diperjual belikan tanpa resep dokter. Pengaruhnya sama dengan alkohol menekan kerja otak dan aktivitas organ tubuh lain. Dampaknya adalah resiko kematian. h. Solven dan Inhalansia; Sejenis zat pelarut yang mudah menguap dan gas berupa senyawa organik yang biasa diperlukan untuk rumah tangga, kantor dan pabrik. Contohnya, tiner, lem, spray dan bensin. Jenis ini sangat berbahaya karena begitu terhirup akan langsung masuk ke otak . Pengaruh jangka pendek : dapat mengakibatkan mati mendadak. Pengaruh jangka panjang : kerusakan sistem tubuh secara permanen. i. Nikotin; Nikotin terdapat pada tanaman tembakau atau Nikotiana tabacom yang diduga berasal dari Argentina. Kadar nikotin dalam tembakau berkisar 1,4. Dalam asap rokok, nikotin tersuspendir pada partikel-partikel ter dan kemudian diserap paru-paru ke dalam darah dengan cepat sekali. Setelah diserap, nikotin mencapai otak dalam waktu 8 detik setelah inhalasi. Nikotin yang diabsorpsi dapat menimbulkan tremor tangan dan kenaikan berbagai hormon dan neurohormon dopamine di dalam plasma, di samping itu nikotin dapat menyebabkan mual dan muntah. Nikotin meningkatkan daya ingat, perhatian, dan kewaspadaan, mengurangi sifat mudah tersinggung, dan agresi, serta menurunkan berat badan. Merokok dikitkan dengan berbagai penyakit seriue mulai dengan gangguan arteri koroner sampai kanker paru. Dosis fatal pada manusia adalah 60 mg. Terdapat pada tembakau dan merokok merupakan pintu gerbang masuknya narkoba. Universitas Sumatera Utara j. Kafein. Kafein adalah alkahoida yang terdapat pada tanaman Coffea Arabica, Coffea canephora, dan Coffea liberica yang berasal dari Arab, Etiopia, dan Liberia. Selain kopi, minuman lain juga banyak yang mengandung kafein seperti daun teh teh hitam dan teh hijau, kakao, dan coklat. Minum kopi terlalu banyak lebih dari 3-4 cangkirhari dapat meningkatkan resiko terkena penyakit jantung karena memperbesar kadar hemosistein darah terutama bila bersamaan dengan kebiasaan merokok. Metabolisme kafein sangat kompleks dan berkaitan dengan distribusi, metabolism, dan ekskresi banyak metabolit lain. Toleransi terhadap kafein ada tetapi lebih cepat menghilang dan intoksikasi ditandai dengan tangan gemetar dan perasaan gelisah, tidak tenang, penuh gairah, muka merah, ingatan berkurang, tidak dapat tidur, poliuria, mual, otot berkedut, banyak bicara, serta denyut jantung cepat dan tidak teratur. Biasanya terdapat dalam kopi dan beberapa obat penghilang rasa nyeri, minuman penyegar, teh dan minuman kola. Dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2009, tujuan pengaturan tentang narkotika antara lain 73 a. “Untuk menjamin ketersediaan Narkotika untuk kepentingan pelayanan kesehatan danatau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mencegah; : b. Mencegah, melindungi, dan menyelamatkan bangsa Indonesia dari penyalahgunaan Narkotika; c. Memberantas peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika; dan 73 Pasal 4 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Universitas Sumatera Utara d. Menjamin pengaturan upaya rehabiliasi medis dan sosial bagi Penyalah Guna dan Pecandu Narkotika”. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 dan Undang-Undang No. 22 Tahun 1997 sudah benar dibuat dengan tujuan yang baik, dan para pelaksana undang-undangnya sudah benar. Tinggal bagaimana cara memperlakukan hak manusia itu sendiri, sedangkan untuk hukum pidananya tinggal pemerintah lebih mempertimbangkan lagi demi keadilan yang mana “Pemakai” sebaiknya dihukum melalui rehabilitasi atau pengobatan yang telah ditentukan pemerintah dan diberikan kesempatan sebanyak hinggal 2x berturut-turut sedangkan untuk “Pengedar” dihukum sesuai dengan hukum pidana yang berlaku sesuai berapa banyak barang bukti tersebut. Berbeda dengan obat-obat psikotropika, sebagai ukuran penggolongan didasarkan pada sindroma ketergantungan, sedangkan narkotika digolongkan pada tujuan dan potensi ketergantungan yang bersangkutan. Untuk pertama kalinya penggolongan tersebut ditetapkan dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan untuk selanjutnya akan ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan. Penggolongan narkotika adalah sebagai berikut 74 1. Narkotika Golongan I adalah jenis narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. : 74 Lampiran I Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika : Daftar Penggolongan Narkotika. Universitas Sumatera Utara 2. Narkotika Golongan II adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi danatau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. 3. Narkotika Golongan III adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi danatau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.

3. Narkoba Dalam Hukum Pidana

Secara garis besar ketentuan pidana dalam Undang-Undang No. 35Tahun 2009 terhadap perbuatan-perbuatan tersebut, yaitu sebagai berikut :

a. Penanam

Menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika golongan I, golongan II dan golongan III, dikenakan ketentuan pidana : 1 Golongan I. Diancam pidana paling singkat empat tahun dan paling lama seumur hidup, denda paling sedikit delapan ratus juta rupiah dan paling banyak delapan miliar rupiah dalam bentuk tanaman dan bukan tanaman, apabila beratnya melebihi satu kilogram atau melebihi lima batang pohon dalam bentuk tanaman dan melebihi lima gram bukan tanaman, maka denda maksimum ditambah sepertiga Pasal 111 dan 112. 2 Golongan II. Dipidana dengan pidana penjara paling singkat tiga tahun dan paling lama lima belas tahun, denda paling sedikit enam ratus juta rupiah dan Universitas Sumatera Utara paling banyak lima miliar rupiah, apabila beratnya melebihi lima gram, maka pidana denda maksimum ditambah sepertiga Pasal 117. 3 Golongan III. Dipidana penjara paling singkat dua tahun dan paling lama sepuluh tahun. Denda paling sedikit empat ratus juta rupiah dan paling banyak tiga miliar rupiah, apabila beratnya melebihi lima gram, maka pidana denda maksimum ditambah sepertiga Pasal 122.

b. Pengedar

Membawa, mengirim, mengangkut atau mentransito, menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan narkotika golongan I, golonga II, dan golongan III. Dikenakan ketentuan pidana : 1 Golongan I. Diancam pidana penjara paling singkat empat tahun dan maksimum pidana penjara seumur hidup atau pidana mati. Denda paling sedikit delapan ratus juta rupiah dan paling banyak sepuluh miliar rupiah, apabila beratnya melebihi satu kilogram atau melibihi lima batang pohon untuk tanaman dan melebihi lima gram bukan tanaman, maka pidana denda maksimum ditambah sepertiga Pasal 114 dan 115. 2 Golongan II. Diancam pidana penjara paling singkat tiga tahun dan maksimum pidana penjara seumur hidup atau pidana mati. Denda paling sedikit enam ratus juta rupiah dan paling banyak delapan miliar rupiah. Apabila beratnya melebihi lima gram, maka pidana denda maksimum ditambah sepertiga Pasal 119 dan 120. Universitas Sumatera Utara 3 Golongan III. Diancam dengan pidana penjara paling singkat dua tahun dan paling lama lima belas tahun. Denda paling sedikit enam ratus juta rupiah dan paling banyak lima miliar rupiah. Apabila beratnya melebihi lima gram, maka pidana denda maksimum ditambah sepertiga Pasal 124 dan 125.

c. Sebagai Produsen

Memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan narkotika golongan I, golongan II, dan golongan III, dikenakan dengan pidana : 1 Golongan I. Dipidana dengan pidana penjara paling singkat lima tahun dan maksimum pidana penjara seumur hidup atau pidana mati. Pidana denda paling sedikit satu miliar rupiah dan paling banyak sepuluh miliar rupiah. Apabila beratnya melebihi satu kilogram atau melebihi lima batang pohon dalam bentuk tanaman dan melebihi lima gram dalam bentuk bukan tanaman, maka pidana dengan maksimum ditambah sepertiga Pasal 113. 2 Golongan II. Dipidana dengan pidana penjara paling singkat empat tahun dan maksimum pidana penjara seumur hidup atau pidana mati. Denda paling sedikit delapan ratus juta rupiah dan paling banyak delapan miliar rupiah. Apabila beratnya melebihi lima gram, maka pidana denda maksimum ditambah sepertiga Pasal 118. 3 Golongan III. Dipidana dengan pidana penjara paling singkat tiga tahun dan paling lama sepuluh tahun. Pidana denda paling sedikit enam ratus juta rupiah dan paling banyak lima miliar rupiah. Apabila beratnya melebihi lima gram, maka pidana denda maksimum ditambah sepertiga Pasal 123. Universitas Sumatera Utara

d. Pengguna

Menggunakan narkotika golongan I, golongan II, atau golongan III terhadap orang lain atau memberikan narkotika golongan I, golongan II, atau golongan III untuk digunakan orang lain. Diancam dengan pidana : 1 Golongan I. Dipidana dengan pidana penjara paling singkat lima tahun dan maksimum pidana penjara seumur hidup atau pidana mati. Denda paling sedikit satu miliar rupiah, dan paling banyak sepuluh miliar rupiah. Apabila mengakibatkan orang lain mati atau cacat permanen, maka pidana denda maksimum ditambah sepertiga Pasal 116. 2 Golongan II. Dipidana dengan pidana penjara paling singkat empat tahun dan maksimum pidana penjara seumur hidup atau pidana mati. Apabila mengakibatkan orang lain mati atau cacat permanen, maka pidana denda maksimum ditambah sepertiga Pasal 121. 3 Golongan III. Dipidana dengan pidana penjara paling singkat tiga tahun dan paling lama lima belas tahun. Dengan paling sedikit enam ratus juta rupiah dan paling banyak lima miliar rupiah. Apabila mengakibatkan orang lain mati atau cacat permanen, maka pidana denda maksimum ditambah sepertiga Pasal 126.

