1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menghadapi persaingan bisnis saat ini, perusahaan membutuhkan suatu benteng pertahanan sebagai modal perusahaan dalam bersaing.
Persaingan yang terjadi, menuntut perusahaan memperbaiki kinerjanya supaya dapat bertahan dalam persaingan bisnisnya. Kinerja manajemen yang
baik akan
tercapai jika
perusahaan mampu
mengevaluasi dan
membandingkan kinerja saat ini sebagai acuan untuk perbaikan kinerja selanjutnya. Dalam melakukan evaluasi dan perbandingan kinerja, perusahaan
dapat melakukan penilaian kinerja. Penilaian kinerja dapat dipakai sebagai dasar perusahaan dalam melakukan perbaikan kinerja. Kebanyakan
perusahaan masih menggunakan cara lama dalam menilai kinerjanya dan hanya menilai dari perspektif keuangan saja. Penilaian kinerja dari perspektif
keuangan dirasa kurang cukup untuk dijadikan sebagai tolok ukur penilaian kinerja perusahaan, karena perspektif keuangan sangat mudah untuk
dimanipulasi. Perusahaan yang akan terus berkembang dan bertahan hidup harus
menyediakan produk, baik barang dan jasa yang berorientasi pada pelanggan dengan meningkatkan mutu produk dan pelayanan secara terus-menerus.
Maka tidaklah cukup menilai kinerja berdasarkan perspektif keuangan saja, untuk menciptakan produk yang berorientasi pada pelanggan diperlukan alat
ukur yang lain selain perspektif keuangan yang selanjutnya dikenal dengan istilah balanced scorecard.
Balanced scorecard ini pertama kali dipopulerkan oleh Robert S.
Kaplan, seorang profesor bidang akuntansi Sekolah Bisnis Harvard dan David P. Norton, pimpinan Renaissance Solution Inc. pada tahun 1992 dalam
sebuah artikel “The Balanced Scorecard-Measures That Drive Performance”. Pada tahun 1993 beberapa perusahaan besar di Amerika Serikat seperti
Rockwater, Apple Computer, Advanced Micro Devices dan Electronic Circuits Inc. mulai menggunakan balanced scorecard sebagai alat ukur
penilaian kinerja dan penyusunan strategik menurut Kaplan dan Norton 2000: ix. Balanced Scorecard sebagai alat ukur penilaian kinerja tidak
hanya menilai berdasarkan aspek keuangan tetapi juga menilai dari aspek non keuangan seperti: pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan
pertumbuhan. Penelitian ini menggunakan PT Tunas Madukara Indah Wonosobo
sebagai tempat penelitian, karena perusahaan ini perlu diukur dari semua aspek baik keuangan maupun non keuangan, sehingga selain dapat
menghasilkan laba yang maksimal namun perusahaan juga tidak melupakan sasaran-sasaran jangka panjang. Sasaran-sasaran jangka panjang ini
mencakup kepedulian perusahaan terhadap kepuasan karyawan, sehingga karyawan memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan PT Tunas
Madukara Indah Wonosobo dan pelanggan merasa puas. Kepuasan pelanggan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berpengaruh pada laba perusahaan, karena pelanggan yang puas akan kembali datang kepada PT Tunas Madukara Indah Wonosobo.
B. Rumusan Masalah