Pembahasan PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA

3. Hasil Belajar Analisis hasil belajar siswa dilakukan dengan cara yang sudah tertera pada BAB III. Berikut ini adalah kriteria hasil belajar siswa sesudah menggunakan pembelajaran soal terbuka open ended sebagai berikut: Tabel 4.9 Ketuntasan Tes Hasil Belajar Siswa No. Siswa Nilai Kriteria 1 72 Tuntas 2 80 Tuntas 3 46 Tidak Tuntas 5 16 Tidak Tuntas 6 80 Tuntas 7 30 Tidak Tuntas 9 52 Tidak Tuntas 10 38 Tidak Tuntas 12 56 Tidak Tuntas 13 78 Tuntas 14 78 Tuntas 15 20 Tidak Tuntas Tabel 4.10 Persentase Tes Hasil Belajar Siswa Kriteria Jumlah Siswa Persentase Tuntas 10 45 Tidak Tuntas 12 55 Rata-rata kelas = = 58,36

D. Pembahasan

1. Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Pengamatan keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dilakukan oleh dua observer selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran soal terbuka open ended di kelas VIII B SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Perhitungan keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan memberi skor 1 pada pernyataan yang diberi tanda cek √ kolom ‘ya’ untuk kegiatan yang No. Siswa Nilai Kriteria 16 16 Tidak Tuntas 17 50 Tidak Tuntas 18 80 Tuntas 19 60 Tidak Tuntas 20 54 Tidak Tuntas 21 86 Tuntas 23 60 Tidak Tuntas 24 80 Tuntas 26 80 Tuntas 27 72 Tuntas terlaksana dan skor 0 apabila yang diberi tanda cek √ kolom ‘tidak’ untuk kegiatan yang tidak terlaksana. Berdasarkan data yang diperoleh dan telah peneliti analisis maka hasil yang diperoleh 88,45 menunjukkan persentase keterlaksanaan keseluruhan lebih dari 80 maka dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran soal terbuka open ended telah dan dapat terlaksana dengan baik di kelas VIII B semester ganjil tahun ajaran 20152016 di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Data tersebut berdasarkan pengamatan observer yang membantu peneliti dalam pelaksanaan penelitian. Observer mengamati kegiatan pembelajaran di kelas apakah sesuai dengan RPP yang dibuat oleh peneliti atau tidak. Hasil yang diperoleh adalah 88,45 ini bukan berarti pembelajaran tidak berlangsung dengan lancar. Pembelajaran sebenarnya berjalan dengan lancar hanya saja ada beberapa bagian dari RPP yang tidak bisa dilaksanakan oleh guru karena beberapa faktor. Diantaranya, dalam tiga pertemuan awal guru selalu tidak menutup pelajaran kemudian meminta salah satu siswa memimpin doa dan mengucapkan salam penutup. Hal ini dikarenakan sekolah SMP Joannes Bosco yang menerapkan sistem moving class sehingga karena keterbatasan waktu guru tidak sempat melaksanakannya. Selain itu juga pada hari Rabu jadwal pelajaran untuk kelas VIII B setelah pelajaran matematika yaitu istirahat sehingga fokus siswa terpecah terhadap dari proses pembelajaran. Hal lain yang tidak dilaksanakan guru sesuai dengan yang sudah direncanakan di RPP yaitu meminta siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah dipelajari di rumah. Kegiatan inti yang direncanakan oleh peneliti semuanya dapat dilaksanakan oleh guru dan kegiatan inti tersebut merupakan kegiatan yang harus dilakukan dalam model pembelajaran soal terbuka open ended. Ini sejalan dengan kegiatan yang terjadi di kelas, bagaimana siswa langsung duduk berkelompok sebagaimana memang hal tersebut bagian dari proses pembelajaran soal terbuka open ended. Walau di awal pertemuan hal ini memakan waktu lama karena siswa belum mengetahui kelompoknya tetapi di pertemuan selanjutnya karena siswa sudah mengetahui kelompoknya maka hal ini tidak berlangsung lama. Siswa berdiskusi satu sama lain dalam kelompoknya menyelesaikan lembar kerja yang dibagikan oleh guru. Di awal sebagian siswa sangat sulit untuk mau berdiskusi satu sama lain dalam kelompok, guru harus membimbing bahkan sampai menegur agar siswa mau berdiskusi. Seiring berjalannya waktu semua siswa mau berdiskusi dalam kelompoknya. Presentasi hasil diskusi kelompok di depan kelas merupakan kegiatan selanjutnya dari proses pembelajaran soal terbuka open ended. Sama seperti kegiatan sebelumnya dia awal pertemuan bagaimana guru harus menunjuk terlebih dahulu agar kelompok mau maju presentasi. Namun, di pertemuan selanjutnya apabila guru meminta untuk presentasi beberapa kelompok bersedia maju tanpa disuruh. 2. Minat Belajar Siswa Minat belajar siswa dilihat melalui pembagian kuesioner sesudah penggunaan model pembelajaran soal terbuka open ended. Skor yang diperoleh siswa berdasarkan lampiran kuesioner minat belajar dalam bentuk persentase dikriteriakan. Dari analisis data minat belajar siswa menggunakan model pembelajaran soal terbuka open ended pada materi sistem persamaan linier dua variabel sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa kelas VIII B SMP Joannes Bosco Yogyakarta, terbukti dengan kualifikasi minat siswa secara keseluruhan yang dilihat dari kuesioner siswa yaitu masuk kualifikasi berminat dimana 73 atau 16 siswa masuk kategori berminat dan 27 atau 6 siswa masuk kategori sangat berminat. Hal ini sejalan dengan yang terjadi selama proses pembelajaran menggunakan soal terbuka open ended dimana siswa