e. Prekursor Narkotika

Prekursor narkotika adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan Narkotika yang dibedakan dalam tabel Universitas Sumatera Utara sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang ini. Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 Memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan. Memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan. Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan. Membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito prekursor narkotika untuk pembuatan narkotika. Dipidana dengan pidana penjara paling singkat empat tahun dan paling lama dua puluh tahun. Denda paling banyak lima miliar rupiah Pasal 129.

B. Analisis Yuridis Putusan Pengadilan Negeri Medan No.

1243Pid.B2012PN.Mdn., tertanggal 08 Oktober 2012 Sebelum menganalisis suatu putusan pengadilan, maka harus mengetahui apa putusannya. Adapun putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1243 Pid.B 2012 PN.Mdn. tertanggal 08 Oktober 2012 atas nama Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy, yaitu : 1. Terdakwa Maha Nathy Naidu telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Menerima penempatan, pembayaran atau pembelanjaan, penitipan, penukaran, penyembunyian atau penyamaran investasi simpanan atau transfer uang transfer uang yang diketahuinya berasal dari tindak pidana Narkotika”. Tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa Universitas Sumatera Utara Maha Nathy Naidu alias Rendy adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 137 huruf b. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. 75 Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1243Pid.B2012PN.Mdn. tertanggal 08 Oktober 2012 atas nama Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy telah tepat dan benar secara hukum. Walaupun Jaksa Penuntut Umum, dalam dakwaan kedua telah mendakwakan Terdakwa dengan Pasal 3 Jo. Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang No. 8 Tahun 2010, namun, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan telah memutus dengan menggunakan dakwaan kesatu karena perbuatan Terdakwa yang menerima penempatan berupa transfer uang yang diketahuinya berasal dari tindak pidana narkotika telah diatur dalam ketentuan hukum yang lebih khusus. Ketentuan hukum yang lebih khusus tersebut adalah berdasarkan azas hukum Lex Specialis Systematic Derogat Lex Generali azas kekhususan hukum yang sistematis. Artinya ketentuan pidana yang bersifat khusus adalah berlaku apabila pembentuk undang-undang memang bermaksud untuk memberlakukan ketentuan pidana tersebut sebagai suatu ketentuan pidana yang bersifat khusus. 76 75 Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1243Pid.B2012PN.Mdn. tertanggal 08 Oktober 2012 atas nama Maha Nathy Naidu alias Rendy. 76 Harian Media Indonesia, “Sudjono Iswahyudi : Politik Hukum Pemberantasan Korupsi : Lex Specialis Systematic Versus Lex Specialis Derogat Lege Generali ”, diterbitkan hari Senin, 15 Oktober 2007. Oleh karena itu, apabila dikaitkan dengan putusan pengadilan tersebut di atas, maka Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tersebut telah benar dalam menerapkan hukum karena azas lex specialis systematic mengharuskan penegak hukum untuk menggunakan peraturan yang lebih khusus, hal ini dikarenakan dalam Universitas Sumatera Utara perkara tersebut tindak pidana asalnya adalah tindak pidana narkotika karenanya telah baik dan benar memutus dengan menggunakan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009. 2. Pidana yang dijatuhkan terhadap Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy atas perbuatan yang dilakukannya adalah pidana penjara selama 3 tiga tahun dan 6 enam bulan. Sanksi pidana yang terdapat dalam Pasal 137 huruf b. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 adalah minimal 3 tiga tahun dan maksimal 10 sepuluh tahun. Dikaitkan dengan putusan pengadilan tersebut di atas, yang mana Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy telah dijatuhkan sanksi pidana selama 3 tiga tahun 6 enam bulan, oleh karena itu, Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara tersebut telah memutus sanksi pidana sesuai dengan sanksi pidana yang terdapat pada Pasal 137 huruf b. tentang sanksi pidananya yang sudah ditetapkan ambang batas bawah dan atas. 3. Sanksi Denda yang dikenakan kepada Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy adalah sebesar Rp. 1.000.000.000,- satu miliar rupiah subsidair 4 empat bulan penjara. Terkait dengan sanksi denda yang terdapat dalam putusan tersebut sebesar Rp. 1.000.000.000,- satu miliar rupiah juga telah diputus dengan tepat dan benar menurut hukum. Hal ini dikarenakan di dalam Pasal 137 huruf b. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, terkait dengan sanksi denda yang dikenakan terhadap Terdakwa juga memiliki ambang batas bawah dan atas, yaitu batas Universitas Sumatera Utara bawahminimal Rp. 500.000.000,- lima ratus juta rupiah dan batas atasmaksimal sebesar Rp. 5.000.000.000,- lima miliar rupiah. Putusan pengadilan negeri medan yang memutus sanksi denda kepada Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy sebesar Rp. 1.000.000.000,- satu miliar rupiah adalah masih di antara Rp. 500.000.000,- sd. Rp. 5.000.000.000,-. Oleh karena itu, Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tersebut telah tepat dan benar menurut hukum dalam menjatuhkan sanksi denda terhadap Terdakwa. Mengenai Subsidair 4 empat bulan penjara, mengartikan bahwa Terdakwa yang dikenakan sanksi denda sebesar Rp. 1.000.000.000,- satu miliar rupiah tersebut apabila tidak dibayarkannya secara tunai dan sekaligus kepada Negara, maka Terdakwa wajib melaksanakan sanksi penjara selama 4 empat bulan yang sudah ditetapkan oleh Majelis Hakim tersebut. 4. Sebelum berkas perkara Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy disidangkan di Pengadilan Negeri Medan, Terdakwa telah berada di dalam tahanan, dikarenakan telah diputusnya Terdakwa dihukum selama 3 tiga tahun 6 enam bulan, maka Terdakwa telah ditetapkan oleh Majelis Hakim tetap berada di dalam tahanan. Majelis Hakim yang menetapkan Terdakwa tetap berada di dalam tahanan dikarenakan Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy diperintahkan untuk melaksanakan isi putusan tersebut dengan mematuhi segala hukuman yang dijatuhkan kepadanya. Universitas Sumatera Utara Pada setiap putusan pengadilan terkait dengan pidana, apabila Terdakwa yang disidangkan tersebut berada dalam tahanan dan putusan pengadilan juga memutus bahwa Terdakwa dijatuhi hukuman penjara, maka Terdakwa pasti akan ditetapkan oleh Majelis Hakim untuk tetap berada dalam tahanan guna menjalani hukumannya. 5. Mengenai barang bukti yang terdapat dalam berkas perkara Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy terbagi dalam 4 empat bagian, yaitu : a. Barang bukti yang tetap terlampir dalam berkas perkara; Adapun barang bukti yang tetap terlampir dalam berkas perkara adalah sebagai berikut : 1 Rekening Koran Tabel 3. Barang Bukti Berupa Foto Copy Rekening Koran No. Banyaknya Jenis Berkas Rekening Koran Bank Nomor Rekening Atas Nama 1 2 3 4 5 6 1. 1 berkas Foto Copy BNI Syariah 0700219914 Maha Nathy Naidu 2. 1 berkas Foto Copy BNI 0196615953 wimla Dewi 3. 1 berkas Foto Copy BNI 0196530997 Bobby Khrisna 4. 1 berkas Foto Copy BNI 0186725616 Wani Sumitra 5. 1 berkas Foto Copy BNI 0186664174 Rani 6. 1 berkas Foto Copy Mandiri 1050009813233 Namdewa 7. 1 berkas Foto Copy BRI 033601046337507 Maha Nathy Naidu 8. 1 berkas Foto Copy BRI 01045054504 Maha Nathy Naidu 9. 1 berkas Foto Copy BRI 033601046650507 Maha Nathy Naidu 10. 1 berkas Foto Copy BRI 033601056803509 Josua T. Edward 11. 1 berkas Foto Copy BRI 005301064970509 Josua T. Edward 12. 1 berkas Foto Copy BRI 005301067630506 Dieter Fretlogh S. 13. 1 berkas Foto Copy BRI 033601042599505 Binu Khrisna 14. 1 berkas Foto Copy BRI 033601042679509 Binu Khrisna 15. 1 berkas Foto Copy BRI 005301067654500 W. Wijen Khrisna 16. 1 berkas Foto Copy BNI Syariah 0700219925 Maha Nathy Naidu 17. 1 berkas Foto Copy BNI Syariah 173225755 Maha Nathy Naidu 18. 1 berkas Foto Copy BNI Syariah 0173102517 Santos Franada 19. 1 berkas Foto Copy BNI Syariah 2503199000 Josua T. Edward 20. 1 berkas Foto Copy BNI Syariah 01737190635 W. Wijen Khrisna 21. 1 berkas Foto Copy BNI Syariah 0172492449 Jaya Khrisna Universitas Sumatera Utara 22. 1 berkas Foto Copy BNI Syariah 0172492960 Geeta 23. 1 berkas Foto Copy Mandiri 1050009999297 Maha Nathy Naidu 24. 1 berkas Foto Copy Mandiri 1050010156820 W. Wijen Khrisna 25. 1 berkas Foto Copy Mandiri 1060006721784 Binu Khrisna 26. 1 berkas Foto Copy BRI 033601056803506 Josua T. Edward 27. 1 berkas Foto Copy Mandiri 1050009873233 Namdewa 28. 1 berkas Foto Copy Mandiri 1050010156820 Wijen Khrisna 29. 1 berkas Foto Copy Mandiri 1060006721784 Binu Khrisna 30. 1 berkas Foto Copy BRI 0187758040 Namdewa 31. 1 berkas Foto Copy BRI 5301068221504 Namdewa 32. 1 berkas Foto Copy BNI Syariah 0700219914 Maha Nathy Naidu 33. 1 berkas Foto Copy BCA 3831156421 W. Wijen Khrisna 34. 1 berkas Foto Copy BCA 3831156544 Armuz M. Brahmana 35. 1 berkas Foto Copy BCA 3831014634 Maha Nathy Naidu 36. 1 berkas Foto Copy BCA 3831014367 Maha Nathy Naidu 37. 1 berkas Foto Copy BCA 0222107758 Maha Nathy Naidu 38. 1 berkas Foto Copy BCA 3831156323 Namdewa 39. 1 berkas Foto Copy BCA 0222059958 Paulina Tandiono 40. 1 berkas Foto Copy BCA 0221707248 Christian Tandiono 41. 1 berkas Foto Copy BCA 0221643541 Christian Tandiono 42. 1 berkas Foto Copy BCA 0221996606 Christian Tandiono 43. 1 berkas Foto Copy BCA 0221577077 JamesTandiono 44. 1 berkas Foto Copy BCA 0221570226 James Tandiono Sumber : Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1243Pid.B2012PN.Mdn., tertanggal 08 Oktober 2012 2 Buku Tabungan Tabel 4. Barang Bukti Berupa Buku Tabungan No. Banyaknya Jenis Berkas Buku Tabungan Nomor Rekening Atas Nama 1 2 3 4 5 6 1. 1 berkas Asli BCA 3831014634 Maha Nathy Naidu 2. 1 berkas Asli BCA 3831014367 Maha Nathy Naidu 3. 1 berkas Asli BNI Syariah 0700219914 Maha Nathy Naidu 4. 1 berkas Asli Mandiri 1050009999297 Maha Nathy Naidu 5. 1 berkas Asli BRI Britama 033601046337507 Maha Nathy Naidu 6. 1 berkas Asli BNI Syariah 173225755 Maha Nathy Naidu 7. 1 berkas Asli BCA 3831156323 Namdewa 8. 1 berkas Asli BNI Taplus 0187758040 Namdewa 9. 1 berkas Asli Mandiri 1050009813233 Namdewa 10. 1 berkas Asli BSM 1217026706 Namdewa 11. 1 berkas Asli BRI Britama 005301068221504 Namdewa 12. 1 berkas Asli BRI Britama 0336010426795 Binu Khrisna 13. 1 berkas Asli Mandiri 1060006721784 Binu Khrisna Universitas Sumatera Utara 14. 2 berkas Asli BRI Britama 033601042599505 Binu Khrisna 15. 1 berkas Asli BNI Syariah 0173102517 Santos Franada 16. 1 berkas Asli BNI Syariah 2503199000 Josua T. Edward 17. 1 berkas Asli BRI Britama 033601056803506 Josua T. S.Juntak 18. 1 berkas Asli BNI Taplus 019615953 Wimla Dewi 19. 1 berkas Asli BRI Britama 005301067630506 Dieter F. Sinaga 20. 1 berkas Asli BRI Britama 005301067654500 W. Wijen Khrisna 21. 1 berkas Asli BNI Syariah 0173790635 W. Wijen Khrisna 22. 1 berkas Asli BCA 3831156421 W. Wijen Khrisna 23. 1 berkas Asli Mandiri 1050010156820 W. Wijen Khrisna 24. 1 berkas Asli BNI Taplus 01965300997 Bobby Khrisna 25. 1 berkas Asli BNI Taplus 0172492449 Jaya Khrisna 26. 1 berkas Asli BNI Syariah 1072492960 Geeta 27. 1 berkas Asli BNI Taplus 018664174 Wani Sumitra 28. 1 berkas Asli BNI Taplus 0816664174 Rani 29. 1 berkas Asli BCA 3831156544 Armuz M. Brahmana Sumber : Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1243Pid.B2012PN.Mdn., tertanggal 08 Oktober 2012. 3 Bilyet Giro BRI KCP Gajah Mada No. GEN-63387 tertanggal 12 November 2011 dengan nominal Rp. 116.000.000,-; 4 Cek BNI Cab. Medan No. CV-366430 tertanggal 14 Juni 2011 dengan nominal Rp. 53.000.000,-; 5 Slip Pemindahan Dana a. Slip Pemindahan Dana antar Rekening BCA tertanggal 08 Juli 2011 dari NAMDEWA No. Rek. 3831156323 ke MAHA NATHY NAIDU No. Rek. 3831014634 sejumlah Rp. 700.000.000,-; b. Slip Pemindahan Dana antar Rekening BCA tertanggal 01 Desember 2011 dari NAMDEWA No. Rek. 3831156323 ke MAHA NATHY NAIDU Rek. 3831014634 sejumlah Rp. 400.000.000,-; c. Slip Pemindahan Dana antar Rekening BCA tertanggal 01 Desember 2011 dari NAMDEWA No. Rek. 3831156323 ke MAHA NATHY NAIDU No. Rek. 3831014634 sejumlah Rp. 400.000.000,-; d. Slip Pemindahan Dana antar Rekening BCA tertanggal 01 Desember 2011 dari NAMDEWA No. Rek. 3831156323 ke MAHA NATHY NAIDU No. Rek. 3831014634 sejumlah Rp. 400.000.000,-; Universitas Sumatera Utara e. Slip Pemindahan Dana antar Rekening BCA tertanggal 01 Desember 2011 dari NAMDEWA No. Rek. 3831156323 ke MAHA NATHY NAIDU No. Rek. 3831014634 sejumlah Rp. 400.000.000,-; 6 FormulirAplikasi Setoran Bank a. Formulir Setoran Rek. BNI SYARIAH tertanggal 05 Januari 2012 atas nama pemilik BOBBY KHRISNA No. Rek. 0196530997 sebesar Rp. 1.300.000,-; b. Aplikasi SetoranTransferKliringInkaso Bank MANDIRI tertanggal 17 Januari 2012 dari Rek. MANDIRI No. 105-00- 0981323-3 an. NAMDEWA ke Rek. BNI TAPLUS No. 0187758040 an. NAMDEWA jumlah nominal Rp. 100.000.000,-; c. Aplikasi SetoranTransferKliringInkaso Bank MANDIRI tertanggal 17 Januari 2012 dari Rek. MANDIRI No. 105-00- 0981323-3 an. NAMDEWA ke Rek. BNI SYARIAH No. 0172492449 an. JAYA KHRISNA jumlah nominal Rp. 200.000.000,-; d. Aplikasi SetoranTransferKliringInkaso Bank MANDIRI tertanggal 17 Januari 2012 dari Rek. MANDIRI No. 105-00- 0961323-3 an. NAMDEWA ke Rek. BNI SYARIAH No. 0172492960 an. GEETA jumlah nominal Rp. 100.000.000,-; e. Aplikasi SetoranTransferKliringInkaso Bank MANDIRI tertanggal 17 Januari 2012 dari Rek. MANDIRI No. 105-00- 0981323-3 an. NAMDEWA ke Rek. BNI SYARIAH No. 0173790635 an. WASUDEWAN WIJEN KHRISNA jumlah nominal Rp. 100.000.000,-; 7 Akta Pendirian PT. KHRISNA PUTRA No. 27 tanggal 20 Desember 2010 yang dibuat oleh Notaris LILA MELITU dan Surat