suka bertanya kepada guru maupun kepada temannya apabila mengalami kesulitan, berani untuk menyampaikan pendapatnya kepada teman yang lain apabila mempunyai perbedaan pendapat, dan mereka antusias selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran soal terbuka open ended. Sedangkan untuk kualifikasi tiap indikator pada kuesioner minat siswa, dari hasil pekerjaan siswa di dapatkan hasil rata-ratanya sebesar 78,4. Dari hasil tersebut terlihat bahwa hasil jawaban kuesioner siswa per indikator tidaklah berbeda jauh setiap indikatornya. Dari model pembelajaran soal terbuka open ended dapat dilihat bahwa kegiatan berkelompok merupakan kegiatan yang menunjang keberminatan siswa terhadap matematika. Dengan adanya kegiatan tersebut siswa bisa berkomunikasi dengan teman-temannya mengenai soal terbuka open ended yang diberikan oleh guru dan siswa tidak hanya monoton mendengarkan guru menjelaskan di depan. Diharapkan dengan begitu siswa merasa senang dengan pembelajaran matematika dengan suatu metode yang baru. Setelah diskusi berkelompok mereka mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Guru tidak hanya memberikan kesempatan bagi satu kelompok untuk presentasi melainkan beberapa kelompok yang memiliki jawaban yang berbeda. Dari hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran matematika karena mereka tidak hanya dihadapkan pada satu jawaban dalam menjawab pertanyaan melainkan beberapa jawaban sesuai dengan pendapat mereka. Sehingga siswa tidak perlu malu lagi dalam menyampaikan pendapatnya. 3. Hasil Belajar Siswa Pada sekolah tempat peneliti mengambil data yaitu SMP Joannes Bosco Yogyakarta, ditetapkan kriteria ketuntasan minimal KKM untuk mata pelajaran matematika adalah 71. Dalam penelitian ini untuk siswa yang mendapatkan nilai diatas atau sama dengan KKM sebanyak 10 siswa dengan presentase 45 dan dengan nilai rata-rata kelas 58,36. Berdasarkan hasil tersebut maka berdasarkan kriteria yang diberikan oleh guru maka siswa yang masih belum tuntas diberikan remediasi dengan diberikan pembelajaran ulang bagian mana saja siswa yang merasa kesulitan. Hasil yang diperoleh siswa memang kurang memuaskan karena hanya 10 siswa saya yang tuntas padahal guru sudah mengulang pada saat siswa melakukan kesalahan dan menerangkan kembali sehingga diharapkan siswa dapat mengerjakan soal tes dengan baik. Hal tersebut tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi saat siswa mengerjakan soal tes dan juga beberapa kesalahan yang dilakukan saat siswa mengerjakan soal tes. Beberapa kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal tes: 1. Gambar 4.1 Contoh Kesalahan yang Dilakukan Siswa 1 Dari jawaban siswa tersebut terdapat kesalahan pengoperasian pada bagian + = , setelah bagian tersebut jawaban siswa menjadi 2 + 2 + 2 = 2 , seharusnya jawabannya menjadi + + 2 = 2 . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Gambar 4.2 Contoh Kesalahan yang Dilakukan Siswa 2 Dari jawaban tersebut terlihat siswa menggunakan metode eliminasi untuk mengerjakan soal. Namun terdapat kesalahan pada bagian a seharusnya siswa menjumlahkan bukan mengurangi hasil sehingga seharusnya didapatkan hasil – = 14. Dan juga siswa hanya mencari nilai x saja nilai y tidak dicari. Pada bagian b siswa mendapatkan hasil 6 = −6 dan hasil akhirnya = 0, seharusnya hasil akhirnya = −1. 3. Gambar 4.3 Contoh Kesalahan yang Dilakukan Siswa 3 Dari jawaban siswa tersebut terdapat kesalahan pada bagian pengurangan kedua persamaan. Siswa menulis jawaban – = −2 seharusnya 7 = −2 sehingga didapatkan hasil akhirnya = . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Gambar 4.4 Contoh Kesalahan yang Dilakukan Siswa 4 Dari jawaban siswa tersebut terdapat kesalahan pada bagian pengurangan kedua persamaan. Siswa menulis jawaban 2 = 8 seharusnya 2 = −2 sehingga didapatkan hasil akhirnya = −1. 5. Gambar 4.5 Contoh Kesalahan yang Dilakukan Siswa 5 Dari jawaban siswa tersebut terdapat kesalahan pada bagian pengurangan kedua persamaan. Siswa menulis jawaban 4 = 5.800 seharusnya 4 = 4.800 sehingga didapatkan hasil akhirnya = 1.200. 6. Gambar 4.6 Contoh Kesalahan yang Dilakukan Siswa 6 Dari jawaban siswa tidak terdapat kesalahan hanya saja siswa tidak menyelesaikan pertanyaan dari soal tersebut sehingga nilai yang diperoleh tidak maksimal. Dari beberapa kesalahan siswa yang telah dipaparkan oleh peneliti di atas, rata-rata kesalahan siswa terletak pada pengoperasian aljabar. Rata-rata siswa kurang teliti dalam melakukan pengoperasian aljabar sehingga didapatkan hasil yang salah. Selain itu ada juga beberapa siswa yang tidak menyelesaikan pertanyaan dari suatu soal sehingga tidak didapatkan hasil yang maksimal.

E. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Kajian learning obstacle materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel pada pembelajaran matematika di sekolah menengah pertama

3 4 9

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi himpunan pada siswa kelas vii smp swasta Al-Washliyah 8 Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

1 4 153

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 48