Keterangan yang ditandatangani oleh Notaris LILA MELITU,SH tanggal 13 Desember 2010 tentang keterangan PT. KHRISNA PUTRA sedang dalam proses pengurusan permohonan pengesahan Anggaran Dasar pada Departemen Hukum dan HAM RI; 8 Laporan Gaji a. 1 satu bundel laporan Salary Crediting TKW MAHA tanggal 03 Januari 2011 dari Bank BRI KCP Gajah Mada Medan; b. 1 satu bundel laporan Salary TKW MAHA tanggal 05 Januari 2011 aplikasi; Universitas Sumatera Utara c. 1 satu bundel Salary Crediting Gaji TKW Maha Periode tanggal 27 Desember 2011; d. 1 satu bundel laporan Salary Crediting Gaji TKW MAHA NN periode tanggal 09 Januari 2012; e. 1 satu bundel Laporan Salary Crediting Gaji TKW MAHA tanggal 29 Desember 2011; 9 1 satu bundel Print Out daftar nama TKW tertanggal 29 Desember 2011; 10 1 satu lembar Print Out BRI Internet Banking; 11 1 satu bundel print out Rekening Koran BNI SYARIAH; 12 Kartu ATM a. Kartu ATM PASPOR BCA No. 6019 0025 3185 1048; b. Kartu ATM PASPOR BCA PLATINUM No. 6019 0045 0743 5152; c. Kartu ATM BCA Flaz No. 1888801366266506 an. MAHA NATHY NAIDU d. Kartu ATM BCA Master Card MC2 No. 5499 1200 1052 0502 an. MAHA NATHY NAIDU; e. Kartu ATM BRI Card No. 5221 8400 3401 warna hijau; f. Kartu ATM BRI Card No. 5221 8480 0032 2317 warna silver; g. Kartu ATM BRI Card No. 5221 8450 0132 3831 an. W. WIJEN KHRISNA; h. Kartu ATM MANDIRI PLATINUM DEBET No. 4617 0051 0262 0594; i. Kartu ATM MANDIRI PLATINUM DEBET No. 4617 0051 0385 7068; j. Kartu ATM BNI SYARIAH No. 5264 2281 1011 7766; k. Kartu ATM BNI No. 4105 0500 1129 0807 an. MAHA NATHY NAIDU; TETAP TERLAMPIR DALAM BERKAS PERKARA”; Barang bukti yang ditetapkan oleh Majelis Hakim yang memutus perkara tersebut dengan putusan “tetap terlampir dalam berkas perkara”, artinya Terdakwa tidak lagi mempunyai hak terhadap barang-barang bukti tersebut karena telah terbukti Universitas Sumatera Utara secara sah dan meyakinkan Terdakwa menggunakan barang-barang bukti tersebut untuk melakukan kejahatannya. Barang-barang bukti tersebut juga masih berguna untuk menjerat pelaku-pelaku kejahatan narkotika lainnya yang berkomplot dengan Terdakwa. b. Barang bukti yang dirampas untuk Negara; Adapun barang bukti yang dirampas untuk Negara adalah 77 1. “Uang Tunai Rp. 1.567.623.410,62 satu miliar lima ratus enam puluh tujuh juta enam ratus dua puluh tiga ribu empat ratus sepuluh rupiah enam puluh dua sen; : 2. Kendaraan Roda 4 merk Honda type CR-V RD5 2WD 2,4 AT, Noka MHRR D68405J001947, Nosin K24A1-1231969, No. Pol. BK 143 MN, warna Coklat Muda Metalik, tahun registrasi 213424-10-2011, tahun pembuatan 2005 No. BPKB 04174596EXBM 168DI berikut STNK Nomor 0606179SUI2011 atas nama MAHA NATHY NAIDU; DIRAMPAS UNTUK NEGARA”. Barang bukti yang ditetapkan oleh Majelis Hakim yang memutus perkara tersebut dengan putusan “dirampas untuk negara”, artinya Terdakwa tidak lagi mempunyai hak terhadap barang-barang bukti tersebut karena telah terbukti secara sah dan meyakinkan Terdakwa memperoleh uang dan mobil tersebut dari harta kekayaan hasil tindak pidana narkotika. Majelis Hakim yang memutus bahwa uang tunai sebesar Rp. 1.567.623.410,62 satu miliar lima ratus enam puluh tujuh juta enam ratus dua puluh tiga ribu empat ratus sepuluh rupiah enam puluh dua sen dan 1 satu unit Kendaraan Roda 4 merk Honda type CR-V RD5 2WD 2,4 AT, Noka MHRR D68405J001947, 77 Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1243Pid.B2012PN.Mdn. tertanggal 08 Oktober 2012 atas nama Maha Nathy Naidu alias Rendy. Universitas Sumatera Utara Nosin K24A1-1231969, No. Pol. BK 143 MN, warna Coklat Muda Metalik, tahun registrasi 213424-10-2011, tahun pembuatan 2005 No. BPKB 04174596EXBM 168DI berikut STNK Nomor 0606179SUI2011 atas nama MAHA NATHY NAIDU dirampas untuk Negara dikarenakan Terdakwa dalam persidangan tingkat pertama di Pengadilan Negeri Medan tidak dapat membuktikan bahwa uang dan mobil tersebut bukan berasal dari hasil tindak pidana narkotika. Oleh karena itu, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tersebut telah tepat dan benar menurut hukum. c. Barang bukti yang dirampas untuk dimusnahkan; 1. “2 dua buah SIM Card XL Nomor Bebas H188962119105078 43403-0 dan Nomor RXPL HI 8896211090123115379-1; 2. 1 satu buah Hand Phone NOKIA C7 warna Hitam berikut SIM Card SIMPATI No. 62107D32f12-1991; 3. 1 satu buah Flash Disk merk SANDISK Micro 2 GB warna hitam; 4. 1 satu buah CPU Merk SIMBADA warna Hitam List Merah”, DIRAMPAS UNTUK DIMUSNAHKAN”; Dalam hal Putusan Pengadilan Negeri Medan tersebut di atas, terhadap barang bukti yang dirampas untuk Negara telah terbukti dan terungkap fakta hukum bahwa barang-barang bukti tersebut telah digunakan oleh Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy untuk melakukan kejahatan, maka Majelis Hakim memerintahkan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk memusnahkan barang-barang bukti tersebut. Apabila barang-barang bukti tersebut tidak dimusnahkan, maka patut diduga bahwa barang- barang bukti tersebut dapat digunakan lagi oleh Terdakwa. Oleh karena itu, Putusan Pengadilan Negeri Medan yang memutus bahwa barang-barang bukti tersebut dirampas untuk dimusnahkan telah tepat dan benar menurut hukum. Universitas Sumatera Utara d. Barang bukti yang dikembalikan kepada Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy; Adapun barang bukti yang dikembalikan kepada Terdakwa adalah KTP No. NIK 1271171403890001 an. MAHA NATHY NAIDU. DIKEMBALIKAN KEPADA TERDAKWA; Terhadap barang-barang bukti yang dikembalikan kepada Terdakwa berupa KTP Kartu Tanda Pengenal adalah sebagai bentuk identitas Terdakwa selama tinggal dan menetap di Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Biaya perkara apabila seorang Terdakwa telah dinyatakan bersalah, maka biaya perkara tersebut akan ditanggung dan Majelis Hakim juga akan menghukum Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- seribu rupiah. Pada Putusan Pengadilan Negeri tersebut di atas, Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana “Menerima penempatan, pembayaran atau pembelanjaan, penitipan, penukaran, penyembunyian atau penyamaran investasi simpanan atau transfer uang yang diketahuinya berasal dari tindak pidana Narkotika” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 137 huruf b. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Adapun unsur-unsur pada Pasal 137 huruf b. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang telah dilakukan oleh Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Universitas Sumatera Utara Rendy, yaitu “Menerima penempatan berupa transfer uang yang diketahuinya dari tindak pidana Narkotika”. Unsur tersebut dibagi kepada 2 dua unsur yang paling utama, yaitu : 1. Menerima penempatan transfer uang; 2. Yang diketahuinya dari tindak pidana Narkotika. Unsur “Menerima Penempatan Transfer Uang”, Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy telah memberikan keterangan di persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut : “Bahwa berdasarkan fakta di persidangan dari keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa maupun barang bukti menerangkan bahwa berawal dari tertangkapnya Suryono alias Aweng berkas terpisah yaitu pada hari Selasa tanggal 20 Desember 2011 sekitar Jam 18.30 Wib di Sengon No. 4 Kel. Sekip, Kec. Medan Petisah Sumatera Utara, karena didapati meiliki barang Narkotika golongan I jenis Shabu sebanyak 4 empat bungkus plastik dengan berat burtto 206,4 Gram yang disimpan di dalam saku jaketnya dan di dalam Jok Motor, dan menurut keterangan Suryono alias Aweng bahwa barang Narkotika jenis shabu tersebut adalah milik Sdri. Anly Yusuf alias Mami berkas terpisah yang dibeli dari Sdr. Ramli Petrus alias Abeng berkas terpisah, dalam transaksi jual beli tersebut Sdri. Anly Yusuf alias Mami melakukan pembayaran kepada Sdr. Ramli Petrus alias Abeng dengan cara tunai dan transfer dengan menggunakan rekening BCA No. 0222059958 atas nama Paulina Tanidono ke Rekening BCA 3831014634 atas nama Maha Nathy Naidu dan ke Rekening BCA No. 3831156323 atas nama Namdewa; Bahwa saksi Namdewa mengaku sebagai pemilik dari beberapa rekening yakni Rekening BCA Nomor 3831156323 atas nama Namdewa yang dibuka di Kantor BCA Cabang Bukit Barisan Medan pada sekitar bulan September 2011, Rekening Mandiri Nomor 105-00-0981323-3 atas nama Namdewa yang dibuka di Kantor Bank Mandiri di Jalan Saelendra Medan yang sekarang pindah ke Jalan S. Parman Medan pada sekitar 2 dua tahun yang lalu sekitar tahun 2010, Rekening Mandiri Syariah Nomor 1217076706 atas nama Namdewa yang dibuka di Kantor Bank Mandiri Cabang Setiabudi Medan di Jalan setiabudi Medan pada tanggal 03 Maret 2011, Rekening BNI Nomor 0187758040 atas nama Namdewa, yang dibuka di Kantor Bank BNI Cabang USU di Jalan Iskandar Muda Medan pada sekitar 13 Februari 2010, dan Rekening BRI Nomor 00530106622150-4 atas nama Namdewa yang dibuka Universitas Sumatera Utara di Kantor Bank BRI Cabang Putri Hijau di Jalan Putri Hijau Medan pada sekitar 14 Maret 2011, dan semua pembukaan rekening tersebut atas permintaan Terdakwa Maha Nathy Naidu yang meminta tolong kepada saksi Namdewa untuk membuka rekening-rekening tersebut dengan alasan untuk usaha Money Changer, kemudian semua ATM dan buku rekening tersebut saksi Namdewa serahkan kepada Terdakwa Maha Nathy Naidu, lalu saksi Namdewa mengakui Rekening BNI Nomor 0187758040 atas nama saksi Namdewa dan Rekening BRI Nomor 0336001012438501 atas nama saksi Namdewa yang kemudian saksi Namdewa datang ke Bank yang bersangkutan bersama dengan Terdakwa Maha Nathy Naidu untuk mendaftarkan Internet Banking setelah mendaftar kemudian mendapatkan tokennya dan langsung diambil oleh Terdakwa Maha Nathy Naidu dan saksi Namdewa tidak pernah memegang dan menggunakannya sama sekali dan saksi Namdewa juga tidak mengetahui darimana dan dari siapa saja dana yang masuk ke Rekening milik saksi baik yang di BCA, Mandiri, BNI, dan BRI yang dipegang oleh Terdakwa Maha Nathy Naidu tersebut, kemudian saksi Namdewa mengaku tidak megetahui terhadap bukti berupa Mutasi Transaksi Kredit pada Rekening BCA Nomor 3831156323 atas nama Namdewa dari Rekening BCA Nomor 0222059958 atas nama Paulina Tandiono sejumlah Rp. 619.000.000,- enam ratus sembilan belas juta rupiah; Bahwa saksi Namdewa mengaku tidak mengetahui terhadap bukti berupa Mutasi Tranksaksi Kredit pada Rekening BCA Nomor 3831156323 atas nama Namdewa dan Rekening BCA Nomor 3831156421 atas nama W. Wijen Khrisna sejumlah total Rp. 185.025.000,- seratus delapan puluh lima juta dua puluh lima ribu rupiah, kemudian saksi Namdewa mengaku tidak mengetahui terhadap bukti berupa Mutasi Transaksi Kredit pada Rekening BCA Nomor 3831156323 atas nama Namdewa ke Rekening BCA Nomor 3831014634 atas nama Maha Nathy Naidu dengan cara Transfer via Internet Banking sejumlah total Rp. 8.296.200.000,- delapan miliar dua ratus sembilan puluh enam juta dua ratus ribu rupiah, selanjutnya saksi Namdewa mengaku tidak mengetahui terhadap bukti berupa Mutasi Transaksi Debet pada Rekening BCA Nomor 3831156323 atas nama Namdewa ke Rekening BCA Nomor 3831014634 atas nama Maha Nathy Naidu dengan cara pemindahan langsung tabungan ke tahapan sejumlah otal Rp. 37.005.000.000,- tiga puluh tujuh miliar lima juta rupiah dan hanya menandatangani slip pemindahan dana antar Rekening BCA; Bahwa saksi Namdewa mengaku tidak mengetahui terhadap bukti berupa Mutasi Transaksi Debet pada Rekening BCA Nomor 3831156323 atas nama Namdewa ke rekening BCA Nomor 3831156421 atas nama W. Wijen Khrisna dengan cara pemindahan langsung tabungan ke tahapan dan via Internet Bankin sejumlah total Rp. 200.100.000,- dua ratus juta seratus ribu rupiah, lalu saksi Namdewa tidak mengetahui berupa dana yang tersimpan atau saldo Universitas Sumatera Utara yang ada pada Rekening BCA Nomor 3831156323 atas nama Namdewa saksi sendiri; Bahwa saksi Namdewa mengaku tidak mengetahui pada Rekening Mandiri Nomor 105-00-0981323-3 atas nama Namdewa terdapat transaksi penerimaan uang dari Rekening BCA Nomor 3831014634 atas nama pengirim Maha Nathy Naidu dengan cara dan RTGS sejumlah total Rp. 475.000.000,- empat ratus tujuh puluh lima juta rupiah dari Rekening BCA Nomor 38310146364 atas nama Maha Nathy Naidu sebesar Rp. 1.009.950.000,- satu miliar sembilan juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah; Bahwa saksi Namdewa mengaku tidak mengetahui adanya transaksi pemindahbukuan via ATM dari Rekening Mandiri Nomor 105-00-0999929-7 atas nama Maha Nathy Naidu ke Rekening Mandiri Nomor 105-00-0981323-3 atas nama Namdewa dan setoran tunai tanpa buku dari Maha Nathy Naidu sejumlah Rp. 290.000.000,- dua ratus sembilan puluh juta rupiah, kemudian saksi Namdewa mengaku tidak mengetahui adanya transaksi pemindahbukuan dari Rekening Mandiri Nomor 105-00-0999929-7 atas nama Maha Nathy Naidu ke Rekening Mandiri Nomor 105-00-0981323-3 atas nama Namdewa sejumlah Rp. 160.000.000,- seratus enam puluh juta rupiah dan dari rekening Nomor 105-00-1015682-0 atas nama W. Wijen Khrisna sejumlah Rp. 100.000.000,- seratus juta rupiah; Bahwa saksi Namdewa mengaku tidak mengetahui transaksi pemindahbukuan ke Rekening Mandiri Nomor 105-00-0981323-3 atas nama Namdewa sejumlah Rp. 75.000.000,- tujuh puluh lima juta rupiah dibawah ini karena kartu ATM dan Buku Tabungan dipegang oleh Terdakwa Maha Nathy Naidu, saksi Namdewa mengaku tidak mengetahui pada Rekening BNI Syariah Nomor 0700219914 atas nama Maha Nathy Naidu terdapat transaksi kredit dari Rekening BNI Nomor 0187758040 atas nama Namdewa sebesar Rp. 99.000.000,- sembilan puluh sembilan juta rupiah; Bahwa saksi Namdewa mengaku tidak mengetahui pada Rekening BNI Syariah Nomor 0700219914 atas nama Maha Nathy Naidu terdapat transaksi Debet ke Rekening BNI Nomor 0187758040 atas nama Namdewa sejumlah total Rp. 1.099.000.000,- satu miliar sembilan puluh sembilan juta rupiah dan saksi Namdewa mengaku tidak mengetahui pada Rekening BRI Nomor 033601045054504 atas nama Maha Nathy Naidu terdapat transaksi Kredit dari Rekening BCA Nomor 3831156323 atas nama Namdewa sejumlah total Rp. 4.049.950.000,- empat miliar empat puluh sembilan juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah, lain saksi W. Wijen Khrisna mengakui sebagai pemilik Rekening Tabungan BRI Britama Nomor Rekening 0053-01-067654- 50-0 atas nama W. Wijen Khrisna, yang dibuka pada tanggal 21 Februari 2011 di Kantor BRI, Cab. Medan, di Jalan Putri Hijau Medan adalah milik saksi W. Wijen Khrisna, Rekening Tahapan Mandiri Nomor Rekening 105- Universitas Sumatera Utara 00-1015682-0 atas nama W. Wijen Khrisna dan kapan saksi buka saksi lupa lagi dan seingat saksi sekitar tahun 2010 di Kantor Bank Mandiri KCP. S. Parman di Medan di Jalan S.Parman Medan, Rekening Tabungan BNI Syariah Nomor Rekening 0173790635 atas nama Wasudewan Wijen Khrisna dan seingat saksi dibuka sekitar bulan Juli tahun 2009 di Kantor Bank BNI Syariah Medan di Jalan Raden Saleh Medan, Rekening Tabungan Tahapan BCA Nomor Rekening 3831156421 atas nama W. Wijen Khrisna saksi buka pada tanggal 19 Oktober 2010 di Kantor Bank BCA Iskandar Muda di Medan di Jalan Iskandar Muda Medan dimana buku tabungan, kartu ATM dan nomor kode internet banking dipegang oleh Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy untuk dengan alasan untuk dipakai oleh Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy untuk menerima pengiriman uang gaji Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia kemudian Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy akan mengirimkan ke keluarga TKI di Indonesia, selanjutnya saksi W. Wijen Khrisna mengakui pernah melakukan transaksi penarikan tunai dari rekening BCA Nomor 3831156421 atas nama W. Wijen Khrisna saksi sendiri pada tanggal 04 Januari 2011 sebesar Rp. 400.000.000,- empat ratus juta rupiah karena disuruh Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy yaitu pada tanggal 04 Januari 2011 sekitar jam 09.00 Wib pagi datang ke rumah saksi W. Wijen Khrisna dan meminta tolong dan mengajak saksi W. Wijen Khrisna untuk ke Bank BCA di Jalan Iskandar Muda Medan untuk melakukan transaksi penarikan tunai kemudian saksi W. Wijen Khrisna bersama-sama dengan Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy berangkat ke kantor Bank BCA di Jalan Iskandar Muda Medan, sesampainya di Kantor BCA, Jalan Iskandar Muda Medan tersebut, saksi W. Wijen Khrisna langsung mengambil formulir Tarikan Tunai dan saksi W. Wijen Khrisna disuruh oleh Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy untuk mengisi formulir tersebut dengan jumlah penarikan sebesar Rp. 400.000.000,- empat ratus juta rupiah, setelah mendapatkan uangnya dari teller kemudian saksi W. Wijen Khrisna memasukkan uang tersebut ke dalam tas dan selanjutnya diserahkan kepada Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy yang sedang duduk menunggu di ruang tunggu di Kantor BCA tersebut dan saksi W. Wijen Khrisna tidak mengetahui dari mana uang tersebut dan untuk apa dipergunakan oleh Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy, saksi Anly Yusuf alias Mamy berkas terpisah tidak kenal dengan Terdakwa Maha Nathy Naidu tetapi hanya tahu namanya dari Sdr. Ramli Petrus alias Abeng berkas terpisah yang menyuruh saksi untuk mentransfer uang pembayaran shabu ke Rekening BCA atas nama Namdewa dan tidak ada hubungan keluarga, selanjutnya saksi Anly Yusuf alias Mami membenarkan telah menggunakan Rekening BCA 0222059958 atas nama Paulina Tandiono dengan menguasai buku tabungan, kartu ATM dan kartu mobile bankingnya dan menggunakan Rekening Bank Mandiri 1050010373425 atas nama Paulina Tandiono dengan hanya menguasai kartu Mobile Banking sedangkan buku tabungan dan Kartu ATM rekening tersebut dipegang oleh Paulina Tandiono dan rekening tersebut digunakan untuk mentransfer dan menerima transfer uang hasil transaksi jual Universitas Sumatera Utara beli Narkotika jenis Shabu dengan Sdr. Ramli Petrus alias Abeng, Sdr. Tri Sudarmoko, dan Isabel”. 78 78 Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1243Pid.B2012PN.Mdn. tertanggal 08 Oktober 2012 atas nama Maha Nathy Naidu alias Rendy. Oleh karena itu, terhadap perbuatan Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy atas unsur “menerima penempatan transfer uang” telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum. Unsur “Yang Diketahuinya Berasal Dari Tindak Pidana Narkotika”, Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy telah memberikan keterangan di persidangan yang pada pokoknya yaitu : Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy telah dengan sengaja membuka rekening atas namanya sendiri, Namdewa dan W. Wijen Khrisna, dan Sdr. Any Yusuf alias Mami melakukan pembayaran kepada Sdr. Ramli Petrus alias Abeng dengan cara melakukkan pembayaran secara tunai dan transfer dengan menggunakan rekening Namdewa dan Maha Nathy Naidu. Oleh karena itu, unsur yang diketahuinya berasal dari tindak pidana narkotika telah terbukti secara sah dan meyakinkan. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan dalam Putusan Pengadilan Negeri No. 1243Pid.B2012PN.Mdn. tertanggal 08 Oktober 2012 telah benar dalam menerapkan hukum berdasarkan azas hukum lex specialis systematic yang mengatakan bahwa ketentuan pidana yang bersifat khusus adalah berlaku apabila pembentuk undang-undang memang bermaksud untuk memberlakukan ketentuan pidana tersebut sebagai suatu ketentuan pidana yang bersifat khusus. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu, apabila dikaitkan dengan putusan pengadilan tersebut di atas, maka Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tersebut telah benar dalam menerapkan hukum karena azas lex specialis systematic mengharuskan penegak hukum untuk menggunakan peraturan yang lebih khusus, hal ini dikarenakan dalam perkara tersebut tindak pidana asalnya adalah tindak pidana narkotika karenanya telah baik dan benar memutus dengan menggunakan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009. Universitas Sumatera Utara 98 BAB IV PERTIMBANGAN HUKUM MAJELIS HAKIM PADA TINGKAT PERTAMA DAN BANDING TERHADAP TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DAN TINDAK PIDANA KEJAHATAN ASAL TINDAK PIDANA KEJAHATAN NARKOBA DALAM PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MEDAN NO. 1243PID.B2012PN.MDN TERTANGGAL 08 OKTOBER 2012 Batasan pertimbangan hukum dalam hukum pidana formil diartikan suatu tahapan dimana majelis hakim mempertimbangkan fakta-fakta yang terungkap selama persidangan berlangsung, mulai dari dakwaan, eksepsi, pemeriksaan bukti- bukti dan saksi-saksi, tuntutan, pledoi, replik, duplik, putusan. Dalam pertimbangan hukum dicantumkan pula pasal-pasal dari peraturan hukum yang dijadikan dasar dalam putusan tersebut. Dalam praktek, landasan yang dijadikan hakim dalam sebuah putusan disistematisasikan dalam bagian mengingat. Pertimbangan hukum dimulai dengan kata “menimbang …dan seterusnya.

A. Pertimbangan Hukum Majelis Hakim Pada Pengadilan Negeri Medan

Pada Putusan Pengadilan Negeri No. 1243Pid.B2012PN.Mdn., tertanggal 08 atas nama Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy telah diputus berdasarkan Pasal 137 huruf b. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Pada pertimbangan hukumnya Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy adalah orang yang menerima penempatan berupa transfer uang yang diketahuinya berasal dari tindak pidana narkotika. Universitas Sumatera Utara Unsur “Menerima Penempatan Berupa Transfer Uang” pada Putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dipenuhi dengan pertimbangan bahwa : Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy telah membuka rekening atas nama dirinya, Namdewa, dan W. Wijen Khrisna dan menggunakan rekening-rekening tersebut untuk menampung pembayarantransfer uang yang menurut Terdakwa Maha Nathy Naidu adalah berasal dari transfer uang Kamal dari Malaysia yang berasal dari transfer uang Tenaga Kerja Indonesia TKI, akan tetapi, ternyata telah terbukti secara sah dan meyakinkan Suryono alias Aweng yang memiliki barang berupa shabu kepunyaan Anly Yusuf alias Mami yang berasal dari Ramli Petrus alias Abeng, Anly Yusuf alias Mami membayarkan pembayaran shabu tersebut kepada Ramli Petrus alias Abeng kepada rekening Terdakwa Maha Nathy Naidu, Namdewa, dan W. Wijen Khrisna. Oleh karena itu, unsur “Menerima Penempatan Berupa Transfer Uang” telah terpenuhi. Pada pertimbangan majelis hakim Pengadilan Negeri tersebut telah melakukan pemeriksaan terhadap berkas-berkas terpisah, atas nama Suryono alias Aweng sebagai pengedar shabu, Anly Yusuf alias Mami sebagai pemilik shabu yang diedarkan Suryono alias Aweng, dan Ramli Petrus alias Abeng sebagai gembong shabu yang menyuruh Anly Yusuf alias Mami untuk membayar shabu tersebut kepada Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy, Namdewa, dan W. Wijen Khrisna. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 470Pid.B2012PN-Mdn., tertanggal 12 Juli 2012 Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Medan No. 450Pid2012PT- Mdn., tertanggal 31 Agustus 2012, Ramli Petrus alias Abeng Ramli Petrus alias Abeng telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Universitas Sumatera Utara 1 Tanpa hak dan melawan hukum melakukan permufakatan jahat menjual dan membeli atau menyerahkan Narkotika Golongan I dalam bentuk bukan tanaman beratnya lebih 5 Gram; 2 Membayarkan atau membelanjakan uang harta dalam bentuk benda bergerak yang berasal dari tindak pidana narkotika; Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 8 delapan tahun dan pidana denda sebesar Rp. 1.500.000.000,- satu miliar lima ratus juta rupiah dengan ketentuan jika denda tidak dibayar diganti dengan pidana penjara selama 6 enam bulan; Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; Menetapkan Terdakwa tetap dalam tahanan; Menetapkan supaya barang bukti berupa: a. Narkotika Golongan I jenis bukan tanaman seberat 12,7 Gram sisa dari 1.197 Gram yang telah dimusnahkan sesuai dengan Berita Acara Pemusnahan Barang Bukti, tanggal 04 Januari 2012 sebanyak 1.184,3 Gram dan 1 satu buah HP merek Nokia warna hitam serta 1 satu buah alat hisap bong dirampas untuk dimusnahkan; b. Uang sebesar Rp. 6.100.000,- enam juta seratus ribu rupiah dan Rp. 45.000.000,- empat puluh lima juta rupiah dirampas untuk Negara; c. 1 satu buah KTP atas nama Ramli Petrus, 1 satu buah SIM A atas nama Ramli Petrus dan 1 satu unit kendaraan Toyota Avanza Nopol : BL- Universitas Sumatera Utara 1448-KW berikut kunci, STNK, dan BPKB dikembalikan kepada Terdakwa. Majelis Hakim yang memutus perkara Anly Yusuf alias Mami telah menjatuhkan hukuman penjara selama 10 tahun. Putusan tersebut menyatakan Terdakwa Anly Yusuf alias Mami telah terbukti secara sah dan meyakinkan, melakukan tindak pidana tanpa hak dan melawan hukum, melakukan permufakatan jahat memperjualbelikan narkotika Golongan I, bukan tanaman yang beratnya lebih dari 5 gram. Selain dinyatakan melanggar Pasal 114 ayat 2 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Jo. Pasal 551 ayat 1 ke-1 KUHP, Mami juga dinyatakan terbukti melanggar Pasal 132 huruf b. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009, karena menyimpan harta hasil transaksi yang diperoleh dari tindak pidana narkotika. Anly Yusuf alias Mami juga dijatuhi sanksi denda sebesar Rp. 1.000.000.000,- satu miliar rupiah yang mana apabila tidak dibayarkan maka akan diganti dengan hukuman penjara selama 6 enam bulan. Barang bukti yang disita berupa HP Nokia C5, uang Rp. 19.000.000,- sembilan belas juta, serta giwang 3,9 gram dan mengembalikan SIM dan KTP milik Terdakwa, hal yang meringankan Terdakwa bahwa Terdakwa bersikap sopan dalam persidangan, dan yang memberatkan terdakwa masih di hukum, lagi menjalakan hukuman dalam kasus yang sama. 79 Akibat dari perbuatan Anly Yusuf alias Mami tersebut Majelis Hakim menjatuhkan vonis, menambah hukuman yang harus dijalani Anly di penjara. 79 Harian Berita Hukum, “Mami BD Shabu Divonis 10 Tahun Penjara”, diterbitkan Kamis, 12 Juli 2012. Universitas Sumatera Utara Sebelumnya, perempuan ini juga sudah divonis 10 tahun penjara, karena mengedarkan narkoba jenis sabu-sabu. Belum lama menjalani hukuman di Lapas Wanita Tanjung Gusta, Anly kembali ditangkap tangan oleh Petugas BNN, bersama Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana yang menangkapnya di penjara pada 20 Desember 2011, sekitar pukul 03.30 WIB. Menyusul penangkapan sejumlah rekannya Ramli Petrus, dan Suriono alias Aweng yang merupakan kurir atau anggota jaringannya. 80 Perkara ini menjadi perhatian publik, karena dalam tuntutannya Jaksa hanya menyatakan Anly melanggar Pasal 137 huruf B UU 35 2009, karena menyimpan harta benda hasil tindak pidana narkotika, seperti dakwaan ke-2 primer. Padahal dalam dakwaan ke-1 primer, Jaksa juga menjerat Anly dengan pasal 114 ayat 2 karena mengedarkan narkotika. Dakwaan ini pun sesuai dengan fakta di persidangan. Sidang pembacaan tuntutan juga mengundang kecurigan. Sebab saat itu JPU dalam persidangan hanya berlangsung beberapa menit dan dalam membacakan tuntutanya dibacakan dengan suara sangat pelan. Akhirnya Majelis Hakim telah menjatuhkan putusannya kepada dakwaan Jaksa dan mengukum Anly. Kedua dakwaan primer Fakta dalam persidangan, Anly Yusuf mengaku memerintahkan kurirnya Suriono untuk mengambil sabu-sabu dari rekannya Ramli Petrus, dalam berkas yang terpisah, dan mengantarkan barang ilegal itu kepada langganannya di Medan. Perintah disampaikan melalui telepon selular. Transaksi terjadi berulang-ulang dengan berat sabu-sabu berkilo-kilogram. Sementara itu, pembayaran dilakukan melalui transfer mobile bangking rekening atas nama anak Anly. 80 Ibid. Universitas Sumatera Utara terbukti dan Anly ahirnya divonis 10 tahun penjara, sama seperti hukuman yang sedang dijalaninya akibat kasus serupa. Anly terbukti mengulangi perbuatannya mengedarkan narkotika. 81 Kasus tersebut terbongkar pada tanggal 21 Desember 2011, ketika Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana bersama Badan Narkotika Nasional BNN, berhasil menangkap Suryono alias Aweng, dengan brang bukti berupa sabu seberat 206,4 gram. Di kediaman Aweng di Jalan Sengon Sekip, Medan, petugas juga berhasil menyita 0,5 gram sabu-sabu. Dari penyidikan, diketahui barang haram itu milik Anly Yusuf alias Mami, yang dengan bebas mengendalikan peredaran narkoba di dalam penjara. Setelah memiliki bukti cukup kuat atas keterlibatan Anly Yusuf alias Mami, BNN akhirnya melakukan penangkapan dan berhasil menyita uang senilai Rp. 9 juta, dan telepon genggam yang ternyata digunakan untuk mengatur transaksi narkoba di wilayah Sumatera. 82 Jaringan Mami di luar penjara bukan hanya Aweng. Ada beberapa nama lain yang juga turut ditangkap, yaitu Ramli Petrus alias Abeng, yang ditangkap pada bulan Agustus 2011 dengan barang bukti sabu seberat 1 kg. Dari penyidikan, Mami ternyata mengontrol penjualan narkoba itu dari dalam penjara, dengan rincian pada bulan Oktober 2011 transaksi sabu seberat 1 kg, tanggal 17 Desember 2011 juga terjadi transaksi pembelian sabu seberat 1 kg. Kemudian pada tanggal 20 Desember 2011, 81 Ibid. 82 Harian Medan Bisnis, “Moko Dihukum 8 Tahun”, diterbitkan Senin, 04 November 2013. Universitas Sumatera Utara Mami menghubungi Aweng, memerintahkan mengambil sabu-sabu seberat 200 gram dari tersangka Abeng dan Alwi sudah divonis. 83 Dari sana Mami kembali mengontrol peredaran sabu-sabu seberar 206,4 gram dari para kurir. Mami memerintahkan dua orang kurirnya membagi sabu kepada Asiong seberat 50 gram, Keling 50 gram, Said 100 gram. Tetapi saat dilakukan penangkapan, tiga kaki tangan Mami, berhasil kabur, dan hanya Aweng yang berhasil ditangkap. Pada berkas dakwaan JPU, ternyata sabu itu diperoleh Mami dari Abeng, dan Tri Sudiatmoko alias Moko Narapidana LP Dewasa Tanjung Gusta Medan pada bulan November 2011 seberat 2 ons dengan harga Rp 65 juta per ons. 84 Pertimbangan majelis hakim pengadilan negeri tersebut berasal dari pemeriksaan berkas-berkas perkara atas nama Suryono alias Aweng, Anly Yusuf alias Mami, dan Ramli Petrus alias Abeng. Berasal dari putusan tersebutlah Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy sebagai pengembangan Penyidik BNN yang akhirnya Unsur “Yang Diketahuinya Dari Tindak Pidana Narkotika” pada Putusan Pengadilan Negeri Medan tersebut telah terbukti secara sah dan meyakinkan Terdakwa Maha Nathy Naidu dengan sengaja membuka rekening-rekening bank atas nama saudara-saudaranya yaitu Namdewa dan W. Wijen Khrisna sehingga dapat menerima uang transfer dari pengakuan Anly Yusuf alias Mami yang membayarkan shabu tersebut kepada rekening-rekening yang dibuka oleh Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy. Oleh karena itu, unsur “Yang Diketahuinya Dari Tindak Pidana Narkotika” telah terbukti secara sah dan meyakinkan. 83 Ibid. 84 Ibid. Universitas Sumatera Utara disidangkan di Pengadilan Negeri Medan, dan majelis hakim dapat memberikan pertimbangan berupa asumsi bahwa Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy telah mengetahui bahwa uang yang diterimanya adalah berasal dari hasil tindak pidana narkotika berupa shabu-shabu. Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy dihukum berdasarkan Pasal 137 huruf b. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan hukuman penjara selama 3 tiga tahun. Sehingga Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy megajukan banding ke Pengadilan Tinggi Medan melalui Akta Permintaan Banding No. 213 dan 214Akta.Pid2012PN.Mdn., tanggal 17 Oktober 2012.

B. Pertimbangan Hukum Majelis Hakim Tinggi Pada Pengadilan Tinggi

Sumatera Utara Setelah menyatakan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1243Pid.B2012PN.Mdn., tertanggal 08 Oktober 2012, Terdakwa Maha Nathy Naidu membuat memori banding dengan kesimpulan sebagai berikut : 1. “Pembacaan putusan bersifat tidak sempurna; 2. Putusan Majelis Hakim tanggal 10 Oktober 2012 No. 1243Pid.B2012PN.Mdn bertentangan dengan Pasal 200 KUHAP; 3. Putusan Majelis Hakim dalam perkara pidana atas nama Maha Nathy Naidu alias Rendy tidak memberikan pertimbangan hukum yang cukup; 4. Putusan Majelis Hakim tanggal 10 Oktober 2012 No. 1243Pid.B2012PN.Mdn tidak memenuhi persyaratan undang-undang; 5. Majelis Hakim Pengadilan Negeri telah melanggar ketentuan Pasal 185 ayat 1 KUHAP; 6. Putusan Majelis Hakim tanggal 10 Oktober 2012 Nomor 1243Pid.B2012PN.Mdn salah menerapkan hukum”. 85 85 Putusan Pengadilan Tinggi Medan No. 700Pid2012PT-Mdn., tertanggal 08 Januari 2013, hal. 64. Universitas Sumatera Utara Adapun pertimbangan Majelis Hakim Tinggi pada perkara tersebut pada pokoknya tetap menjatuhkan sanksi pidana dengan menggunakan Pasal 137 huruf b. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Akan tetapi, berbeda pendapat terhadap pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy, sebagai berikut 86 Majelis Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Sumatera Utara di Medan berdasarkan uraian-uraian di atas telah memutus memperbaiki sekedar mengenai pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa sedangkan putusan selebihnya dapat : “Menimbang, bahwa namun demikian Majelis Hakim Tinggi tidak sependapat dengan Majelis Hakim Tingkat Pertama perihal lamanya pidana yang dijatuhkan terhadap Terdakwa, mengingat perbuatan Terdakwa telah mendukung maraknya peredaran narkotika di Indonesia, yang menurut Majelis Hakim Tinggi sudah mewabah dalam masyarakat Indonesia, dan telah melibatkan serta menghantui semua etnis, semua agama, bahwa sudah dijadikan sasaran empuk bagi pengedar narkotika internasional, sehingga pemberantasan peredaran narkotika perlu dilakukan secara lebih serius, sehingga pidana yang dijatuhkan Majelis Hakim Tingkat Pertama dipandang terlalu ringan dan tidak sesuai dengan keadilan masyarakat; Menimbang, bahwa selain hal-hal yang memberatkan sebagaimana telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya itu, pertimbangan yang memberatkan sebagaimana diuraikan diatas dapat dijadikan dasar untuk menambah lamanya pidana yang harus dijatuhkan terhadap Terdakwa, dan Majelis Hakim Tinggi berpendapat pidana sebagaimana disebutkan dalam amar putusan ini adalah tepat dan adil bagi Terdakwa dan juga bagi masyarakat Indonesia; Menimbang, bahwa dengan demikian alasan Penasehat Hukum Terdakwa dalam kesimpulan memori bandingnya pada point 3, 4 dan 6 tidak berlasan karenanya akan dikesampingkan sedang kesimpulan memori bandingnya pada point 1, 2 dan 5 tidak termasuk dalam lingkup pemeriksaan dalam tingkat banding ini oleh karenanya juga harus dikesampingkan”. 86 Putusan Pengadilan Tinggi Medan No. 700Pid2012PT-Mdn., tertanggal 08 Januari 2013, hal. 68-69. Universitas Sumatera Utara dikuatkan. Sehingga pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa Maha Nathy Naidu menjadi 6 enam tahun penjara. Pada Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1243Pid.B2012PN.Mdn., tertanggal 08 Oktober 2012 Jo. Putusan Pengadilan Tinggi Medan No. 700Pid2012PT-Mdn., tertanggal 08 Januari 2013 telah diputus Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Menerima Penempatan Berupa Transfer Uang Yang Diketahuinya Berasal Dari Tindak Pidana Narkotika” sebagaimana dimaksud Pasal 137 huruf b. Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ketentuan yang diterapkan dalam perkara tersebut adalah ketentuan yang berasal dari ketentuan narkotika, yang mana apabila dilihat lebih lanjut sangat tipis perbedaan dengan ketentuan pencucian uang. Perbedaan ketentuan tersebut terletak dari tindak pidananya, apabila Undang-Undang Narkotika menkhususkan kepada tindak pidana narkotika, sedangkan pada Undang-Undang TPPU hanya terdapat frase “tindak pidana” yang artinya dapat dilihat pada Pasal 2 UU TPPU. Terhadap ketentuan pidana yang diterapkan apakah menggunakan UU Narkotika atau UU TPPU adalah kewenangan penyidik dalam hal ini Badan Narkotika Nasional BNN yang melakukan pengembangan terhadap kasus narkotika. BNN mencari aliran dana dengan mengikuti aliran uang pembayaran dari pengedar narkoba yang didapati hilirnya pada rekening-rekening yang dibuka oleh Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy. Dakwaan Tindak Pidana Pencucian Uang TPPU dalam kasus narkoba dapat disusun dalam bentuk subsidaritas karena undang-undang yang ada masih Universitas Sumatera Utara berbenturan terkait dengan kewenangan penyidik untuk menangani kedua kasus yang berbeda namun berkaitan tersebut.

C. Perbedaan Putusan Pengadilan Negeri Medan No.

1243Pid.B2012PN.Mdn., tertanggal 08 Oktober 2012 dengan Putusan Pengadilan Tinggi Medan No. 700Pid2012PT.Mdn., tertanggal 08 Januari 2013 Perbedaan Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1243Pid.B2012PN.Mdn., tertanggal 08 Oktober 2012 dengan Putusan Pengadilan Tinggi Medan No. 700Pid2012PT.Mdn., tertanggal 08 Januari 2013 terletak pada pidana penjara yang dijatuhkan. Pada Putusan Pengadilan Negeri Medan, Terdakwa Maha Nathy Naidu telah dijatuhkan pidana penjara selama 3 tiga tahun dan 6 enam bulan lamanya sedangkan Putusan Pengadilan Tinggi Medan menjatuhkan pidana penjara selama 6 enam tahun. Kedua putusan tersebut telah tepat dan benar menurut hukum dalam menentukan lamanya pidana penjara yang dijatuhkan. Perbedaan putusan dalam hal pidana penjara tersebut dikarenakan, pertimbangan Majelis Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan lebih luas cakupannya dari pada Majelis Hakim Tingkat Pertama pada Pengadilan Negeri Medan yang tidak ada sama sekali pertimbangan hukumnya. Akan tetapi, pertimbangan hukum Majelis Hakim Tinggi tersebut sudah keluar dari konteks perkara yang diperiksa karena berangkat dari perbuatan Terdakwa yang mendukung maraknya peredaran narkotika di Indonesia. Majelis Hakim Tinggi tidak dapat membuktikan apakah perbuatan Terdakwa Maha Nathy Naidu alias Rendy – lah yang memarakkan peredaran gelap narkotika di Indonesia. Universitas Sumatera Utara 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tindak Pidana Pencabulan (Analisis Yuridis Putusan Pengadilan Negeri Boyolali No. 142/Pid.Sus/2011/Pn-Bi)

5 92 87

Tindak Pidana Pencucian Uang dengan Kejahatan Asal Tindak Pidana Narkoba Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1243/PID.B/2012/PN.MDN. Tanggal 08 Oktober 2012

4 105 142

Analisis Yuridis Tentang Penentuan Unsur-Unsur Tindak Pidana Pencucian Uang (Money Laundering) Dalam UU No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

2 66 142

Tindak Pidana Pencucian Uang Yang Dilakukan Oleh Korporasi Menurut UU No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

2 82 117

Pembuktian Terbalik Dalam Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Dan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang

3 71 102

Penanggulangan Kejahatan Trafficking Melalui Undang-Undang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

1 54 130

Kejahatan Perdagangan Anak Sebagai Predicate Crime Dalam Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang

3 39 136

Analisis Terhadap Putusan Hakim Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Medan)

3 130 140

Penerapan Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang Hasil Tindak Pidana Narkotika ( Studi Putusan No. 847/Pid.B/2013/PN.MDN)

2 58 104

Tindak Pidana Pencucian Uang dengan Kejahatan Asal Tindak Pidana Narkoba Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan No. 1243/PID.B/2012/PN.MDN. Tanggal 08 Oktober 2012

0 3 20